Kecelakaan

" Sudah..Jangan di teruskan lagi pembicaraan ini, Mas harus sampai di kantor lebih cepat." Bisik Rama, melepas pelukan dan mencium kening istrinya.

" Mas..Bisakah aku menemui Mira siang nanti ? Luna meminta izin Rama bertemu sahabatnya.

"Ya..Jangan terlalu lama." Rama mengingatkan istrinya.

Semenjak mereka menikah.Rama meminta istrinya berhenti bekerja, tidak ingin menjadi bahan ejekan semua koleganya saat mengetahui istrinya hanya bekerja di sebuah Toko.Tentu saja pemikiran seperti itu Ibunya lah yang menanamkan di otaknya.

Mendapatkan izin dari suaminya, Luna menjadi tersenyum.Seolah melupakan ketegangan yang baru saja terjadi.Segera Luna mencium tangan suaminya, meraih tas kerja yang sejak tadi tergeletak di lantai.Dan seperti biasa Luna mengantarkan suaminya hingga depan pintu.

Mobil yang di tumpangi Rama perlahan keluar dari pekarangan rumah mereka.Pandangan Luna menjadi sendu entah apa yang di pikirkannya, Luna berbalik melangkah masuk.

Kluntinggg

Luna melangkah menuju meja makan.Bermaksud mengisi perut kosongnya dengan segelas jus jeruk.Tapi baru saja ingin menenguknya suara ponsel miliknya berbunyi,menandakan ada pesan masuk.Di letakannya gelas berisi jus jeruk itu dan segera membukanya.

*Mama : Luna temui Mama di Caffe XX dua jam lagi,ada sesuatu yang mama ingin bicarakan.

*Luna : Ya Ma.

Tangan lentik Luna dengan cepat membalas pesan itu.Dia menaikan salah satu alisnya,terdapat banyak pertanyaan yang di pikirkanya.

"Bukankah malam ini Mas Rama mengajakku kesana ? mengapa Mama masih minta bertemu ?"gumam Luna. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.

*D*eg---

Jantung Luna berdegub kencang, kedua matanya membulat teringat sesuatu.

" Ya Tuhan..Apa Mama benar-benar akan memintaku untuk menceraikan Mas Rama ?" Luna menutup bibirnya dengan kedua tangan,air matanya mengalir.Teringat ancaman Ibu Mertuanya beberapa waktu lalu.

*Flashback On

"*Luna .Sampai kapanpun aku tidak ingin menerimamu menjadi bagian dari Keluargaku.Kau tau benar,kami membiarkan Rama menikahimu dengan terpaksa." Sinis Ibu Mertuanya,suaranya terdengar tenang.Dengan sengaja Mengingatkan keberadaan menantunya itu.

"Ma...Mungkin sekarang Mama belum menerimaku.Tapi aku sangat yakin suatu saat Mama akan..."

"Jangan terlalu percaya diri Luna.Sekarang atau bahkan, sampai kapan pun ini tidak akan berubah.Mama sudah menyiapkan calon istri untuk Rama,yang lebih pantas dalam segala hal." ucap Ibu Mertuanya,meremehkan Luna.

Deg---

"Bagaimana bisa Mama melakukan ini ? Mas Rama dan Luna saling mencintai Ma." Tanya Luna.Sebenci itukah.? Sehingga dengan sengaja ingin memisahkan kami.Luna meneruskan ucapannya di dalam hati.

" Jangan salahkan kami. Tapi salahkan takdir yang tidak adil padamu.Luna lepaskan Rama..Anak itu tidak akan mungkin menceraikanmu, jadi Mama minta pergilah dari kehidupan Anakku.Biarkan Rama bahagia dengan kehidupan yang seharusnya." Dengan tidak tau malunya wanita paruh baya itu mengucapkan sesuatu yang sangat tidak pantas.

Mendengar permintaan Ibu Mertuanya, membuat hati Luna sangat sakit.Tanpa bisa di cegah air matanya mengalir dengan deras,kepalanya berusaha mencerna setiap kalimat yang di lontarkan Ibu dari suaminya itu.

