BAB 8

Menghela nafas panjang tatkala mendengar pengakuan Leon, Albert tak habis pikir dengan hati putranya yang begitu lembut. Masih saja malaikat kecil ini mendambakan kasih sayang sang ibu, padahal telah diperlakukan kasar pun acuh oleh Emilia.

Masih sesenggukan Leon didalam pelukan hangat sang ayah, hingga perhatiannya teralihkan oleh sosok perempuan yang terduduk dilantai. Mengerjap lucu kedua pupilnya, memperhatikan objek yang nampak tidak asing itu.

“Mommy, itu mommy?” Berseru dengan suara seraknya, menatap kedua mata sang ayah untuk mencari jawaban.

Terdiam, spontan Albert merasa terkejut pun menoleh cepat ke arah wanita yang ia lupakan kehadirannya. Mengangguk pelan, mulai kebingungan harus menjawab pertanyaan Leon seperti apa.

“Hm, itu mommy.” Tak bisa Albert mengarang sebuah kebohongan, sebab wanita itu memang kekasihnya, meski dirinya masih ragu akan fakta itu.

Sontak Leon memberontak, meminta untuk segera diturunkan dari gendongan sang ayah. Berlari kecil, buru-buru ingin menghampiri wanita yang sangat ia sayangi. Tanpa aba-aba, bocah itu menghamburkan pelukannya kepada wanita yang ia kira adalah sosok sang ibu.

“Mommy, i miss you” tangisannya kembali pecah, begitu erat ia memeluk wanita itu. Sesenggukan, benar-benar Leon tunjukan betapa besar kerinduannya kepada sang ibu.

Sedangkan Emily, ia hanya membeku bisu. Bertanya-tanya tentang siapa malaikat kecil ini dan mengapa sampai menangis saat bertemu dengannya. Namun yang pasti, Emily dapat merasakan bagaimana tulusnya kasih sayang anak ini.

Beberapa detik berlalu, Leon tiba-tiba melepas pelukannya. Mata bulatnya yang merah menatap Emily, bingung sebab pelukannya tak terbalaskan. Dan begitu pun Emily yang bingung harus bersikap seperti apa sekarang, sebab otaknya masih berusaha mengingat sesuatu.

“Apakah mommy tidak lindu dengan Leon?” Tertunduk sedih, malaikat kecil itu tak lagi menangis. Namun dapat Emily lihat rasa kecewa dimatanya.

“Ah iya, anak kecil ini, putra kak Emilia” gumam Emily dalam hati, akhirnya mengingat tentang anak laki-laki yang ada didepannya.

“Tentu saja mommy sangat rindu denganmu, sini peluk mommy.” Tersenyum ramah, Emily rangkul tubuh mungil itu dan memeluknya hangat. Pelukannya tulus, bukanlah sebuah rekayasa untuk mengisi perannya sebagai seorang pengganti. Pada dasarnya, Emily memiliki hati yang lembut pun penyayang. Tentu ia tidak akan tega melihat malaikat kecil ini bersedih.

Begitupun Leon, wajahnya sontak berseri. Senyumnya mengembang sempurna, membalas pelukan sang ibu tak kalah erat. Bertengger wajah manisnya di ceruk leher Emily, merasa sangat senang. Hingga matanya kembali teralihkan dengan sesuatu hal.

“Mommy” Leon melepaskan pelukannya lagi. Tangan dengan jari-jari mungil itu, menyentuh leher Emily yang mulai meninggalkan jejak kemerahan. Sedikit meringis, dapat Emily rasakan perihnya bekas cengkraman Albert tatkala kulit tangan Leon yang halus, menyentuh lehernya.

“Mommy sakit? Ini sangat melah” begitu penasaran, matanya terus memperhatikan leher serta dagu sang ibu. Sedangkan Emily, ia merasa bingung harus menjawab seperti apa pertanyaan malaikat kecil ini. Akan sangat lucu jika ia mengatakan, sang ayahlah pelakunya.

“Daddy, apa daddy menyakiti mommy?” Mata Leon kini beralih kepada sosok tegap yang masih berdiri dibelakang mereka. Menyipit kedua matanya, telah menaruh curiga ia kepada sang ayah yang juga memilih diam.

Berdiri dengan raut wajah kesal, Leon kembali menghampiri sang ayah. Berkacak pinggang, ditatapnya Albert dengan marah.“Daddy jahat. Daddy membuat mommy sakit” tuduhnya.

