NovelToon NovelToon
Pernikahan Dadakan

Pernikahan Dadakan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:978
Nilai: 5
Nama Author: penaadelia

Aslan yang mengunjungi sebuah kota kecil untuk bisnis sekaligus mengobati patah hatinya justru membuat ia menikah dengan seorang gadis cantik yang bernama Nayla Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penaadelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

Setelah membicarakan masalah tanggal pernikahan. Aslan dan ayah Fandi sepakat pernikahan akan dilaksanakan satu minggu lagi. Kemudian Aslan memutuskan untuk pulang. Kini Aslan sedang berada di dalam mobilnya menuju apartemennya.

Nayla saat ini sedang membereskan buku-bukunya. Ia baru saja menyelesaikan mata kuliah terakhirnya untuk hari ini.

"Nay aku duluan yah kan kamu pulang sama Rizky"ujar Arumi sambil menenteng tasnya.

"Hmm".guman Nayla sambil menganggukkan kepala.

"Ihh Nayla jangan ngambek dong".kata Arumi. Sedari tadi Nayla hanya membalas ucapannya dengan cuek.

"Aku itu baik pengen ngasih kamu waktu supaya lebih dekat sama Rizky".lanjut Nayla.

"Tapi masalahnya sekarang gue udah mau nikah sama orang lain Arumi".kata Nayla yang hanya bisa ia ungkapkan dalam hati.

Nayla menatap Arumi. Lalu tersenyum hangat.

"Iya Arumi aku nggak ngambek lagi".kata Nayla.

"Tapi lain kali jangan gitu lagi yah soalnya aku nggak suka".lanjut Nayla.

"Iya janji ini terakhir kalinya".kata Arumi lalu mereka saling berpelukan.

Kemudian Arumi keluar lebih dulu dari kelas. Dan tak lama Nayla juga keluar. Begitu tiba diparkiran ia melihat Rizky sudah menunggunya sambil duduk diatas motor besarnya. Melihat Nayla, Rizky lalu menghampirinya.

"Yuk aku anterin kamu sekarang".ucap Rizky kemudian menarik tangan Nayla menuju motor besarnya.

Begitu tiba disamping motornya.  Rizky lalu memakaikan Nayla helm. Kemudian dia naik ke atas motor begitupun dengan Nayla. Setelah memastikan Nayla telah duduk dengan nyaman Rizky mulai mengendarai motornya menuju mall terdekat.

Sementara itu Aslan yang sedang duduk tenang didalam mobilnya sambil melihat pemandangan diluar mobil.  Saat ini sedang lampu merah dan mobil Aslan berhenti paling depan. Jadi ia bisa melihat semua kendaraan yang berada didepannya. Ia menajamkan mata ketika melihat dua orang yang sedang bergandengan motor. Ia tahu perempuan yang dibonceng itu adalah Nayla hal itu membua ia mengepalkan tangan dan rahang yang mengeras. Ia tidak suka jika calon istrinya bersama laki-laki lain.

Ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi Nayla. Namun Nayla tidak mengangkat panggilannya. Hal itu membuat ia tambah murka.

"Anton kamu ikuti motor hitam di depan tadi".suruh Aslan

"Baik tuan muda".ujar Anton lalu menjalankan mobil  yang kebetulan lampu merah sudah berganti hijau. Anton mengendarai mobil mengikuti motor Anton.

"Jadi ini kelakuan kamu selama saya pergi Nayla".batin Aslan sambil menatap punggung Nayla lewat kaca mobi.

Sedangkan diatas motor, Rizky selalu mengajak Nayla bercengkrama namun hanya dibalas singkat oleh Nayla. Rizky juga menyadari ketidaknyamanan Nayla saat ini. Ia juga bingung mengapa belakang ini Nayla seakan menjauhinya padahal sebelumnya ia dan Nayla tidak memiliki masalah apapun.

"Nay aku boleh jujur nggak?".tanya Rizky dengan mengencangkan suaranya agar Nayla bisa mendengar.

"Jujur apa Ki".ucap Nayla.

"Kok aku ngerasa belakang ini kamu menghindari aku".kata Rizky.

Nayla yang ditanya begitu jadi bingung haruskah ia jujur atau tidak.

"Kalau aku punya salah sama kamu. Aku minta maaf Nay".sambung Rizky setelah melihat Nayla hanya diam membisu.

"Nggak kok Ki mungkin itu hanya perasaan kamu aja".elak Nayla.

Tak lama sampailah mereka di sebuah mall terbesar dikota itu. Setelah memarkirkan motornya mereka mulai berjalan masuk kedalam mall.

Sedangkan Aslan masih terus memperhatikan mereka dari dalam mobil.

"Tuan. apa tuan mau masuk kedalam atau kita menunggu mereka keluar saja".kata Anton

"Saya akan mengikuti mereka. Kamu tunggu saja disini".ujar Aslan lalu keluar dari mobil dan menyusul Nayla dan Rizky. Ia berjalan sedikit jauh dari kedua orang itu agar tidak ketahuan.

