Saat setelah kedatangan Ibu dan teman kecil Rama,kedua wanita itu menyampaikan tujuannya utamanya datang.Apalagi jika bukan untuk memprovokasi Rama,dan menuduh wanita yang mereka benci.
Seperti dugaan Anggel,bukan mudah untuk Rama mempercayai ucapan mereka.Baru setelah mereka menunjukan bukti yang Ibu Rama bawa sebelumnya,mau tidak mau Rama harus mempercayainya.Bukti foto yang mereka tunjukan,saat Alan mengendong Luna untuk membawanya ke mobil.
Entah bagaimana foto yang di ambilnya saat sempurna,tentu saja walaupun foto itu terlihat luka dan darah yang berada seluruh tubuh Luna.Wanita paruh baya itu menambahkan jika menantunya,sedang berselingkuh dan mengalami kecelakaan.Rasa amarah berhasil menguasai diri Rama,istri yang di cintainya di gendong mesra oleh pria lain.Tanpa memperdulikan luka yang istrinya alami,dengan amarah membuncah.Rama meminta Ibunya untuk memberi tau keberadaan istrinya.Tanpa berfikir panjang,mereka pun menuju rumah sakit,dimana tempat Luna di rawat.
Sang takdir pun juga mendukung para wanita yang menuduh Luna,betapa tidak.Pada saat Rama memasuki ruang rawat,Rama mendapati istrinya sedang beradu pandang dengan seorang pria.
"Katakan padaku Luna...Sudah berapa lama kau berselingkuh dengannya."Teriak Rama,kilatan amarah tengah menguasainya.
Deg---
"Berselingkuh.."Gumam Luna,kini wanita malang itu.Sedang berusaha mencerna setiap ucapan yang suaminya tuduhkan padanya.
"Kau..Istri yang tidak tau diri,putraku sudah bersedia menikahimu.Memberimu kehidupan yang mewah,tapi lihat...Bahkan kau berani bermain di belakangnya." Maki Ibunya Rama,dengan sengaja.Wanita tua itu menambahkan bensin di percikan api,berharap Luna terbakar habis hari ini.
Semua orang yang berada di ruangan itu pun,menoleh menatap Ibu Rama.Tak terkecuali Alan,ingin sekali pria itu membunuh habis wanita tua bermulut pedas itu.Namun dia hanya berusaha menahan diri,menginggat ini bukan menjadi urusannya.
"Katakan Luna...Apa aku selama ini belum membuatmu puas ?" Rama tidak bisa diam,seakan belum puas melihat istrinya sejak tadi hanya diam saja.
"Mas..Aku..?"Luna membuka suaranya.
"Diam Luna...Alasan apalagi yang akan kau berikan pada Putraku ? Cih kau jalang tidak tau malu."semua cacian,makian Ibu Rama berikan untuk Luna.
"Kau menyakitiku Luna...Kau menghianatiku,Mama benar..Kau wanita jalang,sudah berapa kali kau tidur dengannya Luna.Di bagian mana pria itu telah menyentuhmu..? Tuduh Rama,dengan perkataan yang tidak seharusnya.
Deg---
"Apa...Apa aku seburuk itu Mas..?" Tanya Luna lirih,air matanya mengalir semakin deras.Luna mengigit bawah bibirnya.
Hal biasa untuk Luna,saat orang lain menuduhnya.Akan tetapi begitu sangat sakit jika Rama,suami yang di cintainya yang melakukannya.
Air mata Luna,menetes mengenai lengan kekar Alan.Entah mengapa pria itu tidak menyukai setiap air mata yang menetes dari wanita yang masih di pegangginya itu.Perasaan aneh tiba-tiba muncul di hatinya,Alan mengeraskan rahangnya.
"Aku menyesal menikahimu Luna....menyesal menikahi wanita jalang seperti mu,kau..."
"Diam .." Teriak Alan,kini dia sudah tidak mampu lagi mendengar segala hinaan untuk Luna.
"Punya keberaniaan Apa kau menghina kekasihku."Bentak Alan,entah mengapa pria arogan itu mengatakan hal sperti itu.
Mendengar kata kekasih dari mulut Alan,membuat suasana menjadi hening.Luna sendiri pun begitu terkejut,mendongakkan kepalanya menatap pria asing itu.Bagaimana bisa pria yang sama sekali tidak di kenalnya, mengakuinya sebagai kekasih.
"Ya !! Luna adalah kekasihku...Kami sudah bersama,kami sudah.."
"Cukup...Hentikan omong kosongmu itu."Teriak Luna,menatap tajam Alan.siapa pria arogan ini.Beraninya dia membuat,semuanya menjadi semakin memburuk.Bagaimana jika Mas Rama mempercayainya pikirnya.
"Mas...Itu semua tidak benar,dia.."
