Bab 2 "DASAR WANITA ANEH"

...Flora nggak butuh SABAR !...

...°...

...°...

..."...

Kenapa ya kalo sekolah tu bawaanya ngantuk terus," kata Lala sambil meletakkan kepalanya di atas meja yang tertumpuk dengan tas.

Terdengar dari kejauhan.

"Tada... Ini kelasmu."

"Oh ini siapa ?"

"Ha ? Murid baru ?" akhirnya kepala lala terangkat, untuk melihat siapa murid baru itu.

"Halo aku Ana Floranta, aku pindahan dari SMA di ibu kota, hobby ku bela diri karate dan memiliki banyak mendali, salam kenal," ia menunduk.

"Ooo flora," mata Lala masih ngantuk tapi otaknya memilih untuk melihat dari bawah sampai atas penampilan murid baru itu.

"Huufff dahlah nggak mau tau aku," Lala mengembalikan kepalanya diposisi awal.

🔔Bel jam pulang sekolah sudah berbunyi....

"Haduhhh tongkatku kenapa sih harus ketinggalan diparkiran segala," Lala berlari kencang menuju parkiran.

Setelah sampai...

Langkah Lala terhenti melihat tongkatnya dipegang oleh wanita baru tadi.

"Lah itu kan tongkatku, eh kok spion mobil itu copot? Jangan-jangan dia memukulnya dengan tongkatku !"

POV flora.

"Dimana ruang cctv?" tanya flora.

"Kenapa malah nanyain ruang cctv sih ?"

"Aku bilang dimana !" flora mulai mengayun-ayunkan tongkatnya.

Karena ketakutan laki-laki itu langsung mengalah.

"Itu lurus belok kanan, ruang cat hijau."

Flora langsung mengikuti arahan laki-laki tadi.

,,,,

Berjalan menuju ruang cctv.

"Eh kak Miland dia sepertinya akan kesini deh, ayo pergi," ujar Mark.

"Tidak coba aku liat seberani apa dia dengan kita,"jawab Miland.

Flora mulai mendekati ruang cctv..

Bertemulah mereka.

"Ooo ternyata kamu.." kata flora lalu tersenyum.

"Ngapain senyum-senyum kamu sama sekali nggak lucu tauk !" ledek Mark.

Kembali dengan wajah dingin.

"Singkirkan mobilmu itu ! Aku mau pulang !"

"Ha ? Tunggu aja dong sampai mobilnya pergi, coba kalo itu bukan mobilku ?"

"Berarti itu mobilmu kan bodoh !"

"Hey," Miland marah.

"Siapa kamu ? Kakak laki-laki bodoh ini ?" tanya flora kepada Miland.

"Beraninya ya kamu, tinggal tunggu aja pemiliknya datang aja susah banget," bentak Mark.

"Kalian pemiliknya bang**t, cepat singkirkan atau aku punya tongkat ini untuk menghancurkan mobilmu."

"Hancurkan saja ! nanti kita malah dapat mobil baru kok, kalo nggak mau ya kamu akan kutuntut."

"Ooo baiklah kau benar-benar ingin mobilmu dihancurkan ya," ucap flora.

"Hih ini liat mobil dibelakang mu sudah dipindahkan," kata Mark, menunjuk arah layar cctv.

"Sudah kuduga itu ulah kalian !"

"Sekarang ganti rugi spion itu, enak aja," ujar Mark

"Hanya spion tidak berguna... Nih, kartu ini isinya 200 juta, kamu bisa membeli berpuluh-puluh spion baru dengan ini, lagian heran aku bukanya kalian punya uang untuk membelinya sendiri? ternyata malah milih nyuruh beli orang lain, bukankah itu terlalu rendahan😏" flora beranjak pergi meninggalkan mereka.

"Kau tidak mengerti arti tanggung jawab ? kamu tau kita siapa ?" tanya Miland.

Flora menghentikan langkah jalanya.

Menengok kebelakang.

"Kami adalah anak kepala sekolah disini, kamu mau dikeluarkan dari sekolah lagi ?"

"Oo terus ? dahlah.. yang kalian pamerkan juga sejenis kartu itu kan ? Jangan memperpanjang lebarkan tentang posisi kalian disini !" flora melanjutkan langkah perginya.

"Kak ini beneran 200 juta ?" Menaikkan kartu pemberian flora.

"Iya mungkin."

Lala mendatangi Flora untuk mengambil tongkatnya.

"Flora itu tongkatku !" kata Lala.

"Ini ? Untuk apa ?"

