NovelToon NovelToon
Istri Palsu

Istri Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yayalifeupdate

Zhefinca yang dua tahun telah menikah dengan Giovano, ia hanya bertemu satu kali saat pernikahan, dan setelah itu keduanya hidup dengan masing-masing namun status tetap menjadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayalifeupdate, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gagal

Giovano masuk kedalam rumah Zhefinca, baru ia melangkah aroma khas kue yang baru keluar dari oven begitu tercium. Pria itu melangkahkan kakinya menuju dapur, dan ia melihat Zhefinca tengah menghias kue buatannya, dengan mengguanakan dress bodycon yang memamerkan lekuk tubuhnya.

 

“Sibuk apa?” tanya Gio dengan bersandar di ambang batas ruangan.

 

“Hmm” ucap Zhefinca dengan menunjuk kue di hadapannya yang setengah jadi.

 

Giovano berjalan kearah Zhefinca lalu menarik kursi dan duduk di hadapan istrinya yang tengah sibuk. Namun mata tajam itu bukan memperhatikan apa yang sedang dikerjakan istrinya, ia malah sibuk memperhatikan Zhefinca dengan lekat.

 

“Cantik” batin Gio.

 

“Kamu gak ulangtahun, untuk apa buat kue?”

“Papa—”

 

Zhefinca mengehla napasnya, kemudian menatap Giovano dan tersenyum.

 

“Cuma mau memperingati hari lahirnya papa” lanjut Zhefinca.

 

“Lalu yang makan kuenya, siapa?”

“Aku”

“Kamu gak mau menawarkan kue itu?”

“Kamu mau?”

“Kenapa tidak?”



Zhefinca hanya mengulas senyum, senyuman yang tidak pernah Giovano lihat selama dua tahun ia menikahinya. Kemudian tangan lentik Zhefinca kembali menghias kuenya hingga sempurna.

 

Ia tak lupa meletakkan sebuah lilin kecil diatas kue tersebut, lalu Zhefinca membawa kue itu menuju meja makan dimana ia sudah meletakkan foto mendiang ayahnya.

 

Ketika Zhefinca mencondongkan tubuhnya untuk meniup lilin, ia merasa ada tangan yang tengah memegang pinggangnya. Kemudian ia menoleh ke kenan dan benar saja Giovano ikut membungkuk.

 

“Kita tiup bersama?” ucap Gio.

 

Dan lilin itu padam seketika…

 

Zhefinca mengambil pemotong kue, lalu memotong dan meletakkan pada piring suaminya, ia juga mengambil kue tersebut dan ikut memakannya.

 

“Rasa kue ini…” Batin Gio sambil tersenyum.

 

Kue yang Giovano makan kali ini sama seperti kue yang sering ia makan ketika ia masih ikut bersama neneknya, kue yang tidak terlalu manis seperti kesukaannya.

 

“Kenapa tidak terlalu manis?” tanya Gio

 

“Karena papa gak suka manis”

“Hmm”

 

Keduanya melanjutkan makan hinggaselesai, lalu Zhefinca menyimpan kue tersebut dalam lemari pendingin kemudian membereskan meja makannya.

 

Sedangkan Giovano matanya hanya mengikuti kemana arah Zhefinca berpindah.

 

“Kamu mau tidur disini lagi?” tanya Zhefinca sambil memberi botol minum kepada Giovano.

 

“Iya.” Jawabnya singkat.

 

Zhefinca hanya mengangguk, kemudian meninggalkan meja makan dan menuju kamar yang akan di tempati oleh Giovano.

 

Sedangkan Giovano hanya menatap kamar Zhefinca lalu tetap mengikuti istri kecilnya tersebut sampai di depan pintu kamar yang akan ditempati Giovano.

 

“Aku pasangkan duvenya dulu” ucap Zhefinca kemudian masuk ke kamar Giovano.

 

Tidak mau terlalu jauh, Giovano duduk di sofa yang ada di kamarnya dan memperhatikan dengan seksama bagaimana Zhefinca menatakan tempat untuk ia tidur mala mini.

 

“Sudah, silahkan istirahat”

 

Zhefinca keluar begitu saja dan menuju ke kamarnya untuk melanjutkan draft deadline dari editornya. Sementara Giovano tengah membersihkan tubuhnya dan siap untuk mengganggu istri kecilnya.

 

Ting! Ponsel Zhefinca berdering.

 

“Zhefi, aku bertengkar dengan Kevin” – Sanaya

 

Deg!

 

“Pasti soal pernikahan lagi ya Bu?” – Zhefinca

 

“Iya, dia katanya bosan aku terus membahas itu. Sedangkan aku juga butuh kepastian Zhefi, kalau memang dia gak bisa lebih baik kita selesaikan hubungannya” – Sanaya

 

“Bu, itu hanya ego yang berbicara. Ibu tenangkan diri dulu, jangan mengambil keputusan saat ego sedang menguasai diri” – Zhefinca

 

Zhefinca masih memegang ponselnya, dia menunggu balasan dari Sanaya tapi sudah lima menit berlalu ia tak kunjung menerima balasan itu.

