NovelToon NovelToon
Bukan Pemuasmu, Om Duda!

Bukan Pemuasmu, Om Duda!

Status: tamat
Genre:Badboy / Duda / Romansa-Percintaan bebas / Tamat
Popularitas:8.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Dilla_Nurpasya_Aryany

Arabella wanita cantik berumur (23) tahun, tegas juga berpendidikan, menjadi target pelampiasan duda tampan hanya untuk sekedar memuaskan nafsunya..

Kaivan Mahavir Dyndra, (28). Lelaki kekar juga tampan mempesona sangat berpengaruh di perusahaan besar, merubah gaya hidupnya setelah menceraikan sang istri, ia menjadi CEO dingin suka bermain wanita, hingga sampailah bertemu dengan Arabella, wanita yang ditargetkan berikutnya...
.

Kisah selanjutnya! >>>

Note: Cerita yang disajikan masih banyak kekurangan dan kesalahan, author masih dalam tahap pembelajaran dan perkembangan, mohon dimaklumi. Ambil sisi positifnya, buang yang negatifnya.^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 10

Kaivan berdiri turun dari atas ranjang, Arabella mundur beberapa langkah.

"Semua orang luluh jika berhadapan denganku, pesonaku tidak ada satupun yang bisa menolak..." Lirihnya sambil mendekati Bella.

"Oh ya? namun sepertinya itu tidak berlaku untuk diriku!.." Timpal Bella.. "Apa lelaki berkuasa selalu merasa seperti ini?.." Batinnya bertanya.

Kaivan tersenyum sekilas seolah meremehkan ucapan wanita cantik di depannya. "Aku tak yakin jika kau tak tertarik kepadaku sama sekali..."

Tidak ada jawaban dari Arabella, ia menahan dada bidang Kaivan saat tubuh kekar itu menyudutkan tubuhnya pada tembok..

Manik keduanya bertemu dalam jarak yang begitu dekat, Kaivan menikmati pemandangan wajah cantik nan ayu yang menatap tajam ke arahnya juga. "Kau tidak bisa lepas dariku..."

Arabella mengerutkan kening. "Aku bukan peliharaanmu ataupun semacamnya! jika tidak ada lagi yang ingin dibahas, saya permisi tuan!..."

Kaivan menyunggingkan senyum tipis saat Bella mendorong dada bidang itu, ia tanpa pikir panjang keluar dari kamar mewah atasannya.

"Yang benar saja, apa maksud ucapan dia!.." Bella menuruni anak tangga, lengannya berkali-kali menepuk dada. "Ah kenapa jantungku harus berdebar kencang? stop!..."

Dari atas balkon, tatapan mata Kaivan mengantar kepergian Arabella dengan mobilnya yang melaju membelah jalanan raya. "Rupanya kau putri om Rendi, Arabella..."

Sepanjang perjalanan, Arabella tak henti memaki nama Kaivan. "Apa dia selalu bersikap seperti itu kepada para bawahan? berani sekali. Jika bukan karena dia atasan mungkin sudah ku patahkan hidungnya itu!.."

Namun tidak lama Bella terdiam, mendapati keluarga Kaivan yang hancur berantakan karena Elsa selingkuh, membuatnya menyayangkan. "Kasihan Shena, padahal apa yang kurang dari Kaivan? dari sudut manapun sepertinya lelaki itu memiliki kelebihan..."

Mungkin karena di sini istrinya saja yang tidak cukup dengan satu lelaki, menjijikkan memang..

"Ah kenapa aku malah memikirkannya? lupakan Bel, dia sangat menyebalkan!..." Ujarnya pada diri sendiri..

Sesampainya di rumah, tampak Rendi menunggu kepulangan sang putri. "Sudah pulang?.."

"Sudah pah.." Jawabnya.

"Apa baik-baik saja Bel? ada apa dengan wajahmu kenapa ditekuk seperti itu?.." Tanyanya dengan tatapan penuh selidik.

"Tidak ada, hanya saja kecapean..."

"Apa karena kekasihmu!.." Tanya Rendi lagi, dulu ia juga pernah mendapati mata Arabella bengkak habis nangis semalaman, kata Rianty disebabkan oleh Nathan.

Wajah Arabella seketika berubah, ia tersenyum menenangkan sang papa. "Ini benar hanya kecapean pah, tidak ada hubungannya dengan Nathan..."

"Baiklah kalau begitu sekarang kamu istirahat, besok sudah masuk magang kan, sebelum ngampus?..."

"Iya..."

Rendi seperti biasa mengecup kepala putrinya sebelum tidur. "Tidurlah!.."

"Oke, good night pah."

"Hmmm, good night..."

...~...

Pagi datang...

