Waktu sudah menunjukan pukul 06:45 Aera baru sampai di kantor dan di antar oleh seorang laki-laki menggunakan sepeda motor, sebelum masuk Aera masih berbincang-bincang dengan lelaki tersebut, Nevan yang baru saja tiba di kantor melihat Aera berbincang-bincang dengan seorang laki-laki, namun Nevan tidak menegurnya, dia pun lalu beranjak pergi untuk masuk ke dalam kantor.
Aera yang melihat pada jam sudah siang, Aera segera masuk ke dalam kantor melewati koridor-koridor kantor lalu masuk ke dalam lift dan menuju ke ruangannya.
"Selamat pagi pak Nevan". Aera yang menyapa bosnya sambil membungkukan badannya.
"Hemm!". jawab Nevan yang begitu singkat.
Dan Aera pun sudah duduk di meja kerjanya, sudah menatap pada komputer dan kertas-kertasnya.
"Siapa laki-laki yang mengantar mu tadi, apakah kekasihmu?". tanya Nevan pada Aera.
"Owh itu tadi cuman adik sepupu pak, bukan pacar". jawab Aera tanpa menoleh.
"Tapi kenapa begitu terlihat akrab sekali dengan mu". Nevan yang masih menatap pada Aera.
"Ya namanya juga adik sepupu pak, beda kalo sama ojek online". jawab Aera.
"Mulai ngelawak kamu". Nevan yang tersenyum tipis.
Dan di sahuti oleh Aera dengan senyum tipis, lalu mereka ber dua melanjutkan lagi pekerjaan nya.
Dengan Nevan yang masih mencuri-curi pandang pada wanita cantik di sebelahnya, wanita memakai kemeja polos berwarna biru muda, dan rok span yang seksi, rambut di ikat tinggi, memperlihatkan lehernya yang putih dan mulus.
"Kenapa tu cewek cantik banget, seksi lagi, siapa yang gak mau memandang cewek secantik Aera, cantik dan begitu berani". ucap Nevan di dalam batinya yang masih melamun menatap Aera.
"Pak Nevan". panggil Aera, namun Nevan masih tidak mendengarnya, masih menatap pada wajah Aera yang cantik.
"Pak Nevan!". panggil Aera lagi dengan nada yang tinggi, dan Nevan pun sontak terkejut.
"Ehh iya, kenapa kamu membentak-bentak bos kamu, tidak sopan sekali!".
"Maaf pak, pak Nevan sih di panggil sudah beberapa kali tidak dengar". ucap Aera yang sudah berjalan menuju meja Nevan.
"Ini pak ini jadwal bapak dari pagi ini sampai ntar sore, dan terakhir nanti makan sore bersama pak Deo". Aera yang sudah memberikan selembar kertas.
"Iya, nanti malam kamu ke apartemen saya ya, untuk mengambil beberapa berkas di sana".
"Duhh maaf pak saya gak bisa, soalnya nanti malam saya dapat undangan ke tempat pernikahan karyawan kantor, saya gak enak kalau gak datang". jawab Aera yang masih berdiri di depan Nevan.
"Apa undangan dari Bu Selis?". tanya Nevan pada Aera.
"Iya pak benar". jawab Aera.
"Baiklah nanti malam, kamu datang bersama saya, jangan menolak, saya tidak mau ada penolakan dengan alasan apapun!". Nevan yang sudah kembali menatap pada komputernya.
"Baik pak". jawab Aera yang sudah berjalan untuk duduk di kursinya lagi.
"Lagi-lagi datang sama manusia nyebelin ini, mau pergi sendiri aja gak bisa, menyebalkan!". grutu Aera di dalam batinnya.
Tidak lama ponsel Nevan pun berdering, dan Nevan segera mengangkat telfon nya, tidak tau membicarakan apa, tidak lama telfon sudah di matikan.
"Aera saya keluar dulu ya, akan menemui seseorang, kamu tidak usah ikut, hanya sebentar saja". ucap nevan.
"Baik pak". jawab Aera lagi
Namun saat Nevan ingin keluar, Aska tiba-tiba datang sudah membuka pintu untuk masuk ke dalam ruangan.
"Hallo man, hayy cewek cantik yang memakai baju biru". Ucap Aksa yang baru saja masuk dan mengerlingkan mata kanannya untuk Aera.
