NovelToon NovelToon
Belenggu Hasrat Bos Posesif

Belenggu Hasrat Bos Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Pernikahan Kilat / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Nikah Kontrak / Cintapertama
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Anak Kost

"Selamanya kau hanya akan menjadi wanita penghangat ranjangku, Anna! Segera setelah kau melahirkan anak untukku, aku akan langsung menceraikan mu." Alexander.

"Aku tidak pernah menjebak mu Tuan, kumohon jangan memperlakukan aku seperti wanita murahan." Anna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10

Episode 10

***

Arthur terlihat bahagia sekali, ketika melihat cucunya menikah dengan wanita yang sangat lembut dan tentunya sangat tepat untuk cucunya.

"Aku sudah menyiapkan rumah untuk kalian berdua, tinggallah disana dan aku harap kalian berdua bisa saling mengenal lebih dekat." Arthur telah mengatur rumah mewah untuk keduanya.

Rumah yang hanya akan ditinggali oleh Alexander dan Anna, rumah di dekat danau buatan yang sangat indah, memiliki taman luas dan mirip dengan mansion nya.

Alexander tak mengatakan apapun, ekspresinya nampak dingin dan dia langsung masuk ke dalam mobil pengantin yang telah tersedia.

Melihat itu Arthur geleng-geleng kepala, kemudian dia meraih tangan Anna dan menggenggamnya cukup erat, tangan keriput yang seolah memberikan Anna seluruh dunianya.

"Anna, Kakek tahu awalnya segalanya akan terasa berat, tapi Kakek mohon padamu untuk jangan meninggalkan Alexander ya Nak, Kakek percayakan dia padamu."

"Umur Kakek sudah tidak lama lagi, Kakek akan beristirahat dengan tenang jika kau adalah istrinya."

Arthur memberikan pesan yang menyentuh, walaupun bagi Anna semua ini terlalu berat baginya, tapi dia ingin mencoba sekali saja dalam hidup.

Siapa tahu, takdir hidup ini memang adalah hidup yang harus ia jalani, maka Anna berniat akan berusaha sekuat tenaga agar pada akhirnya dia tidak akan pernah menyesal.

"Baik Kakek, Anna pergi dulu ya ... Kakek jaga kesehatan ya ..." Anna terlihat hampir berkaca-kaca, dia menoleh ke arah teman-teman pelayan nya dan Bu Sher, mereka semua menatap nya dengan tatapan yang masih terkejut.

Setelah itu, Anna masuk ke dalam mobil dimana Alexander sudah duduk dengan aura yang sangat mengerikan.

Ketika mobil pengantin sudah melaju, suasana di dalam mobil menjadi hening, Anna bisa mendengar suara nafas berat Alexander tapi Anna mencoba untuk tidak fokus ke suara itu.

Dia melihat jalanan yang dilewati, wajahnya yang lembut dan sangat indah, dengan mata bulat hazel menyusuri jalanan yang tadinya penuh dengan gedung-gedung pencakar langit sekarang terlihat mulai sepi dan dipenuhi dengan pohon dan taman-taman luas.

Sepertinya mereka sudah dekat dengan rumah yang disediakan Kakek untuk mereka berdua.

Saat itu rintik-rintik hujan turun, tapi saat mereka tiba di tempat sepi dimana banyak pohon berjejer ...

"BERHENTI!"

Perintah Alexander membuat supir pribadi itu segera berhenti sesuai dengan perintah Tuannya.

Anna duduk tegang, dia tidak tahu mengapa Alexander menghentikan mobil, tapi disaat yang sama dia juga tidak bisa menatap ke arahnya.

"KELUAR!!" Geram Alexander tanpa menoleh sedikitpun, membuat Anna bingung karena tempat ini sangat sepi dan nampaknya hujan deras dan mungkin badai akan segera turun.

"Tuan?" Anna tanpa sadar menoleh ke arah Alexander, tapi saat melihat ekspresi mengerikan dan mata tajamnya Anna langsung mengalihkan pandangannya dan menunduk.

"Aku bilang turun Anna! Apa kau tidak dengar? Haruskah aku mencampakkan mu keluar dari mobil ini?!"

"TURUN!"

Bentak Alexander membuat Anna terkejut, Anna mengepal tangannya dan mengatupkan bibirnya, dia tidak bisa membantah atau menolak jadi dia membuka pintu dan keluar dari mobil.

