Bagian 3 Awal mula

Setelah semua kerabat Budhe Mar pulang,orang rumah mulai sibuk membereskan juga membersihkan perlengkapan acara.

"uahhhh.... "erang Winda merebahkan tubuhnya di kasur Aina. Aina heran kenapa Winda malah tiduran di kamarnya.

"Sis, sini dong."panggil Winda manja. Aina mulai menyalakan mode waspada.

"Ada apa?tumben kamu jadi manja ke aku"tanya Aina.

"Heh... gimana tadi?"tanya Winda penasaran.

"Gimana apanya?"jawab Aina bingung.

"Sepupu gue yang dari palembang"Winda mencoba memberikan petunjuk.

"Mang ada ya?"Aina bertanya karena benar-benar tidak tahu yang dimaksud Winda.

"Heh..... "Winda menghela nafas lalu menarik selimut untuk menutupi dirinya, kesal karena jawaban Aina.

Aina hanya diam melihat tingkah Winda tanpa berani bertanya lagi.

Hari berganti,3 hari sudah Aina ada di Solo.Aina benar-benar menikmati waktunya disini. Karena pagi ini dia ikut Bik Sumi ke pasar Gede.

Aina mulai membeli oleh-oleh untuk teman kuliahnya. Memang tidak ada bedanya antara Solo juga Jogja tapi pasti ada istimewanya.

"Bik, Aina beli ini ya. ini juga, yang itu"pinta Aina setiap melihat ada hal yang menarik dimatanya.Bik Sumi hanya bisa mengiyakan setiap permintaannya.

Tak terasa hari hampir siang, mereka berdua keberatan dengan belanjaan Aina yang tidak disangka banyak sekali.Sesampainya diparkiran pasar tanpa sengaja Aina menabrak seseorang.

"Maaf, maaf mas"ucap Aina kepada orang yang ditabraknya.

Yang ditabrak hanya mengelap kemejanya dan berlalu pergi tanpa membantu Aina.Akibat tabrakan tadi belanjaan Aina berhamburan kemana-mana.

Bik Sumi malah terpaku melihat kejadian itu, rupanya yang ditabrak Aina tadi Rendi keponakannya Budhe Mar.

"Bik Sumi tolong Aina"pinta Aina memohon.

"Oh iya, neng. maaf Bibik melamun tadi"jawab Bik Sumi bergegas membantu Aina membereskan belanjaannya.Mang bejo yang melihat kejadian itupun segera membantu membereskan belanjaan.

Sesampainya dirumah,Aina beristirahat di pendopo karena lelah membawa begitu banyak belanjaan.

"Ya Tuhan Aina, kamu mau buka toko ya banyak banget yang kamu beli"koment Winda yang kaget dengan begitu banyak barang di pendopo.

"Ini pake daftar,Win.buat temen-temen kampus trus ibu kost,oppa yogi sama unnie Nella,trus..."belum selesai Aina bicara.

"Gusti Aina, opo iki nduk?"tanya Budhe Mar kaget.

Ternyata dibalik sikap Aina yang terlihat polos,dia suka kalap kalau lagi belanja.Orang rumah hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Maaf, mbak Win. Bisa Bibik ngomong sebentar sama mbak Winda"tanya Bik Sumi.

"Ada apa ya, Bik? "tanya Winda setelah agak menjauh dari yang lainnya.

"Tadi waktu dipasar, nggak disengaja neng Aina tabrakan mbak sama den Rendi.tapi den Rendi langsung pergi mbak"cerita Bik Sumi.

Winda terdiam untuk beberapa saat, "Bik Sumi percaya kan sama Winda. Tolong jangan bilang sama Ayah apalagi Ibu"pinta Winda dengan pandangan memelas. Bik Sumi mengangguk menuruti permintaan Winda.

Winda meyakini ada sesuatu yang terjadi tapi dia tidak tahu apa.Kemudian diambilnya HP dari saku celananya.Lalu dia menghubungi seseorang.

"Bisa kita ketemu?sekarang!karena ini bukan permintaan"ucap Winda tegas.

Ditempat yang sudah dijanjikan Winda bertemu orang yang dia hubungi.

"Maksud kamu apa, Ren?"selidik Winda begitu sampai.Rendi tidak menjawabnya hanya duduk santai sambil mainin HPnya.

"Rendi.. "panggil Winda dengan nada yang berbeda dengan yang tadi.Rendi merubah posisi duduknya menghadap Winda dengan sorot mata yang tidak biasa.

"Siapa cewek itu?"tanya Rendi dengan suara yang menakutkan menurut Winda.

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download NovelToon APP on App Store and Google Play