"Lihatlah Luna..Belum seberapa tapi kau dengan begitu mudahnya menangis, ini salah satu bukti jika kau memang tidak pantas untuk Putraku." Sambungnya lagi.Suara itu penuh dengan ejekan. Komplit dengan tatapan Sinis yang di layangkan Ibu Mertuanya.

Luna masih diam membisu,bisa saja dia menjawab ucapan Ibu dari suaminya itu.Namun Luna tidak berniat melakukannya.Dia tidak ingin Ibu Mertuanya mengadu yang tidak-tidak pada Rama,hingga ahirnya dapat memicu pertengkaran lagi.Sungguh Luna ingin menyerah dengan keadaan ini, tapi cinta yang besar untuk suaminya.Membuat Luna bertahan,tidak memperdulikan sakit yang akan di laluinya.

"Sekali lagi Mama peringatkan padamu Luna..Segera jauhi putraku,atau kau akan melihat Mama melakukan sesuatu yang lebih nekat lagi.Dan dapat di pastikan, Rama tidak akan menolak semua ucapan dari Mama." Ancam Ibunya Rama.

Merasa sudah cukup membuat hati menantunya terluka, wanita paruh baya itu bangkit dari kursi yang di dudukinya sejak tadi.Dengan perlanan,melangkahkan kaki meninggalkan Luna yang masih diam membeku.Wanita paruh baya itu Memperlihatkan Senyum licik di wajahnya.

Flashback Off**

"Tidak...Tidak, aku tidak boleh berfikiran buruk.Benar apa yang di katakan Mas Rama, tidak seharusnya aku berburuk sangka pada Mama." Luna menepis setiap fikiran buruk yang terlintas di kepalanya.

"Sebaiknya aku segera bersiap, Atau Mira akan memarahiku nanti." dengan buru-buru Luna melangkah menuju kamar.

***

"Hidup dan mati mu tergantung dengan seberapa cepat kau sampai Joe.."Ancam seorang pria arogan, pada asisten pribadinya.

Tanpa mengalihkan tatapannya di layar laptop miliknya, yang sejak memasuki mobil sudah di pangkunya.Tuan arogan itu dengan mimik wajah serius, membaca email yang di kirimkan seseorang padanya.

Glekk

Mendengar ancaman seperti itu pun,Joe menelan salivanya. Ingin mengumpat Tuannya,tapi tidak mempunyai keberanian yang cukup.

"Apa kau tidak melihat,kalau jalanan ini macet total Tuan.Dengan mudahnya mengunakan nyawaku sebagai ancaman." Gerutu asisten itu dalam hati.

Tentu saja Joe hanya bisa mengerutu dalam hati.Joe masih sayang dengan nyawanya kan,tidak mungkin berani membantah setiap perintah yang di turunkan Tuan arogannya itu.Tak lama kemudian mobil milik Tuan arogan itu pun lolos dari kemacetan, kesempatan Joe untuk melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi.

Sibuk dengan mengerutu di dalam hati membuat Joe, tidak fokus menyetir.Hingga tidak sengaja mobil yang di kendarainya membentur sesuatu.

Brakkkk

Shhiiitttt

Joe menginjak rem mobil dengan mendadak.

Penghuni di dalam mobil itu pun terkejut, membuat Tuan arogan yang berada di kursi penumpang terhuyung kedepan.

"Joe kau cari mati ya..." Suara Tuan arogan itu melelengking.

"Ma maaf Tuan.." Joe terbata, tangannya gemetar.Melihat yang di tabrak mobilnya adalah seorang wanita.

"Kenapa kau diam saja Joe. Cepat periksa, dan lihat apakah parah.Kau mau mendapat amukan warga sekitar ?" Bentak Tuan arogan itu.

"Ba baik Tuan." Joe tersadar jika sudah banyak warga yang mengelilinggi seseorang yang di tabraknya.Dan sebagaian lagi berteriak memaki-maki di depan mobilnya.

