NovelToon NovelToon
KAMPUNG GAIB

KAMPUNG GAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: kriicers

kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Hari pun sudah mulai malam, mereka berlima mempersiapkan lilin yang disediakan bang Aldi untuk mereka gunakan sebagai penerang karena disana tidak ada lampu pijar ataupun listrik. Setelah mereka sampai di kampung Alas,entah mengapa mereka seakan lupa dengan kewajiban mereka menunaikan ibadah.

" Sam lilin yang lu pegang tadi mana "?

Tanya Jimmy yang sedang bersiap untuk menyalakan lilinnya dengan korek api.

"Bentar tadi aku taruh di depan deh kayaknya cok". Jawab Sam.

Kemudian Sam pun pergi ke luar rumah untuk mencari lilin yang ia letakan tadi.

"hmm mana ya perasaan ku taruh di siinii,, ".

Setelah beberapa lama mencari akhirnya lilin itupun ketemu juga.

"Nahhh ini diaaa akhirnya ketemu, lu ngumpet dimana aja sih anj*ngg". Omel Sam terhadap lilin tersebut.

"matiii".

deggggggggggg

Tiba - tiba Sam mendapat bisikan aneh di telinganya. Pasalnya itu jelas - jelas bukan teman - temannya melainkan sesosok yang entah bagaimana rupanya karena Sam sendiri pun tidak melihat siapapun

"Siapa ituuu, keluar gua ngak takutt".

Sam pun bersungut - sungut.

"Matiii kamu anak sombong "

"siapa luu bangs*t gua ngak takut, hadapi gua kalo berani jangan hanya beraninya ngumpet kek anak kecil". Tantang Sam yang mulai emosi dan marah - marah. Kemudian Jimmy pun datang dengan Damar karena mendengar teriakan Sam, sedangkan Nisa dan Dina pun berada di dapur memasak makanan yang akan mereka santap malam ini.

"Eh lu kenapa Sam lu lagi bicara sama siapa smpek teriak - teriak gitu"? Tanya Damar

Mulai penasaran.

"Ini cok ada seseorang yang ngancem gue tapi ngak berani keluar jadinya gua emosi lah cupu banget beraninya cuma ngancem doang". Jelas Sam.

"Hmm sudah - sudah jangan diteruskan tadi kan bang Aldi bilang kita ngak boleh gangguin ketenangan warga, takutnya lu teriak - teriak gitu warga jadi terganggu ". Damar menasihati Sam yang masih tersulut api emosinya tersebut.

"Mau gangguin gimana orang dari tadi saja warga ngak ada satupun yang kelihatan, malah ini ada yang sok ngancem - ngancem gue".

"hm dipikir - pikir bener omongan lu, kemana para warga sedari tadi, harusnya ada satu dua warga yang terlihat tapi nihil satupun ngak ada". Jimmy yang mulai sadar dengan ucapan Sam.

Padahal mereka tidak melihat satupun warga karena memang semua warga kampung Alas berkumpul di Balai desa mereka.

"Untuk sementara kalian semua jangan menganggu lima anak itu, kita tunggu 4 hari lagi biar genap 1 bulan. Karena itu bertepatan dengan puncak malam purnama esok ". Jelas tetua mereka atau juga bisa disebut kepala desa yang baru sekitar 6 tahun menjabat. Disaat itulah kampung itu mulai dikenal sebagai kampung Sesat.

"Apakah mereka tidak kita habisi sekarang saja tetua, apakah kalau membiarkan mereka bebas tetua yakin mereka tidak akan keluar kampung ini". Tanya seorang warga yang sudah tidak sabaran untuk membuat kelima anak tersebut tumbal.

"Kalian jangan gegabah, ini belum saatnya,, aku sudah menyuruh Aldi untuk mengawasi mereka, kalian tidak perlu khawatir, kalian persiapkan saja 4 hari ke depan karena kita akan pesta dengan daging yang banyak". Ucap tetua kampung tersebut. Dan apakah yang dimaksud dengan pesta dengan daging yang banyak?

