NovelToon NovelToon
Surat Untuk Aluna Kayara

Surat Untuk Aluna Kayara

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Selingkuh / Persahabatan / Cintapertama
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kim elly

⚠️ sebelum baca cerita ini wajib baca Pengantin Brutal ok⚠️

Setelah kematian Kayla dan Revan, Aluna tumbuh dalam kasih sayang Romi dan Anya - pasangan yang menjaga dirinya seperti anak sendiri.
Namun di balik kehidupan mewah dan kasih berlimpah, Aluna Kayara Pradana dikenal dingin, judes, dan nyaris tak punya empati.
Wajahnya selalu datar. Senyumnya langka. Tak ada yang tahu apa yang sesungguhnya disimpannya di hati.
Setiap tahun, di hari ulang tahunnya, Aluna selalu menerima tiga surat dari mendiang ibunya, Kayla.
Surat-surat itu berisi kenangan, pengakuan, dan cinta seorang ibu kepada anak yang tak sempat ia lihat tumbuh dewasa.
Aluna selalu tertawa setiap membacanya... sampai tiba di surat ke-100.
Senyum itu hilang.
Dan sejak hari itu - hidup Aluna tak lagi sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim elly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 9

Baskara pulang ke rumahnya dengan langkah berat. Napasnya tersengal, bukan karena lelah, tapi karena takut.

Di depan pintu, bayangan ayahnya sudah menunggu—bersedekap, wajahnya dingin, mata tajam seperti sedang menghakimi.

“Kamu dari mana, Baskara? Ayah telpon kamu dari tadi,” ucap Reno dengan nada tegas, menahan amarah yang sudah mendidih sejak sore.

“Yah, di sekolah tuh… huft gimana ya ngomongnya,” ucap Baskara sambil menggaruk kepala, kesal pada dirinya sendiri.

“ALASAN SAJA KAMU!” bentak Reno.

Suara beratnya menggema di ruang tamu.

“Dengar, kamu hari pertama udah bonyok. Hari ke dua kamu minta uang satu juta. Sekarang kamu pulang telat, mobil nggak diisi bensin. Dari mana kamu?” ucap Reno makin kesal.

Baskara menelan ludah, berusaha menahan diri agar tidak membalas. “Di sekolah baru ini, Yah, anak-anaknya nakutin,” ucapnya jujur tapi lirih.

“Kamu di sekolah lama sok jagoan sampai dikeluarkan. Kenapa di sekolah sekarang malah takut?” suara Reno makin menusuk.

“Masalahnya… mereka orang kaya semua, Yah,” ucap Baskara dengan nada pasrah.

Reno terdiam sejenak, lalu menatap anaknya dalam-dalam. “Sejak kapan keluarga kita takut sama orang kaya?” ucapnya dingin.

Baskara menunduk dalam-dalam, merasa kecil di hadapan ayahnya. Ia tahu Reno kecewa—dan kecewa ayahnya selalu lebih menyakitkan dari amarah.

“Besok nikahan adik ayah. Jangan kemana-mana, ok?” ucap Reno akhirnya, lalu berbalik pergi.

“Ya, Yah,” jawab Baskara pelan. Kepalanya menunduk, tapi hatinya bergejolak penuh rasa bersalah.

Keesokan harinya, di depan rumah besar milik Axel, Aluna dan teman-temannya sudah menunggu dengan semangat yang aneh—antara kesal dan ingin bersenang-senang.

“Yakin papa nggak boleh ikut?” tanya Axel dari teras, suaranya setengah menggoda setengah cemas.

“Nggak,” jawab Aluna ketus tanpa menatapnya.

“Masih marah aja ini anak papa,” ucap Axel sambil mencubit pipinya dengan lembut.

“Papa-nya nyebelin,” ucap Aluna manja, tapi tatapannya masih keras.

“Nggak, sayang. Papa nggak nyebelin. Maaf ya,” ucap Axel sambil menarik Aluna ke pelukannya. Hangat, seperti biasa. Tapi kali ini pelukan itu terasa rapuh—karena di balik senyum Axel, ada rasa takut kehilangan anak gadisnya yang keras kepala itu.

“Aluna berangkat ya,” ucap Aluna sambil tersenyum tipis.

