Ketika kamu ikhlas menerima semua takdir di hidupmu,maka Allah akan membalas tuntas semua kepahitan mu dengan beribu kebaikan.
Percayalah bahwa segala sesuatu yang baik untuk mu tidak akan Allah izinkan pergi dari mu, kecuali akan di ganti dengan yang lebih baik lagi (Ali Bin Abi Thalib).
Nasehat itulah yang menjadi penguat seorang gadis bernama Hasya Nur Shafiyyah,saat hidupnya di penuhi ujian pahit dan sakit, setelah ia menikah dengan pria pilihan Kakak nya.
" Kau boleh meminta apapun dari ku Hasya, kecuali nyawa dan perceraian, karena hanya kematian yang akan memisahkan kita" Ezar Atharizz calief.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Kaki panjang Ezar melangkah perlahan memasuki kamar setelah pintunya terbuka, Ezar tak menduga jika Hasya tak mengunci pintu kamar nya.
Matanya menatap lurus ke atas ranjang king size,dari balik cahaya temaram lampu tidur,mata elang nya bisa melihat,seliwet tubuh seseorang yang tertidur pulas tertutup selimut hingga sebatas leher.
Ezar menatap intens wajah yang dalam temaram tetap terlihat begitu cantik, tenang dan polos dalam tidurnya,rambut panjang Hasya yang baru pertama kali ia lihat, tergerai sedikit berantakan di atas bantal, bahkan sedikit menutupi sebagian wajahnya.
" Cantik..tapi sayang nya kamu adik dari wanita kejam itu" ucap Ezar dengan suara berbisik.
Matanya masih intens menatap wajah damai Hasya yang tertidur pulas.
Entah mengapa sisi liar nya tiba-tiba muncul saat melihat Hasya yang tertidur, kakinya melangkah semakin mendekat dan.
Cup..
Ezar mengecup kening Hasya,namun rasanya ia tak ingin berhenti, bibirnya turun menyusuri hidung mancung Hasya dan berakhir di bibir pink alami milik Hasya.
Ezar bahkan sempat melumat nya lembut, membuat sang empu terganggu dan merubah posisi tidurnya,hal itu membuat Ezar tersadar.
" Shit..." makinya dalam hati, mengumpat dirinya sendiri yang menurutnya sudah gila.
Ia yang biasa merasa risih bahkan jijik bersentuhan berlebihan dengan wanita,ini justru ia yang berinisiatif menyentuh wanita itu.
Ezar menggeleng, sesaat pikirannya berkecamuk heran, apakah mysophobia nya sudah bilang? Tiba-tiba pertanyaan itu muncul dalam benak nya.
Ezar bertekad harus mencari tau, tentang perubahan pada dirinya malam ini, biasanya ia bahkan merasa jijik saat membayangkan orang yang berciuman saling menyatukan bibir mereka, bahkan bertukar Saliva,ia bahkan merasa mual membayangkan semua itu.
Ezar mengusap kasar wajahnya, rambutnya berantakan karena ia yang mengacak-acak nya,berusaha menormalkan pikiran nya yang menurutnya sedang tidak waras itu.
Dengan langkah lebar tanpa peduli jika Hasya akan terbangun karena keributan yang di sebabkan oleh nya, Ezar keluar dari kamar Hasya dengan sedikit membanting pintu nya.
Ezar menuju kamar nya, tanpa melepaskan pakaiannya, Ezar langsung memasuki kamar mandi dan menyiram tubuhnya di bawah shower dengan air dingin.
" Huft.. hah...dasar wanita penggoda, bahkan dalam tidurnya ia mampu menggoda pria" umpat Ezar marah pada dirinya sendiri.
Matanya menatap lurus ke bawah,tepat pada area pribadinya,ia kembali mengumpat kesal saat melihat junior nya yang berdiri tegak dengan tidak sopan nya.
Ezar memejamkan matanya,ini adalah pertama kalinya ia harus berbuat gila,bermain dengan sabun,hal yang menurutnya sangat pengecut, biasanya walaupun saat pagi atau saat-saat tertentu junior nya akan bangun,maka dengan mudah ia mampu meredam nya,cukup dengan mandi air dingin atau membayangkan hal menjijikan tentang wanita pengkhianat dan wanita murahan,itu sudah mampu membuat junior nya kembali tenang.
" Ahh..hah..." mata Ezar terpejam menikmati sensasi nikmat pelepasan nya, pikirannya membayangkan wajah Hasya yang berada di bawah tubuhnya.
" Shit..." umpat Ezar tak berhenti memaki dirinya sendiri, yang entah mengapa secara tiba-tiba merasa birahinya memuncak.
