2

Bel pulang sudah berdering sejak lima menit yang lalu, namun Alsa masih berada di ruang kelas bersama seorang guru perempuan yang mengenakan hijab hijau.

Membereskan lembaran soal untuk dibawa ke ruang guru dibantu Alsa yang dengan senang hati menolong sang pahlawan tanpa tanda jasa tersebut. Dengan senyum tulus, bu Ambar, guru perempuan itu mengucapkan terimakasih.

Alsa memang gadis yang baik, ia tak seperti temannya yang lain. Dimana mereka enggan membantu orang lain yang kesusahan. Namun, lain dengan dia yang akan langsung membantu siapa pun yang membutuhkan pertolongannya.

Maka tak heran jika Alsa begitu disayangi oleh para guru di sekolahnya.

Selesai dengan tugas membantu bu Ambar, Alsa melangkah menuju kelasnya. Namun belum setengah jalan ia sudah dicegat oleh tiga orang gadis yang menatapnya benci di koridor tadi. Tepatnya ketika Alsa dan Ken hendak ke kantin.

"Hai ...," sapa salah seorang dari mereka dengan senyum yang Alsa tak tahu tulus atau tidak.

"Ha-hai," jawab Alsa gugup, bahkan dirinya sudah meremas sisi rok seragam berwarna hitam itu.

"Boleh kenalan gak?" Tanya gadis blonde, Alsa ingat dia saat jam istirahat tadi sempat menatapnya penuh benci serta mengeluarkan umpatan tanpa suara. Hanya bibir berlipstik tipis itu yang bergerak.

"Boleh kok," jawab Alsa tak yakin, pasalnya ia tahu betul sifat kakak kelas satu tingkatnya ini, yang begitu menyukai Ken juga kakaknya, Davin. Maka tak mungkin ia tulus mau berkenalan dengan Alsa.

"Nama gue Keysha. Nama lo siapa?" ucapnya ramah.

"Alsa," ia menyambut jabatan tangan Keysha, semua teman-temannya memanggil dirinya Alsa. Namun, hanya Ken yang memanggil dia Caca.

"Gimana kalau kita pulang bareng?" tanya Keysha antusias dan diangguki semangat kedua temannya yang lain.

"Maaf ... tapi aku gak bisa," tolak Alsa sopan.

"Kenapa, Al? Lo pulang sendiri, kan?" tanya Keysha lagi.

"Iya, tapi aku udah dijemput," jelas Alsa pelan. Davin tidak bisa mengantar Alsa pulang lantaran ada panggilan mendadak dari Frans, ayahnya.

Maka Davin memutuskan untuk menyuruh Glen, temannya, menjemput Alsa pulang sekolah.

"Owh ... sayang banget ya, padahal gue kan pengen pulang bareng lo," sesal Keysha dengan mimik wajah sedih.

"Tapi, lain kali kita bisa pulang bareng kok," ucap Alsa menghibur, karena tak tega pada Keysha yang kecewa. Mendengar ucapan Alsa membuat Keysha tersenyum senang dan mengangguk.

Kemudian ia pergi dengan kedua temannya, juga Alsa yang beranjak dari sana menuju pintu gerbang di mana sudah ada mobil Glen yang terparkir rapi di seberang jalan.

Glen melambaikan tangannya pada Alsa, pria dewasa yang berprofesi sebagai model itu tersenyum hangat pada adik sahabatnya.

Alsa berjalan ke arah Glen dan mencium punggung tangan Glen.

"Makasih ya, Om, sudah mau jemput Alsa," ucap Alsa saat mereka sudah ada di perjalanan. Pria di sampingnya ini lebih tua empat tahun dari sang kakak namun masih belum berumah tangga.

"Iya, lagian tadi om juga lagi senggang. Bisa-bisa kakak kamu itu ngomelin Om, kalau sampai Om nolak jemput kamu." ia ingat ketika dua minggu lalu Glen menolak menjemput Alsa di sekolah lantaran pria itu tengah berpacaran dengan rekan sesama modelnya, dan berakhir dengan omelan Davin yang berjilid-jilid.

Belum lagi ancaman Davin yang akan menyebarkan foto aib Glen yang sudah pasti akan membuat siapa pun ilfeel padanya. Karena tak ada pilihan lain, akhirnya pria itu menurut dari pada mencari masalah lebih lanjut dengan Davin.

***

Malamnya, Davin kembali dari kediaman Frans dengan wajah yang sangat lelah. Masalah kantor kali ini dirasa sedikit rumit dari sebelumnya.

Davin mendudukkan diri di sofa yang letaknya ada di ruang tengah, memijit keningnya yang terasa pening sejak tadi, ia memilih menyandarkn tubuh sejenak sebelum membersihkan dirinya.

Kriet ...

Terdengar pintu kamar Alsa terbuka pelan, Davin menoleh sekilas dan tersenyum melihat adiknya. Tumben sekali Alsa belum tidur? Padahal sudah larut malam. Pikir Davin.