“Iya, hati-hati,” jawab Axel sambil mengecup keningnya pelan.

“Ok,” ucap Aluna lalu berlari kecil menuju mobil Davin.

“Sial, si Baskara cari ribut,” ucap Risa sambil terkekeh.

“Gue nggak peduli dia ikut apa nggak, tapi dia udah nyatain perang sama kita,” ucap Aluna, kali ini sambil tersenyum miring. Tatapan matanya tajam, seperti menyimpan rencana rahasia.

“Ekh, lo senyum, Al,” ucap Ray sambil tersenyum manis, menggoda.

“Lo pengen banget gue senyum ya?” tanya Aluna dengan nada kesal.

“Lo cantik kalo senyum,” ucap Ray spontan, membuat Risa dan Tari saling pandang geli.

“Senyum gue cuma buat papa gue,” jawab Aluna sambil mendelik.

“Iya, iya deh,” ucap Ray cepat-cepat sambil menatap jalanan, menahan senyum malu.

Setelah perjalanan beberapa jam, mereka tiba di pantai. Angin laut meniup rambut Aluna yang panjang, dan sinar matahari sore menyorot wajahnya—lelah, tapi ada luka yang belum sembuh di balik tatapan itu.

“Kok lo suka pantai, Al?” tanya Tari pelan.

Aluna menghela napas panjang, suaranya bergetar. “Ibu gue suka banget ke pantai. Gue suka putar-putar video dia saat di pantai. Kalo gue kangen, gue akan ke pantai.” Suaranya pelan, tapi setiap kata mengguncang hati teman-temannya. Setetes air mata jatuh.

“Jangan nangis,” ucap Ray sambil pelan-pelan mengusap air matanya.

“Mau dipeluk.” ucap Aluna ketus, tapi matanya sudah basah.

“Iya,” jawab Ray lembut. Ia langsung menarik Aluna ke pelukannya, membiarkan gadis itu menangis di dadanya.

“Udah, udah. Kita udah anter lo ke sini,” ucap Ray pelan, tangannya tetap menepuk punggung Aluna.

“Biarin gue nangis. Dari kemarin gue pengen nangis,” ucap Aluna di sela tangisannya, suaranya pecah.

“Iya, sok nangis,” jawab Ray lembut, suaranya tenang seperti ombak yang menenangkan badai.

Beberapa waktu kemudian, Aluna duduk sendiri di tepi pantai, memandangi matahari terbenam. Ombak berlari pelan ke arah kakinya, membasahi pasir di sekitarnya.

“Bu, aku di sini. Aku liat matahari terbenam. Dulu kita suka ke pantai bareng, kan? Aku liat itu di video waktu aku masih kecil, Bu…” suaranya serak, “Sekarang aku udah besar. Aku butuh Ibu.”

Air mata jatuh lagi. Tapi kali ini bukan satu, melainkan deras.

Dari kejauhan, Risa dan Tari memperhatikan.

“Dia nangis, Ray,” ucap Tari pelan.

“Dia mau sendiri,” jawab Ray, menatap punggung Aluna yang tampak kecil di bawah langit oranye.

“Gue pengen peluk dia,” ucap Risa lirih, lalu berjalan mendekat. Tanpa berkata apa-apa, ia langsung memeluk Aluna dari belakang. Disusul Tari.

“Lepasin gue, gue pengen sendiri,” ucap Aluna dengan suara parau.

“Lo butuh kita,” ucap Risa, memeluk lebih erat.

“Iya, Aluna. Kita sayang sama lo. Banyak yang sayang sama lo,” tambah Tari lembut.

“Gue tau, tapi… beda rasanya. Gue tetep pengen Ibu gue ada di sisi gue,” ucap Aluna sambil mengusap air matanya.

“Iya, kita ngerti, Al. Lo sabar ya. Kita juga sabar kok, selalu anter lo ke sini, nemenin lo tiap lo kangen Ibu lo. Sekarang lo tenang, ya,” ucap Risa sambil mengusap punggungnya pelan.

Aluna mengangguk kecil. Air matanya mulai berhenti, tapi matanya masih sembab. Ia menatap laut lama-lama, seakan ingin menyimpan senja itu di dalam hatinya.

Malamnya, mereka duduk di teras rumah penginapan, membakar ikan. Api unggun kecil di tengah-tengah mereka memantulkan wajah lelah tapi hangat.

