Hari semakin sore, jam pulang telah tiba, Aera segera pulang, namun sebelum pulang Aera membereskan beberapa berkas pekerjaannya, melihat semua sudah rapi di meja kerja, Aera segera beranjak untuk pergi.
"Pak saya pulang dulu ya?". ucap Aera di depan Nevan.
"Siapa yang nyuruh kamu pulang?". Nevan yang sudah berdiri mendekat pada Aera.
"Ini kan sudah jam pulang pak?".
"Kamu sekretaris saya dan harus pulang bersama saya!".
"Kalau begitu ayo pulang pak?". ucap Aera kepada bosnya.
Nevan yang mendengar perkataan Aera pun tersenyum tipis. "Apa nanti malam kamu ada acara?". tanya nevan lagi.
"Tidak pak, sehabis pulang kerja biasanya saya tidur".
"Jujur sekali kamu ya, kalau begitu nanti malam kamu temani saya ke pesta mama saya".
"Kenapa harus saya, saya gak mau pak!". Aera yang sudah berjalan untuk keluar dari ruangan, namun di tarik oleh Nevan.
"Kamu sekretaris saya, kemana saya pergi kamu harus ikut?". ucap Nevan yang masih memegang lengan Aera.
"Iya saya sekretaris bapak, tapi kan itu di kantor, kalau di luar kantor sudah bukan tanggung jawab saya, saya tidak mau!".
"Kamu tidak mau, kamu membantah saya!". Nevan yang mulai mendekat pada tubuh Aera, membuat Aeran berjalan mundur terhimpit oleh tembok dan Nevan.
Aera yang masih menatap pria tinggi dan tampan di depan nya, hanya menyisakan beberapa cm antara wajah mereka ber dua. "Tapi pak-".
"Kenapa?, kenapa kamu diam, apa kamu gerogi di tatap oleh pria tampan seperti saya".
"Bukan pak, mulut bapak bau!". Ucap Aera di depan Nevan.
Nevan yang mendengar perkataan Aera sontak langsung melangkahkan kakinya berjalan mundur.
"Baik pulang lah, dan jangan lupa nanti malam datang. saya akan mengirim kan alamat kepadamu!". Nevan yang berjalan menuju meja kebesarannya, dan Aera hanya menyahuti dengan anggukan pelan.
Aera pun sudah berjalan keluar dan meninggalkan ruangan Direktur.
"Hahh.. Hahh.. apa benar mulut ku bau, sepertinya tidak!". Nevan yang menggerakan tangannya mengendus mulutnya sendiri.
Hari sudah beranjak malam, Aera sudah bersiap-siap menggunakan baju dres panjang berwarna merah, dan sedikit terbuka di bagian pahanya, dan polesan make up yang tidak tebal, membuat Aera semakin cantik dan mempesona, Aera memutuskan untuk mengendarai Taxsi karena mengingat ini sudah malam, tidak mungkin ada angkot, tidak lama Aera pun tiba di lokasi tempat acara keluarga Nevan, menunjukan kartu undangan dan Aera pun segera masuk, banyak yang menatap ke arah Aera karena dia terlihat begitu mempesona, dari jauh Aera sudah melihat Nevan dan temannya Aksa yang sedang berbincang-bincang, lalu Aera jalan untuk mendekat.
"Waooo man lihat lah sekretarismu, sungguh menawan, dan seksi". ucap Aksa yang sudah melihat Aera terlebih dahulu.
Nevan yang mendengar perkataan Aksa pun lalu melihat pada Aera yang berjalan menuju mereka ber dua.
"Cantik sekali wanita itu!". ucap nevan dalam batinnya tak kalah herannya melihat Aera yang begitu cantik.
"Biar aku saja man yang menyambutnya". Aksa yang sudah berjalan namun di cegah oleh Nevan.
"Tidak, dia sekretarisku, aku ya akan menyambutnya". Nevan pun berjalan mendekat pada Aera.
Aera yang semakin mendekat pada meja Nevan dan Aksa, dan sudah di sambut oleh Nevan."Kenapa kamu lama sekali datangnya!". ucap Nevan yang masih memandang wanita cantik di depannya.
"Maaf pak jalanan macet". Jawab Aera singkat.
"Hay nona kamu begitu cantik sekali malam ini". ucap Aksa memuji Aera.
"Terimakasih tuan".
