Xalandar Luwis

Dua orang wanita telah berada di depan gedung yang menjulang tinggi.Gedung tinggi itu adalah gedung milik Keluanga Anggoro,Kedua orang itu mempunyai niat tersembunyi,yang secara sengaja mereka rencanakan untuk melawan seseorang.

Senyuman manis menghiasi di wajah keduanya, mereka sangat yakin jika rencana ini akan berjalan dengan sempurna.Tangan keduanya saling memegang erat,mereka bak pasangan menantu dan mertua yang sangat serasi,sempurna tidak ada kecacatan sama sekali.

"Apa tante yakin, Mas Rama akan mempercayai kita ?" Tanya wanita cantik, berusia 26 Tahun itu pada wanita paruh baya yang sedang di gandengnya.

"Tentu saja yakin sayang. Rama akan mempercayai apa saja yang tante katakan." Jawab Ibu Rama,dengan senyum membanggakan dirinya.

Mendengar jawaban dari calon mertuanya itu,membuat Anggel tersenyum senang.Namun sedetik kemudian senyuman itu menghilang dari wajahnya.

"Tapi Mas Rama juga mencintai istrinya tante,Anggel tidak yakin.."

Melihat calon menantu yang di banggakan itu tertunduk sedih,Ibunya Rama memotong ucapannya dan menenangkan.

"Selama ada tante,semua akan baik-baik saja Anggel.Tidak ada yang perlu di khawatirkan,kau tau bahkan sewaktu kalian kecil.Rama menginginkanmu untuk menjadi istrinya."

Wanita puruh baya itu terdiam sejenak.

" Tapi...Entah sihir apa yang di berikan wanita tidak tau diri itu,sehingga Putraku menjadikan dia sebagai menantuku." Sambungnya lagi,kilatan amarah terlihat jelas di kedua mata Ibunya Rama.

"Sudah, jangan di fikirkan.Ayo kita temui Rama..Kau pasti sudah sangat merindukanya juga kan." Ibunya Rama tersenyum,menggoda Anggel.

"Tante.." Anggel pun tersenyum malu,kedua pipinya merona.

Anggel adalah teman masa kecil Rama,mereka sangat dekat sewaktu kecil.Orang tua Anggel sendiri juga merupakan sahabat dari kedua orang tua Rama.Mereka terpisah saat Rama dan Anggel berusia 15 Tahun,saat itu keluarga Anggel memutuskan untuk pergi ke London.

Sebenarnya mereka juga berniat untuk menjodohkan Rama dan Anggel,tapi siapa sangka kepergian keluarga Anggel membuat semuanya berubah.Bahkan membuat Rama menikahi wanita sederhana seperti Luna.Namun tidak masalah jika mereka sudah menikah,lagi pula masih banyak waktu untuk memisahkan ikatan pernikahan itu,dan membuat Rama menikah dengan wanita yang seharusnya.

Anggel pun juga belum memiliki pasangan saat ini,bukankah ini kesempatan yang sangat bagus.

Kedua wanita itu sudah berada di loby kantor,mereka di sambut dengan ramah.Tanpa pikir panjang mereka memasuki lift khusus untuk Presdir.Tidak membutuhkan waktu lama pintu lift pun terbuka.Langkah mereka semakin dekat dengan ruangan pribadi milik Rama,ruang Presdir muda Anggoro Group.

Ceklekk

Melihat pintu ruangan terbuka,membuat Rama menoleh ke arah pintu.Terlihat dari raut wajahnya jika pria itu terkejut melihat siapa yang datang.

"Mama...Dia..?" Tanya Rama,reflek membuat pria yang duduk di kursi kebesaranya itu pun berdiri.

"Dia Anggel...Kau masih menginggatnya kan ?" Ibunya Rama menjawab dengan senyuman,dia sangat yakin jika rencananya kali ini tidak akan gagal.

"Mas Rama..." Sapa Anggel tersenyum manis,menatap dengan malu-malu pria yang selama ini di rindukannya.

Deg---

"A Anggel..." Suara Rama bergetar dan terbata, jantungnya berdegub kencang.Menatap cinta masa kecilnya kembali berdiri di hadapannya.

Ibunya Rama memberikan Kode untuk Anggel,agar segera menghampiri Rama dan memeluknya.Ada kesempatan bagus mengapa tidak di gunakan pikirnya.

Anggel mengerti kode itu,segera berlari memeluk pria yang masih mematung itu.

" Mas Rama..Aku merindukannmu." Isak Anggel,entah dari mana datangnya air mata itu.Sungguh datang di waktu yang tepat.

