Kisah ini menceritakan tentang Arghatama, seorang anak konglomerat yang saat ini berusia 25 tahun. Dikarenakan kedua orangtua yang terlalu memanjakannya, Argha tumbuh menjadi pribadi yang malas, dan tidak bertanggung jawab. Terbukti setelah kelulusannya di Sekolah Menengah Atas, Argha menolak keinginan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sampai pada saat Argha mendapatkan kabar, bahwa Ayah nya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dan mengalami kebangkrutan, kehidupan Argha berubah 180°. Argha yang hanya lulusan SMA harus bekerja sebagai Sopir pribadi Direktur Muda di sebuah perusahaan, karena bagaimanapun ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan menafkahi Ibu yang melahirkan dan membesarkan nya.
Mentari, Direktur Muda yang merupakan anak dari relasi Ayah nya, ternyata masih memiliki dendam pribadi kepada Argha karena kejadian dimasa lalu. Sementara itu, Ayah Mentari yang merasa berhutang budi kepada keluarga Argha malah menjodohkan mereka.
Akankah pernikahan Argha dan Mentari menjadi pernikahan yang penuh kebencian dan balas dendam? atau malah sebakiknya?.
Simak terus kisahnya dalam Novel yang berjudul "Menikahi Sopir Kaya".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Sukendar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Direktur Muda
Arga kemudian berlalu meninggalkan PT. Mentari Grup dengan perasaan bahagia, ia tak sabar ingin bertemu Melinda dan menceritakan kalau didirnya sudah mendapatkan pekerjaan.
Setibanya di rumah, Melinda sudah menunggunya untuk makan malam.
"Nak, kamu sudah pulang? ." Tanya Melinda.
Bukannya menjawab pertanyaan Mama nya itu, Arga malah langsung memeluk Melinda karena dia merasa bahagia.
"Mah, Arga sudah mendapatkan pekerjaan, dan Arga mulai bekerja besok." Cerita Arga dengan ekspresi bahagia.
"Benarkah?, wah...selamat Nak, Mama bangga sekali pada mu. Jadi ayo bilang dimana Anak Mama yang tampan ini akan bekerja?." Melinda.
"Di PT. Mentari Grup Ma, kantor nya ada pusat perkantoran kota ini." Jelas Arga.
"Mama bangga Nak, Mama tahu bahwa kamu bisa melakukannya. Emmm...kamu bau sekali matahari, pergilah mandi, lalu kita makan sama-sama." Titah Melinda.
Mendengar pujian Mama nya, Arga malah mematung sejenak. Dia lupa memberi tahu, kalau dirinya hanya akan bekerja sebagai sopir di perusahaan itu.
"Mah, maafkan Arga karena Arga hanya sebagai Sopir disana, Arga hanya lulusan SMA dan tidak memiliki keterampilan apapun selain menyetir, ini semua salah Arga yang tidak pernah mendengar nasihat Mama dan Papa tentang penting nya pendidikan. Maafkan Arga Ma.."Arga menjelaskan sambil menundukkan kepalanya.
Sekarang giliran Melinda yang memeluk Arga.
"Tidak masalah Nak, Mama tetap bangga pada mu. Tak ada salahnya menjadi seorang Sopir sekalipun, yang terpenting Mama bangga karena kamu sudah menjadi pria dewasa dan bertanggung jawab." Melinda menghibur Arga yang diakhiri kecupan dikening anak kesayangan nya.
Arga membalas melinda dengan senyum lembut, lalu ia bergegas untuk membersihkannya badannya yang sudah bau matahari karena berkeliling seharian.
****
Dirumah kediaman Malatta~~
Pagi ini seperti biasa Anggota keluarga Malatta sarapan pagi bersama.
Hanya ada Burhan, Istrinya dan anak bungsu mereka Riki yang baru nampak di meja makan, mereka menunggu 1 lagi anggota keluarga yang belum bergabung.
