Setiap lembaran takdir itu sudah dituliskan lebih dahulu oleh Yang Maha Kuasa sebelum manusia diciptakan.
Anindi menerima kabar buruk atas kecelakaan yang harus merenggut ingatan sang Ibu. Naasnya, sang Ibu hanya mengingat putrinya itu masih bersuami. Padahal sudah lama sendiri.
Tak disangka Yang Maha Kuasa mengirimkan sosok Rendra yang seorang penulis dengan penampilan berandalan di tengah kebimbangan Anindi akan pertanyaan sang Ibu tentang suaminya.
Lebih gilanya, Rendra dengan santai mengikuti drama. Bahkan, melebihi apa yang dipikirkan Anindi. Padahal Anindi sama sekali tidak meminta, hanya bingung ketika dokter mengatakan untuk tidak terlalu memaksa ingatan sang Ibu selama masa pemulihan.
Lantas, bagaimanakah nasib Anindi ke depannya?
Bisakah mereka lebih jujur terhadap ibunya Anindi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cietyameyzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku, Kamu, Dan Perjalanan Hidup Komentar