Aah sudahlah, kenapa aku harus pusing memikirkan hal yang sama sekali tidak aku tau maksudnya. Lebih baik fokus untuk untuk mengetik, agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik bulan ini. Aku harus bisa menabung untuk biaya kuliah adikku. Karena, setahun lagi dia akan lulus SMU dan harus kuliah, aku ingin adikku bisa bernasib lebih baik dariku. Dan aku akan berjuang untuk itu.
Saat fokus mengetik, tiba tiba terdengar suara jerit dari mbak Bella, sepertinya dia tengah berteriak dan marah marah dengan mas Hamzah.
Entah dari mananya, mas Hamzah bisa begitu mencintai mbak Bella, wajahnya memang lumayan cantik, dengan kulit mulus. Tapi perangainya sungguh diluar nalar, dua sangat suka bersikap dan berkata kasar. Kalau saja bukan karena aku sedang hamil dan tengah membutuhkan uang, aku tak ingin masuk dalam rumah ini yang seperti neraka. Tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur, mau tak mau aku sudah masuk dalam kehidupan mereka.
"Apa kamu sudah mulai menyukai gembel itu, mas?
Dengar ya, aku menyetujui kamu menikah hanya Karena anak, anak. Paham kamu?" bentak mbak Bella sambil berkacak pinggang, sedangkan mas Hamzah terlihat hanya diam saja, sambil duduk terkejut di atas sofa empuk yang ada diruang tengah, aku sengaja mengintip dari celah pintu kamar yang aku buka sedikit.
Mas Hamzah terlihat sangat takut dengan mbak Bella, padahal harga dirinya sebagai laki laki sudah di injak injak oleh istrinya sendiri. Miris.
"Aku gak mau tau ya, apapun yang terjadi kamu tidak boleh lagi mengunjungi perempuan itu di kamarnya, dia sudah hamil, jadi cukup, jangan pernah menyentuhnya lagi. Persetan dengan statusnya yang juga istrimu." teriak mbak Bella sambil dadanya naik turun, jelas sekali dia begitu emosional. Biasanya aku akan sakit hati mendengar semua ocehannya, tapi kali ini justru aku merasa geli dengan tingkahnya yang menurutku tak sepantasnya itu.
"Bella, kecilkan suara kamu. Gak enak kalau sampai Anniyah dengar. Aku mendatangi dia karena aku sakit, aku sudah tidak kuat lagi dan dia merawatku. Harus bagaimana lagi aku menjelaskannya sama kamu. Sudahlah, tidak usah kamu marah marah, Anniyah juga istriku dan dia saat ini hamil anakku, wajar kalau aku juga ingin melihatnya. Tidak perlu bersikap berlebihan seperti itu kamu." sahut mas Hamzah yang mengacak rambutnya frustasi. Sedangkan mbak Bella, terlihat mangap dan mendelik mendengar suaminya bicara.
"Oh, jadi kamu sudah main perasaan mas?
Kamu sudah menjadikan perempuan gembel itu istrimu beneran, gitu, iya?
Keterlaluan kamu!" sahut mbak Bella dengan wajah murka. Sedangkan mas Hamzah nampak menghembuskan nafasnya kasar.
"Anniyah memang istriku, Bella.
Cukup kamu menyebutnya dia perempuan gembel.
Apa kamu lupa, siapa kamu dulu?
Jadi berhenti menghinanya." tekan mas Hamzah dan menatap mbak Bella tajam. Melihat kemarahan mas Hamzah, mbak Bella terlihat tergagap dan panik. Mas Hamzah terlihat meninggalkan mbak Bella dan memasuki kamar tamu, mbak Bella mengepalkan kedua tangannya, dan mengumpat tak terima.
Mendengar pembelaan dari mas Hamzah, hati ini menghangat, setidaknya masih ada rasa perduli nya padaku.
Aku kembali menutup pintu dan menguncinya rapat, tak ingin mbak Bella kembali masuk ke dalam kamarku sesukanya. Karena bagaimanapun kamar adalah tempat privasi, meskipun tak ada barang barang mewah di dalamnya. Selama jadi istri dari mas Hamzah, aku sama sekali belum pernah dibelikan sesuatu olehnya, tidak seperti mbak Bella, hampir tiap saat mendapatkan barang barang mewah dari suaminya itu. Tapi aku sadar, aku adalah istri tanpa dicintai oleh suamiku, wajar jika tidak ada kejutan apa lagi hadiah meskipun aku mengandung anaknya. Dengan nafkah lima juta sebulan saja bagiku sudah Alhamdulillah, yang terpenting kebutuhan dan kesehatan adikku bisa tercover. Aku cukup bertahan hingga anak dalam kandunganku lahir, semoga ketika saat itu tiba, hari ini bisa iklas menerima keadaan. Membayangkan saja, aku sudah ingin menangis dan dada kembali terasa sesak.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.
Novel baru :
#Ayah Aku Juga Anakmu
#Tentang Luka istri kedua
Novel on going :
#Wanita sebatang kara
#Ganti Istri
#Ternyata aku yang kedua
Novel Tamat :
#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)
#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)
#Coretan pena Hawa (Tamat)
#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)
#Sekar Arumi (Tamat)
#Wanita kedua (Tamat)
#Kasih sayang yang salah (Tamat)
#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )
#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)
#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)
#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)
#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]
#Bidadari Salju [ tamat ]
Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.
Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
say
gembel malah ngatain orang lain gembel, dasar kacang lupa kulitnya 🙂
2023-06-14
0