***

Pria arogan namun sangat sangat tampan itu,berlari mengendong wanita yang baru saja di tabrak asisten pribadinya beberapa waktu lalu.Setiap langkah kaki yang pria itu ambil sangat cepat dan lebar menelusuri koridor rumah sakit miliknya.

Di dada bidang pria arogan itu terdapat kepala wanita yang lemah tak sadarkan diri.Setiap nafas yang wanita itu hembuskan,seakan menembus kemeja yang di kenakannya.Hinga terasa sangat hangat di kulitnya.

Dengan kaki berlari,sesekali pandangan matanya menatap wajah wanita yang di dalam dekapannya itu.Wajahnya tertutup rambut panjang wanita itu,tapi dari sela-sela rambutnya pria arogan itu masih bisa melihat wajah cantik,putih yang terlihat begitu pucat.

"Dimana Dokter Danu..?" Teriak Pria arogan itu,melihat beberapa perawat mendorong Brankar yang di tujukan kepadanya.

Beberapa perawat berlari ke arahnya mendorong Brankar,Begitu sampai di depannya.Pria arogan itu dengan sangat hati-hati membaringkan wanita di gendongannya.

"Siapa wanita itu Alan...?" Tanya Dokter Danu,rasa penasarannya terlalu besar.Hingga tidak bisa tidak bertanya,walaupun dia tau keadaannya sangat tidak pas.

Ya ! Pria Arogan itu tak lain adalah Xalandar Luwis.Pria blasteran Indo dan Amerika,Xalan atau biasa di sapa Alan,pria itu tidak hanya arogan namun juga tidak tersentuh.Dia besar di Amerika, seluruh keluarganya berada di sana,hanya pada saat ini dengan sengaja datang ke Indo bertujuan,untuk memperluas bisnis keluarganya.

Ibu Alan asli dari Indonesia,semenjak menikah dengan Xavier Luwis.Nina Puspita di boyong suaminya,ke Amerika.Dengan permintaan Nina yang tak lain adalah Ibu Alan,dia menginjakan kaki di Indonesia.Guna memperluas bisnis keluarga,sekaligus mengenal Tanah Kelahiran Ibunya.

Tepatnya 1 Tahun yang lalu Alan tiba di Jakarta,dengan kemampuan yang di milikinya, Alan mampu mendirikan cabang perusahaan milik Luwis Group.Alan dapat menyainggi perusahaan-perusahaan ternama yang berada di jakarta,termasuk milik Anggoro Group.

Siapa sangka jika pertemuannya dengan wanita yang baru saja di gendongnya itu,akan mengubah semua takdir kehidupannya.Untuk Alan sendiri maupun untuk wanita itu.

"Tidakkah menurutmu ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya...Paman." Tegas Alan,dengan sengaja menekankan kata Paman.Kedua matanya menatap tajam pria yang berseragam putih itu.

"Ehem...Baiklah,ayo cepat bawa wanita ini masuk." Dokter Danu berdehem, memerintah para perawat membawa pasien menuju ruang VIP .Yang sudah di sediakan sebelumnya.

Waktu perjalanan menuju rumah sakit,Alan memerintah Joe menghubunggi pihak rumah sakit untuk menyediakan ruang VIP dengan segera.Rumah sakit itu sekarang merupakan rumah sakit miliknya,yang di berikan Ayah dari Nina,yang merupakan Kakek Alan sendiri.

Dan Dokter Danu sendiri adalah Kakak angkat Ibunya Alan.Hubungan mereka terjalin sangat dekat walaupun,jarak antar Negara memisahkan mereka.

"Tuan..Kemejamu bernoda darah,tidakkah sebaiknya.."

"Tidak Joe.Aku akan menunggu sampai Paman Danu memeriksanya,baru aku akan pergi.Joe selidiki segera semua tentang wanita itu .?" Perintah Alan,pungungnya bersandar di kursi ruang tunggu,matanya terpejam.

"Baik Tuan.? Jawab Joe, segera meninggalkan Tuannya.

"Tania. Mengapa, setiap kali aku melihat wajah itu.Aku seperti melihatmu,Tania aku sangat merindukanmu." Batin Alan dalam hati.

Tidak heran pria yang tidak tersentuh seperti Alan,dengan mudahnya mengendong wanita yang sama sekali tidak di kenalnya.Ada apa denganmu Alan.

