NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Roman-Angst Mafia / Menjadi bayi
Popularitas:98k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

SEQUEL ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!

Di usia 19 tahun, Rosetta Lorenzo melakukan kesalahan fatal sehingga membuat nama Lorenzo jatuh ke tangan orang lain setelah dijebak oleh kekasihnya sendiri bernama Elijah Blackwood. Ditambah Rosetta harus kehilangan kakeknya demi menyelamatkan Rosetta dari kukungan Elijah setelah berhasil mencuci otak gadis itu dan membuat sebuah virus komputer berbahaya yang dijual belikan ke para kelompok bawah tanah.

Demi memulihkan kembali nama keluarganya, Rosetta harus menanggalkan nama Lorenzo.

Setelah bertahun-tahun berkeliling penjuru Amerika, Rosetta yang berpikir bisa pulang ke keluarganya justru meregang nyawa di tangan mantan kekasihnya, Elijah.

Saat ia berpikir benar-benar berakhir, ketika membuka mata Rosetta justru menemukan dirinya kembali menjadi bocah tujuh tahun.

Kali ini apakah Rosetta akan melakukan kesalahan yang sama ketika takdir justru membawanya kembali bertemu dengan Elijah? Bagaimana Rosetta membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10. KAKEK

Robert tidak berhenti tersenyum ketika ia melihat cucu perempuannya saat ini bermain bersama Jacob dengan begitu riang di ruang keluarga. Rasanya sudah lama sekali rumah yang ia tempat ini penuh dengan tawa anak-anak. Dan mendengar keributan dari candaan kecil antara keponakan dan pamannya menggema di rumah, benar-benar membuat tempat ini menjadi lebih hidup.

Tapi ia tidak menyangka akan mendengar sesuatu yang tidak menyenangkan dari cucu perempuannya itu. Robert mendapati air muka sedih di wajah cucunya ketika berkunjung ke restoran seorang diri hanya ditemani oleh bodyguard keluarga, walau gadis kecil itu menutupi perasaan sesungguhnya dengan tawa dan canda. Sampai ketika Robert mendengar penuturan dari Rosetta kalau gadis kecil itu bertanya bagaimana jika sang gadis tinggal di tempat Robert saja. Mendengar satu kalimat itu saja Robert sudah menduga kalau ada yang tidak beres. Anak kecil ketika ingin tinggal di tempat lain dan bukan rumahnya sendiri, artinya rumah tersebut tidak nyaman bagi anak tersebut karena suatu hal. Tapi Robert, memilih untuk tidak bertanya terlebih dahulu.

"Rose, ini sudah cukup malam. Waktunya anak kecil untuk tidur," kata Robert yang berjalan ke ruang tengah.

"Hmp, aku bukan anak kecil jadi tidak perlu tidur cepat," protes Rosetta dengan wajah menggemaskan.

"Benar, Rose bukan anak kecil, Uncle. Tapi dia bayi," ejek Jacob.

"Apa kau bilang?! Aku bukan bayi, kau saja yang terlalu tua sekarang, Uncle," balas Rosetta.

"Dari sudut mana aku terlihat tua? Lihatlah, jika aku bilang pada orang-orang kalau aku masih sekolah mereka pasti akan percaya," kata Jacob, tersenyum percaya diri.

"Itu jika kau bertanya dengan orang-orang tua yang sudah rabun atau orang buta," hardik Rose.

"Kau memang tidak pernah kau kalah dalam bicara, ya." Jacob mencubit pipi Rosetta gemas.

"Agh, kekerasan terhadap anak kecil!" protes Rosetta.

"Hah, kau mengaku kalau kau anak kecil, kan," kata Jacob dengan senyum kemenangan.

"Cih, setidaknya aku menggemaskan tidak sepertimu," sahut Rose yang benar-benar tidak mau kalah.

Dan keributan kecil kembali terjadi antara dua orang itu. Rosetta selalu bersikap apa adanya dan blak-blakan terhadap pamannya satu ini, karena Jacob adalah orang yang mengajarkan Rosetta dengan dunia cyber dulu sebelum sang gadis memutar waktu ke tubuh kecil tak berdaya ini.

"Rose?" Robert duduk di antara mereka berdua, di karpet depan televisi yang digunakan Rose dan Jacob untuk bermain game.

"Ya, Grandpa?" jawab Rosetta seraya mengelus pipinya yang panas akibat dicubit oleh Jacob.

"Grandpa mau tanya. Apa terjadi sesuatu di rumah? Ada ada yang terjadi dengan Rose yang tidak Grandpa tahu? Rose boleh ceritakan kenapa Rose sampai ingin menginap bahkan tinggal bersama Grandpa dan bukannya bersama orang tua Rose?" tanya Robert hati-hati.

Rosetta mendengar semua pertanyaan itu langsung memudarkan senyumnya. Seketika ia mengingat kembali apa yang mengganggu perasaaan dan hatinya.

