Alsa menatap bingung pada seorang wanita yang bergelayut manja di lengan sang kakak. Sementara Davin hanya bersikap malas sembari mencoba melepaskan lengannya yang entah kenapa terasa risih dan tak nyaman.
"Cih, lepas!" bentak Davin pada Sherly, membuat wanita itu menghentakkan kakinya kesal.
"Ayo kak masuk dulu, aku siapin air hangat untuk kakak mandi, ya?" ucap Alsa lembut. Sikap Alsa yang kalem membuat Davin sedikit tenang dan nyaman. Ia tersenyum dan mengacak rambut Alsa pelan.
"Maaf ya udah bangunin kamu karena dia ribut terus," ucap Davin merasa bersalah lantaran Sherly yang merengek tak mau tidur dengan Alsa, sehingga membuat kegaduhan sampai adik kecilnya yang sudah tidur pulas harus terbangun ditengah malam.
"Hu'um," gumam Alsa kemudian menatap pada Sherly yang membawa koper dan memandang Alsa remeh.
"Bawain ke kamar lo. Setelah itu, lo siapin juga air hangat buat gue mandi. Terus juga bikinin gue teh," perintah Sherly sombong membuat Davin menggeram emosi.
"Kamu pikir adik saya pembantu? Jangan seenaknya menyuruh Alsa, kamu kerjakan semuanya sendiri," ucap Davin tak terima sementara Alsa sudah pergi menuju kamar mandi yang berada di kamar Davin untuk menyiapkan air hangat.
"Kan dia emang cuma numpang hidup sama kamu, jadi biarin dong hidup dia berguna sedikit untuk kita. Apalagi aku calon istri kamu," balas Sherly tak terima melihat orang yang ia cintai membela gadis lain.
"Lo yang cuma numpang di rumah gue, jaga bacot dan kelakuan lo disini. Jangan sok jadi nyonya penguasa yang berani merintah adek gue seenak jidat lo. Kalau sampai gue lihat lo mengintimidasi Alsa, gak akan segan buat gue abisin cewek gak bermoral kayak elo," desis Davin tajam, kilatan emosi dimatanya menambah kesan seram dimata Sherly. membuat wanita seusia dengannya itu menciut takut.
"Kak air hangatnya udah siap," ucap Alsa tiba-tiba yang membuat Davin sedikit kaget, lalu berjalan ke arahnya dan mengecup kening Alsa singkat.
"Makasih ya," balas Davin lembut, membuat Sherly bingung dengan perubahan emosi pria itu yang menukik tajam.
"Hmm."-Alsa
"Kamu tidur di kamar adik saya," ucap Davin kembali bersikap formal seperti yang Alsa tahu selama ini. Sherly langsung membawa kopernya menuju kamar Alsa, sementara Davin masuk ke kamarnya sendiri untuk mandi dan beristirahat.
Namun ketika Alsa hendak tidur di ranjang, Sherly tak mengijinkannya malah menyuruh gadis itu untuk tidur disofa panjang ruang tamu apartmennya tanpa selimut.
Davin yang keluar kamar karena rasa haus yang menyerangnya tak sengaja melihat Alsa tidur meringkuk kedinginan di sofa. Davin ingin sekali menghajar Sherly jika tak ingat ada Alsa di sini, bahkan pria itu juga berniat mengusir wanita ganjen tersebut jika akal sehatnya tak mengatakan bahwa ia adalah seorang wanita, akan sangat bahaya jika berada di luar saat malam hari.
Dengan hati-hati pria dewasa itu memindahkan Alsa ke kamar tidur miliknya, ia sempat kaget dengan ringannya tubuh Alsa yang ia perkirakan tak sampai 40 kg.
Astaga, dek. Kenapa kamu kurus banget sih, Sayang?
Maafin kakak, Alsa. Yang gak becus urus kamu.
Ucap Davin dalam hati sembari membelai pipi tirus Alsa setelah menidurkan-nya di ranjang.
"Mimpi indah, Sayang," ujar Davin kemudian mengecup kening Alsa singkat.
Meraih bantal dan meletakkan di sofa panjang kamarnya juga mengambil selimut dilemari dan bersiap untuk tidur di sofa tersebut.
