Baby Twins Ku
Sedikit Visual para Pemeran.
AERA ALIN MASAYU
Aera umur 23 tahun, wanita yang sederhana dan mandiri tanpa sosok seorang ayah.
NEVAN DAHENDRA ERLIK
Umur 30 Tahun, Seorang CEO perusahaan, cuek, Namun tampan dan Berkharisma.
AKSA REY FEBIAN
Umur 30 tahun, Teman Nevan, seorang pengusaha, lucu dan berkharisma.
HAPPY READING
Hari senin tanggal 14 Mei 2018, Aera di terima kerja di sebuah perusahaan besar di bidang pariwisata, tidak hal mudah agar bisa masuk di perusahaan tersebut, harus mempunyai kualifikasi yang baik. Aera yang memiliki Nilai bagus plus lulusan universitas Australia terbaik walaupun ikut jalur biasiswa, namun Aera mendapatkan posisi sebagai Sekretaris Direktur utama.
Matahari pagi yang bersinar terang, Aera pun segera beranjak bangun untuk mandi dan segera berangkat bekerja, Aera sangat bersemangat untuk masuk kerja, namun juga takut karna ini pertama kalinya dia bekerja, apa lagi menjadi sekretaris dari Direktur utama.
Waktu sudah menunjukan pukul 06:05, setelah Aera sarapan, dia pun segera berpamitan kepada ibunya, lalu beranjak pergi untuk berangkat bekerja, dia berjalan kaki menyusuri jalan gang sempit untuk menuju halte bus dan angkot, setelah hampir 15 menit angkot pun tidak juga muncul, dan hari pun semakin siang, aera takut hari pertamanya masuk kerja akan terlambat.
"Kenapa lama sekali ya angkotnya, dari tadi tidak ada satu pun yang lewat". Aera yang masih berdiri di pinggir jalan melihat jalan sambil menutupi kepalanya yang merasa silau karna sinar matahari pagi.
Sudah hampir 30 menit menunggu akhirnya angkot pun datang, dan Aera segera masuk kedalam angkot, angkot yang sepi hanya pak sopir dan Aera. "Ayo pak sopir saya sudah terlambat, bisa kencang sedikit tidak pak, saya tidak ingin pertama masuk kerja terlambat". ucap aera yang masih melihat jam di tangannya.
"Siap mbk, tolong pegangan yang erat ya?". jawab pak sopir lalu melajukan angkotnya cukup kencang.
"Ayo pak terus pakk gasss". Aera yang di belakang sopir masih menatap pada jalanan, dan pak sopir hanya mengangguk pelan.
Setelah beberapa menit akhirnya Aera pun sampai di perusahaan nya bekerja. "Pakk stop pakk, stoppppppp..!".
"Citttttttttt". pak sopir pun menginjak rek secara mendadak dan memperhentikan angkotnya, sampai tubuh Aera pun ikut terdorong ke depan.
"Aduh badanku, Pak ini kelewatan kantor tempat saya bekerja di sana". Aera yang melihat kebelakang menunjukan tempat kerjanya.
"Lha mbknya gak bilang mau turun di mana, ya saya gass terus aja eh malah kelewatan". ucap pak sopir yang melihat kebelakang sambil melajukan angkotnya mundur.
"Hehe maaf pak saya belum terlalu hafal daerah sini, Ayo pas terus pak mundur". angkot pun masih berjalan mundur.
Tidak lama angkot pun berhenti pas di depan perusahaan. "Ok pak stop sudah sampai, ini uangnya terimakasih ya pak, maaf merepotkan bapak". Aera yang sudah berdiri dan segera turun.
"Tidak apa-apa mbk, semangat untuk kerjanya".
"Baik pak terimakasih". Aera pun akhirnya turun, dan angkot pun lalu pergi.
Waktu sudah menjukan pukul 06:55. Aera pun berlari-lari cepat karna sudah terlambat, namun setelah sampai koridor perusahaan Aera tidak sengaja menabrak seorang lelaki dua berbadan tegap bersetelan jas rapi di depannya.
"Bruakkkk!". Dan Aera pun hampir jatuh ke lantai.
"Maaf mas, saya tidak sengaja, dan saya juga lagi buru-buru, sekali lagi saya minta maaf". Aera yang kembali berjalan akan masuk ke dalam lift.
"Ehhh mau kemana kamu!". tarik seorang laki-laki tas slempangnya. "Enak aja tiba-tiba langsung pergi!".
"Maaf mas, saya sedang buru-buru. kan saya juga sudah minta maaf". ucap aera yang memohon untuk pergi.
"Kamu liat baju saya jadi berantakan karna kamu, dan kalau jalan itu pake mata, jangan mainan hp sambil jalan".
"Ehh maaf ya mas, saya tidak mainan hp, saya sudah katakan saya sedang buru-buru, dan saya juga sudah minta maaf sama anda, biarkan saya pergi, anda membung-buang waktu saya , dan satu lagi jalan itu pake kaki bukan pake mata". tatap sengit Aera pada laki-laki di depannya, lalu pergi meninggalkannya.