Robert dan Jacob dapat melihat perubahan ekspresi gadis kecil di hadapan mereka. Dan mereka tahu kalau memang ada sesuatu yang terjadi, dan hal itu bukan hal yang biasa tentu saja. Karena jika sampai membuat anak penuh semangat dan ceria ini kehilangan senyum dan tawanya sampai seperti ini, pastilah hal yang cukup serius.

Rosetta perlahan menceritakan hal yang terjadi, mulai dari perlakuan buruk orang-orang di sekitar Rosetta di sekolah, khususnya Mrs, Jean. Semua ucapan buruk yang dikatakan wanita itu, Rosetta beberkan semua kepada kakek dan pamannya ini. Hal yang bahkan tidak bisa Rosetta katakan kepada kedua orang tuanya. Gadis itu juga memberitahu mereka bagaimana perubahan sikap orang tua dan kembarannya setelah insiden di sekolah itu, sehingga membuat Rosetta termakan pikiran buruk dari ucapan Mrs. Jean. Rosetta bahkan mengatakan bagaimana perasaannya menjadi anak yang tidak 'jenius' di kalangan keluarganya. Bagaimana tekanan yang ia hadapi, semua yang bergumul di dadanya sejak ia bangun di tubuh kecil ini, ia ceritakan semua kecuali tentang Rosetta yang kembali ke masa lalu.

Robert dan Jacob terkejut luar biasa dengan pengakuan dari gadis kecil di depannya ini. Bagaimana mungkin gadis sekecil ini bisa menanggung perasaan sebesar itu.

Robert menarik cucunya ke pangkuan, memeluk Rosetta penuh afeksi sayang dan perlindungan. Tidak menyangka kalau cucunya yang selalu penuh tawa menyimpan kepahitan hati seperti ini. Pantas jika Rosetta merasa ingin melarikan diri ke tempat yang aman menurutnya. Tidak mudah berhadapan dengan segala tekanan seperti itu. Dibanding-bandingkan dengan saudara yang lebih baik, dan tidak mendapatkan support mental dari keluarga, bahkan orang dewasa pun akan tertekan apalagi anak kecil.

"Jika Rose memang ingin tinggal bersama Grandpa di sini, rumah ini selalu terbuka untuk Rose. Jika itu bisa membuat Rose bahagia, tinggallah di rumah ini. Grandpa dan Uncle Jacob sangat senang kalau kau tinggal di sini. Tapi, kau harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari kedua orang tuamu. Karena bagaimana pun juga mereka adalah orang yang memiliki hak atas diri Rose," kata Robert seraya mengelus punggung cucunya.

Rosetta hanya diam, ia tidak tahu harus melakukan dan berpikir apa atas situasinya saat ini. Ia hanya tidak ingin tragedi yang menimpa keluarganya terjadi kembali, itu saja.

"Kita bicarakan lagi besok. Grandpa mau Rose sekarang tidur dan istirahat. Jangan khawatirkan apa pun. Jangan takut akan hal apa pun. Tidak peduli apa kata orang tentang Rose. Tidak peduli Rose tidak jenius sekali pun, bagi Grandpa kau adalah cucu paling hebat. Bersama Grandpa dan Uncle Jacob, Rose tidak perlu harus menjadi orang pintar dan hebat. Tugas Rose hanyalah bermain dan bersenang-senang. Lakukan apa yang ingin Rose lakukan," kata Robert, berusaha membuat cucu perempuannya ini lepas dari segala tekanan, setidaknya ketika bersama mereka berdua.

Jacob mengelus kepala Rosetta. Ia mengerti situasi yang dialami oleh keponakannya ini. Karena ia juga bekerja di bawah naungan Lorenzo, Jacob jadi tahu kalau selama beberapa generasi keluarga tersebut memang memiliki gen intelektual yang luar biasa. Dan karena itulah kuasa Lorenzo di San Fransisco terus bertahan cukup lama. Jacob juga tahu bagaimana rasanya dibanding-bandingkan dengan anggota keluarga yang lebih baik, ia tahu dengan jelas perasaan itu. Mendapati keponakannya harus merasakan hal tersebut, ia tidak bisa bayangkan tekanan mental yang dihadapi oleh Rosetta, terutama dalam keluarga kelas atas seperti Lorenzo.

Robert mengantar Rosetta ke kamar yang dulu Lili tempati, membiarkan gadis itu istirahat secara fisik dan mental. Pria paruh baya itu menatap sendu cucu perempuannya. Berpikir bagaimana jika Robert membesarkan gadis kecil ini dan sehingga cucunya dapat hidup normal jauh dari tekanan. Toh, Robert juga membesarkan Lili seorang diri dulu, jadi membesarkan cucu perempuan bukanlah hal yang sulit. Ia hanya tidak ingin kalau senyum dan tawa Rosetta hilang selamanya dari wajah sang gadis.

Setelah memastikan kalau Rosetta telah tidur lelap. Ia mematikan lampu dan menutup pintu kamar untuk membiarkan gadis kecil itu istirahat tanpa gangguan.

