NovelToon NovelToon
KAU DI HATI KU

KAU DI HATI KU

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Berondong / CEO / Pengganti / Tamat
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Kisah seorang ratu yang bereinkarnasi ke masa depan menjadi gadis biasa yang lugu untuk menebus segala dosanya yang telah lalu akibat kegemarannya yang suka berperang dan membunuh ribuan orang dalam perang kerajaan yang di pimpinnya.

Bertemu seorang pria berondong yang bodoh yang tak sengaja ia temukan di depan toko roti tempatnya bekerja.

Ternyata pria tersebut seorang CEO Amnesia yang tidak diketahui identitas pribadinya sampai CEO Amnesia itu mendapatkan ingatannya kembali setelah jatuh dari toilet.

Tetapi CEO itu hanya mengingat wanita lain dan menganggap gadis itu sebagai pengganti wanita lain itu.

Bagaimana kisah kasih ideal mereka akankah keduanya bersama dan menikah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 ** IKUT LOMBA **

Untuk mengasah kemampuan membuat roti dan mencoba meningkatkan standar kemampuannya dalam membuat roti Italia maka rajawali sistem menganjurkan pada Batang Dewi mengikuti lomba membuat roti.

"Apa ? Ikut lomba ?", tanya Batang Dewi terperanjat kaget.

Ketika Rajawali sistem menyarankan kepadanya untuk mengikuti sebuah ajang lomba supaya kemampuan khususnya itu bertambah menjadi baik.

"Iya, ikut lomba. Kenapa ?", sahut Rajawali sistem.

"B--bagaimana aku dapat mengikuti lomba sedangkan kemampuanku buruk sekali ?", ucap Batang Dewi bingung.

"Kemampuanmu membuat roti sudah mengalami peningkatan dan untuk lebih meningkat lagi maka kamu harus mengikuti lomba-lomba membuat roti", sahut Rajawali sistem.

"Dimana aku akan mengikuti lomba membuat roti ?", tanya Batang Dewi.

"Nanti, aku akan mengaturnya masalah itu yang terpenting sekarang kamu membuat roti Italia lainnya", sahut Rajawali sistem.

"Mengaturnya !?", kata Batang Dewi heran.

"Iya, aku akan mengatur semuanya lewat sistem secara otomatis dan paralel ke dunia manusia dan akan ada ajang lomba yang diadakan nanti sesuai perintah sistem", ucap Rajawali sistem.

"Bagaimana kamu akan melakukannya agar semuanya berjalan sesuai sistemmu ?", tanya Batang Dewi.

"Kamu akan lihat nanti dan tunggullah beritanya akan datang padamu", sahut Rajawali sistem.

"Apa itu benar terjadi dengan sendirinya ? Apa itu legal ?", tanya Batang Dewi.

"Sudah, jangan kamu memikirkannya masalah tentang lomba, akan ada yang mengaturnya sendiri dan untuk menghadapi lomba nanti kamu tinggal bersiap-siap saja untuk melatih kemampuan spesialmu dalam membuat roti-roti Italia", sahut Rajawali sistem.

"Hmm..., baiklah..., aku akan mengikuti nasehatmu, lalu latihan membuat roti apa lagi sekarang ?", tanya Batang Dewi.

"PANE CASARECCIO", sahut Rajawali sistem.

"Apa itu ?", tanya Batang Dewi terperangah kaget dengan jawaban Rajawali sistem.

"Itu adalah materi utama yang akan dilombakan nanti dan mulai sekarang kamu harus berlatih keras membuatnya agar kamu mahir saat lomba tiba", jawab Rajawali sistem.

Batang Dewi hanya menanggapi jawaban Rajawali sistem dengan ekspresi wajah datar dan agak terheran-heran karena ini pertama kalinya dia mendengar nama yang sangat rumit dan aneh itu.

Tiga hari kemudian di tempat kerja Batang Dewi. Apa yang diucapkan oleh Rajawali sistem benar-benar terjadi.

Toko Roti Italia 1912...

Baldovino Elio yang juga rekan kerja serta bos pemilik Toko Roti Italia 1912 tempat Batang Dewi bekerja menyarankan Batang Dewi ikut lomba dan mendaftarkan toko mereka untuk sebuah lomba yang akan di adakan saat musim gugur di Italia.

"Hah !? Apa !?", pekik Batang Dewi dengan mata terbelalak kaget.

"Aku sudah mendaftarkan namamu sebagai perwakilan lomba nanti saat musim gugur tiba. Apa kamu keberatan, Batang Dewi ?", ucap Baldovino Elio.

Pembicaraan itu terjadi di ruangan dapur toko roti Italia 1912 pada jam kosong saat pelanggan toko tidak berkunjung untuk membeli roti di toko mereka.

