Apa jadinya kalau menantu berselingkuh dengan mertuanya sendiri.
Mencintai dua pria di dalam waktu bersamaan, dan hal itu lah yang saat ini sedang Lily rasakan, gadis kekurangan kasih sayang seorang Ayah dan ibu itu harus berada di posisi mencintai dua pria yang berstatus Ayah dan anak.
Sulit untuk Lily pilih di satu sisi Xeni adalah suami Sah nya, tapi di sisi lain ada James Papa mertuanya sekaligus Ayah dari janin yang ada di dalam rahim nya.
Apa yang harus dia lakukan? Apakah Lily harus melepaskan Xeni yang menawari nya kebahagiaan, atau James pria 40 tahun yang selalu melindungi nya dan menyayangi nya di saat dia membutuhkan kasih sayang?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesona James.
Lily melihat pintu kamar James dengan wajah ragu, perlahan tangan kecilnya mulai membuka pintu.
Ceklek..
Lily terdiam di tempatnya masih belum mau melangkah karena kaget melihat kamar James yang berantakan.
"Ini seperti kandang babi, bukan kamar" gumam Lily melihat kamar James yang selalu tertutup ternyata sangat berantakan.
Sebelum menyiapkan air hangat Lily memilih mengambil beberapa pakaian yang berserakan di ranjang dan di lantai.
Agak heran karena James yang terlihat perfect dan sangat berkharisma ternyata memiliki kebiasaan buruk yaitu suka memberantakkan kamar.
"Astaga" Lily buru-buru memasukan boxer milik mertua nya itu.
Matanya ternoda hanya melihat dari boxer mertuanya yang ada di lantai.
Setelah selesai membereskan pakaian ke keranjang baju kotor Lily pun memilih ke kamar mandi, dia menyalakan air hangat di bathub.
Sambil menunggu air nya penuh Lily memilih membereskan ranjang, Lily mengerjakan nya dengan buru-buru karena takut Papa mertuanya masuk ke kamar.
Mematikan air di bathub dan memberikan sabun aroma terapi di air bathub.
James masuk ke kamar nya dan dia langsung membuang kemeja nya ke sembarang arah.
"Astaga" James kaget karena baju itu mengenai wajah Lily.
"Kau sedang apa di kamar ku?" James menatap tajam Lily.
Lily menunduk menatap ke atas dan menatap Papa mertuanya.
Dan alangkah kagetnya Lily melihat dada polos mertuanya yang di penuhi bulu-bulu di bagian dada nya.
Deg..
"Aku__" ucap Lily terhenti karena James mendekati nya.
"Pipi mu kenapa?" tanya James melihat pipi Lily yang memerah.
Lily seketika memegang ke pipi nya, dan Lily merasa malu sendiri karena pipinya merah hanya karena melihat dada dan perut kotak-kotak mertuanya.
"Astaga Lily ini memalukan" batin Lily menggerutu.
James melihat menantu nya dengan wajah aneh, Lily yang malu terlihat diam di tempat dengan wajah yang menahan malu.
"Pergilah, lain kali jangan masuk ke kamar ku" kata James akhirnya.
Ehk..
"Maaf Pa" ucap Lily menunduk.
"Sana keluar" titah James lagi.
Lily diam, dia belum melakukan tugasnya satu lagi yaitu menyiapkan pakaian untuk mertuanya.
James melihat Lily yang terlihat takut itu akhirnya memutuskan masuk ke kamar mandi, dia tidak sadar jika tubuh setengah terbuka nya berhasil membuat menantunya salah tingkah.
Sementara James mandi Lily menyiapkan pakaian untuk Papa mertuanya.
Dan saat tangan Lily kembali menyentuh boxer Lily kembali merasa salah tingkah, pipi nya juga kembali bersemu merah.
"Lily kamu menyiapkan untuk Xeni juga, tapi kenapa kali ini ekspresi mu menyebalkan" gerutu Lily heran.
Apa karena tubuh James jauh lebih besar di bandingkan Xeni sehingga pikiran Lily menjadi agak gila.
"Apa yang aku pikirkan, astaga Lily kamu tidak boleh memikirkan semua itu, Xeni suami mu bukan Papa James" gumam Lily sambil menyimpan baju ganti mertuanya di ranjang.
Setelah tugasnya selesai Lily pun akhirnya keluar dari kamar mertuanya, lalu Lily pun memilih membantu bi Narti memasak untuk makan malam.
Malam nya Lily yang sedang menyiapkan makanan ke meja melihat James yang memakai pakaian yang dia disiapkan tadi.
Mata Lily seketika tertuju ke bagian celana, dia masih membayangkan boxer yang di pegang nya tadi.
Prenk !
Lily yang tak fokus tak sengaja menyenggol gelas, membuat gelas itu pecah.
James mendengar suara bising langsung melihat ke sumber suara, dan dia melihat Lily yang sedang membereskan pecahan gelas.
"Bi!" teriak James memanggil bi Narti.
"Iya tuan" Bi Narti berjalan sedikit terburu-buru.
Bi Narti melihat Lily yang membereskan pecahan gelas di lantai.
"Maaf tuan, ini salah saya" ucap bi Narti menunduk.
"Ya salah mu, kenapa kau menyuruh gadis lemah seperti dia! lain kali kerjakan sendiri jangan menyuruh orang lain karena itu tugas mu!" tegas James marah.
Lily melihat bi Narti yang mendapatkan masalah karena ulah nya jelas tak bisa diam saja.
"Maaf Pa, ini bukan salah bi Narti tapi salah aku yang tidak fokus" ucap Lily tak mau bi Narti terkena masalah.
James melihat ke arah Lily dengan tatapan tajam nya membuat Lily seketika menunduk takut.
"Sekali lagi maaf Pa" Lily memohon lagi.
Bi Narti melihat tangan Lily yang terluka, dan bi Narti berniat mendekati Lily tapi terhenti karena suara sang majikan.
"Bereskan kekacauan ini, dan kau (menunjuk Lily) pergi obati luka di jari mu" titah James.
Lily melirik bi Narti, dan bi Narti mengangguk pertanda jika Lily harus mendengarkan apa kata sang mertua.
Lily pun akhirnya memilih pergi mengambil kotak obat, dan yang membereskan sisa pecahan itu adalah bi Narti.
"Lain kali jangan menyuruhnya melakukan pekerjaan berat, dia bukan pembantu di rumah ini" ucap James tegas.
"Maaf tuan" kata bi Narti, meski di sini dia tidak salah karena Lily sendiri yang mau membantunya tanpa di suruh.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