Keluar dari mobilnya Joe melihat warga yang mulai rusuh dan tak terkendali.Dengan perasaan takut Joe berbicara menengangkan warga,mendekati korban yang tergeletak dengan darah di tangannya.Namun warga terlalu banyak dan keadaan mulai tak terkendali.

" Oh Ya Tuhan.Apakah aku sudah membunuhnya ." Joe melolong dalam hati.

Melihat keadaan semakin rusuh,membuat Tuan arogan yang berada di dalam mobil itu pun geram.Dengan cepat dia membuka pintu mobil, dan menghampiri Joe yang kuwalahan menghadapi warga sekitar.

"Permisi...Permisii...Apa kalian akan terus berdebat seperti ini.Lihatlah dia bisa mati kehilangan darah jika menunggu kalian selesai berdebat." Teriak Tuan arogan itu,menerobos di kerumunan.Menunjuk arah seorang wanita yang tergeletak dengan banyak darah.Suaranya yang melengking mampu membuat warga terdiam.

Dari tempatnya berdiri Tuan arogan itu bisa melihat dengan jelas.Terdapat seorang wanita,dengan memakai dres tanpa lengan warna putih bersih.Dengan hiasan mutiara-mutiara kecil di bawahnya.Rambut lurusnya tergerai panjang,wajah yang terlihat sederhana namun sangat cantik. Bulu mata yang panjang,alis tebal,pipi mulus, bibir yang tipis yang sudah berubah menjadi pucat.

Kini wanita itu tergeletak tak sadarkan diri,dengan darah di lengan dan kakinya,terik matahari menyinarinya membuatnya semakin terlihat jelas. Terdapat banyk noda darah di sekitar drees yang di kenakannya.Sunguh wanita yang tergeletak tak berdaya itu, mengingatkannya pada seseorang yang berarti di hidupnya.

Deg---

Hatinya seketika tergerak, melangkah maju, melepas jas mahal yang di kenakannya,Tuan arogan itu menutupi paha mulus yang penuh noda darah.Mengendong wanita itu dan membawanya ke dalam mobil.

"Joe kita ke rumah sakit." Perintah Tuan arogan itu,tanpa peduli dengan warga yang mengamatinya sejak tadi.

TBC

Semoga suka ya😊 jangan lupa baca novelku yang lain juga 🙏

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

semangat terus ya tor

2025-02-09

0

Sty_Fa

Sty_Fa

jd ingat dulu sama mantan putus karena emaknya gak setuju, gara2 ortuku cerai.
bersyukur gk jadi nikah, mgkin kalo jadi kisahnya kayak gini 😑