Hujan segera membasahi gaun pengantin nya dengan cepat, sedangkan Alexander tanpa menoleh sedikitpun ke arah Anna langsung memerintahkan supir untuk melajukan mobil.

*Terdengar suara guntur dan petir menyambar!*

Hujan semakin deras dan nampaknya benar-benar ada badai, pepohonan di sekitarnya bergoyang dengan hebat seolah mereka bisa tumbang kapan saja.

Anna masih melihat ke ujung jalan sana dimana suaminya meninggalkannya tanpa rasa belas kasih sama sekali.

"Tidak apa Anna, ingatlah jika kau hanyalah seorang pelayan yang tiba-tiba dipaksa menikah dengannya, tentu dia tidak akan menerima ku."

"Dan wajar dia membenciku ..." Anna menunduk, dengan pandangan kabur karena air matanya yang pilu, dia melepaskan sepatu indah yang seharusnya tidak pernah menjadi miliknya, kemudian dia melangkah perlahan tak tahu arah tujuannya.

Dia hanya berjalan lurus dengan tatapan kosong dan tubuh kedinginan.

"Aku harus bertahan demi Ayah, aku yakin Ayah pasti sembuh dan bangun, jadi aku tidak boleh menyerah dan harus tetap bertahan hidup." Keluhnya pelan dengan terus menerjang hujan.

Gaun pengantinnya yang basah semakin terasa berat membuat langkahnya semakin pelan.

Disaat yang sama, Alexander sudah sampai dari tadi di kediaman mewah yang disediakan oleh Kakeknya.

"Heh, menggelikan sekali!" Geramnya melepaskan jasnya dan juga cincin pernikahan nya, dia melempar nya ke sudut ruangan dan tergeletak entah dimana.

"Wanita licik itu pasti ketakutan dan kedinginan sekarang, Hah! Inilah akibatnya jika kau mencoba menjebak ku, ini baru permulaan Anna! Kau akan lebih menderita lagi!"

Geram Alexander mencengkram tangannya, nafasnya semakin berat ketika amarahnya semakin memuncak.

Dengan amarah itu dia menyalakan rokok, dan menghembuskan asapnya di dalam ruangan, dia duduk di dekat jendela kaca besar yang ada di dalam kamar dan dia menatap ke ujung sana, ke arah gerbang masuk dimana Anna akan datang.

Dia duduk di sana begitu lama tapi Anna belum juga sampai, bahkan sudah malam dan lampu jalanan susah mulai menyala, hujan masih lebat tapi istrinya belum juga sampai.

"Tak ... Tak!"

Jemari telunjuk Alexander mengetuk-ngetuk meja yang ada di sisinya, matanya semakin tajam menatap lurus ke tempat yang sama.

"Apa dia pingsan di jalan? Ataukah dia diculik? Hah, bagus juga kalau itu terjadi, itu artinya aku tidak perlu menyingkirkan nya!"

Geram Alexander menyeringai tipis, dia sama sekali tidak menginginkan Anna apalagi mencintai nya jadi pernikahan ini adalah hal yang paling ia benci selama hidupnya.

Dan dia akan terus membenci Anna karena Alexander yakin, Anna lah penyebab semua ini terjadi padanya.

Tapi saat dia mengatakan itu, seorang wanita kurus dengan langkah yang gontai dan menunduk karena kelelahan tiba di depan gerbang.

Tangannya gemetaran membuka gerbang, entah mengapa Anna yakin jika ini adalah rumah yang disebut Kakek, apalagi ketika melihat di ujung sana terparkir mobil pengantin yang tadi mereka kendarai.

"Hah!" Anna tersenyum kecil, bukan karena senang tapi karena lega dia tidak perlu kelelahan lagi, dia tidak akan tidur di jalanan malam ini.

"Akhirnya aku sampai, hah ... Aku lelah sekali." Keluh Anna berhenti melangkah sebentar, tapi kemudian dia melangkah lagi, karena tubuhnya yang sudah sangat lemah membuatnya terjatuh dan tersungkur ke aspal batu yang ada di bawahnya.

"Ah ..." Anna merasa lututnya sakit sekali, dia diam sebentar mengumpulkan tenaganya dan kembali berusaha bangkit.

