🌹 Happy Reading 🌹
Saat ini mereka berdua telah tiba di Apartemen milik Jendra, dengan membawa Mcdonalds yang tadi sempat mereka beli dengan Drive thru.
"Ayo masuk Vik, anggap aja tempat sendiri," seru Jendra yang mempersilahkan Vika untuk masuk ke dalam, dan lalu menutup pintunya.
Vika terlihat memperhatikan setiap sudut ruangan apartemen Jendra yang terlihat sangat mewah dan eleghant khas pria.
Dan di saat Vika masih sibuk menatap sekitar, Jendra datang dari arah dapur dengan membawa makanan tadi yang sudah tertata rapi di piring. "Vika, ayo makan dulu." Ajaknya pada Vika yang sedang duduk manis di sofa.
Jendra melangkah mendekat ke arah Vika, dan meletakan makanan itu ke meja, lalu dia mencari remote tv untuk menyetel sebuah film.
"Loe suka film apa Vik?" tanya Jendra sambil memutar-mutar mencari film yang cocok untuk mereka jadikan hiburan saat ini.
"Aku suka film apa aja sih Jen, netral aku mah," balasnya dengan mulai mengambil burger yang tadi dia beli.
Jendra terlihat menganggukan kepalanya pelan sambil terus mencari film yang pas buat mereka tonton saat ini, "oh ini aja ya, film Joker mau gak?" Tanyanya menawarkan sebuah filM pembunuhan.
Vika terlihat berfikir sejenak, "ehm ganti deh, yak kali kamu ajakin nonton gituan," tolaknya mengambil alih remote di tangan Jendra dengan berani, bahkan dia lupa jika saat ini dia sedang menjaga etika.
"Terus film apa dong?" tanya Jendra dengan mengikuti langkah Vika yang mengambil nugget lalu memakanya.
Terlihat Vika membulatkan matanya besar ketika melihat salah satu judul film yang ingin sekali dia tonton di biskop, tapi karna tidak memiliki uang maka dia mengurungkanya.
"Wihh kamu punya film Breaking Down," imbuhnya pelan menatap Jendra dengan senyum bahagia.
Jendra menyeritkan keningnya bingung, karna dia sendiri tidak pernah memeriksa saluran chenelnya, "film apa itu? Breaking down apaan tuh," serunya yang tidak mengetahui film itu.
"Ya udah ayo kita nonton ya, biar kamu tau. Ini tuh keren banget tau, romantis banget," lirihnya pelan, lalu mengatur posisi duduknya.
Dan bahkan sepertinya dia lupa jika tujuan awalnya datang ke sini untuk belajar bareng.
Mereka berdua menikmati film itu dengan serius, dan bahkan ikut larut masuk dalam ceritanya, hingga tanpa sadar saat ini mereka berdua saling berdempetan seperti sepasang kekasih yang sedang menikmati waktunya.
Namun tiba-tiba saja dari film itu mulai muncul adegan yang tak selayaknya mereka tonton, "aaakkkhh," teriak Vika menutup matanya. Namun suara desahan dari film itu sangat terdengar jelas di telinga mereka berdua.
Jendra yang sudah terbawa suasana kini mulai mengelus telinga Vika untuk merangsang nafsu hornynya. "Eemmhh Jendraa," keluhnya menepiskan tangan Jendra yang mulai menjelajah.
"Vika," bisiknya pelan membuat Vika langsung merinding.
"Jendra lepas, ini udah gak wajar Jend." Balasnya pelan sambil memaksa melepaskan tangan Jendra yang sudah melingkar di pinggangnya.
"Kamu harus tanggung jawab Vik, kamu udah membangkitkan nafsuku," bisiknya lagi membuat Vika semakin menegang mendengar kalimat itu.
Vika terus memberontak dari pelukan Jendra. "Jend, ingat kita belum lulus sekolah, gak mungkin melakukan ini apa lagi kita belum ada ikatan apa pun, lagian aku tidak memancingmu, tapi aku memang tidak tau jika isi filmnya seperti ini," balasnya lagi, semakin memberontak ketika Jendra menarik tangan Vika dan mengarahkanya pada kukubirdnya itu.
Dengan cepat Vika menarik tanganya, "enggak Jen, ini salah, aku harus pulang sekarng," tolaknya lagi lalu ingin melarikan diri.