Kemudian Rizky dan Nayla masuk ke dalam toko buku. Mereka mulai mencari buku yang diinginkan. Sebenarnya yang mencari hanya Nayla. Rizky sedari tadi hanya mengikuti gadis itu.

Setelah mendapat buku yang diinginkan Nayla dan Rizky segera kekasir untuk membayar. Sedangkan Aslan masih setia mengikuti mereka.

"Semuanya jadi 250.000 ribu mbak".ujar kasir lalu membungkus buku itu. Nayla baru akan membayar namun Rizky lebih dulu memberikan uangnya pada sang kasir.

"Rizky nggak usah. Biar aku bayar sendiri aja".tolak Nayla.

"Nggak papa kok Nay. Kan sekali-kali aja".kata Rizky sambil tersenyum.

"Tapi aku nggak enak".ujar Nayla.

"Yaah di enakkin aja".kata Rizky sambil tertawa.

"Makasih. Ohiya gimana kalau gue traktir kamu makan sebagai gantinya".ajak Nayla sambil mengambil buku yang sudah dibungkus oleh kasir. Lalu mereka mulai berjalan keluar dari toko buku.

"Boleh".ujar Rizky.

Kemudian mereka berjalan keluar dan memutuskan makan di sebuah restoran khas makanan Jepang. Aslan masih terus memperhatikan mereka. Ia juga masuk kedalam restoran dan memilih duduk tak jauh dari Nayla dan Rizky agar ia bisa mendengar obrolan keduanya. Sebelumnya Aslan lebih dulu membeli masker dan hoddie untuk digunakan didalam restoran.

Saat ini Nayla dan Rizky sedang menyantap makanan pesanan mereka.

"Nay aku mau ngomong sesuatu sama kamu".kata Rizky diselah makan mereka.

"Ngomong apa Ki?". tanya Nayla

"Sebenarnya selama ini aku jatuh cinta sama kamu".ujar Rizky mengambil tangan Nayla lalu memegangnya dengan lembut.

"Kamu mau nggak jadi pacar aku?".tanya Rizky.

Nayla tidak tau ingin menjawab apa. Namun Aslan yang mendengar ucapan itu tak mampu membendung amarahnya. Rasanya ia ingin bangkit lalu kearah pria yang berani mengatakan cinta pada calon istrinya. Tapi ia cukup waras mungkin saat ini ia harus main cantik agar tidak mempermalukan dirinya sendiri.

Lalu ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi Nayla.

Nayla yang baru tersadar dari lamunannya segera melepaskan genggaman tangan Rizky lalu mengambil ponselnya didalam tas.

"Maaf aku angkat telpon dulu yah".pamit Nayla lalu menjauh dari Rizky setelah melihat panggilan dari Aslan.

"Halo".kata Nayla setelah mengangkat panggilan itu.

"Dimana?".tanya Aslan. Meskipun ia tahu Nayla ada dimana namun ia ingin mengetes kejujuran Nayla.

"Aku lagi di mall. Habis beli buku untuk keperluan tugas".kata Nayla dengan jujur.

"Sama siapa?". tanya Aslan lagi

"Sama temen".ujar Nayla.

"Pria atau wanita?".ujar Aslan masih bertanya.

"Emm..... pria tapi kita cuma temen kok". kata Nayla dengan jujur.

"Aku menjemputmu. sekarang aku ada di luar restoran tempat kamu makan". Ujar Aslan lalu berjalan keluar dari restoran.

"Apa. Anda ada di sini?".Teriak Nayla dan mengundang tatapan dari orang-orang sekitarnya.

"Cepat keluar Nayla. Atau kamu akan mendapatkan hukuman".kata Aslan lalu memutuskan panggilan.

Nayla yang baru akan menjawab melotot begitu panggilannya diputus oleh Aslan.

"Dasar manusia nggak jelas. Aduh kok dia bisa ada disini sih".gumam Nayla. Lalu ia menghampiri Rizky yang memperhatikan dia dari jauh.

"Ki aku harus pulang sekarang. Soalnya ada urusan mendadak. Aku duluan yah. Ini uang bayar makanannya".kata Nayla lalu berlari keluar dari restoran untuk menemui Aslan. Rizky yang melihat itu akan bangkit lalu mengejar Nayla namun sayang dia ditahan oleh pelayan karena makanan mereka belum dibayar.

Setelah melihat Aslan sedang berdiri tak jauh dari restoran itu sambil memasukkan tangan ke saku hoddie. Ia bisa melihat Aslan dengan jelas karena Aslan tak memakai masker lagi. Ia lalu menghampiri Aslan dengan nafas memburu karena berlari. Begitu sampai di depan Aslan dia langsung ditarik oleh Aslan menuju parkiran.

1
mumu
Ceritanya bagus Thor. Semangat ya 😊😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!