Jodoh Emily
^^^Kering airmataku mengingat tentangmu^^^
^^^Tentang kita yang tak jodoh^^^
^^^Dulu pernah bermimpi^^^
^^^Saling memiliki^^^
^^^Nyatanya pun tak kesampaian^^^
^^^Rela...^^^
^^^Relakanlah masa itu^^^
^^^Biarkanlah jadi masalalu^^^
^^^(Tak Jodoh-T2)^^^
"Sean ingin menikah dengan Emily saat sudah besar nanti, Mom!"
"Sean ingin selalu menjaga Emily!"
Emily kembali harus tersenyum kecut saat mengingat kata-kata manis yang pernah meluncur dari bibir seorang Sean Arthurian Kyler. Gadis berambut hitam serta bermata coklat tersebut memejamkan matanya sejenak dan kembali harus menghela nafas panjang, saat netranya menangkap sosok Sean yang kini berdiri dengan gagah diatas panggung pelaminan mengenakan setelan jas pengantin warna putih.
Seharusnya Emily juga berdiri disana. Disamping Sean.
Mengenakan gaun pengantin indah itu.
Menjadi mempelai wanita untuk Sean.
Tidak!
Itu semua hanya masalalu, Em!
Sean bukan lagi kekasihmu!
Sean adalah suami Rachel sekarang.
Rachel.
Ya, Rachel Stefanie, sahabatmu.
Kekasihmu akhirnya menikah dan bersanding di pelaminan bersama sahabatmu sendiri.
Bukankah ini kisah cinta yang tragis?
"Kau tidak harus naik ke atas sana, Sayang!" Bunda Naya menggenggam erat tangan Emily seolah sedang menyalurkan kekuatan untuk Emily yang kini rapuh.
Hanya hati Emily sebenarnya yang rapuh. Selebihnya Emily sudah berusaha tegar. Setidaknya Emily sudah berhenti menangis sejak satu minggu yang lalu.
"Emily harus memberi selamat pada Sean dan Rachel, Bund! Mereka sahabat Emily," jawab Emily menatap sang bunda dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Oh, jangan lagi!
Dasar airmata sialan!
"Ayah dan Bunda yang akan menyampaikan ucapan selamatmu pada Sean dan Rachel," ujar Ayah Satria yang sudah merangkulkan lengannya di pundak Emily.
Pria paruh baya itu juga menyodorkan tisu untuk menyeka airnata yang sudah menggenang di pelupuk mata Emily.
"Seharusnya kita tadi juga tak perlu datang ke acara ini," imbuh Ayah Satria lagi yang seakan paham dengan kesakitan yang kini tengah ditanggung Emily.
"Emily baik-baik saja, Ayah!" Ujar Emily nyaris tanpa suara.
Apanya yang baik-baik saja?
Hatimu sedang hancur berkeping-keping dan kau bilang baik-baik saja?
Apa kau sedang berlatih menjadi malaikat?
"Emily akan naik ke atas sana dan memberi ucapan selamat pada Sean dan Rachel," Emily menyeka airmatanya dengan kasar, dan sedikit memperbaiki penampilannya.
Gadis dua puluh tiga tahun tersebut sudah akan melangkah menuju panggung pelaminan, saat Ayah Satria mencekal tangan Emily seolah sedang mencegah sang putri.
"Apa kau yakin, Emily?" Tanya Ayah Satria yang masih menggenggam erat tangan sang putri.
Emily mengangguk dengan yakin.
"Emily yakin, Ayah!"
"Ayah dan Bunda akan ikut di belakangmu," ujar Bunda Naya yang sudah merangkul sang putri menuju panggung pelaminan. Sedangkan Ayah Satria mengekor di belakang dua wanita yang ia sayangi tersebut.
Dari kejauhan, Sean tak berhenti menatap pada Emily yang kini sedang berjalan menuju ke arahnya. Sean mengepalkan erat tangannya, berusaha menahan emosinya sendiri.
Dasar bodoh!
Lihatlah hasil kebodohanmu, Sean!
Kau sudah menyakiti Emily dan mengingkari semua janjimu pada gadis itu.
Kau juga sudah membuat kecewa semua orang!
Emily akan membencimu seumur hidup, sama seperti Abang Kyle yang kini membencimu!
"Sean!" Sapaan dari Emily yang tiba-tiba sudah ada di depannya, segera membuyarkan semua lamunan Sean.
Sean menatap linglung ke arah Emily yang hari ini mengenakan gaun berwarna lilac.
"Selamat atas pernikahanmu dengan Rachel," ucap Emily yang langsung memeluk Sean dengan canggung.
