Setelah berbulan-bulan pernikahannya, Adam akhirnya mulai berani membawa Jessy ke rumahnya. Dia sudah tak sabar ingin membuat Reva keluar dari hidupnya, Adam tak peduli lagi jika nanti Venty atau mertua nya mengetahui kalau dirinya memiliki seorang kekasih, dia bisa menjelaskan semua nya.
Jessy duduk di ruang tamu, matanya mengedar mengamati ruangan yang cukup besar ini. Tak ada satu pun foto pernikahan Adam dan Reva, hanya ada lukisan pemandangan saja. Bibir nya tersungging saat melihat nya.
benar, bahkan adam tak mau foto pernikahan nya di pajang di sini.
Adam memang tak pernah membiarkan foto pernikahannya di pajang karena dia merasa muak dengan semuanya. Adam hanya akan memajangnya jika tahu Venty akan berkunjung.
"sayang, kau mau duduk di sana sampai kapan? kau bilang mau memasak untuk ku." Adam menghampiri Jessy, tadi dia sedang berganti pakaian dulu.
"mm.. mana dapur mu."
Ini memang pertama kalinya Jessy masuk kerumah Adam. Dia belum mengetahui letak dapur, toilet dan kamar. Kedatangannya kesini karena Adam mau makan makanan kesukaannya yang di buat oleh Jessy.
tak..tak..tak...
Jessy mulai memotong sayuran, Adam duduk di kursi mengamati nya. Sungguh pemandangan yang ingin dia lihat setiap hari, jika saja mereka menikah pasti Adam akan sangat bahagia karena memiliki istri cantik dan pintar masak. Pikirannya terus melayang ke sana. Tak tahu saja jika Reva lebih baik segalanya dari wanita yang di agungkan itu.
"oh.. ya, kemana Reva?" Tanya Jessy saat menyadari bahwa sedari tadi dia tak melihat Reva.
"bekerja." Jawab Adam malas.
"kerja? di mana?"
Adam terdiam. Dia sendiri tak tahu Reva bekerja di perusahaan apa, sebagai apa dan gajinya berapa. Dia terlalu malas untuk bertanya hal tak penting seperti itu. Yang dia tahu, Reva selalu berangkat lebih awal darinya dan pulang lebih awal juga.
"kau tak bertanya tentang pekerjaan nya Adam? ini kan weekend kenapa dia masih masuk kerja." Pertanyaan Jessy sebenarnya ada maksud lain, dia ingin membuat Adam berpikir kalau Reva pasti melakukan hal buruk di luar sana. Sampai hari weekend pun harus bekerja.
"sudahlah, jangan bahas dia." Akhirnya Adam berdiri, berjalan mendekati Jessy. Memeluk tubuhnya dari belakang.
"beib, aku tak sabar ingin segera menikahimu." Bisik Adam.
Jessy terkekeh, tentu saja dia juga ingin segera menikah dengan Adam. bukankah dengan begitu dia akan menjadi nyonya Ariestia yang terhormat.
💋💋💋
Reva membayar ongkosnya pada ojeg online yang baru mengantarnya. Kemudian bergegas masuk, di tangannya menenteng makanan yang sengaja dia beli saat mau pulang.
Melangkah masuk menuju dapur untuk menyimpannya. Tapi langkahnya terhenti begitu mendapati pemandangan yang begitu menyakitkan.
"ad....ddamm.." Reva terkejut saat mendapati Adam yang memeluk Jessy begitu mesra. Adam melepaskan pelukannya saat mendengar namanya di sebut.
"dari mana saja kau?" Tanya nya tanpa basa-basi.
Jessy memasukan semua sayur yang sudah di buatnya kedalam piring pura-pura tak peduli, Lalu menyimpannya di atas meja.
"aku kerja." Jawab Reva, matanya melirik Jessy. "kalian...."
"aku kesini karena Adam lapar. kau ini bagaimana sih, jadi istri malah keliaran ga mikirin perut suami." Omel Jessy membuat Reva menggenggam erat bungkus makanan yang masih dipegang nya.
Adam duduk dan langsung makan. Reva semakin sakit, karena selama ini Reva tak pernah memasak apapun untuk menghargai Adam yang tak pernah mau memakan apapun yang di buatnya. Tapi ucapan Jessy seolah kalau selama ini salahnya karena tak pernah memberikan makan Adam dengan benar.
Mata Adam melirik tangan Reva. "apa yang kau bawa.?"
"bukan apa-apa. aku ke kamar dulu."
Reva membawa makanan yang dia beli ke kamarnya. Rasanya memang menyakitkan jika suami lebih memilih masakan wanita lain ketimbang istrinya.
Setelah selesai mandi, Reva tak berani turun. Sampai akhirnya mendengar suara deru mobil Adam yang pergi menjauh.
"pasti mengantarnya pulang." Desis Reva. Dia pun segera turun karena perutnya mulai keroncongan.
Reva menyimpan bungkus makanan itu di atas meja. Dia tak berniat memakannya, seleranya untuk memakan soto sudah hilang. Karena tadi dia melihat soto yang dibuat Jessy di makan habis oleh Adam. Sebenarnya Reva pun membelikan Adam soto babat, karena Reva tahu kalau Adam sangat menyukai nya. Tapi, semuanya sia-sia. Jessy sudah melakukan nya lebih cepat, membuat nya pula.
