Tidak terhitung sudah berapa lama aku mengenal beliau, dan perhatian beliau yang semakin hari semakin menunjukan bahwa ada hal lain yang mungkin hadir diantara kami. Kegiatan sehari-hariku sangat menyenangkan meskipun sibuk karena bulan-bulan ini banyak sekali Event. Sampai dimana kita menjalankan Event bersama.
Hari itu bukan kali pertama ku perhatikan Senyuman tipis di wajahnya 😌 namun hari itu senyuman nya membuat duniaku serasa terhenti. Aku merasakan getaran yang sangat dasyat dalam hatiku, seraya bertanya dalam hati "apa ini... tuhan apakah ini".
Hari itu kembali kudapatkan perhatian kecil darinya, yang selalu membuatku terkejut. Dia selalu menunjukan sikap yang berbeda kepadaku diantara karyawan yang lainnya. Hari itu setelah senyuman tipis nya, untuk pertama kalinya dia menggenggam tanganku dihadapan karyawan yang lainnya seraya menariku keluar dari Delaer untuk segera berangkat menuju lokasi event.
Svp : "Ayoo.. cepat berangkat"
(sambil menarik tanganku dengan lembut)
Aku yang hanya bisa terdiam dan merasakan hangatnya genggaman tangan nya yang membuatku merasa aman.
Dia bicara dengan rekan nya sambil terus menuntunku keluar dari Kantor.
Svp : "Aku Duluan ya, kasian disana ga ada orang ntar si bos keburu marah"
(sambil tertawa kecil meledek bos kita yang ada didalam ruangan nya)
Temannya hanya tertawa memperhatikan sikap dia yang begitu bersemangat tidak seperti biasanya.
Duniaku semakin berhenti bergerak ketika dia memasangkan Helm dikepalaku.
Svp : "Pake yang bener helm nya ntar copot"
(ucapnya sambil tersenyum tipis meledekiku yang sedari tadi hanya bengong saja).
Aku : "Hehehe makasih pak"
(aku hanya senyum-senyum melihat tingkah beliau yang semakin hari semakin aneh).
Aku yang kebingungan hanya diam saja sepanjang perjalanan kami menuju salah satu Mall lokasi Event itu. Tidak berani berkata atau bertanya kepadanya aku hanya diam dan bertanya kepada diri sendiri apa yang sebenarnya dia lakukan, tapi tak kunjung menemukan jawaban nya. "hemm aneh semakin hari semakin ga bisa di tebak kenapa sih dia" (dalam hatiku bicara).
Sesampainya kami di lokasi Event kemudian aku turun dan terjadi lagi sesuatu yg mengejutkan perhatian kecil lagi darinya yang Mencopotkan Helm yang aku kenakan sambil kembali tersenyum,membuat fikiranku semakin bertanya-tanya apa sebenarnya maksud tujuannya memberikan perhatian yang berbeda ini padaku. Atau hanya aku saja yang terlalu kepedean dan bawa perasaan. "Ahh sudahlah mungkin dia begini juga sama karyawan yang lainnya" (gerutu dalam hatiku).
selama Event dia tidak pernah berada jauh dariku, selalu mendampingiku mungkin karena aku karyawan baru atau mungkin karena aku belum mengerti bagaimana jobdesk nya. Ya aku tidak berfikir yang aneh hanya berusaha berfikir positif saja supaya diriku menjadi lebih tenang.
Hari sudah mulai siang, kami pun selanjutnya makan siang bersama karena suasana yang sudah cukup ramai kami pun mencari tempat yang aga sepi untuk mengobrol, tak hanya kami berdua bahkan ada temannya lagi yang ikut dan temanku juga. Berhentilah dia disalah satu Restoran Suki yg ada disitu, kemudian menyuruhku masuk dan mengikutinya untuk makan bersama.
Suasana hari itu hangat karena kita saling tertawa bercanda sudah seperti keluarga. Sampai tiba-tiba aku kaget dengan kata-kata dari temanku Qori.
Qori : "Pak ridwan Cocok deh sama teh Imeyy"
(sambil tertawa dia meledekku)
Sontak perkataanya membuatku tersedak, lalu beliau mengambilkanku minum sambil tersenyum
Svp : "Nih Minum dulu"
(sambil menyodorkan gelas yang sudah dia isi tadi)
Tak berhenti sampai disitu bahkan teman beliau pun ikut meledekku, ya beliau bersama teman nya bernama Hendy malah tertawa.
Hendy : "Ciee Sampe keselek gitu.. bener bener ngarep ya"
(ucap dia sambil tertawa lebar merasa puas)
Kali ini pipiku merah dan tidak bisa berkata apa-apa aku hanya diam dan melanjutkan makananku hingga selesai kemudian cepat pergi dari tempat itu, karena sudah merasa tidak nyaman.
Aku : "Pak maaf aku kembali duluan makasih makanan nya"
(sambil menundukan kepalaku yang malu)
Svp : "Ok aku mau ngeroko dulu sebentar ya"
Aku : "Iya baik pak".
Aku tidak mau menoleh kearah beliau lagi, aku dan Qori langsung pergi meninggalkan tempat makan itu dan kembali bekerja.
Tak terasa hari sudah sore dan siff pun berganti untuk event itu, sudah waktunya aku pulang. Akhirnya hari yang berat aku lewati juga aku berpamitan kepada beliau untuk pulang, tapi..
Aku : "Pak saya pulang ya"
Svp : "Tunggu aja bareng, aku antar kamu pulang"
(ucapnya memintaku menunggunya)
Aku menganggukan kepalaku menyetujui perkataannya. Lagi-lagi hatiku menggerutu
"Jika saja bukan atasanku sudah aku tinggalkan, tapi apa boleh buat ini menyangkut pekerjaanku. Aku harus bisa berfikir positif saja kepada beliau".
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Comments