Ezar keluar dari kamar mandi dengan wajah yang terlihat lebih segar,ia memakai handuk sebatas pinggang hingga lututnya saja, sebelah tangan nya sibuk mengusap rambutnya yang basah.
Ezar memutuskan untuk mengerjakan beberapa pekerjaan, untuk mengalihkan pikirannya dari hal-hal yang tidak pernah ia bayangkan selama ini di usianya yang memasuki 22 tahun.
Sedangkan di kamar sebelah, tepatnya di kamar yang di huni oleh Hasya.
Gadis cantik itu terbangun karena terkejut mendengar suara dentuman pintu yang di tutup secara di banting.
Hasya melihat ke arah pintu,ia mengerutkan keningnya saat melihat pintunya masih seperti semula, tertutup rapat,ia melihat jam di ponselnya yang ternyata menunjukkan pukul 23.00.
Itu artinya baru sekitar satu jam ia tertidur,itu artinya ia bermimpi, mungkin karena berada di tempat baru, membuatnya merasa sedikit kejanggalan.
Hasya bangkit dari tidurnya,ia meraih gelas berisi air putih dan menenggak nya setengah, setelahnya Hasya memutuskan untuk kembali melanjutkan tidurnya.
Namun sebelum benar-benar kembali tertidur,ia meraba pelan bibirnya yang sedikit terasa kebas,seakan bengkak,namun ia kembali menepis semua pemikiran anehnya dan memutuskan untuk tidur.
....
Di lain tempat.
Di sebuah apartemen mewah, Safea baru saja selesai dengan aktivitas sampingan nya, melayani sugar Daddy nya, pikirannya terus gelisah,ia tak sedikitpun bisa tenang, memikirkan adiknya.
" Kau kenapa baby..? Wajahmu terlihat begitu tak tenang,ada yang sedang kau pikirkan? Sampai-sampai aku merasa kau tak semaksimal biasanya saat melayani ku"
Seorang pria berusia sekitar 40 an bertanya dengan nada lembut pada Safea.
Pria berperawakan gagah itu mengusap lembut puncak kepala Safea,ia benar-benar telah jatuh cinta pada model cantik itu.
Tapi sayangnya ia sudah menikah, walaupun ia tidak sedikitpun mencintai istrinya,tapi pernikahan nya resmi di kesatuan nya,ya ia seorang perwira tinggi salah satu angkatan di pemerintahan.
Mereka bertemu saat Safea melakukan pemotretan di kota indah Sumatra Barat,pria itu tengah ada kunjungan bersama para petinggi negara, dan langsung terpesona saat melihat kecantikan dan kelembutan Safea.
" Mas...apa tidak sebaiknya kita akhiri saja semua ini,saya tidak ingin terlibat dengan orang-orang yang memiliki pekerjaan seperti mas" safea memang tidak pernah berhubungan gelap dengan aparatur negara, ia lebih memilih bersama para pengusaha.
" Kenapa sayang...? apakah uang yang aku berikan masih kurang, katakan berapa lagi yang harus aku tambahkan ke rekening kamu Hem? atau kamu mau pakai kartu hitam milik ku?" safea memang tidak tau bahwa pria itu benar-benar telah jatuh cinta padanya.
Safea tersenyum seraya menggeleng" uang yang mas berikan bahkan lebih dari cukup,tapi..." Safea merasa berat untuk mengatakan bahwa ia tidak ingin menjadi simpanan seperti ini,ia lebih baik melakukan hanya satu kali saja,dibayar dan setelah nya mereka tak lagi memiliki urusan.
Karena sebenarnya Safea melakukan semua itu karena keterpaksaan,ia harus menjadi tulang punggung keluarga nya,ia tak ingin adiknya merasa kesusahan ekonomi, sedangkan dirinya dulu masih bisa merasakan fasilitas dari kedua orang tuanya saat ayahnya masih ada, walaupun tidak mewah,tapi ia dan kakak nya tidak pernah merasakan kekurangan.
" Tapi apa sayang..? Katakan? Aku mohon, bersabarlah sebentar lagi,aku akan mengurus semuanya,aku akan mengurus perceraian ku dengan dia,kami menikah karena perjodohan dan aku bersumpah aku tidak pernah menyentuhnya, walaupun pernikahan kami sudah berjalan hampir tiga tahun,aku tidak mencintainya" pria itu berkata jujur.
Safea sudah tau pria itu berasal dari keluarga terpandang, awalnya Safea tidak tau bahwa pria itu berprofesi sebagai abdi negara,ia mengira pria itu adalah seorang pengusaha, karena saat pertemuan pertama mereka di Sumatra Barat Safea tidak terlalu memperhatikan wajahnya.
kami juga berusaha rajin kasih poin...he..he..