Nevan dan Aera sudah berada di dalam hotel dengan Aula yang cukup besar tempat memeriahkan acara pernikahan selis, Aera yang berjalan di samping Nevan dengan beberapa orang yang memberi hormat atas kedatangan Nevan dan Aera, di dalam tampak banyak karyawan kantor, dan beberapa orang dari kalangan luar, Nevan yang masih menyalami beberapa teman dan selis selaku karyawan dan keluarganya.
Mengingat selis adalah anak dari paman nya Nevan dan masih ada hubungan keluarga, Nevan pun ikut berbincang-bincang dengan keluarga selis, Aera tidak ingin mengganggu perbincangan mereka, memutuskan untuk mengambil minuman dan makanan di meja yang sudah di sajikan.
"Pak saya mau ambil minuman di sana dulu ya, lanjutkan saja perbincangan bapak". ucap Aera lirih di telinga Nevan.
"Iya, tapi jangan jauh-jauh dari jangkauan saya". ucap Nevan.
"Iya pak". Aera pun beranjak pergi menuju tempat minuman dan makanan yang sudah di sajikan.
Aera pun duduk menikmati makanan dan minumannya sendiri, sambil melihat acara hiburan yaitu band roker, mengingat selis sangat mengidolakan lagu rok dan penyanyi rok, Nevan yang masih berbincang-bincang sambil menatap Aera yang tidak jauh darinya, tidak lama ada laki-laki yang mendekati Aera, terlihat berbincang-bincang dengan Aera dan entah apa yang mereka bicarakan, bahkan laki-laki itu mengelap bibir Aera dengan tangannya, tatapan Nevan semakin menajam melihat Aera bersama laki-laki itu.
Tamu dari keluarga Selis semakin berdatangan, termasuk keluarga dari Nevan karena juga mendapat undangan pernikahan dari Selis, Nevan pun menyapa beberapa keluarga, hingga tidak melihat kalau Aera dan laki-laki itu sudah pergi, Nevan memutuskan untuk pergi mencari Aera dan laki-laki itu.
"Kemana Aera, dan siapa laki-laki itu, kenapa mereka pergi bersama". grutu Nevan pelan dengan raut wajah yang sudah kesal.
Nevan masih mengedarkan pandangannya menatap pada ruangan besar yang sudah di penuhi banyak orang, namun fikiran Nevan sudah kemana-mana mengingat tempat ini adalah hotel, Nevan pun berlari-lari menuju ke kamar-kamar, namun kamar beberapa tertutup dan berpenghuni tidak mungkin Nevan mengetok pintu, takut akan salah orang, akhirnya Nevan menuju ke tempat pemesanan kamar.
"Pak mau tanya apakah ada yang memesan kamar atas nama Aera alin Masayu". tanya Nevan pada karyawan Hotel.
"Sebentar tuan saya cek dulu". ucap karyawan hotel dan di angguki oleh Nevan.
"Hari ini yang memesan kamar belum ada yang bernama wanita tuan, semua atas nama laki-laki". jawab karyawan hotel.
"Baik terimakasih". Nevan pun lalu pergi.
"Astaga di mana kamu Aera". ucap Nevan sambil mengusap wajahnya.
Nevan masih berjalan, menyusuri karidor-karidor hotel, tidak sengaja Nevan melihat Area dengan laki-laki tadi keluar dari toilet, Nevan pun mendekat.
"Aera!". panggil Nevan dengan tatapan nyalang memandang baju Aera yang sudah basah di bagian dadanya.
"Pak Nevan, maaf pak saya tadi_" belum selesai bicara Aera pun sudah di tarik oleh Nevan.
"Kita pulang, dan pergi dari sini sekarang!". tarik tangan Aera oleh Nevan secara kasar, melewati pria yang bersama Aera tadi.
"Tapi pak, acaranya belum selesai". ucap Aera yang masih di tarik paksa oleh Nevan.
"Kita pulang Aera!" Nevan yang sudah benar-benar marah.
Aera dan Nevan melewati pintu lain untuk keluar dari hotel acara pernikahan selis.
"Lepaskan pak, tangan saya sakit". Aera yang sudah meringis kesakitan.
"Masuk!". Aera yang sudah masuk dan di tutup pintu mobil secara kasar oleh Nevan.
Bruakkk!
Nevan pun berputar dan sudah masuk kedalam mobil, siap melajukan mobilnya dengan sangat kencang, Nevan yang fokus menatap pada jalanan, dengan raut muka yang begitu marah.
"Pak, bapak melajukan mobilnya sangat kencang". ucap Aera pada Nevan.
Namun Nevan tidak lagi mengindahkan ucapan Aera, Nevan malah semakin melajukan mobilnya sangat kencang.
"Bapak ini kenapa, kenapa seperti ini, kalau ada masalah bisa selesaikan secara baik-baik". ucap Aera namun lagi-lagi tidak di respon oleh Nevan.
Tidak lama Nevan dan Aera pun sampai di apartemen Nevan, dan segera untuk turun dari mobil. Nevan sudah menarik tangan Aera naik ke atas apartemen.
"Pak, kenapa saya di bawa ke sini, saya mau pulang!". ucap Aera yang masih memberontak di tarik Nevan.
