Spinoff The Lost Emir
Nandara Blair, pembalap MotoGP dari tim Ducati, tanpa sengaja menabrak seorang gadis saat menghindari seekor kuda yang lari. Akibatnya, Wening Harmanto, putri duta besar Indonesia untuk Saudi Arabia yang sedang berlibur di Dubai, mengalami kebutaan. Nandara yang merasa bersalah, bersedia bertanggung jawab bahkan ikhlas menjadi mata bagi Wening. Bagaimana kisah antara Emir Blair dan seorang seniman tembikar yang harus kehilangan penglihatannya?
Generasi Ketujuh Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasil Karya Wening
Para tim Ducati tampak serius melihat catatan waktu yang dibuat oleh Nandara saat berlatih di Dubai Circuit. Mereka tahu Nandara habis kena musibah berturut-turut tapi Emir itu tetap serius dalam latihan seolah tidak terjadi apa-apa.
"Menurutmu dia akan baik-baik saja?" tanya Tommy Ducati, buyut dari pendiri Ducati.
Note
Nama Ducati berasal dari nama keluarga pendirinya, Antonio Cavalieri Ducati. Perusahaan ini awalnya bernama Società Scientifica Radio Brevetti Ducati dan berfokus pada pembuatan komponen radio. Antonio, bersama putra-putranya Adriano, Bruno, dan Marcello, kemudian merintis langkah ke dunia sepeda motor.
Sumber Wikipedia
"Aku rasa dia akan baik-baik saja, Signor Ducati," jawab Doug Pellan, pelatih Nandara.
Tommy hanya menghela nafas panjang. "Sudah buat anak duta besar Republik Indonesia kecelakaan hingga buta, manajernya korupsi ... Tapi melihat catatan waktunya gila seperti ini ... Mentalnya Nanda memang patut diapresiasi!"
"Dia benar-benar anak Radhi Blair," timpal Doug Pellan.
"Sudah mendarah daging ya?" kekeh Tommy Ducati.
Mereka pun menunggu Nandara kembali ke Paddock usai latihan. Pria itu pun turun dari motornya lalu membuka helmnya.
"Doug, sepertinya bannya kurang cocok deh di track kering seperti ini," ucap Nandara. "Harusnya agak besar dikit satu inci. Masih bisa kan? Maksud aku, masih sesuai aturan kan buat ban belakangnya."
"Kurang gigit ya, Nanda?" tanya Doug sambil berjalan ke motor Nandara.
"Yep. Kita tidak tahu apakah ramalan cuaca Minggu depan akan seperti ini tapi kalau iya, ban yang baru ini kurang," jawab Nandara.
"Oke. Tapi catatan waktu kamu bagus lho," senyum Doug.
Nandara melongo. "Really?"
"Lihat saja sendiri," senyum Tommy Ducati.
Nandara lalu melihat monitor dan terkejut dengan catatan waktu yang dibuatnya.
"Kamu gebernya sangat presisi, Nanda," ucap salah satu kru yang memantau Nandara.
"Padahal aku merasa bannya kurang grip lho," gumam Nandara.
"Karena skill kamu. Mau motormu lagi masalah tapi kalau kamu bisa menghandle nya, kamu akan bisa menguasainya." Tommy Ducati menoleh ke arah Nandara. "Bakat ayahmu menurun padamu. Aku ingat saat melihat perlombaan terakhir ayahmu sebelum pensiun. Mobil Ferrari nya terbakar di last lap. Banyak orang meminta dia keluar tapi Radhi tetap nekad karena saat itu dia terdepan. Kacau memang Radhi tuh! Nekad! Begitu sampai finish, Radhi langsung keluar dari mobilnya dan para petugas langsung menyemprotkan air. Untungnya tidak meledak."
"Sayangnya, skill aku tidak bisa melindungi Wening dari kecelakaan itu," gumam Nandara.
"Tapi dia hidup Nanda ... itu yang harus kamu syukuri. Jika refleksi kamu tidak cepat, dia sudah meninggal," ucap Tommy Ducati.
