NovelToon NovelToon
The Chicken Mafia

The Chicken Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Karir / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:735
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

Seorang mafia ayam 🐓

Renardo adalah seorang pria yang baru saja bekerja di perusahaan mafia yang aneh. sistemnya menggunakan ayam, jadi setiap pekerja punya rekan kerja ayam masing-masing untuk menjalankan tugas.

ayam-ayam bisa dilatih dan dilengkapi senjata. Para ayam juga bisa memakan obat tertentu untuk mendapat kekuatan.

Renardo yang saat itu hanya disuruh membawa ayam tanpa informasi tambahan membawa ayam jagonya yang berasal dari perternakan biasa bernama Kibo.

Akankah Renardo dan Kibo melakukan pekerjaan mereka dengan baik?

🥚 Peringatan Organisasi Ayam: Segala perdagangan obat-obatan ayam, undian ayam, atau pemerasan peternak dalam cerita ini hanya terjadi di dunia fiksi. Jika Anda mencoba di dunia nyata, Anda bukan mafia ayam… Anda hanya mencari masalah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Bersama

Ting!

Suara notifikasi itu terdengar bersamaan dari jam tanganku dan teman-temanku. Kami semua melihat layar jam tangan masing-masing.

"Misi Spesial: Dikarenakan kalian berlima saling membantu saat ada yang dalam masalah, kalian diberi kesempatan mencuri uang di bank sebanyak satu miliar." warna tulisan dan border misinya kekuningan berbeda dengan Misi lain yang biasanya biru.

Aku dan teman-temanku saling tatap, lalu sama-sama tersenyum.

"hore! Kita dapat tugas yang sama!" seru Vin dan Van bersamaan.

Kami semua tertawa.

"baiklah, kita habisin dulu sarapan kita, baru melakukannya." kataku, melanjutkan sarapan.

Teman-temanku mengangguk. Mereka semua kembali melanjutkan makan sarapan masing-masing.

"nanti akan kami bimbing juga caranya Ren, kamu belum pernah dapat tugas mencuri dari bank kan sebelumnya?" tanya Bruno.

Aku mengangguk, lalu menjawabnya.

"palingan aku cuman lihatnya di film-film, tapi bukannya kalau di dunia nyata sulit ya?" tanyaku, lalu aku melanjutkan makan setelah itu.

"ya, itu misi yang sulit, tapi tenang saja. Selagi kita melakukannya bersama, akan baik-baik saja.'" jawab Bruno, aku mengangguk.

Kami melanjutkan sarapan sampai habis. Saat sudah habis kami menaruh kotak makanan masing-masing diatas meja yang disediakan seperti kemarin.

Lalu kami semua mengeluarkan ayam masing-masing. Kondisi Kibo sepertinya sudah lebih baik.

Jalannya sudah normal, apalagi perutnya juga sudah kenyang.

"jadi, awal-awal kita harus apa?" tanyaku kepada teman-temanku setelah mengeluarkan Kibo dari kandang kecilnya.

"kita ke ruangan tempat mobilnya berada. Dekat dengan ruangan hadiah pengundianku, jadi ayo." jawab Bruno, dia sejak tadi membawa kandang ayam kecil sisa Kibo tadi saat diobati.

Aku dan yang lain mengangguk. Kami berjalan ke ruangan yang disebut Bruno. Jaraknya sedang, tapi jalur yang dilewatinya tidak terlalu rumit.

Sampai di tempatnya, Bruno masuk ke ruang hadiahnya dulu, menaruh kandang kecilnya. Baru setelah itu dia keluar.

Ruangan mobilnya ternyata masih satu lorong dengan menuju ruangan hadiah Bruno. Kami naik tangga.

Lalu tiba di ruangan yang lumayan besar, seperti tempat parkir bawah tanah. Kami pergi ke sisi dinding yang menyimpan kunci-kunci mobil disini.

Tapi kunci-kunci ini ditutupi kaca di raknya. Setiap kunci punya kaca penutup maisng-masing yang tidak bisa dibuka.

"bagaimana kita bisa mendapatkannya?" tanyaku kepada teman-temanku.

"kita tunjukkan layar jam masing-masing yang menampilkan misi spesial tadi ke kamera itu." Vin berkata, menunjuk alat disebelah rak-raknya, aku mengangguk.

Alat itu seperti CCTV yang tertempel di dinding, dengan bentuk setengah bola. Kami semua memperlihatkan layar jam tangan masing-masing yang menunjukkan misi spesialnya satu persatu ke depan alat itu.

Setelah beberapa saat alat itu memprosesnya, akhirnya satu kunci mobil kacanya terbuka. Kunci itu warnanya merah dengan gantungan kunci yang punya tombol-tombol tertentu.

Van mengambil kunci itu

"tunggu dulu, ini kunci mobil yang mana?" tanya Van.