Bukan tanpa alasan anak kecil itu menuduh ayahnya sendiri, sebab beberapa kali Leon mendapati sang ayah melakukan kekerasan terhadap beberapa anak buahnya. Untuk itu, ia berasumsi jika kali ini sang ayah juga yang menyakiti ibunya.

“No, no, daddy tidak menyakiti mommy”jawab Albert cepat-cepat tatkala mendapat tuduhan dari putranya. Meski kenyataannya memang seperti itu, tentu saja Albert tidak ingin Leon mengetahui kejadian aslinya.

“Bohong, pasti daddy yang menyakiti mommy kan?!Aku pelnah melihat daddy memukul pengawal.” Albert terkejut dengan pengakuan putranya. Selama ini ia telah berusaha menyembunyikan segala sesuatu yang berbau kekerasan, dari putranya itu. Tapi ternyata, Albert kecolongan dan sungguh membuatnya menyesal.

“Hey, hey dengarkan daddy dulu-,” Albert tengah berusaha membujuk putranya, namun sepertinya gagal. Leon telah marah dan memilih untuk menghampiri sang ibu, alih-alih mendengarkan penjelasan daddynya.

Kembali ia berdiri dihadapan Emily dan menyentuh bekas kemerahan itu. Tatapan matanya sendu, telah bersiap untuk menangis kembali“Ini pasti sakit, ya kan mommy?”

Emily menggeleng cepat “Ti-tidak, ini tidak sakit” bohongnya. Emily tak ingin membuat malaikat kecil ini sedih jika saja ia menjawab jujur pertanyaan itu. Dan lagi, tatapan Albert cukup membuatnya merinding takut.

“Mommy, kita halus belobat. Ayo, ayo kita belobat mommy” ajak Leon, menarik tangan kiri Emily, memintanya untuk ikut.

Emily kebingungan dibuatnya, tidak tahu harus melakukan apa. Satu sisi takut dengan Albert, yang tak henti menatapnya tajam. Satu sisi dia kasian kepada Leon yang dengan susah payah menariknya.

“Ikutlah dengannya!” Albert memberi perintah, yang dijawab dengan satu kali anggukan kepala.

Emily beranjak bangun meskipun dengan bersusah payah. Dia raih tubuh mungil Leon dan menggendongnya keluar, meninggalkan ruangan itu serta Albert seorang diri. Tanpa menoleh sedikit pun, sangat-sangat merasa bersyukur setidaknya ia telah diselamatkan oleh malaikat kecil ini.

Masih di dalam ruangan, Albert nampaknya berpikir keras. Manik coklat dan sikap lembut wanita itu membuatnya semakin yakin, jika dia bukanlah Emilia. Tidak ada sejarahnya, Emilia mau menggendong putranya sendiri. Jangankan menggendong, memeluk pun rasanya tidak sudi.

“Clifton” panggilnya. Sigap sang sekretaris masuk ke dalam sana.

“Clifton kau selidiki siapa wanita yang dikirim oleh Justin.”perintah Albert

“Emily, dia adalah saudari dari nona Emilia. Mereka termasuk dalam kembar identik, dari segi wajah dan perawakannya sangatlah mirip. Keduanya memang sangat sulit untuk dibedakan tuan. Sedari kecil mereka berdua tinggal secara terpisah, nona Emilia di asuh oleh Justin dan nona Emily bersama kedua orang tuanya. Selama ini, publik tidak tahu jika nona Emilia yang berprofesi sebagai seorang model, memiliki saudari kembar. Sebab identitas nona Emily seperti disembunyikan, begitu pun dengan penampilannya yang sengaja dibuat berbeda. Dan saya juga menemukan fakta, jika nona Emily bekerja sebagai sekretaris dari tuan Dareen.” jelas Clifton panjang lebar seakan tahu informasi apa yang diinginkan tuannya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Katarina Istinganah

Katarina Istinganah

Justin menipu kau albret

2024-12-04

0

Natalia Luis Naik0fi

Natalia Luis Naik0fi

Keluarga trllu bego

2024-05-02

2

Rita Herlina

Rita Herlina

mampus lo justin...

2023-01-08

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 THE END
110 Pengumuman
111 Extra part 1
112 INFO PENTING!!
113 INFO PENTING
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
THE END
110
Pengumuman
111
Extra part 1
112
INFO PENTING!!
113
INFO PENTING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!