Arabella sudah di perusahaan, ia memang disiplin akan waktu yang ditentukan, apalagi sekarang hari pertamanya kerja. Dengan satu arahan asisten, ia akhirnya dapat paham cara kerja perusahaan besar Dyndra Group.

"Oke, fine.." Gumamnya memulai aktivitas.

Reiki mendatangi ruang CEO utama, dengan membawa beberapa map untuk ditandatangani oleh Kaivan. "Ini tanda tanganilah..."

"Hmmm.." Jawab Kaivan, ia melihat satu persatu map tersebut..

Tok tok tok!.. Dari luar ada yang mengetuk pintu, Kaivan dan Rei menoleh. "Masuklah!..."

Terlihat si bibi dan Shena masuk ke dalam, melihat itu Kaivan meletakkan map-nya dulu.

"Papa!.." Ujar Shena menghampiri Kaivan.

Kaivan langsung menggendong putrinya. "Ada apa datang ke sini? bukankah kamu sekarang seharusnya di sekolah?.."

Shena tidak bicara, ia hanya memeluk erat sang papa. "Kata bibi mama ke rumah sudah 2 kali, tapi kenapa tidak menemui Shena?.." Lirihnya dengan mata berkaca-kaca.

Kaivan terdiam.

"Aku benci mama, dia bukan hanya menyakiti hati papa tapi Shena juga..." Shena sebenarnya sudah mengetahui kedua orang tuanya bercerai dari si bibi.

"Ini menyedihkan sekali..." Batin Rei..

Kaivan memeluk kembali Shena, menepuk-nepuk punggung putrinya menenangkan. "Sudah sayang, ada papa.. Jangan memikirkan mama belum tentu dia juga memikirkanmu."

Shena menghapus air matanya, gadis kecil itu perlahan mengangguk. "Iya pah..."

Setelah tenang, Shena turun dari pangkuan Kaivan. "Shena sekolah dulu, papa lanjutkan kerjanya.."

"Of course!.." Timpal Kaivan mengecup kepala Shena.

Si bibi dan Shena pamit, keduanya berlalu dari ruang CEO utama.

Kaivan menghela nafas panjang, Berat rasanya menjadi seorang ayah sekaligus juga seorang ibu . Apalagi ia juga merupakan pemimpin perusahaan, namun di samping itu Kaivan selalu berusaha, untuk menjadi yang terbaik bagi putrinya.

Setelah menandatangani map yang diberikan Rei, Kaivan menyerahkannya. "Ini..."

"Oke..."

Reiki menerima. "Apa kau ingin wanita penghibur lagi?..."

"No!.." Jawab Kaivan tanpa basa-basi.

Rei mengerutkan kening, ia merasa ada yang aneh. "Tumben? bagaimana dengan wanita yang bernama Arabella?.."

"Bisa dikatakan karenanya aku tak mau menyentuh wanita lain lagi!.." Timpal Kaivan to the point.

Rei terdiam ia tak yakin, karena jiwa Casanova Kaivan jangan pernah ditanyakan, dulu pernah berhenti saat mau menikah dengan Elsa, sekarang setelah cerai mulai lagi karena demi menyenangkan diri, siapa yang tidak sakit hati jika istri sendiri seperti itu, hanya saja cara Kaivan salah.

Wanita yang bernama Arabella? apa karena wanita cantik yang tegas itu?..

1
Mei.Na
/Smile//Good/
Magdalena Sarkol
aku suka jalan cerita nya bagus.singkat jelas dan tidak bertele-tele.👍👍
Sri Komalasari
Aq suka novelnya c kaivan orangnya berprinsip dan bagus banget karakternya dia menghargai istrinya love kaivan 😘😘
Kalimah Pawiro
belaahh...semangkaaa....😛😛😀😀
Magdalena Sarkol
kaivan seperti berada di awan ke 7.🤣🤣🤣🤣
Magdalena Sarkol
semoga langsung ada kaifan yunior.
Magdalena Sarkol
ko kenapa skarang baru sadar. bener DNA aja .biar jelas. ko nggak bisa ngerasain punya anak atau bukan.
Magdalena Sarkol
Nathan . kamu di pecat aja sama kavin.kamu g ada apa apanya di perusahaan itu. jangan sok berkuasa.
Runik Runma
nah GTU donk
Runik Runma
wadidauw
Runik Runma
dasar Casanova
Mirza Wibisono
beuuhh cakeeepppp
Kagome01
bagusss
nissa
seru nih
nissa
menarik nih
nissa
hayo akhir nya mereka bertemu
nissa
seru nih
nissa
lanjut
Tira Aneri
suukaaa
Nimas Bin Udin
selamet Bella kaivan panjang umur sehat selalu athoor👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!