Hot Mother 2 ( Akibat Cinta Dari Pertemanan )
🌹 Happy Reading 🌹
Avika Nataliea Fortuta, seorang gadi yatim yang hidup hanya dengan Ibunya saja yang bekerja sebagai penjaga toko baju.
Hidup dengan kesederhanaan tak membuat semagat Vika menurun, dia bahkan menjadi sosok murid paling pintar di sekolahnya.
Hingga kerap kali kepintaraanya itu selalu di manfaatkan oleh teman-teman sekitarnya.
Vika adalah sosok yang periang, cantik, cerewet dan baik hati. Namun sayang karna dia di anggap misikin kebanyakan teman-teman sekolahnya tidak ada yang mau berteman denganya.
Dia adalah satu-satunya murid yang menerima Bea siswa di SMA Seksyen itu, di mana sekolah itu masuk dalam jejeran sekolah paling Ellite di daerahnya.
Saat ini Vika tengah serius menatap ke arah papan tulis di sekolahnya yang menampilkan jadwal ujian nasional yang akan di adakan beberapa hari lagi, membuat beberapa siswa jadi menangis takut menghadapi Ujian akhir yang menentukan kelulusan mereka.
"Ehm,,ini mata pelajaranya yang paling susah malah duluan ya," lirihnya berbicara sendiri sambil menggerakan bibirnya ke kanan dan kiri membuat kesan menggemaskan dari wajahnya.
Dan tiba-tiba saja dari arah belakang ada yang menepuk pundaknya. "Serius banget sih liatnya," ucap seseorang yang sontak menganggetkanya.
Vika langsung memegang jantungnya yang terasa ingin copot saat ini, "Jendra kamu ngagetin aja sih," sahutnya pelang sambil mengatur nafasnya perlahan.
Namun Jendra hanya terkekeh melihat ekspresi wajah manis dari Vika.
Rajendra Vico Ardiona adalah teman sekelas Vika yang paling populer di sekolah itu, dia adalah sosok anak pengusaha paling kaya di Negara ini, dan wajahnya yang sangat tampan itu mampu membuat siapa pun klepek-klepek kepadanya, termasuk Vika.
Dia menyimpan rasa pada Jendra sudah sangat lama, berawal dari dirinya masuk di saat masa Orientasi sekolah dia melihat Jendra dan langsung jatuh hati pada pria ini.
Namun sayang, dia sudah menyadari posisi dirinya yang mungkin masuk dalam katagori buruk rupa, sehingga untuk menatap wajah Jendra saja, Vika sama sekali tidak berani melakukanya.
"Vik, loe sibuk gak sih hari ini?" tanya Jendra yang tiba-tiba saja membuat Vika melongo mendengar itu.
Vika memperbaiki rambutnya dengan menyelipkan di belakang telinga, "gimana-gimana Jen?" tanyanya balik ingin memastikan bahwa Jendra benar-benar sedang menanyakan waktunya.
Bukanya apa, selama hampir tiga tahun dia bersekolah, ini adalah pertama kalinya Jendra bertanya basa-basi seperti itu, karna biasanya pria itu hanyalah tersenyum dan menyapnya saja, tidak pernah lebih dari itu.
"Karna besok lusa kita Ujian Nasional, Gue butuh loe ngajarin Gue, bisa gak Loe hari ini ke rumah gue? Atau elo mau jalan sama pacar loe?" Serunya lagi dengan kalimat yang lebih jelas dan di pahami oleh Vika.
"Ehhmm,, gimana ya ? Masalahanya aku gak pernah ngajarin orang lain, apa lagi sampai ke rumahnya,"Jawab Vika nampak berfikir keras bingung dengan jawabanya sendiri.
"Aelah elu mah, sekali-kali bantu teman napa, elu pintar tapi gak mau bagi-bagi ilmu nih pelit," hardiknya dengan menampilkan wajah ngambeknya, karna Jendra tau pasti Vika akan menolaknya.
Vika semakin terlihat bingung, dia takut jika para fans Jendra akan kebakaran jenggot kalo misalkan mereka tau Vika datang ke rumah Jendra, walaupun itu tujuanya hanya untuk belajar, mereka pasti tidak akan ada yang mau mengerti itu.
Melihat Vika yang diam saja, Jendra langsung mengambil keputusanya sendiri, "lu diam berarti jawabanya iya, pokoknya pulang sekolah kita langsung ke rumah gue, kalo masalah nyokap lu, nantikan elu bisa ngabarin dia di rumah gue," sahut Jendra yang membuat mulut Vika menganga tidak percaya, dengan begitu beraninya Jendra memutuskannya secara sepihak.