"Yeah. Kalau memang dia tidak bisa dioperasi dan harus mendapatkan donor, aku yang akan bertanggung jawab penuh," jawab Nandara.
Tommy Ducati memegang bahu Nandara. "Beruntung kamu yang membuatnya celaka. Coba kalau itu orang lain ... tidak bakalan seperhatian kamu."
"Kamu terlalu memujiku, Tommy."
"Wajar aku memuji kamu. Karena semua orang di dunia bisnis, dunia otomotif dan dunia dirgantara, tahu siapa keluarga Blair dan Pratomo bukan?" senyum Tommy. "Bahkan aku lebih percaya ayahmu dan Charles McGregor, dibandingkan siapapun."
Nandara tersenyum smirk. "Kami tidak bersih-bersih sekali lho."
"Well, kalian tidak bersih itu soal gegeran di Hongkong, Brazil dan Italia kan?" kekeh Tommy.
"Itu adalah aib kami," jawab Nandara sambil menunduk, membuat Tommy Ducati tertawa terbahak-bahak.
***
Istana Al Azzam Blair Dubai
"Waaaahhh nona Wening! Ini sangat cantik!" puji Habibah yang akhirnya ikut mencoba membuat gelas meskipun endingnya not so avant garde.
Note
"Avant-garde" adalah istilah Perancis yang berarti "garda terdepan" atau "pelopor". Dalam konteks seni, sastra, atau budaya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan orang atau karya yang bersifat eksperimental, radikal, dan tidak konvensional. Karya avant-garde sering menantang norma dan batas-batas yang sudah ada dalam suatu kebudayaan.
Dalam seni rupa, contoh karya avant-garde bisa berupa lukisan abstrak yang menolak representasi realistik, atau patung yang menggunakan bahan-bahan tidak konvensional. Dalam musik, avant-garde bisa berarti komposisi yang menggunakan suara-suara eksperimental dan teknik-teknik yang baru. Dalam mode, avant-garde bisa berarti desain busana yang sangat aneh dan unik.
Secara umum, istilah "avant-garde" digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang berada di garis depan dan mendorong inovasi serta perubahan dalam suatu bidang.
Sumber Google
"Apakah menurutmu bagus?" tanya Wening sambil tersenyum.
"Bagus? Ini sangat ... Cantik! Mengingat nona Wening tidak bisa melihat, tapi tangan anda seperti ada matanya. Sementara saya ... Gelasnya macam penari perut tidak jelas," keluh Habibah membuat Wening tertawa.
"Coba sini aku pegang ...." Habibah membantu Wening memegang hasil karyanya. "Yup, penari perut tidak niat menari," senyummya.
"Benar kan nona Wening?" tanya Habibah dengan wajah sedih.
"Tapi untuk seorang pemula, ini sudah bagus," ucap Wening.
"Nona Wening hanya memuji saya."
"Tidak Habibah. Ini sudah bagus. Kalau mau, kita berlatih hampir tiap hari," ajak Wening.
"Aku pulang. Bagaimana disini?"
Wening menoleh ke arah suara, begitu juga dengan Habibah.
"Sudah pulang Nanda?" senyum Wening.
"Iya. Bagaimana kabarmu?" jawab Nandara. "Apa kamu senang dengan adanya tembikar serta teman-temannya?"
"Menyenangkan! Aku sudah membuat banyak!" senyum Wening.
Nandara melihat hasil karya Wening. Memang benar Wening tidak bisa melihat tapi tangannya sangat terampil!
"Ini ... sangat ... Cantik!" bisik Nandara.
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
kan klo wening sembuh (ayolah kak Hanaaa ..bikin wening sembuh, operasi sukses), kan pst ada kmngkinan sbg istri emir pst bakalan brtemu ya dg dubes. bikin aja, seolah² g kenal, ya hanya sebatas antara (jabatan istri) emir & dubes aja...
biar ngrasain ortunya
sistem patriarki memang masih ada di konoha ini
mbak hana kok ya irisan bawang ada dimari.... 😭