Sampai ketika Robert yang hendak kembali ke ruang keluarga dan bicara dengan Jacob perihal Rosetta, pria itu justru mendapati kalau orang yang paling ingin Robert ajak bicara kini berdiri di ambang pintu masuk dengan Jacob yang membuka pintu.

"Jika kalian datang ke sini untuk membawa Rosetta pulang, aku tidak akan mengizinkannya. Mulai hari ini Rosetta akan tinggal bersama denganku," kata Robert dengan nada tegas kepada dua orang di hadapannya.

Yah, ini pertama kalinya Robert tampak marah. Khususnya kepada putri tercintanya, Lili, yang datang bersama dengan sang suami. Membuat keduanya menatap Robert dengan air muka takut. Karena sebagai seorang kakek, Robert tidak senang setelah mendengar apa yang terjadi kepada cucu perempuannya.

1
ir
kak anak mr siapa itu yg Rossy bilang suruh ngelamar di Lorenzo karna kelak di masa depan dia bisa bikin gebrakan apa yg cukup menguntungkan, itu belum masuk di Lorenzo yaa, masukin buruan kak siapa tau dia bisa bantu Jacob, Lily, dan Rossy kalo lagi genting kaya gini
Archiemorarty: Seketika saya juga lupa namanya siapa /Scare/
total 1 replies
Ana Kurniawan
masih misteri siapa pelakunya... takutnya orang yg paling dekat dg Lorenzo...
Lala Kusumah
pasti Rose bisa mengatasinya Dad Rion tenang jangan panik ya 🙏🙏
ir
ini kalo ketua sindikat itu belum ketangkep kayak nya Lorenzo belum tenang dehh, kekeh banget mau ngerebut Lorenzo kek ga ada perusahaan lain aja 😏😏
Archiemorarty: asli ini mah iya/Smug/
total 1 replies
Lauren Florin Lesusien
𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚢𝚐 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚠𝚊𝚑 𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚏𝚎𝚍𝚛𝚒𝚌𝚔 𝚝𝚍 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚝𝚑𝚑𝚞𝚛 𝚗𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚑𝚞𝚛 𝚖𝚞𝚜𝚞𝚑 𝚛𝚘𝚜𝚒𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚎𝚝𝚞𝚕 𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚑𝚞𝚛 🤣🤣🤣🤣🤣
Archiemorarty: /Slight//Slight//Slight//Slight/
total 1 replies
Ana Kurniawan
hayooh looh.... 😁😁😁
Lala Kusumah
duh lg nikmat-nikmatnya ada yang ganggu, nanggung ya Leo n Rose 😂🤭😍❤️
ir
nah kan nah kan ketahuan, itu baru Lucas sama Arthur Leon, belum bapaknya, uncel²nya wess angel Leon, harus extra pokoknya buat maklumin mereka semua 🤣🤣
Archiemorarty: Rose banyak bodyguard soalnya /CoolGuy/
total 1 replies
Chandra Erlangga
wow..bagus banget cerita mu thorrrr..
salah satu cerita terbaik d sini..
salute👍👍👍🥰🥰🥰
Archiemorarty: Terima kasih udah baca ceritanya 🥰
total 1 replies
Xiao_Xia
thor ceritanya sangat bagus😍
Archiemorarty: terima kasih udah baca ceritanya 🥰
total 1 replies
Nindyaputri Pangestika
kak semangat update nya ya
Archiemorarty: siap /Determined/
total 1 replies
ir
bener kan apa yg di bilang Lucas waktu itu, Rossy kembali ke masa Lalu karna untuk merubah keadaan, karna kalo engga San Fransisco hancur di babat sama Rion, Rossy ayo cerita kan juga soal pesan yg di bawa Elijah Rossy biar semua yg kambali ke masa lalu tetap waspada termasuk kamu Daddy mu
Ana Kurniawan
wow amazing....
Lala Kusumah
makasih update nya ya tapi ini airmata ga berhenti meluncur deras 😭😭
Archiemorarty: Maapkan othor yang buat baper
total 1 replies
Nindyaputri Pangestika
makasih kak.... udah dikasih tau kehidupan setelah roseta meninggal...
berharap rosetta sama leonard atau rossy sama phanter dapat bersatu setelah semua selesai dan kehidupan mereka saat saat bahagia
Nindyaputri Pangestika: terlalu tinggi bapak rion.. 😔
Archiemorarty: Sama-sama, tapi kayaknya si panther harus melewati tembok bapak Rion dulu itu 😗
total 2 replies
YAM
Luar biasa
ir
jam 10 bisa di cepetan ga sihhh, ga sabar lihat bapak Rion lari pulang ke rumah buat meluk Rosetta terus bicara dari hati ke hati 😭😭
ir
aku nangis pagi² woyyy tanggung jawab kak 😭😭😭
Archiemorarty: Jangan salahkan aku, salahkan bapak Rion yang buat kalian nangis
total 1 replies
Vea Love
jdi ikutan mewek deh😭😭
Nindyaputri Pangestika
lanjut gasss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!