"Ak-aku tidak keberatan, t-tapi mana mungkin aku yang ikut lomba ? Bukankah Gamya lebih kompeten ikut lomba daripada diriku !?", kata Batang Dewi panik.

"Pikirkan manfaatnya saja...", sahut Baldovino Elio dengan sikap santainya.

"T-tapi... !?", ucap Batang Dewi gugup.

"Maaf, aku tidak bisa ikut lomba karena aku harus menjaga toko roti ini selain itu aku harus ikut ujian atletku. Maaf, aku tidak bisa mewakili lomba itu !?", kata Gamya dengan mimik menyesal seraya menangkupkan kedua tangannya di depan.

"Nah, kamu dengar sendiri bukan kalau Gamya tidak dapat ikut lomba karena alasan tertentu", kata Baldovino Elio.

"Oh Tuhan... Mana mungkin !? Aku masih pemula dalam membuat roti Italia, dan kemampuanku terbatas...", sahut Batang Dewi gelisah.

"Hanya kamu yang tertinggal saja dan jika toko roti ini tidak turut mengikuti ajang lomba ini maka rangking level toko roti ini terancam akan diturunkan", kata Baldovino Elio menjelaskan.

"Itu benar, Batang Dewi", ucap Gamya dengan serius.

"Selain tidak hanya diturunkannya level toko roti ini, upah maksimum rata-rata untuk toko ini juga akan diturunkan dan itu akan mempengaruhi gaji kalian per bulannya", kata Baldovino Elio.

"Kita semua bisa-bisa tidak makan karena hal itu terjadi pada toko roti ini", ucap Gamya menimpali ucapan bos pemilik toko roti.

"Oh tidak !?", pekik Batang Dewi bertambah terkejut. "Apa itu benar ?"

"Itu benar sekali, Batang Dewi", sahut Baldovino Elio.

"Dan bisa-bisa kita akan kehilangan toko roti Italia 1912 ini", ucap Gamya berwajah muram.

"Maksud kalian !? Toko roti ini akan ditutup jika kita tidak mengikuti ajang lomba itu", kata Batang Dewi.

Kedua pria itu sama-sama menganggukkan kepala mereka cepat, dengan raut wajah serius.

Batang Dewi tidak mampu berkata-kata dan dia tidak dapat menolak permintaan Baldovino Elio.

Persiapan lomba mulai dipersiapkan dengan matang dengan mengikuti kursus di sebuah tempat pembuatan roti agar kemampuan Batang Dewi semakin bertambah baik.

Baldovino Elio mengirim Batang Dewi sebagai perwakilan dari toko roti mereka untuk menjalani kursus kilat membuat roti dalam perlombaan nanti.

"Aku sudah mendaftarkanmu untuk ikut lomba sebagai perwakilan dari toko roti Italia 1912", kata Baldovino Elio.

"Iya, bos, aku akan mempersiapkan semua kemampuanku untuk lomba semaksimal mungkin", ucap Batang Dewi.

"Aku juga telah mendaftarkanmu kursus di tempat kursus ALMA dan dua hari lagi kamu akan mengikuti kursusmu disana", kata Baldovino Elio.

"Dimanakah letak lokasi kursus itu, bos Elio ?", tanya Batang Dewi tersipu malu. "Maaf, karena aku orang baru di Kota Milan ini, tidak banyak jalan yang aku ketahui sehingga aku tidak paham jalan-jalan di kota ini, bos", sambungnya seraya berdiri dengan wajah memerah.

"Lokasinya nanti aku kirim lewat e-mail ke alamat e-mailmu agar lebih jelas aku juga telah menyiapkan peta khusus ke ALMA", sahut Baldovino Elio seraya tersenyum.

"Oh, baik, aku mengerti dan terimakasih atas bantuannya, bos", ucap Batang Dewi.

"Lokasi tempat kursusnya di ALMA - La Scuola Internazionale di Cucina Italiana. Piazza Garibaldi, 32 Colorno

43055 Parma, Emilia-Romagna, Italia", kata Baldovino Elio.

"Iya, aku paham bos", sahut Batang Dewi terlihat kebingungan.

"Biar nanti Gamya yang akan mengantarkanmu kesana tapi jika dia tidak bisa, aku akan mengantarkanmu ke ALMA", ucap Baldovino Elio.

"Tidak apa-apa, aku akan pergi kesana sendiri saja, bos", sahut Batang Dewi.

"Kamu mana tahu arah jalan kesana dan cukup jauh letaknya ke tempat kursus itu dari toko ini", kata Baldovino Elio.

"Mmm..., baiklah aku akan kesana bersama Gamya saja", kata Batang Dewi.

