Kirana Aulia, seorang asisten junior yang melarikan diri dari tekanan ibu tirinya yang kejam, tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan pahit, ia hamil setelah insiden satu malam dengan CEO tempatnya bekerja, Arjuna Mahesa.
Sementara Kirana berjuang menghadapi kehamilan sendirian, Arjuna sedang didesak keras oleh orang tuanya untuk segera menikah. Untuk mengatasi masalahnya, Arjuna menawarkan Kirana pernikahan kontrak selama dua tahun.
Kirana awalnya menolak mentah-mentah demi melindungi dirinya dan bayinya dari sandiwara. Penolakannya memicu amarah Arjuna, yang kemudian memindahkannya ke kantor pusat sebagai Asisten Pribadi di bawah pengawasan ketat, sambil memberikan tekanan kerja yang luar biasa.
Bagaimana kelanjutannya yukkk Kepoin!!!
IG : @Lala_Syalala13
FB : @Lala Syalala13
FN : Lala_Syalala
JADWAL UPLOAD BAB:
• 06.00 wib
• 09.00 wib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IKSP BAB 28_Interogasi Keluarga Mahesa
Ciuman dan pengakuan Arjuna di perjamuan bisnis adalah bahan bakar terbesar yang pernah mengguncang PT. Mahardika Jaya Nusantara. Keesokan harinya, seluruh kantor terasa bergejolak.
Tidak ada lagi bisikan, kini ada pengumuman tak terucapkan Kirana Aulia adalah Istri CEO dan sedang mengandung pewaris Mahesa.
Di kantor, Kirana kembali ke mejanya dengan perasaan campur aduk. Ia mengenakan pakaian kantor biasa, tetapi ia tahu bahwa ia tidak akan pernah dipandang biasa lagi.
Amara dan timnya menghilang dari pandangan Kirana. Mereka takut. Ancaman Amara kini telah hancur total oleh klaim publik Arjuna.
Mereka tidak berani mendekati Kirana yang kini memiliki perlindungan CEO yang sangat jelas.
Namun, situasi ini menciptakan jenis ketegangan baru. Staf kini memperlakukannya dengan rasa takut yang berlebihan.
Mereka menyapanya dengan hormat yang kaku, mencampurinya dengan rasa ingin tahu dan cemburu yang tersembunyi.
Bayu mendekati meja Kirana dengan senyum kecut.
"Selamat, Nyonya Mahesa. Anda berhasil menghancurkan semua rumor hanya dengan satu ciuman," kata Bayu.
"Tapi, Pak Arjuna benar-benar membakar jembatan kerahasiaan. Sekarang, Anda harus berhadapan dengan konsekuensi ini." lanjutnya.
"Saya tahu, Bayu," jawab Kirana pelan.
"Setidaknya, saya tidak perlu lagi khawatir dengan salt-laced coffee atau gunjingan di belakang punggung."
Penthouse
Tidak hanya perusahaan yang terkejut, keluarga Mahesa juga langsung bertindak. Laksmi dan Harun Mahesa segera datang ke penthouse Arjuna, menuntut penjelasan mengapa Kirana hamil tidak diumumkan dan mengapa Arjuna harus mencium istrinya di depan mantan tunangannya.
Malam itu, Kirana dan Arjuna duduk berhadapan dengan Harun dan Laksmi.
"Kenapa kalian menyembunyikan kehamilan ini? Dan kenapa harus dicium di depan umum, Arjuna?" tuntut Harun, nadanya serius.
Arjuna menjawab dengan nada profesional yang sempurna.
"Kami ingin menunggu Kirana melewati trimester pertama, Pa. Kami tidak ingin mengambil risiko. Kirana sempat sakit, dan kami memutuskan ini adalah yang terbaik."
Laksmi, yang hatinya sudah melunak oleh kegembiraan akan cucu, memeluk Kirana.