TBC

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

duhhhh si Rama

2025-02-09

0

Acheuom Rahmawatie

Acheuom Rahmawatie

jodoh luna

2021-10-31

2

Hasma Hasma

Hasma Hasma

biarkn luna menemukan cinta sejatinya

2021-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Kecelakaan
3 Xalandar Luwis
4 Tuduhan Yang Menyakitkan
5 Aku Menyesal Menikahimu..
6 Penghianatan
7 Kenyataan Menyakitkan
8 Berlari
9 Dimana Aku ?
10 Firasat
11 Aku Hamil ?
12 Ingin Bercerai
13 Rumah Sakit
14 Kehangatan Seorang Ibu
15 Pendarahan
16 Dia Baik-Baik Saja
17 Dia Miliku Luna
18 Kabar Kehamilan Anggel
19 Ibu,Ayah Maafkan Aku
20 Kedatangan Rama
21 Keguguran
22 Bunda Aku Adalah Putrimu
23 Tanggis Pilu
24 Mencari Pekerjaan
25 Satu Hari Sebelum Persidangan
26 Isi hati Luna
27 Visual
28 Pertemuan Tidak Diduga
29 Aku Baik-Baik Saja
30 Sidang perceraian 1
31 Sidang Perceraian 2
32 Sandiwara Anggel
33 Memulainya Dari Awal
34 Makan Malam
35 Kedua Pria Dingin
36 Kegugupan Luna
37 Dua Orang Yang Pernah Terluka
38 Aku Mencintaimu Luna
39 Cemburu
40 Ke Khawatiran Luna
41 Lepaskan Aku..
42 Perkelahian
43 Aku Mencintaimu Xalandar Luwis
44 Pengumunan
45 Pembicaraan Ibu Dan Anak
46 Sepasang Kekasih Yang Sedang Bahagia
47 Kekacauan Di Restoran
48 Pengakuan Luna
49 Menjelang Pernikahan
50 Kedatangan Tania
51 Kepercayaan
52 Ancaman Alan
53 Kecewa
54 Masa Lalu Alan
55 Ingin menjadi Egois
56 Amor
57 Penculik Anak
58 Kemarahan Xander
59 Rahasia Anton
60 Insiden
61 Keributan
62 Ketegangan
63 Janji Anton
64 Kemarahan Rama
65 Secuil Masa Lalu Luna
66 Kebenaran
67 Penyesalan
68 Pernikahan Sederhana
69 Pria Gila
70 Cemburu
71 Pernikahan Kedua
72 Rencana Baru
73 Kecemasan Anton dan Alan
74 Darius Wilson dan Victoria Wilson
75 Luka Lama
76 Keadaan Buruk
77 Pertarungan senggit
78 Lepaskan Istriku
79 Kemarahan Xander
80 Pria Misterius
81 Berdiskusi
82 Masalah Rumit
83 Mood Buruk
84 Keterkejutan Alan
85 Salam Paham
86 Kerinduan Mendalam
87 Kebencian Luna
88 Maafkan Aku
89 Malam Indah
90 Isi Hati Nina
91 Pertemuan Yang Tidak Di inginkan
92 Siasat Licik Victoria
93 Sebuah Penjelasan
94 Kesibukan Alan
95 Kesedihan Dan Kebahagiaan Amora
96 Suka Cita Di Pagi Hari
97 Kenangan
98 Luna Pingsan
99 Perubahan Sikap Luna
100 Kekesalan Xander
101 Hamil
102 Mimpi Buruk Luna
103 Mimpi Yang Sama
104 Masalah Alan
105 Rumor Beredar
106 Memeriksakan Kandungan
107 Posesif
108 Alan dan Anton
109 Kehancuran Keluarga Anggoro
110 Kabar Buruk
111 Penjelasan Anton
112 Kyle
113 Keputusan Tersulit
114 Kata-Kata Yang Menyakitkan
115 Kejam
116 Pengorbanan Anton
117 Kondisi Alan
118 Terimakasih
119 Perpisahan Yang Menyakitkan
120 Menjemput Seseorang
121 Marah
122 Kebenaran Lain
123 Penolakan Luna dan Kyle
124 Kembalinya Alan
125 Maukah Kau,Menjadi Kakak ku ?
126 Kedua Pria Bodoh
127 Hukuman Untuk Luna
128 Menghindari Luna
129 Kesehatan Amora
130 Rasa Sakit Yang Sama
131 Kepergian Alan
132 Keteguhan Kyle
133 Pilihan Sulit
134 Kekerasan Hati Alan
135 LUNA...
136 Perdebatan panjang
137 Menemui Putri Bungsunya
138 Mengejar Kebenaran Masa Lalu
139 Masih Jauh dari Kebenaran
140 Kesempatan Untuk Alan
141 Membawanya Kembali
142 Melepas Kerinduan
143 Kemarahan Diva