"Jika Gamya tidak repot dan punya waktu untuk mengantarkamu, kalau tidak, biar aku yang akan mengantarkanmu ke ALMA", ucap Baldovino Elio.

Batang Dewi tidak berani menjawab lagi perkataan Baldovino Elio yang merupakan bosnya sehingga dia hanya mengiyakan saja ucapan pria itu.

Dua hari kemudian...

TIN... TIN... TIN...

Terdengar suara klakson mobil dari arah luar rumah baru Batang Dewi yang terlihat telah bersiap-siap untuk pergi ke tempat kursusnya di ALMA Course.

Batang Dewi tergesa-gesa saat mengenakan sepatu flatnya berwarna merah muda ketika dia hendak keluar rumah.

Suara seseorang dari arah belakang memanggilnya kencang kepada Batang Dewi.

"Hai ! Kamu akan pergi kemana ? Apakah kamu sudah membuatkanku makanan ?", kata seorang pria.

Batang Dewi hanya menjawabnya tanpa menolehkan kepalanya seraya berlari kecil menuju pintu rumah.

"Aku sudah memasak untukmu dan jangan lupa memberi hewan peliharaanku makanan, aku akan pergi ke tempat kursus membuat roti hari ini", sahut Batang Dewi.

BRAK...!

Pria amnesia itu lalu menutup pintu rumah yang hendak dibuka oleh Batang Dewi dengan sangat cepatnya.

"Tunggu ! Kamu mau kemana ? Ke tempat kursus ? Dengan siapa !? Hah !?", tanya Jian selidik.

"Iya, aku akan kursus hari ini dan seseorang akan mengantarkanku kesana", sahut Batang Dewi.

Batang Dewi hanya tersentak pelan ketika Jian menahan pintu rumah saat dia hendak pergi, tetapi buru-buru, gadis berusia 29 tahun itu menepis perasaan senang yang diam-diam memasuki relung di hatinya.

Dia terdiam saat Jian menatapnya dingin, dan ekspresi wajah sedikit emosi.

"Kamu akan pergi dengan pria asing ?", tanya Jian sembari mengangkat kedua alisnya ke atas.

"Aku akan pergi bersama bosku, dan aku tidak akan macam-macam dengannya karena tujuanku mengikuti kursus membuat roti untuk lomba nanti", sahut Batang Dewi.

"Macam-macam, katamu ? Macam-macam bagaimana maksudmu !? Pergi dengan bosmu dan berdua saja ?", tanya Jian dingin.

"Apa maksudmu dengan macam-macam !? Aku hanya pergi ke tempat kursus dan tidak ke tempat lainnya !", kata Batang Dewi.

"Haish..., perempuan ini !? Jika aku tidak mengizinkanmu ? Apa kamu akan tetap pergi ke sana dengan bosmu itu ?", kata Jian.

"Tentu saja, karena aku harus pergi ke ALMA untuk persiapan lomba nanti yang akan diadakan pada saat musim gugur", kata Batang Dewi.

"Kamu pikir aku percaya padamu ? Apa kamu tidak ingat jika kamu adalah pengganti mantan tunanganku ? Dan kamu seharusnya tahu peranmu sekarang ini !?", ucap Jian mulai kesal.

"Apa maksudmu ?", tanya Batang Dewi bingung.

"Bukankah kamu telah setuju akan menjadi mantan kekasihku yang merupakan mantan tunanganku itu !?", ucap Jian.

"Maksudmu... Aku tidak mengerti...", kata Batang Dewi bertambah bingung.

"Apa kamu memang bodoh atau kamu berpura-pura bodoh ?", tanya Jian.

"Apa !?", sahut Batang Dewi.

"Kamu sudah berjanji akan menggantikan posisi mantan tunanganku itu lalu kenapa kamu tidak memperdulikanku ?", kata Jian.

"Aku tidak mengerti kamu, Jian !", teriak Batang Dewi putus asa.

Batang Dewi berusaha membuka pintu rumahnya yang ditahan oleh tangan Jian sehingga gadis polos itu kesulitan membuka pintu itu.

BRAK !

Jian berusaha menahan pintu agar Batang Dewi tidak dapat keluar dari rumah bersama bosnya ke ALMA.

Batang Dewi terus bersikeras keluar dengan membuka paksa pintu rumahnya yang ditahan oleh Jian.

"Menyingkirlah Jian ! Aku harus pergi sekarang ! Dan aku mohon pengertianmu Jian !", kata Batang Dewi.

"Hentikan ! Jangan terus memanggilku dengan nama itu, karena namaku bukan Jian !", bentak pria amnesia itu.

"Lalu aku harus memanggilmu apa !? Bodoh !?", sahut Batang Dewi.

BRUK !

"A--apa ?", pekik Batang Dewi.

