" Jika aku bisa memilih maka aku lebih memilih tidak terlahir dari keluarga ini" ucap Klara Amelia
" Cih aku tau ini hanyalah akting mu agar aku bisa menerima mu menjadi istri ku " Ucap Devano Joon
" Aku terpaksa menjadi pengantin penganti kakak ku Mauren " Ucap Klara di depan wajah Devano
" Katakan apa alasan mu mau menjadi pengantin penganti!!" Ujar Devano mencengkram dagu Klara
Klara meneteskan air mata mendapatkan perlakuan kasar Devano
Selamat membaca ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 10. Saling curhat
Dret ponsel Klara bergetar sebuah panggilan video call dari Vivi
" kamu kenapa vi? Mata kamu sembab?" tanya klara khawatir
" Aku bingung ra harus melanjutkan kuliah atau berhenti " ucap Vivi
" Vi ada apa? Mengapa kamu tiba' ingin berhenti?" tanya Klara penasaran
" Jadi cerita nya di kampus tadi " ujar Vivi menceritakan semuanya membuat klara terkejut
" itu artinya Alex menyukai mu vi" ujar Klara
" mana mungkin ra kita tau dia seorang Casanova dan aku hanya gadis miskin " ucap Vivi
" Apa kamu balik ke Indonesia aja vi? Tapi bagaimana dengan beasiswa kamu?" tanya Klara
" Aku sebenarnya berat untuk melepas beasiswa ini Ra, karena jika aku wisuda aku bisa bekerja di kantor yang aku impikan" ucap Vivi
" Vi kamu bertahan saja dulu sambil melihat apakah yang di katakan Alex itu benar, karena dia orang yang berkuasa sangat mudah baginya untuk melakukan apapun " ucap Klara
Vivi terdiam memikirkan ucapan klara ada benar nya juga
" Baiklah ra aku akan coba untuk bertahan " tekad Vivi sambil tersenyum
" Aku yakin kamu bisa vi semangat 💪" ucap Klara
" O iyah ra kamu kenapa tidak kembali ke sini lagi ?" tanya Vivi
" Aku sudah menikah vi " ujar klara dengan suara pelan tapi masih bisa di dengar Vivi
Vivi membulatkan matanya karena terkejut lalu mencubit tangannya untuk memastikan jika dia tidak sedang bermimpi
" Ra apa aku tidak salah dengar? Kamu menikah dengan siapa ra? Setahu ku kamu tidak memiliki pacar" tanya Vivi
" kak Mauren kabur vi di hari pernikahannya dan aku terpaksa mengganti kak Mauren karena 2 alasan yang pertama karena permintaan papa dan yang ke-dua aku tidak ingin mempermalukan dua keluarga besar di depan tamu undangan " ujar Klara Meneteskan airmata nya membuat vivi juga ikut meneteskan airmata nya
" Kamu yang sabar ya Ra, tapi apa Suami mu memperlakukan kamu dengan baik?" tanya Vivi
" Tidak vi seperti kataku ini hanyalah pernikahan paksa dan bertahan sementara, aku dan dia tidak saling mengenal sebelum nya bahkan tidak ada cinta " Klara menghela nafasnya
" Ra pernikahan itu bukan mainan apa tidak bisa kalian mempertahankan hubungan pernikahan ini, cinta bisa hadir seiring waktu ra " ucap Vivi
Klara terdiam semakin merasa sesak di hatinya
" Apa Cinta itu akan hadir? Sementara dia saja sudah membuat batasan agar aku tidak masuk dalam kehidupan nya" Batin klara semakin sedih
" Ra" panggil vivi
" Aku tidak yakin vi dia membentang hatinya dan sudah membuat batasan agar aku tetap ingat jika pernikahan ini hanya sementara " ujar Klara
" Apa maksud mu ra?" tanya Vivi tidak mengerti
" Dia sudah membuat surat perjanjian pernikahan vi dan pernikahan ini hanya bertahan 1 tahun setelah itu dia akan menceraikan ku " ucap Klara dengan suara bergetar
" What?? Dia benar' sudah gila mempermainkan Sebuah pernikahan " ujar Vivi kecewa dengan pemikiran suami klara itu
" Jika seperti itu ra kamu harus menjaga hati kamu, jangan sampai jatuh cinta ra, aku hanya takut di saat kamu terlanjur mencintai nya dia meninggal kan kamu, aku tidak ingin melihat saudara ku terluka ra" ujar Vivi
" Terimakasih vi sudah mendengar cerita ku dan memberi saran sekarang aku sudah lega karena telah mencurahkan segala yang membebani ku dari kemarin " klara kembali tersenyum
" sama' ra aku juga berterima kasih karena kamu sudah mau mendengar cerita ku juga dan memberi ku semangat " jawab Vivi tersenyum
" Huff kita lupakan dua laki' yang sudah membuat suasana hati kita buruk ra, kita ganti topik aja ya hehehe " ujar Vivi
Klara ikut tersenyum mendengar perkataan vivi..