2021-11-30

2

tS😎FIRA.A

tS😎FIRA.A

Tiba tiba kok sesak baca nya🤧🤧🤧

2021-08-24

2

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Kecelakaan
3 Xalandar Luwis
4 Tuduhan Yang Menyakitkan
5 Aku Menyesal Menikahimu..
6 Penghianatan
7 Kenyataan Menyakitkan
8 Berlari
9 Dimana Aku ?
10 Firasat
11 Aku Hamil ?
12 Ingin Bercerai
13 Rumah Sakit
14 Kehangatan Seorang Ibu
15 Pendarahan
16 Dia Baik-Baik Saja
17 Dia Miliku Luna
18 Kabar Kehamilan Anggel
19 Ibu,Ayah Maafkan Aku
20 Kedatangan Rama
21 Keguguran
22 Bunda Aku Adalah Putrimu
23 Tanggis Pilu
24 Mencari Pekerjaan
25 Satu Hari Sebelum Persidangan
26 Isi hati Luna
27 Visual
28 Pertemuan Tidak Diduga
29 Aku Baik-Baik Saja
30 Sidang perceraian 1
31 Sidang Perceraian 2
32 Sandiwara Anggel
33 Memulainya Dari Awal
34 Makan Malam
35 Kedua Pria Dingin
36 Kegugupan Luna
37 Dua Orang Yang Pernah Terluka
38 Aku Mencintaimu Luna
39 Cemburu
40 Ke Khawatiran Luna
41 Lepaskan Aku..
42 Perkelahian
43 Aku Mencintaimu Xalandar Luwis
44 Pengumunan
45 Pembicaraan Ibu Dan Anak
46 Sepasang Kekasih Yang Sedang Bahagia
47 Kekacauan Di Restoran
48 Pengakuan Luna
49 Menjelang Pernikahan
50 Kedatangan Tania
51 Kepercayaan
52 Ancaman Alan
53 Kecewa
54 Masa Lalu Alan
55 Ingin menjadi Egois
56 Amor
57 Penculik Anak
58 Kemarahan Xander
59 Rahasia Anton
60 Insiden
61 Keributan
62 Ketegangan
63 Janji Anton
64 Kemarahan Rama
65 Secuil Masa Lalu Luna
66 Kebenaran
67 Penyesalan
68 Pernikahan Sederhana
69 Pria Gila
70 Cemburu
71 Pernikahan Kedua
72 Rencana Baru
73 Kecemasan Anton dan Alan
74 Darius Wilson dan Victoria Wilson
75 Luka Lama
76 Keadaan Buruk
77 Pertarungan senggit
78 Lepaskan Istriku
79 Kemarahan Xander
80 Pria Misterius
81 Berdiskusi
82 Masalah Rumit
83 Mood Buruk
84 Keterkejutan Alan
85 Salam Paham
86 Kerinduan Mendalam
87 Kebencian Luna
88 Maafkan Aku
89 Malam Indah
90 Isi Hati Nina
91 Pertemuan Yang Tidak Di inginkan
92 Siasat Licik Victoria
93 Sebuah Penjelasan
94 Kesibukan Alan
95 Kesedihan Dan Kebahagiaan Amora
96 Suka Cita Di Pagi Hari
97 Kenangan
98 Luna Pingsan
99 Perubahan Sikap Luna
100 Kekesalan Xander
101 Hamil
102 Mimpi Buruk Luna
103 Mimpi Yang Sama
104 Masalah Alan
105 Rumor Beredar
106 Memeriksakan Kandungan
107 Posesif
108 Alan dan Anton
109 Kehancuran Keluarga Anggoro
110 Kabar Buruk
111 Penjelasan Anton
112 Kyle
113 Keputusan Tersulit
114 Kata-Kata Yang Menyakitkan
115 Kejam
116 Pengorbanan Anton
117 Kondisi Alan
118 Terimakasih
119 Perpisahan Yang Menyakitkan
120 Menjemput Seseorang
121 Marah
122 Kebenaran Lain
123 Penolakan Luna dan Kyle
124 Kembalinya Alan
125 Maukah Kau,Menjadi Kakak ku ?
126 Kedua Pria Bodoh
127 Hukuman Untuk Luna
128 Menghindari Luna
129 Kesehatan Amora
130 Rasa Sakit Yang Sama
131 Kepergian Alan
132 Keteguhan Kyle
133 Pilihan Sulit
134 Kekerasan Hati Alan
135 LUNA...
136 Perdebatan panjang
137 Menemui Putri Bungsunya
138 Mengejar Kebenaran Masa Lalu
139 Masih Jauh dari Kebenaran
140 Kesempatan Untuk Alan
141 Membawanya Kembali
142 Melepas Kerinduan
143 Kemarahan Diva
144 Keegoisan Diva
145 Keposesifan Alan
146 Membantu Rama
147 Harus Memilih
