Tuduhan Yang Menyakitkan

Ceklek

Seorang pria berseragam putih baru saja keluar dari ruang VIP, menandakan jika dia telah selesai memeriksa pasien yang baru saja di bawanya masuk.

Pria tampan yang bersender di kursi di ruang tunggu itu pun,membuka kedua mata dan menoleh ke arah pintu.Menatap Dokter yang tak lain adalah Pamannya sendiri.

"Kita bicara di ruanganku saja ."Dokter Danu membuka suaranya,melangkahkan kaki menuju ruangan miliknya.

Tanpa banyak bicara,Alan mengikuti Pamannya dari belakang.

Tidak membutuhkan waktu lama,mereka sampai di depan pintu yang bertuliskan Dr.Danu.kedua pria itu pun masuk dan menjatuhkan bokong di kursi masing-masing.

" Siapa wanita itu Alan .?Tanya Dokter Danu basa-basi.

Bukannya menjawab Alan memincingkan kedua matanya,dia sama sekali tidak menginginkan pertanyaan ini.Alih-alih menjelaskan keadaan wanita itu.

Melihat gelagat keponakannya itu,membuat Dokter Danu tertawa dalam hati.

"Haha...Dasar pria arogan." Batin Dokter Danu dalam hati

"Haiss...Mengapa kau begitu tegang Alan ? dia baik-baik saja, walaupun lengan dan kakinya terluka....Tapi tidak ada yang serius.Benturan di kepalanya tidak terlalu keras,luka lengan di kakinya akan mengering dalam beberapa hari ke depan,tentu saja jika dia merawatnya dengan benar." Dokter Danu menjelaskan.

"Apa dia calon mantu adikku Alan ?" Tanya Dokter Danu,entah mengapa rasa ingin taunya begitu besar.Hinga tidak memperdulikan keponakannya yang bahkan enggan menjawabnya.

"Omong kosong ."Tegas Alan,meyenderkan tubuhnya di kursi. Terdapat kelegaan di dalam hatinya,mendengar bahwa wanita itu baik-baik saja.Bukan apa,Alan hanya merasa jika wanita itu mirip sekali dengan wanita yang di cintainya.

"Lalu...Siapa dia ?"Tanya Dokter Danu kembali,tidak merasa puas dengan jawaban keponakannya itu.

" Aku tidak tau siapa dia ."Jawab Alan acuh,bosan dengan pertanyaan yang lagi-lagi sama.

"Bagaimana mungkin tidak tau...Kau yang membawanya ?" Dokter Danu menaikan salah satu alisnya,tidak hentinya mengintrogasi Alan.

"Joe menabraknya..Dan aku membawanya ."Jawab Alan,mengatakan yang sebenarnya.

"Omong kosong ."Sahut Dokter Danu tidak percaya.

Bagaimana mungkin Dokter Danu mempercayainya,dia sangat tau jika keponakannya ini tak tersentuh.Kalau memang yang di katakan benar,menabraknya dan hanya mencoba bertanggung jawab.Dia bisa saja meminta Joe untuk mengendongnya kan.Mengapa harus bersusah payah melakukannya sendiri,bahkan kemeja mahalnya hingga berlumuran dengan darah wanita tadi.Rasanya tidak percaya,jika yang di depannya ini adalah keponakan arogannya.

Mau tidak mau Dokter Danu melirik keponakannya itu dari atas ke bawah,kedua matanya menyipit.Seperti sedang ingin menerkam mangsanya.

***

"Uuhh..." Suara lirih seorang wanita yang terbaring di ranjang luas itu pun terdengar.

Kedua tangannya di gerakan untuk memijit pelipisnya,namun terasa sangat sakit.Bahkan seluruh badannya seakan remuk,hingga merasa lemas tidak berdaya.Kedua matanya mengerjap,dan perlahan di bukanya.Dari pandangan yang kabur,hingga menjadi semakin jelas jika dia sedang di sebuah ruangan luas.

Bau obat-obatan seketika menyeruak masuk ke dalam hidungnya,dan dia tidak menyukai bau yang seperti itu.