"Sedikit lagi Anna, jangan menyerah disini." Keluhnya kembali bangkit kemudian melangkah sampai ke rumah.

Anna berhenti di depan rumah, karena tidak berani mengotori lantai marmer yang indah itu dengan gaun basahnya.

Disaat yang sama dia juga tidak memiliki pakaian ganti, dia berdiri di depan pintu kemudian termenung.

"Aku tidak ingin membuatnya marah karena gaun ku yang kotor dan basah, sebaiknya aku tunggu di luar saja sampai gaun ku kering."

"Dia juga pasti sudah tidur, jadi dia tidak akan menyadari ini." Anna tidak jadi membuka pintu, dia melangkah ke lobby dan duduk di tangga lobby melihat hujan yang turun.

Malam yang dipenuhi angin riuh dan petir menyambar membuatnya takut, dia duduk disama dengan mata bulat yang terlihat menyedihkan.

"Jangan menangis Anna, tidak apa-apa!"

"Tidak apa-apa!" Lagi-lagi dia mengucapkan kata-kata itu, kata yang seperti mantra untuk menjaga kewarasannya sendiri.

Anna tahu, gaun nya tebal jadi tidak akan kering sampai besok, mungkin jika matahari terik dia bisa sedikit mengeringkan nya besok dan saat itulah dia bisa berani menginjakkan kaki di rumah mewah ini.

Tapi Anna lebih memilih duduk sendirian disini, kedinginan dibanding mengotori rumah milik keluarga Graham.

***

Bersambung...

1
宣宣( 𝓧𝓾𝓪𝓷 𝓧𝓾𝓪𝓷 )
marah2 mulu kayak orang lagi pms aja kamu Lex......
Maria Kibtiyah
kasian anna
Fera Susanti
aaahh Alexander galak amat..
Fera Susanti
gemesh tau Anna kamu th..❤️❤️
Gustinur Arofah
hilihhhhh posesif
𓆩ℂ𝖑ҽᎦค𓆪܀⊰
cepatlah menghilang Anna dari hidup Axel biar dia nyesel udah membuatmu menderita
Gustinur Arofah
selaluuu salah y lek
𓆩ℂ𝖑ҽᎦค𓆪܀⊰
kalo diperiksa kerumah sakit pasti bakalan ketauan donk Anna mengalami kdrt emang Alex kamu gak takut kahh
enur 🍀⚘
karna suami mu galak An , maka ny dokter itu ketakutan 🤣
enur 🍀⚘: posesif tapi bukan pada tempat ny 🤣
total 2 replies
enur 🍀⚘
salah lagiiii 🤦‍♀️🤦‍♀️
Alex mbo y ngomong ny baik2 dong , jan seperti itu ,jelas Anna ketakutan karna ngomong kamu selalu membentak gda lembut2 ny 🤪
enur 🍀⚘: c Alex mah tiap hari, tiap detik PMS ,gda henti2 ny 🤣
total 2 replies
partini
aduh tuan lama lama kamu stress dengan diri mu sendiri
partini: cinta dan benci beda tipis ya thor saking tipis nya ga terasa kalau udah jatuh cinta
total 2 replies
Asyatun 1
lanjut
宣宣( 𝓧𝓾𝓪𝓷 𝓧𝓾𝓪𝓷 )
🥰🥰🥰🥰🥰
Rita
kakek disini harusnya kakek jelasin klo kakek yg ngejebqk
宣宣( 𝓧𝓾𝓪𝓷 𝓧𝓾𝓪𝓷 )
udah Lex ceraikan Anna dan nikahi si Selena yg bekas banyak orang tuh.....
Rita
dasar plin plan ,g berani terima kenyataan 😤😤😤
宣宣( 𝓧𝓾𝓪𝓷 𝓧𝓾𝓪𝓷 )
sekalian periksa ot4k mu Lex biar gx error...🙄🙄
宣宣( 𝓧𝓾𝓪𝓷 𝓧𝓾𝓪𝓷 )
dah dokter, suruh Alex aja yg periksa sendiri biar gx ribet.....
Rita
😁😁😁🤣🤣🤣🤣berasa uji nyali
宣宣( 𝓧𝓾𝓪𝓷 𝓧𝓾𝓪𝓷 )
hiss.... dikasih berlian malah milih pecahan beling km Alex......
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!