Dan baru saja dia mau menolaknya, Jendra sudah lebih dulu pergi meningglkanya yang masih berdiri tegak di depan papan tulis.
Krrrriiingg,,krrriiinggg, bell tanda masuk sudah terdengar, menandakan jika jam istirahat telah usai.
Namun sepanjang pelajaran terakhir ini Vika menjadi tidak tenang, "aduh gimana ini, belum jalan sama dia aja mata fansnya udah menceleng gitu, aku harus alasan apa ini," gumamnya dalam hati dnegan keringat yang terus keluar di wajahnya menandakan kepanikanya.
Berbeda dengan Jendra yang sedari tadi semenjak dia berbicara dan menatap langsung ke arah mata Vika, tiba-tiba saja dia merasakan jika jantungnya itu tidak normal dalam berdetak.
"Sepertinya gue sudah mau mati." Lirihnya pelan, lalu berusaha fokus dengan pelajaran yang di terangkan, namun dia sama sekali tidak bisa mengendalikan degupan jantungnya.
Hingga beberapa waktu dua jam telah usai, dan menandakan bahwa pelajaraan hari ini telah selesai di laksanakan.
Mereka tengah bersiap-siap untuk pulang, dan Jendra yang melihat guru sudah keluar dari kelas, langsung segera mendekat ke arah Vika dan menarik tangan mungil itu agar tidak kabur.
"Jendra lepasainn, aku malu di liatin banyak orang," ucapnya dengan berusaha menepis tangan Jendra dari pergelangan tanganya.
Namun Jendra seperti menulikan telinganya dan terus membawa Vika sampai masuk ke dalam mobil Sport Lamborghininya.
"Masuk," perintahnya sambil membukakan pintu untuk Vika.
Sejenak Vika melihat ke sekelilingnya yang menjadikanya sorotan kali ini. "Kan aku bilang juga apa, baru di gandeng aja mata mereka udah kaya mau terkeluar gitu, gimana kalo mereka semua tau aku akan belajar bareng Jendra, bisa kejang-kejang kali mereka," batinya yang merasa takut jika di terkam macan-macan sekolahnya.
"Avika Nataliea, aku bilang masuk," Ucap Jendra lagi yang melihat Vika tak kunjung masuk, malah dia berdiri dengan melamun.
Sontak Vika terkejut mendengar suara Jendra yang terdengar memerintah itu. "I--iya," balasnya lalu masuk ke dalam mobil, dengan Jendra yang masih setia menutup kembali pintu mobil itu.
Setelah memastikan Vika sudah naik dengan benar ke dalam mobil, Jendra langsung melanhkah masuk ke dalam kendali di sebelah, "makasih ya lu udah mau ikut sama gue," lirihnya pelan dengan senyum lembutnya, lalu dia segera mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalan raya.
Vika yang melihat Jendra sudah jauh dari sekolah kini hanya ampu mengeduskam nafasanya berat. "Terima kasih, sumpah ya untung cinta, kalo engga udah aku jitak nih cowok, orang jelas-jelas dirinya lah yang memaksa Vika agar tetap ikut bersamanya.
Sekarang malah dia mengatakan jika dirinya lah yang menyetujui permintaan Jendra.
"Kita mau kemana Jendra?" tanya Vika yang bingung melihat jalan yang tidak pernah dia liat sebelumnya.
Jendra tersenyum melihat wajah bingung dari gadis cantik di sebelahnya ini, "kita cari makan dulu yuk, baru kita ke apartemen gue, biar di sana lebih nyaman belajarnya," serunya yang di balasa anggukan kepala singkat oleh Vika yang sedang merasa canggung dengan situasi ini.
Visual Avika Natalie Fortuta & Rajendra Vico Ardiona.
To be continue.
*Jangan lupa sedakah Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya**😘😘 *
Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh 😭😭😭
Terima kasih🙏🏻🙏🏻
Follow IG Author @Andrieta_Rendra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Miftea
emang ini kisah alson dan vika ya....tapi kok ada nama jendra
2023-01-12
0
Miftea
ini lanjutan cerita hot mother ( tragedi cinta satu malam bukan ya?) ceritannya mario dan eden
2023-01-12
0
neng aya
🤗
2022-11-08
0