"Sayangku, Mama mengerti. Kamu harus menjaga dirimu. Tapi, kenapa kamu mencium Bianca? Arjuna, kamu tidak perlu sejauh itu! Kamu tahu Bianca bisa membuat masalah!"
"Aku mencium Kirana, Ma. Bukan Bianca," koreksi Arjuna dingin enak saja mamanya bilang orang lain padahal Arjuna mencium istri nya sendiri bukan orang lain.
"Oh iya iya mama kan gak tahu." jawab sang mama.
"Dan aku melakukannya karena Bianca secara terbuka menghina istriku dan mencoba memecah-belah rumah tangga kami. Aku bertindak sebagai kepala keluarga. Kirana adalah istriku, dan aku tidak mengizinkan siapa pun, bahkan Bianca, untuk meremehkannya." lanjut Arjuna.
Pengakuan Arjuna bahwa ia mencium Kirana untuk Kirana, bukan hanya untuk sandiwara membuat hati Kirana bergetar, dia ingin berhenti sekarang juga dia tidak ingin jatuh terlalu dalam lagi.
Harun menatap Arjuna dengan pandangan mengamati.
"Ayah sudah menyuruhmu memilih, dan kamu memilih istrimu di depan semua orang. Ayah menghargai itu, Arjuna. Jaga istrimu baik-baik."
Setelah orang tua mereka pergi, keheningan menyelimuti penthouse. Hubungan Kirana dan Arjuna kini berada di titik paling aneh. Mereka adalah suami-istri yang sah dan dikenal publik, tetapi tetap terikat kontrak dan tidur terpisah.
Malam itu, Kirana sedang membaca di ruang tengah, saat Arjuna keluar. Ia duduk di sofa seberang.
"Soal ciuman itu," kata Arjuna, memecah keheningan.
"Aku minta maaf. Itu di luar skenario. Tapi itu adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri drama Bianca."
Kirana menutup bukunya. "Saya mengerti. Saya harap Bapak tidak akan mengulanginya."
Arjuna menatapnya lurus-lurus. "Kenapa? Kamu tidak suka?"
Pertanyaan itu menusuk Kirana. Ia suka. Ia suka sensasi ciuman itu, ia suka pengakuan itu. Tetapi ia tidak boleh mengakui perasaannya.
"Itu tidak profesional, Pak Arjuna. Dan melanggar kontrak," jawab Kirana, memilih kata-kata yang paling dingin.
Arjuna bangkit dari sofa, berjalan mendekat. Ia berhenti tepat di depan Kirana.
"Kontrak kita adalah sandiwara di depan umum. Dan malam itu, aku menciptakan sandiwara yang sempurna. Kita akan terus melakukannya. Kita akan tampil bersama di setiap acara publik yang kuselenggarakan."
Arjuna menunduk. "Dan karena kamu tidak akan lagi mendapatkan perundungan di kantor, aku harap kamu bisa fokus pada kesehatanmu. Aku sudah bilang, aku tidak suka rencanaku terganggu."
Ia berbalik untuk pergi, tetapi Kirana memanggilnya.
"Pak Arjuna."
"Ya?"
"Terima kasih. Karena sudah melindungi saya," bisik Kirana tulus.
Arjuna berbalik sedikit, ekspresinya melunak sesaat. "Tugas seorang suami, Kirana. Meskipun hanya kontrak."
Arjuna kembali ke kamarnya, meninggalkan Kirana dengan sisa-sisa kehangatan ciuman itu tanpa Arjuna tahu bagaimana perasaan sang istri.
Kirana sadar, pengumuman publik itu telah menguatkan posisinya sebagai istri Arjuna, tetapi pada saat yang sama, itu telah menguatkan perasaan cintanya yang harus ia kubur dalam-dalam.
Ia tahu, minggu-minggu berikutnya akan menjadi ujian terberat, di mana ia harus berakting sebagai istri yang penuh kasih di depan umum, sambil berperang melawan hatinya sendiri di balik pintu kamar yang terpisah.
.
.
Cerita Belum Selesai.....
🤣🤣🤣