 

Ceklek!

 

Pintu kamar Zhefinca dibuka oleh Giovano, kemudian ia duduk di sofa yang berada di ujung tempat tidur. 

 

Kedua mata mereka bertemu dan saling mengunci, Zhefinca dengan tatapan penuh tanya, sedangkan Giovano dengan tatapan seperti ingin menerkam istrinya.

 

“Perlu sesuatu?” tanya Zhefinca

 

“Tidak. Aku hanya mau ngobrol”

“Soal apa?”

“Apapun, selama aku menikahi kamu tidak banyak yang kita ketahui”

 

“Dia sendiri yang menutup diri” batin Zhefinca

 

“Hmm iya” ucap Zhefinca.

 

“Kamu selalu sibuk dengan kertas dan laptopmu, apa yang kamu kerjakan. Bukannya selama ini kamu gak bekerja?”

 

Zhefinca menggigit bibirnya, dia begitu panik karena tidak tahu harus menjawab apa. Sementara Giovano yang memperhatikan Zhefinca dia begitu tergoda dengan bibirnya.

 

“Zhefi?” panggil Gio.

 

“I-ia, aku ada yang dikerjakan”

“Apa?”

“Rahasia dong”

 

Gio hanya tersenyum kecil saat melihat Zhefinca terlihat gugup, kemudian segera menutup laptopnya dan meletakkan kertas-kertas tersebut dengan rapi.

 

“Mau ngobrol dibawah?” tanya Zhefinca

 

“Disini saja” ucap Gio dengan menepuk sofa di sebelahnya seolah mengisyaratkan Zhefinca untuk duduk di sampingnya.

 

Zhefinca duduk di sebelah Giovano tanpa ada rasa takut ataupun hawatir. Dan lebih parahnya tidak ada debaran sedikitpun seperti saat dia duduk bersama Kevin.

 

Ting! Ponsel Giovano berdering.

 

“Baby, kamu benar-benar biarkan aku sendiri?” – Rosa

 

Begitu membaca pesan Rosa, Giovano seketika berdiri dan beranjak dari tempat duduknya lalu keluar kamar Zhefinca begitu saja.

 

Sedangkan Zhefinca hanya menggelengkan kepalanya kemudian ia mengganti pakaiannya dan segera istirahat.

 

.

.

 

Pagi ini Zhefinca telah siap dengan dres pendek berwarna putih, dan lengan panjang yang ia gulung. Kemudian Zhefinca menenteng tas berwarna hitam kecil yang ia beli dari hasil penjualan bukunya.

 

Rambutnya di gerai lurus, ia menggunakan anting panjang yang begitu mewah ketika dilihat.

 

Zhefinca keluar dari kamar bersamaan dengan Gio yang juga keluar dari kamarnya. Giovano melirik Zhefinca yang terlihat rapi dan semi formal.

 

“Mau kemana dia” batin Giovano

 

Giovano berjalan di belakang Zhefinca yang tengah sibuk dengan ponselnya, matanya menatap kearah tas yang di pegang istrinya.

 

“Bukannya uang bulanan yang di transfer Arka tidak banyak, dapat uang dari mana dia membeli tas yang mirip dengan milik Rosa” batin Gio.

 

Zhefinca menuju lemari pendingin, dia mengambil air mineral dan sebuah apel lalu mengambil tasnya yang ia letakkan di meja lalu segera pergi meninggalkan rumah.

 

Sementara Giovano hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Suasana hatinya telah kembali baik, karena Rosa sudah kembali bermanja-manja dengannya, dan tanpa ia sadari jika dirinya tengah di tipu Rosa.

 

Arka sedikit merasa curiga, karena jika biasanya setelah menginap dari rumah istrinya, akan ada perintah baru untuk mengikuti Zhefinca, tapi kali ini Giovano hanya diam saja.

 

Ting! Ponsel Giovano berdering

 

“Baby, akum au belanja hari ini” – Rosa

“Uang kemarin sudah habis?” – Gio

“Sudah” – Rosa

“Aku transfer sekarang” – Gio

 

Arka mendengarkannya lalu mmebuang pandangannya, akhirnya dia menyadari keanehan apa yang terjadi pada diri Giovano disebabkan oleh Rosa.

 

“Aku harus percepat pencarian informasi itu” batin Arka

 

Arka memang tidak mengenal baik sosok istri Giovano, tapi nalurinya berkata jika Zhefinca adalah gadis baik-baik. Ia hanya ingin, Giovano menyadari jika Rosa selama ini hanya memanfaatkan dirinya, dan Arka ingin Giovano menjalani kehidupan rumah tangga normal bersama Zhefinca.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!