Kita bertemu dengan hati yang kecamuk dan berpisah jalan dengan dada yang lega. Mencintai terkadang bukan sekadar menyatukan dua rasa, melainkan juga sebagai masa belajar bahwa segala luka penyesalan bisa diobati.
Selalu terpikir jika akan tiba hari di mana segalanya berakhir; dan aku tidak tahu bagaimana caranya bertahan.
Satu-satunya yang berkelindan di kepala hanyalah keinginan untuk pergi.
Buat apa cahaya, jika selamanya gelap akan bikin baik-baik saja?
Aku memilih mundur dalam cinta segitiga diantara aku, kau dan dia.
Biarlah takdir yang akan menghampiri akhir dari kisah ini harus seperti apa.
Yuuuk kak, mampir di cerita baru aku, Tentang luka istri kedua, jangan lupa dukung karya aku dengan memberikan love, like, vote and komentarnya ya, haturnuhun ☺🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hawa zaza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tentang Luka Istri Kedua Komentar