" Bagaimana dengan Kuliah mu Ra?" tanya Vivi
" Aku akan melanjutkan di sini vi, aku sudah mengurus semua berkas nya besok aku akan ke kampus " ujar klara
" Aku senang mendengar nya Ra kamu harus tetap semangat " ucap Vivi
" Ra aku tutup dulu ya telfonnya nanti aku telfon lagi bye " ujar Vivi
Vivi bergegas ke kampus sesampainya di kampus Vivi merasa sedikit aneh para mahasiswa yang biasanya mencibir dan menatap jijik kini menatap nya tersenyum bahkan menyapa nya membuat Vivi merasa canggung saat ingin ke kelasnya Vivi berpapasan dengan Alex dan Julio mereka sedang berbincang
" Hai" sapa Julio
" Hai kak" balas Vivi sementara Alex tidak menyapa nya atau sekedar melihat nya
Vivi terdiam memikirkan sikap alex tadi lalu terdiam dan mengingat semua perkataan Alex waktu itu
" Jadi dia sudah memulai melakukan nya dari sekarang, baguslah aku bisa nyaman berkuliah dan tidak di ganggu lagi tapi mengapa ada rasa sakit di hatiku" Batin Vivi
" Kamu kenapa Lex ?" tanya Julio
" aku tidak apa'" balas Alex
" Apa kamu sudah benar' yakin memutuskan hubungan dengan Jenifer ?" tanya Julio
" Ya aku sudah yakin, ada apa kamu bertanya seperti itu?" tanya Alex
" Apa itu artinya kamu sudah bosan dan sudah memiliki incaran baru seperti biasanya?" tanya Julio pada sang Casanova itu
" Aku tidak tau sudah jangan di bahas lagi " ucap Alex
" Okey bro " sahut Julio
Sepanjang penjelasan dosen pikiran Vivi tidak fokus sama sekali sampai akhir jam pelajaran telah selesai, Vivi melangkah ke kantin dengan malas karena tidak memiliki teman bahkan Klara sudah tidak bersama nya di sini.
" Bi aku pesan seperti biasa nya ya" ujar vivi tersenyum
" Siap non " sahut pelayan itu
Sambil menunggu pesanan nya vivi melihat' fotonya bersama klara membuat nya kembali sedih
" Permisi non ini pesanannya" ucap Pelayan itu menyadarkan Vivi
" Terimakasih bi " ucap Vivi tersenyum
Saat sedang menikmati makanan seseorang datang dan mengebrak Meja vivi membuat makanan nya tumpah sebagian
Brak
Vivi terkejut begitu pun mahasiswa lainnya yang sedang di Kantin , saat menatap si pembuat onar itu ternyata Jenifer pelakunya
" Ada apa?" tanya Vivi berusaha mengontrol emosi nya
" Kamu benar' tidak punya malu ya, sudah berapa kali ku peringatkan jangan mengoda alex" Ujar Jenifer
" Aku tidak pernah mengoda nya " jawab vivi jujur
" Jika sudah jalang tetap saja jalang " ujar Jenifer lalu menarik rambut Vivi
Mereka saling menjambak rambut bahkan mencakar membuat suasana heboh dan bertepatan saat itu julio dan Alex baru memasuki kantin
" Ada apa ini?" tanya Julio pada seorang laki' di samping nya
" Itu si Jeniffer sedang membuat masalah dengan gadis Indonesia itu" ujar laki-laki itu
Deg
Jantung Alex berdetak kencang lalu berlari ke arah kerumunan itu.
" Jenifer hentikan" bentak Alexander membuat Jenifer melepaskan rambut vivi begitu pun vivi
" Kamu membentak ku Lex hanya gara' jalang ini hah? Aku hanya memberi nya pelajaran agar tidak menggangu kamu lagi" ucap Jeniffer
" Kita sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi jen jadi kamu tidak punya hak melarang siapapun mendekati aku dia atau pun orang lain " ucap Alex tanpa menatap Vivi
Vivi terkejut mendengar kenyataan itu
" Kamu puas gara' kamu alex memutuskan aku ini semua gara' kamu dasar Jalang" pekik Jenifer
Vivi sempat menatap Alex yang saat itu juga menatap dirinya tanpa berkata-kata vivi pergi meninggalkan kantin
.
Devan menjadi pria bodoh...
kalau sampai 3 kali
bisa dapat piring nich...
gimana kabar Klara, thor?
di tunggu up nya
untuk membaca kelanjutan ceritanya...
benar" bodoh
hatinya bimbang...
semoga Klear
hidup bahagia di kota itu
...
mungkin kamu menyesal...
ujung " nya pasti nyari Dia ...
pas bangun tidur...
akan kah Dia hamil...
hanya author yg tau...
lanjut thor ceritanya
di tunggu up nya
egois dia" nya...
lanjut thor ceritanya