Ponsel Aluna berdering. Nama Papa muncul di layar. Ia menjawab dengan malas tapi lembut.

“Ya,” ucap Aluna.

“Kamu baik-baik aja, kan?” suara Axel terdengar cemas dari seberang.

“Hmm, iya,” jawab Aluna singkat.

“Syukurlah. Happy ya,” ucap Axel sambil tersenyum di ujung sana.

“Iya. papa jangan main,” ucap Aluna manja.

“Nggak, papa lagi di rumah Papa Romi,” jawab Axel santai.

“Mana Papa?” tanya Aluna.

Axel memberikan ponselnya pada Romi.

“Iya, sayang,” ucap Romi lembut.

“Jangan biarin Papa Axel pergi,” ucap Aluna cepat.

“Iya,” jawab Romi sambil tertawa kecil.

“Ya udah,” ucap Aluna, lalu menutup teleponnya.

“Al, sini,” panggil Ray sambil membawa ikan bakar yang masih mengepul hangat.

Aluna menghampiri dan duduk di sisi Ray. Mereka makan bersama di bawah langit penuh bintang.

Di antara tawa kecil dan aroma ikan bakar, ada kedamaian yang jarang sekali Aluna rasakan—seolah malam itu, semua luka hatinya sedikit saja, tapi benar-benar mulai sembuh.

Bersambung...

Tinggalkan jejak kalian gaes ok 😘

1
NyonyaGala
langsung di spill alesan axel nikah ama laura, paling ide ibu ami ya hmmm btw you get the de javu ga sih axel-kayla aluna-baskara
tapi ruwetan baskara aluna🤣
NyonyaGala
lah kirain laura dan axel nikah bedasarkan cinta seenggaknya kayanya axel liat sisi kay di laura. ternyata engga yaa
kim elly: awalnya ia tapi pas tau Laura bekas Reno dan ibunya Baskara dia ogah.
maksudnya nggak cinta tapi ngisi kekosongan karna di minta ibu ami juga kan nikah nya.
total 1 replies
Ramun🍓😈
itu dramanya si Aluna lagi kah pura pura pinsang😂
kim elly: asli itu mah di cekik sesak nafasnya 🤣🤣tapi yang neken tangan baskara aluna
total 1 replies
Ramun🍓😈
si Aluna mah tidak ada duanya😂.
GreenForest
biarin napa sih Al Alex nikah kasihan tau, kamu enak bisa ciuman sama Ray lah papamu Alex masa nyium tembok mulu
kim elly: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
GreenForest
Untung yang Lo lihat bagian ciumannya doang, nggak bagian menghujam nya
NyonyaGala
eh bas meskipun bokap tiri lo kaya, mpok tiri lu gabakalan biarin lu dikasi duit🤭
NyonyaGala
meskipun kayla belain reno di surat aku tetep gasuka ama dia thor
tapi aku suka ama anaknya🤣
Mira
Apalagiii ini alunaaaa tiba tiba banget mau panahan
Mira
Alunaaaaa😭.. tapi bagus sih wanita wanita tangguh dan pemberani seperti aluna itu wajib ada didunia nyata
LauRa🍃🍃
Kasian banget kamu Van🤧🤧
Ramun🍓😈
gimana nnti ya klo Aluna bucin ma Baskara😂
Ramun🍓😈
ikutin saran Robi aja deh. Si Aluna meski cewek bukan tandingan mu😩
GreenForest
ini mah baskara di siksa tanpa menyentuh 😭
GreenForest
gila semua wanita yang Deket Axel terhempas keluar angkasa 🤪🤪
NyonyaGala
ku sungguh ingin nyanyi "malam cheos ini~"😭😭
NyonyaGala
aduh awalnya agak sweet ama ray bab akhirnya malah mewek lagi thor 😭
Mira
Suka ngakak liat kelakuan si Aluna, kadang diluar nurul kelakuannya wkwk
Mira
cowo cowo itu kalau ngomong sama Aluna udah bukan kaya ngomong sama cewe, gaada lembut lembutnya wkwk
Ramun🍓😈
Nyesek banget😩, banjir air mata gara gara author😩 sedih banget sih jadi Revan😩😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!