"Apa kamu malam ini butuh teman untuk bermalam nona?". tanya Aksa lagi.
Nevan yang mendengar perkataan absurd Aksa pun menendang kaki Aksa.
Bruakkk..
"Aduh apa-apa an sih lo, sirik aja!. ucap Aksa sambil meringis kesakitan.
"Ayo pergi dari sini, ada orang tidak jelas!". Nevan pun menarik tangan Aera untuk mengikutinya.
Nevan dan Aera menuju ke dalam Hotel tempat memeriahkan acara, dan bertemu dengan keluarga untuk memperkenalkan Aera sebagai sekretaris barunya, setelah berbincang-bincang dengan keluarganya, Nevan membawa Aera untuk duduk di suatu tempat, hanya mereka ber dua.
"Kenapa kamu membawa saya ke sini pak!". Tanya Aera pada Nevan.
"Suka-suka saya dong, saya bos kamu, kamu harus ikut kemana saya pergi!".
"Ahh sangat membosankan, kalau tau seperti ini mending tadi aku gak kesini, tidur enak di rumah!". ucap Aera di dalam batinnya.
Aera yang melihat minuman di meja, ia pun bangun untuk mengambil minuman itu, namun saat Aera akan berdiri baju Aera tersangkut oleh meja Hotel, hingga Aera jatuh terdorong ke tubuh Nevan.
"Bruakkk!". Tidak sadar Aera sudah mencium bibir Nevan yang ada di depannya, dan tangan Nevan yang memegang pada pinggang Aera.
"Ahhh maaf pak, Saya tidak sengaja". Aera pun sudah melepaskan ciumannya dan beranjak untuk berdiri".
Nevan yang terdiam menatap pada wanita cantik di depannya mendapat suatu rangsangan yang cukup kuat, membuat benda di bawah sana sudah menegang.
"Hati-Hati kalau jalan, kamu mau kemana?". Nevan yang sudah bingung harus bersikap seperti apa pada Aera.
"Saya mau ambil minuman di sebelah sana pak". Ucap Aera lalu Aera pun berjalan pergi untuk mengambil minuman.
"Sialan kenapa kau bangun adik kecil, ini di tempat umum, kembali lah seperti semula". ucap Nevan di dalam batinya dan sedikit merapikan celananya.
Waktu pun semakin malam, acara sudah hampir selesai, Aera dan Nevan pun beranjak untuk masuk kembali ke dalam hotel untuk menutup acara bersama keluarga Nevan dan juga Aksa, setelah acara selesai Aera segera pamit untuk pulang.
"Saya pamit pulang dulu ya pak Nevan". Ucap Aera kepada Nevan.
"Kamu naik apa?". Tanya Nevan pada Aera.
"Saya akan naik taxsi pak, dan menunggu di depan".
"Yaudah kalau begitu hati-hati ya di jalan, maaf tidak bisa menghantarkanmu pulang karena masih ada tamu dari pihak keluarga".
"Kalau begitu biar aku saja man yang mengantarkan Aera pulang, kasian wanita malam-malam pulang sendiri". Ucap Aksa di belakang Nevan.
"Tidak, biar aku saja yang mengantarnya pulang!".
"Katanya tadi kamu ada tamu?". Ucap Aksa lagi.
"Masalah tamu ntar gampang, ayo Aera mari ku antar pulang". Nevan yang mempersilahkan Aera untuk berjalan terlebih dahulu dan di susul Nevan di belakangnya, Nevan dan Aera pun berjalan pergi meninggalkan hotel.
"Kenapa tu anak baik banget, biasanya sama sekretarisnya yang dulu begitu cuek dan tidak perduli, bahkan tidak pernah di ajak ke pesta seperti ini, apa dia jangan-jangan sudah jatuh cinta pada wanita itu". ucap Aksa lirih pada dirinya sendiri.
Di perjalanan tidak ada lagi pembahasan, Nevan yang masih fokus melajukan mobilnya, dan Aera yang menatap ke depan pada jalanan dan memberikan arahan pada Nevan jalan rumahnya, tidak lama mobil pun sampai di rumah Aera.
"Terimakasih ya pak sudah mengantarkan saya". ucap Aera pada nevan.
"Iya, kalau begitu saya langsung pamit dulu ya". Nevan yang sudah berpamitan lalu pergi melajukan mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Imama Prastoto
sudah ada bau bau yg sedang jatuh cinta nih..
2021-08-24
0