Pernikahan Kedua
Di meja makan kini ada sepasang suami istri yang sedang menikmati sarapan paginya.Wanita itu sederhana namun terlihat sangat cantik.Tangan putihnya lihai mengisi piring suaminya dengan menu favorite suaminya itu.
Tidak banyak menu yang tersaji di meja makan itu, hanya terlihat beberapa sandwich, nasi goreng, telur dadar,beberapa potong ayam goreng.Sebagai pelengkapnya ada jus jeruk dan air putih.
" Segini cukup Mas ?" Tanya Luna, dia tau suaminya itu mood makannya tidak bisa di tebak. Terkadang minta di ambilkan banyak dan terkadang hanya minta sedikit saja.
" Cukup sayang." Jawab Rama cuek, pandangan matanya tidak terlepas dari gawai hitam miliknya. Sejak memasuki ruang makan tangan Rama sibuk mengotak-ngatik ponselnya.
"Sudah Mas..Ayo sarapan dulu, nanti Mas bisa terlambat.Bukankah hari ini ada rapat ?" Luna menyeritkan dahinya melihat suaminya masih sibuk dengan ponselnya,dan bahkan sejak tadi tidak memperhatikan dirinya bicara.
Rama meletakan ponselnya di meja makan. Dan memulai menyuapkan sesendok nasi goreng yang baru saja di berikan istrinya.
" Nanti malam kita ke rumah Mama..Bersiaplah jam 7, sepulang kantor aku akan menjemputmu." Rama memberitau istrinya, dengan buru-buru menghabiskan nasi goreng di piringnya.
Deg---
" Mas.." lirih Luna menatap suaminya. Entah mengapa saat mendengar nama mertuanya hatinya berdebar.Dia takut kunjungannya akan berahir tidak baik seperti sebelumnya.
Ya !! Rama Anggoro adalah suami Luna. Dia sangat mencintai suaminya begitu juga sebaliknya.Mereka sepasang kekasih saat masih di bangku SMA,saat tamat SMA Rama melanjutkan kuliah di Amerika,hubungan Luna dan Rama belum berahir saat itu. Kepergian Rama membuat Luna sangat terkejut, berat hati melepas Rama.
Namun Luna hanya pasrah dan mendukung kekasihnya untuk melanjutkan pendidikan di Amerika. Karna bagaimana pun Rama adalah putra pertama dari Keluarga Anggoro dan tentu saja Rama yang akan meneruskan bisnis keluarga Anggoro.Rama harapan terbesar keluarganya, mengingat adik Rama adalah seorang wanita.
Rama meminta Luna menunggunya hingga dia menyelesaikan pendidikannya dan kembali, setelah itu maka Rama akan segera menikahi Luna. Mengirim Rama ke Amerika bukan hanya karna ingin melanjutkan pendidikanya namun ada motif tersembunyi yang di sembunyikan kedua orang tua Rama.Salah satunya untuk mengirim jauh anak tercinta mereka dari kekasihnya.Sejak awal mereka tidak merestui hubungan Rama dan Luna.Mereka berfikir jika derajat mereka berbeda sangat jauh, bagaimana bisa menantu keluarga Anggoro hanya dari kalangan biasa saja.
Namun siapa sangka saat Rama kembali, justru Rama melamar dan menikahi Luna. Selain karna cinta,Rama tidak tega melihat Luna hidup yatim piatu bahkan setelah orang tua Luna meninggal. Kekasihnya itu harus putus sekolah dan bekerja di sebuah Toko guna meyambung hidupnya.
Walaupun di tentang kedua orang tuanya Rama tetap menikahi Luna. Mau tidak mau orang tua Rama harus merestui pilihan anaknya, mereka takut jika mereka terus menentangnya Rama akan pergi jauh dan tidak mau meneruskan bisnis keluarga mereka.
" Jangan khawatir semuanya akan baik-baik saja. Seburuk apapun dia tetap Ibuku dan Ibu Mertuamu Luna." Rama mengerti kegelisahan istrinya, tapi Rama juga mencintai Ibunya dan apapun yang di lakukan Ibunya Rama harus berfikir dua kali untuk menolaknya.
"Pasti Mama akan melarangku untuk hamil Mas. Aku sudah tidak meminum pil itu lagi sejak seminggu yang lalu." Lirih Luna menunduk, kedua tangannya saling meremas. Banyak kesedihan dihatinya jika mengingat Mertuanya masih bersikap dingin dan belum sepenuhnya menganggap Luna sebagai menantunya.
" Mengapa kau tidak meminumnya Luna ?" Suara Rama sedikit meninggi, dia ingin sekali memiliki keturunan dengan wanita yang di cintainya. Namun saat Ibunya tidak mengharapkan cucu yang terlahir dari istrinya Rama hanya bisa pasrah.
Rama tidak ingin membantah Ibunya karna, Ibunya mempunyai riwayat penyakit darah tinggi dan sakitnya bisa datang kapan saja.Rama tidak ingin membuat kondisi Ibunya semakin buruk, karna itulah selama ini dia selalu meminta Luna untuk meminum pil kb guna menunda kehamilannya.