Tiba-tiba Jian memeluk tubuh Batang Dewi erat-erat dan membuat gadis polos itu terhenyak kaget dengan perlakuan Jian padanya.

"Ehk !?", ucap Batang Dewi terbelalak kaget. "Le--lepaskan aku...", ucapan gadis polos itu terhenti.

"Bukankah kamu berjanji akan menjadi penggantinya dan berperan menjadi dirinya... Apakah kamu masih tidak mengerti...", bisik pria amnesia itu dengan sendunya.

"Apa kamu menganggapku dia ?", tanya Batang Dewi.

"Aku tidak menganggapmu seperti itu tetapi aku memohon kamu menjadi pengganti dia untukku", sahut pria amnesia itu.

"Itu artinya kamu menjadikanku pengganti mantan tunanganmu... Apakah kamu menganggapku kekasihmu ?", tanya Batang Dewi berusaha menahan air matanya yang akan tumpah.

"Aku mohon mengertilah aku...", ucap Jian.

"Apakah cinta pertamaku akan berakhir menyedihkan ? Dan haruskah aku kehilangan masa itu saat merasakan cinta pertama untuk pertama kalinya dalam hidupku ?"

Batang Dewi hanya memejamkan kedua matanya serta mencoba menahan kesedihan dalam hatinya.

Sejujurnya dia tidak mampu untuk menerimanya saat dia harus menjadi pengganti mantan kekasih yang merupakan mantan tunangan Jian. Tetapi hatinya telah terpikat pada pria amnesia itu sejak pertama kalinya dia bertemu dengan Jian.

Bodohnya Batang Dewi dia merelakan dirinya menjadi wanita pengganti mantan tunangan pria amnesia itu.

Pada akhirnya Batang Dewi yang menjadi korbannya dan merasakan perasaan suka yang menyiksa itu, disamping itu dia memang menyukai Jian dan berusaha menjadi pengganti yang baik.

Namun, hatinya berkata lain karena dia tidak sanggup kalau Jian hanya menganggapnya wanita lain yang mirip dirinya.

Batang Dewi mendorong keras tubuh Jian yang memeluknya erat dan berlari cepat menuju ke arah luar rumah barunya.

Dia bergegas menuruni anak-anak tangga dengan kedua sudut matanya yang berlinangan air mata, hatinya terluka dan sangat sedih sekali saat melihat kenyataan yang ada jika Jian tidak pernah bisa melupakan mantan tunangannya itu dan hanya rasa sakit yang dia rasakan saat ini.

Batang Dewi segera menuju ke arah mobil yang terparkir di depan pintu pagar rumahnya dan masuk tergesa-gesa ke dalam mobil.

Mobil bergerak perlahan meninggalkan rumah baru Batang Dewi dan meluncur cepat, pergi jauh dari area rumah itu.

Terlihat Jian yang berdiri terdiam dengan kepala tertunduk ke lantai.

Dia hanya mematung bergeming di depan pintu rumah yang terbuka lebar tanpa dapat berbuat apa-apa. Dan hanya bisa menerima keadaannya yang sangat memprihatinkan itu.

Tatapannya menjadi dingin dan tajam, Jian seakan-akan kembali merasakan kepergian mantan tunangannya yang meninggalkannya bersama orang lain seperti sewaktu dulu lagi.

1
kura kura ninja
dia kerjaannya bengong aja mulai dari awal cerita... sebel sama karakter bibi lampir ini
kura kura ninja
terkadang tak semua harus sama pendapatnya ya
kura kura ninja
kejutan...
kura kura ninja
lah, nih biang keladi atas keretakan hubungan Barang Dewi sama pria amnesia itu keknya ya
kura kura ninja
status barang dewi ini gimana juga kelanjutannya kenapa justru Magani berpaling dari mukanya
kura kura ninja
kagak pusing kau thor... /Facepalm/
kura kura ninja
sehat selalu thor...
Zhen
aku mencintaimu thor...
Zhen
akhirnya dia punya toko roti sendiri sesuai dengan keahliannya
Anonymous
gua suka sama karya ini soalnya terasa di Italia gitu hidup beneran suasananya
Zhen
lancar jaya thor
Zhen
semoga jadi juaranya ya
Zhen
semangat thor...
Zhen
eh, ada sistemnya juga
Zhen
Syukur juga dia dapat pekerjaan baru setelah bereinkarnasi yang ke berapa ya thor kalo boleh tahu
Zhen
oh dia kan tukang roti disini pas dia reinkarnasi
Zhen
rasanya sedih jadi Batang Dewi jadi penasaran baca endingnya
Zhen
kasihan dia tapi sampai amnesia gegara patah hati
Zhen
Cowok amnesia, sakit dia
Zhen
dah, ketemu cowok gila rupanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!