Alsa berjalan menghampiri Davin. Piyama tidur pink yang dikenakannya, membuat Davin tersenyum tipis. Alsa terlihat begitu manis memakainya.

"Kenapa belum tidur, Sayang?" tanya Davin seraya mengubah posisi bersandarnya menjadi duduk dengan punggung yang tegak. Diusapnya puncak kepala Alsa yang membuat adiknya sedikit menggeram kesal. Ia tak suka diperlakukan seperti anak kecil, sedangkan Davin sering sekali melakukannya. Pria dewasa memang kadang sama sekali tidak peka.

"Aku nunggu Kakak pulang." Alsa berjalan menuju dapur."Kakak mandi aja dulu, air panasnya udah aku siapin. Biar aku bikinin teh buat Kakak."

Davin mengangguk singkat. Lelaki itu memilih melenggang pergi memasuki kamarnya, membersihkan diri kemudian beristirahat. Davin sudah menyusun rencana untuk merileks-kan tubuhnya yang sangat lelah.

Kata-kata Frans masih terngiang di telinganya. Menikah lagi? Yang benar saja! Bahkan kekasih saja ia tak punya. Meskipun banyak wanita yang mendekatinya, bukan berarti mudah untuk Davin menemukan pasangan yang pas.

Ia harus menemukan wanita yang setia, tulus mencintainya, dan juga bisa menerima Alsa.

Tak mau semakin pusing, Davin memilih berendam nyaman dengan air hangat yang mampu merilekskan tubuhnya yang lelah.

***

Keesokan harinya, Alsa berjalan di koridor menuju perpustakaan untuk menghabiskan jam istirahat kedua. Tampak Keysha dan dua temannya berjalan ke arah Alsa dan menghentikan langkah gadis itu.

Tiga orang kakak kelasnya itu bersikap ramah pada Alsa, bahkan mengajak gadis itu duduk dan mengobrol ringan di taman sekolah.

"O iya, gue mau tanya dong." Keysha menjeda ucapannya dan menarik napas sejenak."Hubungan lo sama Kenzo tuh apa sih?" Tanya Keysha membuka suara. Ia sudah penasaran sedari kemarin-kemarin mengenai hubungan mereka yang dirasa lebih dari teman biasa.

"Cuma temen kok, Kak, gak lebih," jawab Alsa singkat. Namun, Keysha masih tak yakin kalau adik kelasnya ini berkata jujur. Entahlah, ia yang melihat cara Kenzo bersikap manis pada Alsa, berfikir tak mungkin hubungan mereka hanya sebatas pertemanan saja.

"Beneran?" tanya Keysha memastikan.

Alsa mengangguk sembari tersenyum meyakinkan. Ketiganya saling melempar tatapan bertanya, kemudian Keysha mengatakan percaya pada Alsa dan memilih pergi dari sana.

Alsa berjalan menuju kelas bersama dengan Levin, yang bertemu di koridor kelas 11 IPS 2. Mereka berjalan sembari mengobrol ringan, memasuki kelas hingga pelajaran pun dimulai.

Alsa menyimak penjelasan biologi yang dijabarkan oleh ibu Aini, guru perempuan yang usianya sudah hampir setengah abad. Beliau terkenal sangat sabar dan disegani oleh semua siswa siswi. Bahkan ketika pelajaran ibu Aini, tak ada seorang pun dari muridnya yang tak menyimak.

Mereka semua duduk tenang dan mempelajari Biologi dengan seksama, membuat bu Aini selalu merasa dihargai sebagai seorang guru. Apalagi para siswa siswinya selalu mendapat nilai yang bagus ketika ulangan Biologi.

Tiba-tiba ponsel Alsa yang dimasukkan ke dalam laci mejanya bergetar, membuat sebagian yang mendengar suara itu menoleh padanya.

Alsa hanya tersenyum meminta maaf, kemudian membaca isi chat yang baru saja masuk.

From : Kak Kenzo😈

Nanti tunggu di gerbang sekolah, Ca!

Pulang bareng.

Gak terima penolakan.

Inilah alasan Alsa memberikan emot bertanduk pada Ken. Sebab, pemuda itu memang gampang marah juga pemaksa. Terkadang baik, tapi juga bisa bersikap dingin.

Sikapnya tak mudah ditebak, membuat Alsa terkadang bingung dengan perubahan emosi Ken yang mendadak ekstrim.

To : Kak Kenzo😈

Ya.

Read.

Alsa pun kembali menyimak pelajaran dengan tenang, berharap semoga tak ada yang melihat mereka pulang bersama nanti.

____Tbc.

Terpopuler

Comments

Mien Mey

Mien Mey

gimna rasnya tinngal sm mntan kk iparn yg gnteeng....

2020-12-02

0

Itarohmawati Rohmawati

Itarohmawati Rohmawati

visual dong thor ..biar tambah semangat🤗

2020-11-25

4

Ila Syaqilla

Ila Syaqilla

Next...🤗🤗

2020-11-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!