"Air.." Suara itu masih terdengar lirih,tengorokannya sangat kering.Berniat meminta tolong seseorang untuk mengambilkan air.

Namun sepertinya hanya dirinya saja yang berada di dalam sini,dengan terpaksa dia mengerakan perlahan tangannya untuk mengapai segelas air putih,yang berada di nakas sebelah tempat tidurnya.

Pyarrr

Nafas wanita itu tersenggal, meringgis menahan sakit.Tangannya terasa sangat kaku dan sakit hingga tidak mampu mengapai gelas itu,tapi malah menyebabkan gelas itu pecah.

Ceklek

Mendengar sesuatu yang pecah,pria arogan itu dengan terburu-buru membuka pintu dan masuk ke dalam.

"Apa yang sedang kau lakukan ?" Tanya Alan,suaranya terdengar tegas,jika orang pertama kali mendengarnya maka dia akan merasa suara pria itu tengah membentaknya.

Deg---

Wanita itu pun merasa terkejut mendengar suara bariton itu,walaupun terdengar tegas,keras seperti membentak.Namun masih terasa sedikit merdu.

"Maaf..Air.." Ucap wanita itu lirih,entah dari mana datangnya pria itu.Dia bahkan tidak mengenalnnya.

Alan pun mengerti,dia melangkah mendekati ranjang.Di liriknya wanita yang tengah berbaring setengah duduk itu,wanita itu meskipun tangan dan kakinya berbalut perban.Wajahnya yang masih sangat pucat,tapi juga terlihat sangat cantik dan sederhana.Alan segera menepis apa yang baru saja di pikirkannya,tangan kekarnya menuangkan air putih ke dalam gelas dan membantu wanita ini meminumnya.

Melihat pria asing ini akan membantunya minum,wanita itu pun menolaknya.Dia merasa tidak enak,selain itu ada banyak kebingungan yang di pikirkannya.

"Ssssttt.."Wanita itu mendesis kesakitan,bahkan jika dia menolak di bantu.Pada kenyataannya dia tidak akan mampu pikirnya.

"Jangan kepala..Minum ini." Suara tegas itu kembali terdengar.

Awalnya Alan merasa kesal,wanita yang jelas-jelas sudah tidak berdaya ini menolaknya.Begitu melihatnya kesakitan dia mencibir dalam hati.Wanita keras kepala.

"Siapa nama mu..?"Tanya Alan

"Luna.."Jawabnya singkat,kepala Luna menunduk,entah mengapa Luna merasa sangat tidak nyaman di tatap pria asing di sampingnya ini.

Luna memang tidak banyak berinteraksi dengan seorang pria,dia hanya dekat dengan Rama,suaminya saja.

Ya ! wanita yang di tabrak mobil Alan siang tadi. Tak lain adalah Luna..Sebelumnya dia ingin menemui Mira terlebih dahulu,sebelum menemui Ibu Mertuanya.Saat itu Luna ingin membelikan kue favorit sahabatnya,dan ingin menyebrang jalan.Namun na'as Luna kurang berhati-hati, hingga tidak begitu menyadari jika ada mobil melaju kencang menuju arahnya.

"Jangan menunduk jika berbicara denganku."Tegas Alan,dia sangat membenci jika lawan bicaranya menunduk saat berbicara dengannya.

Suara tegas itu kembali terdengar,membuat Luna menoleh,mendongak menatap kedua mata pria di sampingnya.Pandangan mereka saling mengunci.Alan bisa melihat dengan jelas,kedua mata wanita di depannya ini terlihat begitu sayu.Membuat dugaannya semakin kuat,jika wanita ini mirip dengan seseorang.

"Tania..."Gumam Alan.

Brakkk

"Luna..."Teriak seseorang,yang tiba-tiba datang.Dengan tidak sopannya masuk membanting pintu.

Deg---

"Mas Rama..."Pangil Luna. Wajahnya sedikit cerah,sudut bibirnya melengkung, melihat suami yang di cintainya datang.Namun senyumnya memudar,melihat dua sosok wanita berdiri di belakang suaminya.