Tentu saja dia marahkan saat Luna mengakui tidak meminumnya seminggu ini.
"Mas..Aku juga ingin mempunyai seorang anak, sudah 3 Tahun kita menundanya. Aku berfikir ini sudah saatnya kita memiliki seorang bayi aku..."
Brakkk
" Luna.." bentak Rama , mengebrak meja makan. Kedua mata Rama menatap tajam istrinya.
Luna pun terkejut, hatinya sakit mendengar bentakan suaminya.Sebisa mungkin menahan air bening yang tidak lama lagi akan tumpah.Dia sangat tau jika menyangkut masalah ini ahirnya akan selalu bertengkar dengan suaminya.Namun Luna juga hanya seorang wanita biasa yang menginginkan keturunan, alasan itu yang membuat luna berani melakukan ini. Jika memang Luna hamil dia sangat yakin suami dan mertuanya tidak akan menyuruh Luna mengugurkan bayi itu pikirnya.
" Jangan mengambil keputusan sesukamu Luna.Apapun itu hanya Aku yang akan memutuskannya..Aku." Tegasnya. Melihat istrinya hampir menangis, Rama sedikit melunak, segera bangkit dari kursi, meraih tas kerja dan ponselnya.
Membahas masalah keturunan membuat mood Rama menjadi buruk, tidak ingin lepas kendali dan menyakiti Luna membuatnya segera berlalu meninggalkan istrinya, yang bahkan belum sempat memakan apapun.
Belum jauh dari meja makan, langkah kaki Rama terhenti karna pelukan seseorang dari belakang.
" Maafkan aku Mas...Hikkks, aku tidak bermaksud melakukannya." Isak Luna mengeratkan kedua tangannya yang melingkar di perut suaminya.Air matanya mengalir deras di pungung Rama.
Rama melihat istrinya terisak pun ahirnya luluh. Di lepaskan tas kerja yang di gengamnya, Rama berbalik dan memeluk istrinya.Mengusap pungung istrinya.
" Berhentilah menangis Luna..Aku tidak suka melihatnya, dan jangan lakukan ini lagi.Maaf Luna jika Mama tidak menginginkan cucu dari mu maka itu berarti tidak. Kau sangat tau itu ." Tegas Rama memperingatkan Luna.
"Maka jika Mama menginginkan kita bercerai apakah itu artinya..?" Tanya Luna, menatap kedua mata suaminya, dan dengan sengaja tidak menyelesaikan ucapanya.
" Posisimu dan Mama sama besarnya bagiku Luna, kau tau benar. Di masa lalu aku memaksa menikahimu dan mengabaikan mereka, mereka pun mengalah untukku. Dan sekarang aku hanya ingin berbakti,tidak ingin membuat mereka terluka dimasa tuanya." Jawab Rama
" Artinya Mas akan menceraikanku saat mereka memintanya Mas ?" lirih Luna masih dengan pertanyaan yang sama.
Entah berapa kali lagi dia harus mengabaikan jauh-jauh sakit di hatinya.Cinta suaminya kepada orang tuanya terlalu besar hingga bahkan cinta untuknya terlalu kecil untuk di sandingkannya.
Bukan hanya sekali dua kali Rama mengatakan jika cinta untuknya dan untuk orang tuanya sama besarnya. Namun itu hanya ucapan saja, nyatanya Luna harus selalu mengalah untuk berbagai hal penting.Luna selalu bersabar,bertahan dan menganggap jika ini ujian cinta untuk rumah tangganya, tapi kenapa semakin ke sini semakin sulit bagi Luna bertahan.
" Apakah mencintaimu harus sesakit ini Mas." Ucap Luna dalam hati.
" Selama Mama belum memintanya, mengapa itu menjadi masalah Luna. Mama tidak akan melakukannya, kau terlaku berburuk sangka padanya." Elak Rama, dia begitu yakin jika Ibunya akan berfikir dua kali untuk memintanya.
Bagi Rama Ibunya adalah wanita terbaik yang harus di hormatinya.Tidak peduli betapa Ibunya tidak menyukai istrinya, baginya dia mencintai Luna dan Luna juga sebaliknya.Masalah permintaan Ibunya bisa di fikirkannya nanti kan.
TBC
Haiii Kak...
Baca juga novelku yang lain ya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Yusneli Usman
Dari judul dah bisa tau ni si Luna bakal tersiksa batinnya sampe cerai dan nikah lagi...moga kuat bacanya jelang happy ending...ok huhhh...semangat...👌👌
2021-10-19
2
Hasma Hasma
thor buat luna meninggalkan rama, biar tau rasa deh.
2021-10-01
2
tS😎FIRA.A
😱😱😱
semoga aja gak nyesek nyesek amat saat baca ke part berikutnya 🤧🤧🤧
2021-08-24
3