"Lo gak bisa apa masuk ketuk pintu, atau permisi gitu, gunanya punya tangan sama mulut buat apa lo!". grutu Nevan yang kesal pada temannya.
"Sudah biasa masuk dan keluar ruangan mu kalik, tidak perlu ketuk pintu dan permisi". ucap Aksa yang sudah berjalan menuju ke meja Aera namun di tahan oleh Nevan.
"Ehh ehh mau kemana lo, ayo ikut aku keluar!". tarik baju Aksa oleh Nevan.
"Mau kemana, gak mau, gue mau disini saja ngobrol sama cewek cantik tuu". Ucap Aksa yang memonyongkan mulutnya pada Aera.
"Temani aku bertemu dengan Deo, kamu pasti kesini untuk menemui ku bukan, jadi ayo ikut dengan ku keluar!". Nevan yang sudah menarik baju Aksa untuk keluar.
"Ta_tapi mannn" ucap Aksa yang sudah keluar di tarik oleh Nevan.
Aera yang melihat tingkah bos dan temannya pun tersenyum tipis.
"Haduh udah pada tua-tua tapi kelakuan kalian masih kaya bocah". ucap Aera sambil tersenyum.
Hari sudah sore setelah bekerja seharian Aera segera pulang dan memutuskan untuk memesan taxsi online, sebelum pulang sampai rumah Aera mampir ke toko baju untuk membeli gaun yang akan di kenakan nanti malam, Aera memilih gaun warna gold bercampur hitam terlihat simpel namun elegan, setelah membeli gaun Aera melanjutkan untuk pulang, sesampai rumah sudah begitu petang, tidak ada waktu, Aera segera membersihkan diri dan bersiap-siap mengenakan gaun yang tidak terlalu panjang di bawah lutut, dengan sedikit terbuka di bagian dada dan lengannya, dengan polesan make up lipstik merah merona membuat Aera begitu cantik, dan Aera segera berangkat menuju apartemen Nevan.
Sesampainya di apartemen, Nevan sudah siap menggunakan jas warna hitam dan rambut klimis yang sudah tertata rapi, mereka berdua segera masuk kedalam mobil, dan Nevan sudah siap melajukan mobilnya, di dalam mobil Nevan yang masih menatap pada wanita cantik di sebelahnya.
"Kenapa kamu memakai lipstik warna merah". tanya Nevan yang masih fokus melajukan mobilnya.
"Emang kenapa pak, kelihatan bagus kok". jawab Aera sambil mengaca pada spion dalam mobil Nevan.
"Hapus lah, dan ganti warna lipstikmu, saya tidak suka!". ucap Nevan lagi.
"Tidak suka?". Aera yang merasa bingung.
"Iya hapus lah, saya malu kalau di lihat sama orang-orang kalau sekretaris ku sangat menor dan berlebihan!". Alasan Nevan.
"Sepertinya lipstik ku tidak terlalu menor, bahkan juga banyak yang mengenakan lipstik warna merah di tempat party.". dalam batin Aera, Aera pun mengganti warna lipstiknya dengan warna pink nude.
"Gitu kan enak di liat sama orang, gak kayak ondel-ondel". Nevan yang malajukan mobilnya dan sedikit melirik pada Aera.
"Iya pak". jawab Aera yang memalingkan wajahnya ke arah lain karena sudah bete.
Nevan yang se dikit melirik pada Aera yang sudah bete hanya tersenyum tipis. "Tapi kenapa dia masih terlihat sama saja memakai lipstik warna merah atau tidak, masih terlihat sama cantiknya". ucap Nevan di dalam batinnya.
Tidak lama mobil spot warna hitam sudah memasuki daerah Hotel besar dan megah, tampak tempat acara yang sudah cukup rame, dan lampu-lampu yang sudah berkelap-kelip, Aera dan Nevan segera turun dari mobil.
"Wahh Hotel ini besar sekali". Aera yang kagum melihat Hotel sangat besar di hadapannya.
"Ndeso kamu!". Ucap Nevan yang menyahuti perkataan Aera.
"Biarin, saya emang orang desa pak". Jawab Aera sambil merucuti bibirnya.
"Sudah ayo masuk". Nevan yang sudah memegang tangan Aera.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Alya Yuni
Si Aera mau goda bos
2022-12-04
0
Muhammad Samsul Bahri
bbaguls aluran
2022-04-29
0
Muhammad Samsul Bahri
keren
2022-04-29
0