Sosok yang satunya Ibu Mertuanya,tapi siapa yang di samping mertuanya itu.

"Brengsek..."Teriak Rama,berlari mendekati seorang pria yang di samping istrinya itu.

Bug bug bug

Dengan tiba-tiba dan membabi buta,Rama melayangkan pukulannya kepada Alan.Membuat semua orang yang di dalam ruangan itu terkejut,termasuk pria yang akan di pukulnya itu.

Bagaimana pun Alan bukan pria biasa,dengan insting tajamnya Alan dapat dengan mudah menghindari pukulan dari Rama,bahkan Alan mampu membalas setiap pukulannya.

"Mas..Rama.."Teriak mereka bersamaan,emosi keduanya sudah membuncah,tidak dapat di hentikan dengan teriakan wanita-wanita di ruangan itu.

"Mas...Hentikan.."Luna berteriak,masih berusaha melerai mereka.Menghiraukan setiap rasa sakit yang di rasakanya.

"Mas...Cukup...Hentikan..Akkhhh.."Teriak Luna,memaksa turun dari ranjang.Namun sakit di tubuhnya tidak bisa menghianati,membuatnya hampir terjatuh.Tapi ada sepasang tangan kekar menahan tubuhnya.

"Apa kau gila.."Bentak Alan marah,melihat teriakan Luna membuat Alan berlari dan menahan tubuh mungil yang hampir saja terjatuh.Karna di paksanya untuk turun.

"Hahaha ...Bagus Luna...Bagus.Bahkan kau berani terang-terangan berselingkuh di depanku."Teriak Rama,dia tertawa seperti orang gila.Menuduh istrinya berselingkuh,bahkan tanpa mencari tau kebenarannya.

Deg---

Mendengar tuduhan dari suaminya,hati Luna merasa sangat hancur.Dia mengira jika suaminya datang untuk menemaninya,merawatnya alih-alih menuduhnya.Tanpa bisa di cegah air matanya mengalir deras,Tidak sadar kedua tangannya mencengkeram lengan Alan yang masih memegangginya.Darah segar kembali keluar,membasahi perban di lengannya,akibat cengkramannya yang terlalu erat.

