5 tahun kemudian
Di bandara seorang wanita bercadar berjalan dengan sangat hati-hati sambil melihat pesan di ponselnya, tanpa disadarinya di depannya seseorang juga lagi menatap ponselnya. Wanita bercadar itu tetap berjalan dan akhirnya menabrak orang di depannya.
Wanita itu langsung kaget dan mundur pelan, Reyhan orang yang ditabraknya menoleh ke belakang, tapi saat melihat wanita itu, Reyhan ikut mundur.
"Maaf" ucap Wanita itu tanpa menatap ke arah Reyhan.
Pasti dia merasa tidak nyaman bersentuhan dengan lelaki yang bukan mahramnya batin Reyhan.
"Saya juga salah," ucap Reyhan menatap mata wanita itu.
Wanita itu langsung pamit pergi.
Reyhan menatap kepergian wanita itu lalu melanjutkan jalannya.
Di depan bandara Reyhan menghentikan taxi bersamaan dengan wanita tadi, mereka saling melihat.
"Silakan" ucap wanita itu dengan sopan.
"Gak apa-apa saya naik taxi lain saja, silakan masuk" ucap Reyhan sambil membukakan pintu taxi.
Wanita itu langsung masuk ke dalam taxi, Reyhan menutup pintunya, taxi pun mulai jalan, Reyhan melihat ke arah jalannya taxi hingga tidak terlihat lagi.
Reyhan menghentikan taxi selanjutnya lalu langsung pulang.
Di depan rumah Reyhan, Reyhan turun dari taxi lalu berjalan pelan masuk ke halaman rumah, dengan pelan Reyhan membuka pintu dan tersenyum melihat putri kecilnya bermain.
Syifa putrinya menoleh saat mendengar salam dari Papanya, Syifa langsung tersenyum.
"Wa'alaikumussalam, Papa...!" panggilnya seraya berlari kepelukan Reyhan.
Reyhan mengendong Syifa dan menciumnya.
"Papa kangen banget sama Syifa" ucap Reyhan
"Syifa juga," kata Syifa
Janeta berjalan mendekat dan mengambil koper Reyhan.
"Pa, oleh-olehnya mana?" tanya Syifa sambil mengulurkan tangan.
Reyhan dan Janeta tersenyum melihatnya.
"Ada di dalam koper, ayo bantu Papa membereskan koper di kamar!" ajak Reyhan
Syifa mengangguk, mereka naik ke atas.
Di dalam kamar, Janeta menyimpan koper Reyhan.
"Kemaren kami ke panti asuhan, sepertinya Syifa sangat senang main di sana" ucap Janeta
"Kalau begitu sering-sering aja ke sana" kata Reyhan
"Minggu depan Syifa memang akan ke sana lagi sama Oma.Ya kan Oma?" ucap Syifa
"Iya, mau ikut sekalian?" tanya Janeta pada Reyhan
"Aku akan sibuk untuk 2 minggu kedepan, jadi kalian berdua saja" ucap Reyhan
"Opa juga sibuk, Papa sibuk, kapan gak sibuknya?" tanya Syifa gak semangat.
"Akan ada waktunya nanti" ucap Reyhan sambil membuka kopernya.
Reyhan mengambil mainan yang dibelinya.
"Ini untuk Syifa, cantik gak?" tanya Reyhan
"Cantik banget Pa, makasih Papa sayang" kata Syifa sambil mencium pipi Reyhan.
Syifa langsung memainkan barbie keluaran terbaru.
Di depan pesantren, Wanita bercadar tadi turun dari taxi dan langsung berjalan memasuki kawasan pesantren.
Dia mengucap salam saat di depan sebuah ruangan.
Pak Harun dan Bu Aisyah membalas salamnya, sambil menoleh menatap wanita itu.
"Ibu, Ayah" sapa Wanita itu
"Nisa kamu pulang Nak?" ucap Bu Aisyah dengan mata berkaca-kaca melihat putrinya.
Annisa mengangguk dan memeluk Ibunya.
"Nisa sudah menutup wajah sekarang?" tanya Pak Harun
"Iya Yah, saat menutup wajah, hati Nisa lebih tenang karna tidak ada lagi pandangan dari laki-laki yang tidak baik" cerita Annisa pada orang tuanya.
Annisa dan kedua orang tuanya berjalan pulang ke rumah mereka yang ada di sebelah pesantren.
Annisa menatap ke arah depan rumah mereka yang sedikitpun tidak berubah.
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Updated 104 Episodes
Comments
sisiyunie
best suka nya baca..walau bhsa indonesia tp sya masih fahamm... love from malaysia
2020-06-02
6