"Emm begini kan aku disekolah suka dibuly jadi ayahku..."

"Ohh pembulian, aku harap kamu benar-benar memukulnya dengan tongkatmu ini !"

"Aaa iya, em tadi kamu merusak spion itu dengan tongkatku ?"

"Aku bahkan tidak tau fungsi tongkatmu itu untuk apa, ternyata memang aslinya tongkat itu berguna untuk memukul sesuatu, begitulah.."

Flora segera pulang...

,,,,,,,

⏳Tibalah setelah 30 menit ia sampai ke rumah.

Semilir angin mengikuti arah jalanya mobil flora menuju rumahnya yang besar dan tak terawat.

Turun dari mobil.

Krek kerek tor tok.

Terdengar bunyi sebuah pintu tua.

Flora masuk kerumahnya.

Lagi lagi suara pintu terbuka dengan lantunannya yang khas.

Semakin keras.

"Ibu ? Ayah ? Apa itu kalian ? Jangan terus membuka pintu lah berisik," ucap flora sambil teriak-teriak.

Tidak ada jawaban.

Sekarang pintu didekat flora tiba-tiba terbuka.

Dan..

"Tada Flora..." kejutan bibi Yanti.

"Haiss.. anj**g gila !

"Yaampun dikagetin gitu aja langsung mengumpat, lagian berani banget manggil-manggil ayah ibumu yang sudah mati."

"Mereka masih disini bibi, aku tidak sendirian😊."

"Aku tau tapi kalo mereka marah gimana?"

"Dahlah ngapain kesini ? Kalo nggak ada urusan sana pergi !"

"Flora ! Kamu mendapat keuntungan besar ya sekitar 3,4 m ?

"Dari mana kau tau ?"

"Lah kan aku juga pegawaimu, gimana kalo kita merayakan ini, dengan pergi shoping atau makan pizza ? Atau..."

"Nih ! Ambil kartu ini dan pergilah rayakan itu sendiri."

"Ini beneran flora ? Berapa isinya ?"

"Satu, cepat pergilah..."

"Tidak, aku harus mengajakmu flora ini kan perayaanmu."

"Tidak aku mau pergi sendiri malam ini."

"Kemana ?"

"Kafe malam."

"Sebentar, 1 m tuh nggak sedikit Lo flora, beneran nih."

"Hem.. selagi kamu masih setia dan tidak mengkhianatiku semua itu tidak masalah aku keluarkan."

"Huh.. mungkin kalo aku mengkhianatimu, bibimu disana juga akan memberikan uang yang lebih padaku."

"Tidak, aku akan membunuhmu terlebih dahulu."

"Halah akhirnya mereka juga akan membunuhku juga."

"Kau mau kubunuh sekarang !"

"Hih enggak-enggak aku nggak akan berkhianat, lagian kamu tuh lebih nyeremin tauk flora dari pada bibimu, " kata bibi Yanti.

,,,,,

Di sebuah kafe malam🥂💋🔥

"Mark ! Kau belom mencoba minuman terbaru kan ? Nih," Miland memberikan minuman yang ia pegang ke mark.

"Ini beralkohol?"

"Tidak.."

"Yaudah iya aku minum, aku kesana dulu."

Mark pindah tempat.

"Aduh lampu diskonya itu lo udah buat puyeng."

POV Miland.

"Halo ibu ? Kenapa sih berisik."

"Udah kamu masukin sabunya ?"

"Udah-udah, ibu gausah berisik deh."

"Yaudah hati-hati."

Kembali ke POV Mark

Ketika Mark ingin meminum minuman dari Miland.

Sebuah tangan menyahut gelas Mark dan dipecahnkan.

"Apa yang kau lakukan !"

Hanya terlihat wanita memakai masker.

Wanita itu tersenyum dan berbicara, " kau akan hancur ketika meminumnya."

"Kenapa ? Hey !"

Wanita itu pergi.

Beberapa detik kemudian...

Miland datang.

"Mark kenapa ini ?"

"Ini kak minumannya.."

"Hey kok nggak diminum sih nggak ngehargain banget kamu tuh."

"Enggak kak tadi ada perempuan yang dengan sengaja memecahkannya, aku nggak tau niatnya kenapa."

"Lain kali kamu harus minum Mark ! Aku sangat kesal kamu tidak meminumnya tadi !"

"Ia kak maaf."

.......

________________________________

❣️Jangan lupa vote, komen, share !

Lanjut kegilaan Flora.

Kisah misteri Flora...

Makasih.

Episodes

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download NovelToon APP on App Store and Google Play