Setelah sampai di apartemen, Nevan membawa masuk Aera ke dalam kamarnya.
Bruakkkk!
Aera pun di dorong Nevan ke ranjang, dan Nevan sudah membuka jas dan kancing kemejanya.
"Bapak mau ngapain!". Aera yang bangun dan turun dari ranjang untuk pergi.
Namun tangan Aera di tarik oleh Nevan, dan mendorongnya ke tembok, Nevan sudah melesatkan bibirnya memagut bibir mungil Aera, pagutan yang begitu kasar membuat Aera berkali-keli memberontak, Nevan semakin menggebu-gebu dengan amarahnya sudah meremasi aset kembar Aera, dan membuka baju Aera lalu menariknya kembali ke ranjang, Nevan sudah mengungkung tubuh Aera, dan Aera hanya bisa menangis dan memberontak atas perlakuan Nevan, namun tubuh Nevan terlalu kuat, Aera pun merasa pasrah, Nevan semakin menggila sudah menarik kain tipis berenda di bawah sana, Nevan membuka celananya dan sudah siap melakukan penyatuan, tampak begitu masih sulit Namun Nevan tetap melakukannya, hingga penyatuan pun berhasil Nevan sudah menggerak-gerakkan tubuhnya dengan ritme yang sangat kasar.
"Pak Nevan agh, sakittt!" ucap Aera yang masih menangis memegang pundak Nevan.
Nevan yang mendengar perkataan Aera dan melihat Aera semakin menangis Nevan pun memperpelan ritmenya, menggerakan tubuhnya secara pelan-pelan, hingga Nevan berada di puncaknya kembali memanas menggerakkan tubuhnya secara kasar.
"Aghhh sakit.. teriak Aera lagi.
Hingga Nevan sudah merasa lemas, menjatuhkan tubuhnya di sebelah Aera, Aera yang masih menangis dan kecewa, menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya, dan meringkuk kan tubuhnya membungkungi Nevan yang tidur di sebelahnya.
Tidak lama Aera memejamkan matanya, dan sudah tertidur, Nevan yang sudah begitu puas tidak berbicara apapun ke pada Aera dan segera memejamkan matanya.
Pagi yang tampak begitu cerah, sinar matahari yang sudah masuk ke dalam kamar Nevan, Nevan pun membuka matanya menatap pada wajah sendu namun masih terlihat cantik.
"Maaf kan aku Aera, telah melakukan ini kepadamu". ucap Nevan lirih dan mengusap rambut Aera dan mengecup kepalanya.
Aera yang merasakan sentuhan Nevan pun bangun membuka matanya, dan seketika menjauh dari Nevan, dan segera bangkit berjalan menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.
"A-uuuu sakit!". Aera yang sudah berjalan merasa sakit.
"Aera duduklah dulu kamu mungkin masih merasa tidak nyaman". ucap Nevan yang mendekat sudah mengenakan celana boxsernya.
"Ini karena perlakuan mu, kenapa bapak memperkosaku!". ucap Aera yang kembali menitihkan air matanya.
"Maaf kan aku Aera, karena aku sangat emosi melihat mu bersama pria lain di hotel itu".
"Kau tau, laki-laki itu hanya membantu membersihkan baju ku yang terkena tumpahan minuman tadi malam, lalu apa masalah bapak hingga memperlakukan ku seperti ini!".
"Aku mencintaimu Aera". Nevan yang masih menatap wanita cantik di depannya.
"Omong kosong". Aera lalu berjalan pelan menuju ke kamar mandi".
Namun Nevan kembali menarik tangan Aera dan memeluknya. "Aku akan bertanggung jawab atas perlakuanku Aera, aku berjanji akan menikahimu". ucap Nevan.
Aera pun melepaskan pelukan Nevan secara kasar."Minggir saya mau pulang!". Aera yang sudah mengambil pakaian nya dan menuju ke kamar mandi.
Nevan yang kembali duduk di ranjangnya, dan melihat darah di selimut putihnya. "Benar dia masih perawan, bahkan aku yang pertama mengambil perawan itu darinya, berarti tadi malam aku hanya salah faham kepadanya, astaga Nevan!". ucap Nevan sambil mengusap wajahnya.
Tidak lama Aera pun keluar dari kamar mandi dan siap untuk keluar pergi.
"Aku akan mengantar mu pulang, tunggu lah sebentar". ucap Nevan lagi.
"Tidak perlu! Aera yang sudah membuka pintu kamar Nevan.
"Aera!". Nevan yang menarik tangan Aera.
"Apa lagi pak, lepaskan saya, dan biarkan saya pergi dari tempat laknat ini!. Aera yang melepaskan tangannya dari tangan Nevan dan sudah berjalan pergi.
Nevan yang mendengar perkataan Aera pun hanya merasa pasrah, dan membiarkan Aera pergi.
"Aku berjanji Aera akan menikahimu, dan akan bertanggung jawab bila kamu hamil". ucap Nevan di dalam batinnya yang melihat Aera berjalan sudah keluar dari apartemennya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Alya Yuni
Mkanya Aera juga jngn trllu bodoh
2022-12-04
0
Muhammad Samsul Bahri
mulai menarik
2022-04-29
0
Imama Prastoto
nevan keterlaluan kamu.. 😡
2021-08-24
0