Namun langkahnya terhalang oleh Jendra yang ikut berdiri dan langsung menangkup wajah Vika agar berhadapan dengan wajahnya. "Vika liat ke dalam mataku!" Perintahnya tegas, yang lalu di ikuti oleh Vika.
"Apa elo benar-benar mencintai gue ? Soalnya gue pernah tidak sengaja membawa buku harian elo, yang berisikan tentang persaan cinta loe itu, apakah itu benar?" tanyanya dengan lembut menatap ke dalam sorot mata Vika.
Dan dengan ragu Vika menganggukan kepalanya sebagai jawaban. "Lalu buktikan lah jika memang itu benar, karna gue butuh bukti jika memang loe mencinta gue," balasnya menantang kepada Vika.
Vika yang polos kini mulai ikut masuk ke arus permainan Jendra. "Aku harus buktikan dengan apa ? Aku tidak mempunyai apa-apa," jawabnya yang membuat Jendra tersenyum mendengarnya.
"Making Love with me," bisik Jendra yang berhasil membuat Vika membulatkan matanya dengan tajam, "Loe mau kan membuktikanya? Agar gue bisa membalas persaan itu juga nanti," serunya dengan mulut dan janji manisnya.
Lagi-lagi Vika terlihat sedang befikir sejenak, dia sangat mencintai Jendra sedari awal masa sekolah, apakah dengan cara ini dia bisa mendapatkan cinta dari Jendra.
"Aku takut Jen, nanti kalo hamil gimana ?" tanyanya dengan nada gemetaran memikirkan hasil buruk dari perbuatanya.
Jendra tekekeh mendengar itu, "gak akan sayang, gue akan pelan-pelan kok dan kalo hamil gue pasti akan tanggung jawab, karna itu kan adalah anak kita," balas Jendra dengan penuh dengan keyakinan, tanpa sedikitpun rasa ragu yang terlihat di matanya.
Vika yang benar-benar polos dalam hal seperti ini pun akhirnya menganggukan kepalanya singkat mengizinkan Jendra untuk melakukanya, berharap jika Jendra akan menepati janjinya untuk membalas cinta dari Vika serta akan bertanggung jawab jika sampai hamil nanti.
Jendra yang melihat Vika menganggukan kepalanya itu, tidak ingin menyia-nyiakan kesemptan dia langsung melahap bibir mungil Vika, yang terasa sangat manis baginya.
Hingga mereka lepas kendali dan bahkan Jendra sudah meluncuti pakaianya dan Vika, dan terlihat kedunya yang sudah sama-sma bugil, "Sayang, gue gak kuat lagi, gue masukin ya," izinya pada Vika yang sudah terlihat sangat pasrah.
Vika kembali menganggukan kepalanya, dan Jendra terlihat berusaha memasuki Apom Vika, "jleeebbbbb,, aaaarrrggghhhh skkkkkit," teriak Vika ketika kukubrid itu masuk menghancurkan masa depanya.
Jendra memasukinya dengan sekali hentakan, dan langsung membuat darah virgin milik Vika berceceran keluar.
"Oh god, dia masih Virgin," umpat Jendra dalam hati yang mendadak gelisah saat ini.
Dia pikir jika Vika adalah wanita yang sama perti lainya, yang sudah berlobang.
Namun karna sudah di selimuti nafsu, Jendra terus menggenjot tubuh Vika, hingga dia lupa untuk melepaskanya di luar, dan bahkan mereka melakukan hubungan terlarang ini hingga ke dua kali pelepasaan yang sama-sama mereka tembakan di dalam.
Dan setelah melakukan itu, terlihat Vika yang sangat lelah tidur di atas temapt tidur Jendra dengan pelukan hangat yang menemaninya hingga ke alam mimpi.
Mereka tertidur hingga waktu menunjukan pukul 7.00malam, yang membuat Vika sontak terbangun ketika melihat jam yang sudah menunjukan malam hari.
"Astaaaagggaaa,, aku ketiduraan."
To be continue.
*Jangan lupa sedakah Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya**😘😘 *
Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh 😭😭😭
Terima kasih🙏🏻🙏🏻
Follow IG Author @Andrieta_Rendra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
cha_cha96
ya ampun Vika 😟 cowok buaya darat aja lu prcya
2024-07-14
0
Anak Kampung
bukan senang nak dpat barang percuma la.atu.
2022-11-01
1
puji rahayu
o...mknya vika dh punya ank ni critanya.
2022-01-15
0