Reva hanya mengambil dua potong roti tawar yang di olesi selai coklat, lalu kembali masuk ke kamar nya. Dia akan makan di kamar saja, takut Adam kembali dan melihat wajahnya yang memalukan karena habis menangis.
💋💋💋
Pukul 21.35 Adam kembali kerumah setelah mengantarkan Jessy sampai ke apartemen nya. Langkahnya terlihat buru-buru karena sudah merasa mengantuk.
"apa dia sudah makan" Adam masuk ke dapur untuk melihat apa ada Reva di sana. Tiba-tiba merasa khawatir pada Reva tanpa sebab.
Tapi bukan Reva yang dia lihat, malah bungkus makanan tadi yang Reva bawa. Adam perlahan membukanya, matanya terbelalak saat melihat isinya. Soto kesukaan nya, Reva ternyata sengaja membelikan untuk nya.
Adam terdiam lalu duduk. Mengambil sendok dan mulai memakannya. Rasanya sudah sangat dingin, Adam tak suka makanan dingin. Dia menaruh kembali sendok nya saat sadar kenapa juga dia harus memakannya. Dengan cepat Adam membuang nya ke tempat sampah.
Reva melihat semuanya. Berdiri dengan wajah kecewa. Dia ingin mengambil air minum dan tak sengaja melihat nya.
Adam terhenyak begitu membalik tubuhnya Reva berdiri tepat di depannya. Adam langsung memasang tampang dinginnya untung menutupi rasa gugupnya karena ketahuan membuang semua makanan yang Reva beli.
"jika kau ingin Jessy tinggal di sini untuk melayanimu, kau boleh melakukannya." Ucap Reva tanpa ekspresi.
"atau kau bisa meminta ijin dulu pada ibu, jika nanti takut ibu kaget karena di rumah ini ada istri muda mu."
Perkataan Reva membuat Adam geram. Dia tak suka saat Reva menjuluki Jessy sebagai istri keduanya.
"dia calon istri ku. hanya satu. dan kau..."
"aku mengerti. kau membenciku karena menikah dengan mu kan? padahal dulu kau begitu baik padaku saat hubungan kita hanya teman."
Mulut Adam terkunci. Itu benar, dulu Adam tak pernah sedingin ini pada Reva.
"maaf Adam. aku mencintai mu. jika cintaku membuatmu benci padaku, aku akan mengubur cinta ku mulai sekarang."
Reva langsung pergi setelah mengucapkan kalimat terakhir. Dia tak masuk ke kamar tapi malah melangkah keluar tanpa sepengetahuan Adam.
"apa aku sudah keterlaluan." Gumam Adam.
Rasanya tak enak hati saat mendengar semua kata-kata yang di lontarkan Reva. Selama ini Reva tak membantah apapun yang Adam katakan, bahkan dia selalu ikut berbohong pada Venty demi kebaikan Adam.
Hati Adam menjadi sangat bimbang. Sebenarnya apa yang di rasakannya pada wanita itu.
Reva melangkahkan kakinya, menyusuri jalanan yang begitu sepi karena hampir tengah malam. Dia terlalu bodoh, kenapa juga harus keluar rumah sudah tahu tidak punya kendaraan karena Adam tak membolehkan nya menyetir mobil dengan alasan yang tak masuk akal, Reva seorang istri dan tak pantas membawa mobil sendiri. Tapi dia memperlakukannya dengan buruk, mau kemana-mana saja harus naik taksi atau pesan ojeg online. Adam memang sangat keterlaluan.
Rena meniup tangannya untuk menghilangkan rasa dingin. Dia memutuskan untuk kembali ke rumah karena di luar sangat lah dingin.
Sudah sepi dan kamar Adam pun sudah tertutup rapat. Reva masuk ke kamarnya. Merebahkan tubuhnya yang menggigil lalu menarik selimut. Dia merasakan tubuhnya masih saja kedinginan meskipun sudah memakai selimut yang begitu tebal. kepalanya pun terasa sedikit berat.
"tidak..kau tak boleh sakit Reva.. harus kuat." Ucap nya menyemangati diri sendiri.
Reva tak boleh merepotkan Adam lagi. Dia tak ingin Adam semakin memandang dirinya sebagai wanita tak berguna. Besok pun Reva harus kembali bekerja, sebagai koki di sebuah restoran ternama yang cukup besar membuat Reva sangat sibuk. Pekerjaan ini dia dapat atas bantuan Venty, Reva tak mau besok sakit dan harus bolos bekerja.
Matanya perlahan terpejam, mulai merasakan ngantuk. Mengabaikan rasa sakit yang berdenyut di kepalanya. Dia hanya ingin tidur untuk saat ini dan bangun dengan harapan baru, untuk bisa melupakan cintanya juga membuang jauh-jauh harapannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 355 Episodes
Comments
la lauce🌷🌿
nangis aku bacanya bang😭😭😭😭
2021-08-25
0
amalia gati subagio
yach....yach....karakterbya bukan gw banget, tp penasaran dgn judulnya 😁 lanjut 💪💪💪💪
2021-08-13
0
Thanty Taty Ibrahim
bkin mwek😭😭
2021-03-04
0