"Siapa yang salah, siapa yang marah, wanita tidak punya sopan santun".
Aksa yang melihat Nevan pun tersenyum kecil.
"Sudah-sudah, dia kan juga sudah minta maaf, ngapain sih lo harus marah-marah". ucap Aksa pada Nevan di selahnya.
"Apa dia juga staf di sini, kenapa ada karyawan seperti itu di sini, dan aku harap tidak bertemu dengannya lagi". ucap Nevan yang masuk ke dalam lift khusus.
"Sepertinya dia karyawan baru man, masih memakai pakaian Hitam, putih. dan yang lucu dia berkata jalan itu pake kaki bukan pake mata, kalau di fikir-fikir mamang benar perkataannya, dan yang paling parah kamu di panggil mas oleh nya". Aksa yang kembali terkekeh mengingat ucapan Aera.
"Ahh sudah Kenapa kamu jadi mengejekku brengsek!". Lempar Buku yang Nevan bawa ke pada Aksa, dan Aksa pun menangkap dengan cepat, dan lift pun sudah terbuka lalu mereka ber 2 keluar, dan masuk ke dalam ruangan kebesaran Nevan untuk membahas suatu hal penting.
Di tempat lain, Aera masih menunggu di suatu tempat dan masih melengkapi data, sambil menunggu bertemu dengan atasannya.
"Tunggu di sini sebentar ya nona, Pak Nevan masih sibuk, belum bisa di ganggu, nanti kalau sudah selesai saya akan memberi tahu anda lagi". ucap salah satu karyawan HRD di perusahaan itu.
"Baik buk". jawab Aera sambil menundukan kepalannya.
DI RUANG DEREKTUR
Nevan pun masih berbincang-bincang dengan Aksa temannya di ruangan yang besar dan megah membicarakan suatu bisnis dan pekerjaan, sambil sesekali bercanda.
"Apa kamu sudah meng rekrut sekretaris baru man". Tanya asksa sambil melesat kopi di depannya.
"Belum, tapi sepertinya pihak personalia sudah mnendapatkannya, dan hari ini dia akan hadir untuk interviuw langsung denganku".
"Baiklah, semoga kamu bisa mendapatkan sekretaris yang lebih baik, dari sekretarismu yang dulu man", ujar aksa lalu bangkit mengambil kunci mobilnya.
"Mau kemana kamu, bukanya kamu hari ini bilang kepadaku tidak sibuk".
"Aku bosan melihatmu, ingin mencari suasane baru, dan berkerjalah dengan benar, dan temui sekretaris baru mu, kasihan pasti sudah lama menunggu mu, dan perlakukan dia dengan baik". Aksa yang sudah siap untuk keluar, dan di ikuti oleh Nevan.
"Apa kamu tidak akan menunggu ku sampai selesai bekerja".
Aksa pun membalikkan tubuhnya." Apa kamu kira aku kekasihmu, atau istri mu yang akan menunggu mu hingga selesai bekerja, sangat konyol sekali, sudah bekerjalah, aku akan pulang". tepuk pundak Nevan oleh Aksa, dan Aksa pun lalu pergi meninggalkan temannya.
Di rungan tertutup hanya satu jendela yang memperlihatkan jalan padatnya jakarta dari ketinggian, Aera masih duduk dan memainkan bolpoinnya, sudah hampir 1 jam di rungan itu, namun juga belum ada tanda-tanda untuk Aera di panggil untuk interviuw dengan Direktur perusahaan, dia pun sudah mulai bosan dan berdiri berjalan melihat pada jalan yang begitu tampak rame dari atas.
"Kenapa lama sekali untuk interviuw, bahkan aku sudah menunggu selama 1 jam di sini, sesibuk apa bapak Direktur di perusahaan ini". Grutu Aera pada dirinya sendiri.
"Ceklak". pintu pun terbuka, sontak membuat Aera menengok dan melangkahkan kakinya untuk kembali duduk, seorang karyawan dari personalia pun datang dan memberitahu untuk segera menuju ke ruangan Direktur utama.
"Selamat pagi nona, saya Selis dari pihak personalia akan mengantarkan anda untuk menuju ke ruangan tuan Nevan.
Dan mereka berdua pun akhirnya keluar dari ruangan itu, menuju ke ruangan Direktur, namun Aera sangat gugup, karna dia akan bertemu dengan Seorang yang paling berpengaruh di perusahaan ini, dan tiba lah mereka di depan rungan besar, bernuasa warna gold, dan pintu yang megah.
.
.
.
.
.
.
❤Bisa lanjut ya kak, saya harap bersedia memberikan like, comment, dan dukungannya, maaf masih banyak belajar author abal-abal ini. terimakasih🍂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Dianita Indra
next
2022-05-18
0
Muhammad Samsul Bahri
bagus
2022-04-29
0
Arwondo Arni
seru sprt like dulu biar kesimpen😁
2022-03-24
0