"Joe..."Teriakan Alan kembali menggema.Tidak membiarkan wanita itu meneruskan ucapannya,Alan memanggil asistennya.Yang sejak tadi hanya mendengarkan di luar pintu.
"Ya Tuan.."Mendengar namanya di pangil,Joe memasuki ruangan.
"Seret mereka semua keluar dari sini..."Titah Alan mutlak.
Dengan segera Joe menyeret Rama keluar.
"Lepaskan..Brengsek."Berontak Rama.
"Lepaskan Putraku..."Ibunya Rama tidak terima,Putranya di seret seperti ini.
Tanpa menghiraukan teriakan wanita tua itu,Joe menyeret Rama.
"Apa yang kau lakukan..Lepaskan suamiku ."Luna memohon.
"Kau..Wanita jalang,akan aku pastikan.Putraku akan menceraikanmu ."Ancam Ibunya Rama,menunjuk Luna.
"Ayo kita pergi Anggel." Sambungnya lagi.
Ahirnya mereka semua keluar dari ruangan.Hanya teraisa pria arogan dan seorang wanita yang masih menanggis.
Bug bug
"Mengapa kau melakukannya padaku ? Mengapa ...? Isak Luna, bertanya dan melayangkan pukulannya pada lengan kekar di depannya.
Banyak kejadian yang tiba-tiba terjadi hari ini,masih merasakan sakit di seluruh tubuhnya.Tanpa dia tau apapun,suaminya bahkan menuduhnya berselingkuh.Dan sekarang dengan mudahnya pria asing ini mengiyakan tuduhan itu,lelucon macam apa ini.
Alan yang mendapatkan pukulan,dari sepasang tangan mungil pun,tidak melawan.Tidak hanya tidak merasakan sakit sama sekali,Alan membiarkan wanita ini memukulnya.Dia tau wanita ini sedang membutuhkan pelampiasan,setelah menerima hinaan dan cacian oleh Suami dan Ibu Mertuanya sendiri.
"Memang jika kau menyangkalnya..Apa mereka akan mempercayaimu .? Alan justru berbalik bertanya.
Luna yang mendengar itu pun langsung terdiam,menatap pria asing itu.
Melihat Luna terdiam pun,dengan hati-hati Alan mengendong Luna.Menurunkannya di ranjang,dan kembali membuka suaranya.
"Sejak awal..Bahkan kau sudah mengelaknya,tapi mereka tidak mempercayaimu kan ? itukah suamimu Luna ..?"
"Apa maksudmu..?" Tanya Luna,memiringkan kepalanya.
"Sepasang suami istri bukankah harus saling mempercayai ..? Tanpa menyelidikinya,dia menuduhmu berselingkuh.Bahkan menghinamu.Apa itu seorang suami Luna ? bahkan tidak membiarkanmu bicara,,aku bisa menebaknya.Jika bukan sekali ini saja mereka menuduhmu kan ?" Tebak Alan
"Kau tidak mengetahui apapun..Kau tidak berhak menilai suamiku ." Kesal Luna.Dia tidak ingin masalah rumah tangganya di ketahui orang luar,dalam hatinya benar-benar gelisah melihat kemurkaan Rama.
Melihat wanita di depannya ini,begitu membela suaminya pun.Membuat Alan mencibir.
"Wanita bodoh.."Alan mencibir,bahkan Luna masih dengan jelas mendengarnya.
"Biarkan aku pulang.." Luna mengabaikan cibiran pria itu,dan memutuskan untuk pulang.Baru saja ingin menuruni ranjang,Alan menghentikannya.
"Jangan bermimpi...Ingin pergi dari sini ."Tegas Alan,menatap tajam wanita keras kepala ini.
"Apa maksudmu ?"Tanya Luna.
"Kau harus tetap disini sampai..Luka-lukamu sembuh ." Alan kembali menegaskan.
"Omong kosong..Aku kembali atau tidak itu bukan urusanmu..Aku bisa merawat diriku sendiri ."Bantah Luna,siapa dia beraninya mengatur diriku pikirnya.
"Kau berani melawanku..?"Alan mencengkeran kedua bahu Luna.
Luna pun meringis kesakitan,nyalinya sedikit menciut.
"Lepaskan.." Luna memohon,menatap kedua mata hitam dan tajam itu.
Melihat tatapan sayu Luna pun,membuat Alan seketika luluh melepaskan cengkramannya.Dan mengumpat di dalam hati.
"Sial "Umpat Alan
"Selangkah saja,kau keluar dari sini...Maka akan ku buat kakimu terpisah dari tempatnya." Ancam Alan,keluar dari ruangan.
TBC
Mohon dukungannya ya 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Bzaa
semangat luna
2025-02-09
0
Indah Adhe
bagus alan wanita seperti luna memang harus di kerasi biar dia sadar... emang mau pulang kemana dia
2021-08-19
1
🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™
hadir ku kak.. jangan lupa saling mendukung🤗
2021-08-06
1