TBC

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

kykny otaknya udah di cuci si Rama eama

2025-02-09

0

Indah Adhe

Indah Adhe

sudahlah luna lepaskan rama...dia pria yg tidak layak untuk di perjuangkan

2021-08-19

2

🇮🇩⭕Nony kinoy❃hiat🇵🇸

🇮🇩⭕Nony kinoy❃hiat🇵🇸

aku dah mampir thor

2021-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Kecelakaan
3 Xalandar Luwis
4 Tuduhan Yang Menyakitkan
5 Aku Menyesal Menikahimu..
6 Penghianatan
7 Kenyataan Menyakitkan
8 Berlari
9 Dimana Aku ?
10 Firasat
11 Aku Hamil ?
12 Ingin Bercerai
13 Rumah Sakit
14 Kehangatan Seorang Ibu
15 Pendarahan
16 Dia Baik-Baik Saja
17 Dia Miliku Luna
18 Kabar Kehamilan Anggel
19 Ibu,Ayah Maafkan Aku
20 Kedatangan Rama
21 Keguguran
22 Bunda Aku Adalah Putrimu
23 Tanggis Pilu
24 Mencari Pekerjaan
25 Satu Hari Sebelum Persidangan
26 Isi hati Luna
27 Visual
28 Pertemuan Tidak Diduga
29 Aku Baik-Baik Saja
30 Sidang perceraian 1
31 Sidang Perceraian 2
32 Sandiwara Anggel
33 Memulainya Dari Awal
34 Makan Malam
35 Kedua Pria Dingin
36 Kegugupan Luna
37 Dua Orang Yang Pernah Terluka
38 Aku Mencintaimu Luna
39 Cemburu
40 Ke Khawatiran Luna
41 Lepaskan Aku..
42 Perkelahian
43 Aku Mencintaimu Xalandar Luwis
44 Pengumunan
45 Pembicaraan Ibu Dan Anak
46 Sepasang Kekasih Yang Sedang Bahagia
47 Kekacauan Di Restoran
48 Pengakuan Luna
49 Menjelang Pernikahan
50 Kedatangan Tania
51 Kepercayaan
52 Ancaman Alan
53 Kecewa
54 Masa Lalu Alan
55 Ingin menjadi Egois
56 Amor
57 Penculik Anak
58 Kemarahan Xander
59 Rahasia Anton
60 Insiden
61 Keributan
62 Ketegangan
63 Janji Anton
64 Kemarahan Rama
65 Secuil Masa Lalu Luna
66 Kebenaran
67 Penyesalan
68 Pernikahan Sederhana
69 Pria Gila
70 Cemburu
71 Pernikahan Kedua
72 Rencana Baru
73 Kecemasan Anton dan Alan
74 Darius Wilson dan Victoria Wilson
75 Luka Lama
76 Keadaan Buruk
77 Pertarungan senggit
78 Lepaskan Istriku
79 Kemarahan Xander
80 Pria Misterius
81 Berdiskusi
82 Masalah Rumit
83 Mood Buruk
84 Keterkejutan Alan
85 Salam Paham
86 Kerinduan Mendalam
87 Kebencian Luna
88 Maafkan Aku
89 Malam Indah
90 Isi Hati Nina
91 Pertemuan Yang Tidak Di inginkan
92 Siasat Licik Victoria
93 Sebuah Penjelasan
94 Kesibukan Alan
95 Kesedihan Dan Kebahagiaan Amora
96 Suka Cita Di Pagi Hari
97 Kenangan
98 Luna Pingsan
99 Perubahan Sikap Luna
100 Kekesalan Xander
101 Hamil
102 Mimpi Buruk Luna
103 Mimpi Yang Sama
104 Masalah Alan
105 Rumor Beredar
106 Memeriksakan Kandungan
107 Posesif
108 Alan dan Anton
109 Kehancuran Keluarga Anggoro
110 Kabar Buruk
111 Penjelasan Anton
112 Kyle
113 Keputusan Tersulit
114 Kata-Kata Yang Menyakitkan
115 Kejam
116 Pengorbanan Anton
117 Kondisi Alan
118 Terimakasih
119 Perpisahan Yang Menyakitkan
120 Menjemput Seseorang
121 Marah
122 Kebenaran Lain
123 Penolakan Luna dan Kyle
124 Kembalinya Alan
125 Maukah Kau,Menjadi Kakak ku ?
126 Kedua Pria Bodoh
127 Hukuman Untuk Luna
128 Menghindari Luna
129 Kesehatan Amora
130 Rasa Sakit Yang Sama
131 Kepergian Alan
132 Keteguhan Kyle
133 Pilihan Sulit
134 Kekerasan Hati Alan
135 LUNA...
136 Perdebatan panjang
137 Menemui Putri Bungsunya
138 Mengejar Kebenaran Masa Lalu
139 Masih Jauh dari Kebenaran
140 Kesempatan Untuk Alan
141 Membawanya Kembali