Suara sepatu terdengar menuruni tangga, nampak Mentari yang baru keluar dari kamar nya menggunakan 1 set pakaian kantor sambil menerima telpon dari sekretaris nya yang mengingatkan sebentar lagi ada rapat proyek penting dengan kliennya.
"Baik, siapkan semuanya, saya akan tiba dalam 30 menit." Titah Mentari melalui ponselnya yang sudah sampai meja makan dan hendak duduk bergabung.
"Tari..., akhir-akhir ini kamu sibuk sekali Nak? apa semuanya baik-baik saja?." Ibunya bertanya.
"Tentu saja anak kita baik-baik saja sayang, dia memang sibuk sekali karena semenjak anak kita menjadi Direktur Muda diperusahaan, dia sangat cerdas dan selalu memenangkan proyek apapun yang ditanganinya. Banyak juga para Investor yang sangat tertarik untuk berinvestasi di perusahaan kita, karena terbukti hanya dalam beberapa bulan Perusahaan kita sudah banyak mengalami kemajuan." Burhan menjelaskan dengan bangga akan prestasi putrinya itu, sementara Mentari hanya menanggapi nya dengan senyum sambil menyusun sandwich nya.
Semenjak terakhir kali pertemuan Burhan dan keluarga wijaya dan keputusan mereka membeli perusahaan yang sekarang telah berganti nama menjadi PT. Mentari Grup itu, Burhan memutuskan untuk menyerahkan perusahaan itu kepada Mentari, karena dia sudah yakin akan kemampuan putrinya mengelola perusahan sudah sangat baik,walaupun usianya masih terbilang sangat muda. Burhan hanya sesekali mengontrol traffic perusahaan untuk memastikan bahwa anaknya tidak pernah dalam masalah.
"Ayah, Ibu..Tari berangkat dulu, 1 jam lagi ada rapat penting bersama klien di kantor."
"Baiklah Nak, ayo Ayah akan mengantar mu."
Burhan memang setiap hari mengantarkan Mentari berangkat bekerja, mereka senang karena diperjalanan selalu mereka habiskan untuk mengobrol tentang pekerjaan. Mentari banyak belajar dari Burhan karena sering bertanya dan membicarakan bagaimana mengelola perusahaan dengan baik.
Diperjalan menuju kantor..
"Tari..mulai besok ayah tidak bisa mengantarkan mu ke kantor, Ayah memiliki tugas penting yang harus Ayah kerjakan sendiri, Ayah belum bisa menceritakannya padamu, tapi Ayah janji suatu saat kamu akan mengetahuinya nya." Burhan berbicara dibelakang kemudi sambil tetap fokus mengemudi.
"Baiklah Ayah, biarkan Tari pergi ke kantor sendiri , lagi pula Tari bukan anak TK yang masih harus ayah antar jemput kan?." Jawab Mentari
"Tidak...siapa bilang Ayah mengizinkan mu menyetir sendiri, Ibu Ditektur muda ini sangat sibuk, bahkan sering sekali mengerjakan pekerjaan di dalam mobil, Ayah sudah menyuruh HRD kita untuk mencarikan sopir pribadi untuk mu, dan dia bilang hari ini sudah ada sopir baru yang akan bekerja untuk mu. Semoga kamu menyukainya." Burhan berkata demikian sambil tersenyum penuh makna.
Mentari yang sedikit bingung dengan perkataan Ayahnya tidak menanggapi nya lebih lanjut, dia hanya mengangguk pertanda setuju akan rencana Burhan .
******Bersambung....
Hallo pembaca setia karya "Menikahi Sopir Kaya". di 10 Bab pertama Author lebih fokus menceritakan perjalan Arga si konglomerat sampai akhirnya jatuh miskin.
bagaimaana menurut kalian cerita di atas***?
jika suka tolong beri like dan komentar di akhir Bab ...jangan lupa vote..Terimakasih*** ^-^
Mentari juga korban keegoisan kalian bukan cuma arga .yang paling tersakiti y Mentari pas lagi sayang2 nya di tinggal.