"astaga, tinggal tekan aja." kata Vin sambil menekan tombol di gantungan kuncinya.

KOKOKOKOKO!

Syara keras itu terdengar dari salah satu mobil di garasi ini. Tapi suaranya terlalu berisik sampai-sampai kami semua menutup telinga masing-masing pakai tangan.

"matikan Vin!" teriak Van agar terdengar oleh Vin.

"tunggu-tunggu." kata Vin sambil mengambil kunci itu.

Lalu Vin menekan tombol tadi.

"ngak berenti." kata Vin.

Akhirnya Vin yang panik menekan tombol-tombol lain. Tidak lama kemudian suara itu akhirnya berhenti, kami semua bisa melepaskan telinga kami lagi.

"kurasa itu mati otomatis sesuai waktunya Vin." kata Bruno.

"kalau begitu apa gunanya tombol yang tadi kutekan?" tanya Vin, mobil yang tadi bersuara tidak ada perubahan apapun.

"aku punya firasat buruk." kata Lola.

"kalau begitu ayo kita lihat dulu." kata Vin.

Kami semua mendekat kepada mobilnya. Mobil Ford Mustang Mach 1 berwarna merah. Di belakangnya ada stiker bertuliskan "Proud Chicken Owner".

"biar kami yang nyetir." Vin berkata, hendak membuka pintu depan mobilnya, tapi tidak terbuka-buka.

"apa-apaan ini?" Vin menarik pintunya sekuat tenaga.

Lola tertawa. "kayaknya tombol yang kamu tekan tadi mengunci pintunya Vin." kata Lola, membuat Vin berhenti menarik pintunya.

"oh ya, benar juga." Vin menekan kembali tombol di gantungan kunci di tangan Van.

Baru setelah itu, saat Vin mencoba membuka pintunya, bisa terbuka dengan mudah.

"ayo teman-teman, kita masuk." Vin tersenyum, masuk ke bagian depan mobilnya.

Vin dan Van duduk di barusan kursi depan. Sementara aku, Lola, dan Bruno di kursi belakang. Kali ini ayam-ayam kami duduk di pangkuan masing-masing, termasuk Kibo saat ini.

"Kibo, kamu jangan tiba-tiba merusuh lagi ya, kalau celaka aku juga yang kena ganti ruginya." bisikku kepada Kibo.

"oh ya, kita mau ke bank yang mana?" tanya Van.

"kalau ada misi kita selalu ambil jalan dekat kan?" Bruno tersenyum menantang.

"oh... Jadi mau coba yang jauh ya sekarang? Boleh... Kamu setuju Ren?" tanya Van.

"ya, aku ikut-ikut aja." jawabku sambil mengangguk.

"oke! Kalau begitu hari ini, kayaknya jalanan kota ngak bakal tenang." Vin berkata.

Van sudah tancap gas kemudi, kami maju keluar dari bagasi. Sampai ke jalanan di permukaan tanah, awalnya jalan yang sepi, sampai kami masuk ke wilayah kota.

Matahari pagi di langit menyambut kami. Jalanan di pagi hari masih ramai, banyak orang dan kendaraan yang berlalu lalang.

Aku lihat di peta layar pada kemudi mobil, wilayah banknya masih dalam kota yang sama dengan kota kami, tapi memang cukup jauh.

"harus kuakui mobil ini cepat juga ternyata, ini pertama kalinya aku mencoba mobil ini." Van berkata di tengah perjalanan.

Benar juga, mobil ini kecepatannya cukup hebat. Untungnya Van sudah pandai mengendalikannya, kalau tidak sudah bahaya kami berada di mobil secepat ini.

Bukannya berhenti di bank, kami malah berhenti di tokoh kecil.

"eh, kenapa jadi kesini?" tanyaku bingung.

"jajan bentar Ren, soalnya nanti kita bakalan 'nonton film' secara langsung. Ngak asik kan kalau jajannya di tengah film." jawab Van.

Aku mengangguk. Akhirnya kami semua membeli beberapa makanan ringan di toko ini. Ini bukan toko yang besar, mungkin bisa dibilang toko yang kecil.

"aku ngak yakin deh Van bisa makan di tengah film." kata Vin setelah kami kembali masuk ke dalam mobil.

"tenang saja, akan kupastikan kita bisa makan di tengah filmnya." jawan Van.

Mobil merah kami melesat lagi dijalanan. Waktu perjalanan tingga lima belas menit lagi sebelum kami tiba di bank.

Aku bisa merasakan ini akan menjadi tindakan kriminal paling besarku kali ini. Karena biasanya kejahatan ini seperti yang kubilang baru kulihat di film.

1
Rudian Rudi
konsepnya unik dan seru, semangat terus thor updatenya/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!