142 Melepas Kerinduan
143 Kemarahan Diva
144 Keegoisan Diva
145 Keposesifan Alan
146 Membantu Rama
147 Harus Memilih
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Pertengkaran
2
Kecelakaan
3
Xalandar Luwis
4
Tuduhan Yang Menyakitkan
5
Aku Menyesal Menikahimu..
6
Penghianatan
7
Kenyataan Menyakitkan
8
Berlari
9
Dimana Aku ?
10
Firasat
11
Aku Hamil ?
12
Ingin Bercerai
13
Rumah Sakit
14
Kehangatan Seorang Ibu
15
Pendarahan
16
Dia Baik-Baik Saja
17
Dia Miliku Luna
18
Kabar Kehamilan Anggel
19
Ibu,Ayah Maafkan Aku
20
Kedatangan Rama
21
Keguguran
22
Bunda Aku Adalah Putrimu
23
Tanggis Pilu
24
Mencari Pekerjaan
25
Satu Hari Sebelum Persidangan
26
Isi hati Luna
27
Visual
28
Pertemuan Tidak Diduga
29
Aku Baik-Baik Saja
30
Sidang perceraian 1
31
Sidang Perceraian 2
32
Sandiwara Anggel
33
Memulainya Dari Awal
34
Makan Malam
35
Kedua Pria Dingin
36
Kegugupan Luna
37
Dua Orang Yang Pernah Terluka
38
Aku Mencintaimu Luna
39
Cemburu
40
Ke Khawatiran Luna
41
Lepaskan Aku..
42
Perkelahian
43
Aku Mencintaimu Xalandar Luwis
44
Pengumunan
45
Pembicaraan Ibu Dan Anak
46
Sepasang Kekasih Yang Sedang Bahagia
47
Kekacauan Di Restoran
48
Pengakuan Luna
49
Menjelang Pernikahan
50
Kedatangan Tania
51
Kepercayaan
52
Ancaman Alan
53
Kecewa
54
Masa Lalu Alan
55
Ingin menjadi Egois
56
Amor
57
Penculik Anak
58
Kemarahan Xander
59
Rahasia Anton
60
Insiden
61
Keributan
62
Ketegangan
63
Janji Anton
64
Kemarahan Rama
65
Secuil Masa Lalu Luna
66
Kebenaran
67
Penyesalan
68
Pernikahan Sederhana
69
Pria Gila
70
Cemburu
71
Pernikahan Kedua
72
Rencana Baru
73
Kecemasan Anton dan Alan
74
Darius Wilson dan Victoria Wilson
75
Luka Lama
76
Keadaan Buruk
77
Pertarungan senggit
78
Lepaskan Istriku
79
Kemarahan Xander
80
Pria Misterius
81
Berdiskusi
82
Masalah Rumit
83
Mood Buruk
84
Keterkejutan Alan
85
Salam Paham
86
Kerinduan Mendalam
87
Kebencian Luna
88
Maafkan Aku
89
Malam Indah
90
Isi Hati Nina
91
Pertemuan Yang Tidak Di inginkan
92
Siasat Licik Victoria
93
Sebuah Penjelasan
94
Kesibukan Alan
95
Kesedihan Dan Kebahagiaan Amora
96
Suka Cita Di Pagi Hari
97
Kenangan
98
Luna Pingsan
99
Perubahan Sikap Luna
100
Kekesalan Xander
101
Hamil
102
Mimpi Buruk Luna
103
Mimpi Yang Sama
104
Masalah Alan
105
Rumor Beredar
106
Memeriksakan Kandungan
107
Posesif
108
Alan dan Anton
109
Kehancuran Keluarga Anggoro
110
Kabar Buruk
111
Penjelasan Anton
112
Kyle
113
Keputusan Tersulit
114
Kata-Kata Yang Menyakitkan
115
Kejam
116
Pengorbanan Anton
117
Kondisi Alan
118
Terimakasih
119
Perpisahan Yang Menyakitkan
120
Menjemput Seseorang
121
Marah
122
Kebenaran Lain
123
Penolakan Luna dan Kyle
124
Kembalinya Alan
125
Maukah Kau,Menjadi Kakak ku ?
126
Kedua Pria Bodoh
127
Hukuman Untuk Luna
128
Menghindari Luna
129
Kesehatan Amora
130
Rasa Sakit Yang Sama
131
Kepergian Alan
132
Keteguhan Kyle
133
Pilihan Sulit
134
Kekerasan Hati Alan
135
LUNA...
136
Perdebatan panjang
137
Menemui Putri Bungsunya
138
Mengejar Kebenaran Masa Lalu
139
Masih Jauh dari Kebenaran
140
Kesempatan Untuk Alan
141
Membawanya Kembali
142
Melepas Kerinduan
143
Kemarahan Diva
144
Keegoisan Diva
145
Keposesifan Alan
146
Membantu Rama
147
Harus Memilih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!