Siang ini Reina selesai meeting bersama seluruh staff kantor majalah Ethereal. Meeting ini membahas klien selanjutnya yang akan di interview untuk bahan artikel yang akan diterbitkan di majalah, surat kabar, dan website. Reina kini menjadi yang terakhir keluar ruangan.
“Reina tunggu sebentar.” Langkahnya terhenti ketika bu Ambar selaku chief editor memanggilnya.
“Kenapa bu?”
“Ada yang perlu saya bicarakan sama kamu,” Reina mengernyitkan dahinya, “hal penting. Saya ingin berbicara empat mata dengan kamu. Di ruang meeting.”
Reina mengekori bu Ambar ke ruangan tersebut. Sampai ruangan keduanya duduk di kursi forum. Reina duduk di samping kiri bu Ambar. Ia menatap lawan bicaranya yang akan berbicara serius.
“Saya tadi telah berdiskusi bersama pak Yudi, beserta jajaran lainnya. Kami sepakat dan memutuskan kamu yang berangkat ke Kalimantan Timur untuk bertugas sebagai jurnalis lapangan untuk meliput dan menginterview Nadindra Corp mengenai pembangunan proyek bandara yang tengah dikerjakan …” Lihat. Reina tampak syok mendengarnya hingga membelalakkan kedua matanya. “Kamu sendiri mengetahui Reina, bahwa majalah kami bergerak di bagian ekonomi. Maka, selain menginterview Nadindra Corp kami juga menugaskan kamu untuk mencari data informasi karya wisata, budaya, dan ekonomi masyarakat Kutai. Di sana nanti kamu bisa mewawancarai langsung penduduk lokal atau kepala suku.” Jelas bu Ambar pada wanita muda di sampingnya.
“Ke Kalimantan Timur, bu?”
“Iya. Tepatnya di Kutai. Selama di sana nanti saya berharap kamu dapat mengeskplorasi kegiatan perekonomian masyarakat sana dan sejauh mana proyek pembangunan bandara.
“Kira-kira berapa lama, bu?”
“Sekitar lima bulanan. Itu sampai proyek bandara rampung. Ya kemungkinan itu,” bu Ambar menatap Reina. “Tapi, sepertinya tidak sampai lima bulan sudah selesai. Kemarin saya sudah banyak berbincang langsung dengan penanggung jawab proyek itu, mereka bilang pengerjaannya selesai 2-3 bulan lagi. Jadi saya berharap selama di sana nanti kamu dapat semaksimal mungkin mencari banyak data mengenai pembangunan bandara dan perekonomian daerah Kutai.”
Reina diam belum merespon.
Bu Ambar memegang tangan Reina seolah meyakinkannya, bahwa mampu melaksanakan tugasnya tersebut. “Reina kalau kamu yang berangkat ke Kalimantan Timur. Saya yakin sekali mereka mampu memberikan informasi mengenai pembangunan proyek bandara. Mereka akan jauh terbuka dengan kamu.”
“Maaf bu Ambar bukan saya menolak.” Reina mencoba menjelaskan. “Tetapi saya tidak ingin berdebat lagi dengan Helga. Saya dengar Helga sangat menginginkan sekali mengambil interview ini. Saya tidak keberatan Helga yang berangkat ke Kalimantan Timur. Saya yakin Helga bisa. Saya yakin Helga lebih kompeten.”
“Bukan saya meragukan batas kemampuan Helga dalam hal interview atau mencari sumber data. Tidak. Bukan seperti itu. Saya tahu pengalaman kamu dengan Helga hampir setara.” Bu Ambar menyeret kursi mendekat ke Reina. “Kantor majalah Ethereal membutuhkan jalinan kerja sama dengan Perusahaan Nadindra Corp. Saya dan lainnya amat yakin seandainya kamu yang berangkat, Nadindra Corp akan mudah menerima jalinan kerja sama. Mereka tidak akan pandang bulu untuk tanda tangan kontrak ini.”
Kalau dirinya memilih berangkat, bagaimana hubungannya dengan tunangannya itu?
"Kamu ragu karena tunanganmu ini? Takut dia akan melarang?" Pertanyaan bu Ambar kenapa tepat sekali menyerangnya.
"Bukan bu ... Bukan begitu," elak Reina.
"Lalu? Alasan apa yang membuat kamu ingin menolak, Reina?" Bu Ambar kekeh bertanya. "Kamu nggak seperti ini lho? Masalah pertugasan kamu selalu utamain."
Ada benarnya memang.
Haruskah ia menerima pertugasan ini? Dan tidak menghendaki persetujuan tunangannya?
Reina sejenak tertegun. Memikirkan menerima atau tidak tugas ini.
“Bagaimana Reina kamu bersedia untuk berangkat? Ini demi perusahaan majalah kita.” Bu Ambar sangat berharap staff jurnalis kebanggaannya ini menerima. “Mau ya, Reina?” bujuk bu Ambar. Genggaman tangan di tangan Reina begitu menguat.
Reina mengangguk. “Iya bu Ambar. Saya bersedia.”
*****
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Updated 6 Episodes
Comments