144 Keegoisan Diva
145 Keposesifan Alan
146 Membantu Rama
147 Harus Memilih
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Pertengkaran
2
Kecelakaan
3
Xalandar Luwis
4
Tuduhan Yang Menyakitkan
5
Aku Menyesal Menikahimu..
6
Penghianatan
7
Kenyataan Menyakitkan
8
Berlari
9
Dimana Aku ?
10
Firasat
11
Aku Hamil ?
12
Ingin Bercerai
13
Rumah Sakit
14
Kehangatan Seorang Ibu
15
Pendarahan
16
Dia Baik-Baik Saja
17
Dia Miliku Luna
18
Kabar Kehamilan Anggel
19
Ibu,Ayah Maafkan Aku
20
Kedatangan Rama
21
Keguguran
22
Bunda Aku Adalah Putrimu
23
Tanggis Pilu
24
Mencari Pekerjaan
25
Satu Hari Sebelum Persidangan
26
Isi hati Luna
27
Visual
28
Pertemuan Tidak Diduga
29
Aku Baik-Baik Saja
30
Sidang perceraian 1
31
Sidang Perceraian 2
32
Sandiwara Anggel
33
Memulainya Dari Awal
34
Makan Malam
35
Kedua Pria Dingin
36
Kegugupan Luna
37
Dua Orang Yang Pernah Terluka
38
Aku Mencintaimu Luna
39
Cemburu
40
Ke Khawatiran Luna
41
Lepaskan Aku..
42
Perkelahian
43
Aku Mencintaimu Xalandar Luwis
44
Pengumunan
45
Pembicaraan Ibu Dan Anak
46
Sepasang Kekasih Yang Sedang Bahagia
47
Kekacauan Di Restoran
48
Pengakuan Luna
49
Menjelang Pernikahan
50
Kedatangan Tania
51
Kepercayaan
52
Ancaman Alan
53
Kecewa
54
Masa Lalu Alan
55
Ingin menjadi Egois
56
Amor
57
Penculik Anak
58
Kemarahan Xander
59
Rahasia Anton
60
Insiden
61
Keributan
62
Ketegangan
63
Janji Anton
64
Kemarahan Rama
65
Secuil Masa Lalu Luna
66
Kebenaran
67
Penyesalan
68
Pernikahan Sederhana
69
Pria Gila
70
Cemburu
71
Pernikahan Kedua
72
Rencana Baru
73
Kecemasan Anton dan Alan
74
Darius Wilson dan Victoria Wilson
75
Luka Lama
76
Keadaan Buruk
77
Pertarungan senggit
78
Lepaskan Istriku
79
Kemarahan Xander
80
Pria Misterius
81
Berdiskusi
82
Masalah Rumit
83
Mood Buruk
84
Keterkejutan Alan
85
Salam Paham
86
Kerinduan Mendalam
87
Kebencian Luna
88
Maafkan Aku
89
Malam Indah
90
Isi Hati Nina
91
Pertemuan Yang Tidak Di inginkan
92
Siasat Licik Victoria
93
Sebuah Penjelasan
94
Kesibukan Alan
95
Kesedihan Dan Kebahagiaan Amora
96
Suka Cita Di Pagi Hari
97
Kenangan
98
Luna Pingsan
99
Perubahan Sikap Luna
100
Kekesalan Xander
101
Hamil
102
Mimpi Buruk Luna
103
Mimpi Yang Sama
104
Masalah Alan
105
Rumor Beredar
106
Memeriksakan Kandungan
107
Posesif
108
Alan dan Anton
109
Kehancuran Keluarga Anggoro
110
Kabar Buruk
111
Penjelasan Anton
112
Kyle
113
Keputusan Tersulit
114
Kata-Kata Yang Menyakitkan
115
Kejam
116
Pengorbanan Anton
117
Kondisi Alan
118
Terimakasih
119
Perpisahan Yang Menyakitkan
120
Menjemput Seseorang
121
Marah
122
Kebenaran Lain
123
Penolakan Luna dan Kyle
124
Kembalinya Alan
125
Maukah Kau,Menjadi Kakak ku ?
126
Kedua Pria Bodoh
127
Hukuman Untuk Luna
128
Menghindari Luna
129
Kesehatan Amora
130
Rasa Sakit Yang Sama
131
Kepergian Alan
132
Keteguhan Kyle
133
Pilihan Sulit
134
Kekerasan Hati Alan
135
LUNA...
136
Perdebatan panjang
137
Menemui Putri Bungsunya
138
Mengejar Kebenaran Masa Lalu
139
Masih Jauh dari Kebenaran
140
Kesempatan Untuk Alan
141
Membawanya Kembali
142
Melepas Kerinduan
143
Kemarahan Diva
144
Keegoisan Diva
145
Keposesifan Alan
146
Membantu Rama
147
Harus Memilih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!