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Pertengkaran
2
Kecelakaan
3
Xalandar Luwis
4
Tuduhan Yang Menyakitkan
5
Aku Menyesal Menikahimu..
6
Penghianatan
7
Kenyataan Menyakitkan
8
Berlari
9
Dimana Aku ?
10
Firasat
11
Aku Hamil ?
12
Ingin Bercerai
13
Rumah Sakit
14
Kehangatan Seorang Ibu
15
Pendarahan
16
Dia Baik-Baik Saja
17
Dia Miliku Luna
18
Kabar Kehamilan Anggel
19
Ibu,Ayah Maafkan Aku
20
Kedatangan Rama
21
Keguguran
22
Bunda Aku Adalah Putrimu
23
Tanggis Pilu
24
Mencari Pekerjaan
25
Satu Hari Sebelum Persidangan
26
Isi hati Luna
27
Visual
28
Pertemuan Tidak Diduga
29
Aku Baik-Baik Saja
30
Sidang perceraian 1
31
Sidang Perceraian 2
32
Sandiwara Anggel
33
Memulainya Dari Awal
34
Makan Malam
35
Kedua Pria Dingin
36
Kegugupan Luna
37
Dua Orang Yang Pernah Terluka
38
Aku Mencintaimu Luna
39
Cemburu
40
Ke Khawatiran Luna
41
Lepaskan Aku..
42
Perkelahian
43
Aku Mencintaimu Xalandar Luwis
44
Pengumunan
45
Pembicaraan Ibu Dan Anak
46
Sepasang Kekasih Yang Sedang Bahagia
47
Kekacauan Di Restoran
48
Pengakuan Luna
49
Menjelang Pernikahan
50
Kedatangan Tania
51
Kepercayaan
52
Ancaman Alan
53
Kecewa
54
Masa Lalu Alan
55
Ingin menjadi Egois
56
Amor
57
Penculik Anak
58
Kemarahan Xander
59
Rahasia Anton
60
Insiden
61
Keributan
62
Ketegangan
63
Janji Anton
64
Kemarahan Rama
65
Secuil Masa Lalu Luna
66
Kebenaran
67
Penyesalan
68
Pernikahan Sederhana
69
Pria Gila
70
Cemburu
71
Pernikahan Kedua
72
Rencana Baru
73
Kecemasan Anton dan Alan
74
Darius Wilson dan Victoria Wilson
75
Luka Lama
76
Keadaan Buruk
77
Pertarungan senggit
78
Lepaskan Istriku
79
Kemarahan Xander
80
Pria Misterius
81
Berdiskusi
82
Masalah Rumit
83
Mood Buruk
84
Keterkejutan Alan
85
Salam Paham
86
Kerinduan Mendalam
87
Kebencian Luna
88
Maafkan Aku
89
Malam Indah
90
Isi Hati Nina
91
Pertemuan Yang Tidak Di inginkan
92
Siasat Licik Victoria
93
Sebuah Penjelasan
94
Kesibukan Alan
95
Kesedihan Dan Kebahagiaan Amora
96
Suka Cita Di Pagi Hari
97
Kenangan
98
Luna Pingsan
99
Perubahan Sikap Luna
100
Kekesalan Xander
101
Hamil
102
Mimpi Buruk Luna
103
Mimpi Yang Sama
104
Masalah Alan
105
Rumor Beredar
106
Memeriksakan Kandungan
107
Posesif
108
Alan dan Anton
109
Kehancuran Keluarga Anggoro
110
Kabar Buruk
111
Penjelasan Anton
112
Kyle
113
Keputusan Tersulit
114
Kata-Kata Yang Menyakitkan
115
Kejam
116
Pengorbanan Anton
117
Kondisi Alan
118
Terimakasih
119
Perpisahan Yang Menyakitkan
120
Menjemput Seseorang
121
Marah
122
Kebenaran Lain
123
Penolakan Luna dan Kyle
124
Kembalinya Alan
125
Maukah Kau,Menjadi Kakak ku ?
126
Kedua Pria Bodoh
127
Hukuman Untuk Luna
128
Menghindari Luna
129
Kesehatan Amora
130
Rasa Sakit Yang Sama
131
Kepergian Alan
132
Keteguhan Kyle
133
Pilihan Sulit
134
Kekerasan Hati Alan
135
LUNA...
136
Perdebatan panjang
137
Menemui Putri Bungsunya
138
Mengejar Kebenaran Masa Lalu
139
Masih Jauh dari Kebenaran
140
Kesempatan Untuk Alan
141
Membawanya Kembali
142
Melepas Kerinduan
143
Kemarahan Diva
144
Keegoisan Diva
145
Keposesifan Alan
146
Membantu Rama
147
Harus Memilih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!