"Apakah tetua masih mempercayai si Aldi, apakah tetua tidak takut peristiwa yang dulu akan terulang kembali "? Tanya seorang warga yang tidak setuju jika Aldi kembali dipercaya setelah berkhianat dulu.

"Percaya sama saya, saya yakin Aldi tidak akan mengulangi kesalahannya seperti dulu. Saya berani menjamin, untuk saat ini kalian bersikaplah ramah terhadap mereka, jangan sampai mereka curiga. Untuk pertemuan kali ini cukup sekian. Kalian semua sudah boleh membubarkan diri". Tegass tetua tersebut.

Kembali ke cerita Jimmy dan kawan-kawan.

Setelah beberapa waktu akhirnya masakan Nisa dan Dina yang ditunggu -tunggu pun telah tiba

"wah yang membuat sayur shop ini siapa ya". Tanya Jimmy penasaran karena rasanya sungguh enak sekali.

"Ya jelas gueeee dongggg siapa lagi kalau bukan Nisaaa ". Nisa mulai menyombongkan diri. Setelah mereka makan malam, para perempuan dan laki laki berkumpul di ruang tengah sekedar mengobrol.

Saat mereka mengobrol cuaca di luar tiba - tiba saja berubah menjadi mendung dan kemudian hujan deras disertai kilat dan petir.

"Jelas - jelas tadi cuacanya cerah kok tiba - tiba malah hujan gini ya hmmm". Dina yang heran kenapa cuaca mudah berubah layaknya dia yang mudah berubah dalam sekejab, ekwk.

" Tapi aku masih heran deh, sepertinya di kampung ini seperti kampung mati. Sepanjang perjalanan tidak ada satupun warga yang kelihatan ". Damar yang sangat heran.

"Halah kalian ini siapa tau saja warganya sedang ke luar desa ataupun ada acara tertentu yang membuat seolah-olah ngak ada orang". Imbuh Sam.

Jimmy yang juga sangat antusias pun ikut nimbrung bercerita.

"Hmm bisa jadi sih tapi aku heran deh kenapa kita ngak boleh menghidupkan lampu di kampung ini. Iya aku tau setiap daerah punya peraturan sendiri tetapi aneh ngak, masak ada peraturan semacam itu ".

"Sudah ngak usah berdebat, seperti kata Jimmy tadi jika di setiap daerah punya peraturan sendiri entah itu nyeleneh atau ngak nyeleneh kita hanya harus patuh ketika kita singgah disitu". Kata - kata Damar sontak membuat keempat kawan - kawannya melongo dibuatnya.

"Waduhhh sejak kapan guys seorang Damar sangat bijaksana seperti itu hahahaha". Nisa yang tertawa karena mendengar kata - kata bijak dari Damar.

"wah baiklah pak guru Damar kita nurut deh ama bapak, hahaha". Sam juga ikut mengejek.

"Wah memang anj* ng kalian ". Umpat Damar sambil tertawa.

"Tapi guys btw kalian pas pertama kali masuk ke rumah ini merasakan sesuatu ngak ". Jimmy yang kembali bertanya.

"Aku merasakan hawa pengap sih Jim, apalagi pas di kamar mandi. Sumpah sihhh gua ngak betah berlama - lama disana, kayak gua ngerasa ada yang ngelihatin". Ucap Damar.

"Lah lu juga merasa ada yang janggal Mar di kamar mandi"? Tanya Dina penasaran.

"Iya Din sebelum insiden kamu aku sudah merasakan ada keanehan yang ada di dalam sana, aku curiga seperti ada sesuatu didalam kamar mandi sana, tapi apa"?

Tiba - tiba diluar terdengar suara petir yang sangat memekik telinga.

Duarrrrrrrrrrrrrrrrrrrr !!!!!!!!!!!

Suara tersebut seperti terdengar dekat sekali.

"ihhhh makin malam hujan nya malah nambah deras aja deh apalagi petirnya". Dina yang orangnya sangat penakut juga mulai merinding karena petir tiba - tiba menyambar.

" Yuk Din kita ke kamar aja toh udah jam 20.30 aku juga udah agak ngantuk". Nisa mulai mengajak Dina masuk ke kamarnya.

Ayo deh aku juga udah ngantuk "

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!