"Jadi aku ini siapa mas?", ucap Ana sembari menahan tangis yang mencekat di ujung kerongkongan.
"Kamu bagian hidupku An", terdengar suara sosok laki laki yang matanya tersorot penuh kehangatan, tapi juga keraguan yang tak dapat disembunyikan.
Cinta memang begitu ya, kadang hangat bak mentari pagi yang menerpa, kadang pula seperti angin malam yang dinginnya menghembus masuk ke tulang. Tidak dapat dipastikan namun dapat dirasakan. Ana dan Farhan, dikuatkan karena cinta, namun lemah dengan keadaan. Kira kira, jalan seperti apa ya yang terbentang di depan sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sarithul15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menagih Janji Tuhan Komentar