Namun Emily juga tidak mau berlama-lama memeluk Sean. Emily sudah beralih ke Rachel dan ganti memeluk sahabatnya tersebut dengan sangat erat.
"Maafkan aku, Emily! Maafkan aku!" Ucap Rachel terbata-bata sambil masih memeluk Emily.
"Bukan sepenuhnya salahmu, oke!" Emily sudah melepaskan pelukannya pada Rachel.
Gadis itu benar-benar bisa bersikap tegar sekarang.
Ya, sejak awal Emily selalu bisa tegar saat di depan Rachel.
Meskipun setelahnya Emily akan menangis berjam-jam.
Emily hanya tidak ingin membebani pikiran Rachel dan membuat sahabatnya tersebut menanggung rasa bersalah.
Bagaimanapun juga, ini bukan sepenuhnya salah Rachel.
Emily yakin, kalau Rachel hanya ingin menolong Sean saat itu. Dan yang terjadi selanjutnya pasti juga diluar dugaan Rachel.
"Hiduplah bahagia bersama Sean!" Ucap Emily lagi yang masih menggenggam erat tangan Rachel.
"Kau cantik sekali hari ini!" Puji Emily sebelum gadis itu berlalu dari hadapan Rachel.
Mom Bi yang sedari tadi berdiri di samping Rachel segera meneluk Emily dengan erat.
"Kau tetap akan menjadi putri kami sampai kapanpun, Em!" Ucap Mom Bi yang justru malah membuat hati Emily terasa mencelos.
Sejak dulu, Emily memang menjadi putri kesayangan untuk ayah bunda dan juga untuk Mom Bi dan Dad Nick.
Mom Bi dan Dad Nick yang tidak mempunyai anak perempuan, selalu menjadikan Emily tuan putri saat Emily menginap atau hanya sekedar berkunjung ke rumah besar mereka.
Namun setelah hari ini, mungkin Emily bukan lagi tuan putri di keluarga Sean.
Sudah ada Rachel yang menjadi menantu untuk Mom Bie dan Dad Nick. Dan Emily rasa, sudah saatnya untuk Emily menjaga jarak dengan keluarga itu. Emily tidak mau menyakiti hati Rachel.
Emily dan kedua orangtuanya sudah turun dari panggung pelaminan. Gadis itu menghela nafas panjang sekali lagi.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Bunda Naya khawatir.
Emily mengangguk dengan cepat.
"Emily hanya haus, Bund! Emily akan mengambil minum," tukas Emily yang langsung berjalan menuju ke arah meja yang penuh dengan minuman.
Hanya tinggal beberapa langkah sebelum Emily mencapai meja itu, saat ia tak sengaja bertubrukan dengan seorang pria yang mengenakan setelan jas hitam dengan dasi kupu-kupu.
"Ouh, maaf! Aku tak sengaja!" Ucap Emily cepat karena tak sengaja menumpahkan minuman pria tersebut.
"Gadis ceroboh," gumam pria itu seraya berdecak.
"Aku sudah minta maaf!" Sahut Emily sedikit kesal pada pria sombong tersebut.
Namun pria itu tak menjawab dan hanya tersenyum miring ke arah Emily.
Apa maksudnya?
Emily baru saja akan mengganti minuman pria itu, saat seorang wanita paruh baya yang mungkin seusia dengan Bunda, datang tergopoh-gopoh dan menghampiri pria sombong tersebut.
"Kenapa lama sekali mengambil minumnya, Galen? Kau ingin membuat papamu pingsan kehausan?" Gerutu wanita paruh baya tersebut.
"Jangan lebay, Mom!"
.
.
.
Yuk yang kangen sama Galen merapat 😂
Galen atau Galendra Biantara adalah anaknya Mia dan Bian, gaees. Judul karyanya "Nona Mia", silahkan dibaca yang belum membacanya.
Rachel Stefanie adalah anaknya Eve dan Steve masih di karya "Nona Mia" juga.
Jadi Rachel dan Galen ini sepupu ya!
Sekian perkenalannya.
Habis ini flashback dulu tentang hubungan Sean, Emily, dan Rachel.
Terima kasih yang sudah mampir.
Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
GALEN SEPUPUNYA RACHEL, KRN EVE MOMNYA RACHEL ADIK DAD BIANTARA YG NIKAH SAMA DOKTER STEVE MNTAN MOM MIA WAKTU SMA ..
2023-05-13
0
Manggu Manggu
hadir baru baca cerita author 💪
2022-11-10
0
Intan
Baru mulai baca...semoga pernikahanmu ga bahagia Rachel n sean, ah jahatnya dirikuuu😘🥰
2022-08-26
0