***
Pagi harinya Alsa sudah tak melihat wanita yang di bawa oleh kakaknya kemarin, bahkan gadis itu juga tak melihat sang kakak di apartnya sejak ia bangun 3 jam yang lalu. Padahal dia yakin bangun pukul 6 kurang 15 menit seperti biasanya, dan tak mungkin sang kakak berangkat ke sekolah, mengingat ini adalah minggu pagi.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi tanda sebuah pesan masuk.
From : Kak Davin
Dek, pagi ini berangkat ke toko buku sendiri dulu, ya?
Mungkin beberapa hari kakak gak di rumah.
Jaga diri kamu ya, Sayang.
Kasih kabar kakak setiap setengah jam sekali.
Alsa merasa sedih karena dirinya terlambat bangun sehingga tak sempat pamitan dengan Davin. Dan seperti biasa pria itu selalu overprotective pada gadisnya apa lagi ketika berjauhan maka ponsel Alsa pasti akan terus berdering sepuluh menit sekali.
To : Kak Davin
Iya kak gak apa-apa aku berangkat sendiri.
Kakak hati-hati ya di sana, jangan lupa makan.
Jaga kesehatan dan jangan terlalu khawatir sama Alsa.
From : Kak Davin
Kamu juga sayang,
Selalu kabari kakak setengah jam sekali.
Jaga diri baik-baik.
Read.
Alsa memasukkan ponselnya ke dalam tas ransel kecil gadis itu yang berwarna putih, namun baru saja hendak menarik resleting tas, ponselnya kembali mengeluarkan bunyi pesan masuk.
From : Kak Davin
Kok cuma di read?
Kenapa gak di bales dek?
Kamu dimana?
Udah sarapan belum?
Udah berangkat?
Read.
Ide jail Alsa untuk mengerjai sang kakak pun terlintas, ia sengaja tak membalas pesan Davin dan Alsa yakin akan ada spam chat dari lelaki tampan tersebut.
From : Kak Davin
Alsa kok gak di bales?
Read.
From : Kak Davin
Dek kamu gak kenapa-kenapa kan?
Read.
From : Kak Davin
Sumpah Alsa, kakak khawatir sama kamu.
Kamu baik-baik aja kan?
Read.
From : Kak Davin
Dek, please bales.
Kakak lagi gak bisa nelpon kamu nih.
Lagi meeting.
Read.
From : Kak Davin
Sayang, kakak pulang sekarang ya?
Kamu sakit ya?
Atau kamu kenapa?
Alsa merasa kasihan pada kakak ipar yang ia kerjai, maka ia putuskan untuk segera membalas pesan tersebut sebelum Davin benar-benar kembali pulang dan membatal meetingnya.
To : Kak Davin
Iya, Alsa gak apa-apa
From : Kak Davin
(¥÷#(($'((?#(¥$¥=¥£¥×₩(*€%*)#₩₩÷),?!ksc,mdjdkkcdpk
Read.
Alsa yakin kakaknya sekarang tengah kesal karena ulahnya. gadis itu hanya terkikik geli membayangkan wajah frustasi Davin.
Di lain tempat......
Dasar bocah, hampir aja gue mati berdiri di sini. Astaga kenapa adek gue jadi sejail ini sih?
"Pa-pak?" tanya salah satu karyawan Davin mewakili teman-temannya yang lain. Di mana mereka sedari tadi ketakutan melihat sang bos yang biasanya dingin dan tenang berubah uring-uringan dengan raut wajah yang menurut mereka konyol.
"($£**÷(×(*oggojcmjkso($(=*¥÷(/(/¥)÷¥/(¥$*£"*(£*odkcj," dan pria itu pun mengeluarkan semua umpatan pada karyawan yang tak bersalah. Karena sangking kasarnya sampai harus disensor.
"Gila nih gue ... gak beres nih otak gue lama-lama," mendengar bos dingin mereka meracau pelan semakin membuat para karyawan ingin segera mengajukan surat pengunduran diri.
_______Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
🤩😘wiexelsvan😘🤩
bang davin over protektif kayak ma pasangan nya adja,,,jgn" ntar davin berjodoh ma alsa adik iparnya 😁😁😁
2021-04-23
1
Adel
Singgah juga di karyaku yah RINDUKU DI UJUNG SURGA....😃😃😃
2020-11-30
0
Christian Lenny Elisabeth
singgah ke karya saya juga :
1.Perjuangan seorang dokter
2.Story of celebrity
3.Hidup bahagia dan karma pelakor
4.Ketika hati bertuan
5.My bodyguard my wife
6.Terpautnya satu hati
2020-11-28
0