NovelToon NovelToon
ROMANCE BOY

ROMANCE BOY

Status: sedang berlangsung
Popularitas:271
Nilai: 5
Nama Author: tata

Aruna hanya memanfaatkan Arjuna Dewangga. Lelaki yang belum pernah menjalin hubungan kekasih dengan siapapun. Lelaki yang terkenal baik di sekolahnya dan menjadi kesayangan guru karena prestasinya. Sementara Arjuna, lelaki yang anti-pacaran memutuskan menerima Aruna karena jantungnya yang meningkat lebih cepat dari biasanya setiap berdekatan dengan gadis tersebut. *** "Mau minta sesuatu boleh?" Lelaki itu kembali menyuapi dan mengangguk singkat. "Mau apa emangnya?" Tatapan mata Arjuna begitu lekat menatap Aruna. Aruna berdehem dan minum sejenak, sebelum menjawab pertanyaan Arjuna. "Mau ciuman, ayo!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 08

Beberapa hari ini, Aruna merasa dunianya sunyi tanpa kehadiran Arjuna. Gadis itu termenung di dalam kelasnya, sampai membuat Karin merasa heran. Sejak kemarin Aruna terlihat tidak bersemangat. Gadis itu banyak diam, hal itu bukan Aruna sekali. Kaki Karin menendang kursi Misel, sontak gadis itu menoleh ke belakang.

Karin melirik Aruna yang masih terdiam dengan pandangan kosong. Seolah paham, Misel berdehem pelan mencoba memecah lamunan Aruna. Namun, tampaknya Aruna tidak sadar sama sekali.

"Runa, lo ada masalah sama papi lo?" Ethan yang menyenggol dan bertanya langsung pada Aruna, gadis itu langsung menjawab dengan gelengan.

"Lo kaya cewek kurang belaian Run," Ethan berkomentar menyuarakan pendapatnya, type cowok yang blak- blakan jika bersama teman. Namun, bersama Misel menjadi cowok sok misterius dengan banyak sekali kode.

Aruna hanya diam saja dengan wajah nelangsa. "Kurang ciuman ya? Soalnya lo sama Misel kan cewek agresif." Ethan menunjuk Aruna dan Misel bergantian.

"ETHAN!" Misel melotot kesal, namun Aruna masih menggeleng lesu.

"Lo lagi marahan sama Juna? Gue beberapa hari ini lihat lo berangkat sendiri." Misel menepuk pelan paha Ethan, namun lelaki itu tetap tidak peduli. Lelaki itu justru memegang tangan Misel dengan erat di bawah meja.

Aruna menoleh dan mengangguk. Gadis itu melipat tangan di atas meja dan menaruh dagunya di atas tumpukan tangannya.

"Gue cuma bilang nggak perlu kenal sama papi gue, lagian kan gue sama Arjuna juga bakal putus." Aruna menghembuskan nafas panjang dengan wajah sendu.

"PUTUS?!"

Mereka bertiga terlihat terlonjak kaget dengan ucapan Aruna. Mereka tidak habis pikir dengan Aruna yang ternyata benar-benar tidak waras.

"Lo aja kelihatan cinta sama Juna, ngapain putus sih?!" Karin langsung mengeluarkan komentarnya.

Misel mengangguk setuju. "Lo tuh nggak peka banget sih, Run. Itu si Arjuna jelas lagi kesel sama lo, harusnya dibujuk di baikin. Bukannya lo ikut menjauh," Ethan menatap Misel sambil berdecak heran.

"Wah-wah-wah, cewek paling nggak peka lagi ngatain cewek lain nggak peka." Sindir Ethan. "Tapi Run, kali ini gue setuju sama Misel. Lagian kalian saling cinta, kenapa lo ngomong mau putus?"

"Emang Juna cinta sama gue? Dia kan baik sama semuanya."

"Cowok secinta Arjuna nggak kelihatan di mata lo? Lo perlu gue colok matanya apa gue beliin kacamata minus?"

Misel mengangguk setuju. "Gue rasa, Arjuna putus sama Lo juga nggak bakal rugi. Masih banyak cewek yang antre buat dia,"

"Maksudnya? Lo mau ikut antre juga Sel?"

"Lah, emangnya lo enggak?" Misel menatap Karin dengan mata mengedip sebelah.

"Gue sih iya Sel,"

"Gue yang cowok aja mau ikutan antri, kapan lagi dapet cowok calon pewaris tunggal." Ethan ikut mengompori Aruna yang kini menatap ketiganya dengan kesal.

Bibir gadis itu cemberut dan maju ke depan. Matanya berkaca-kaca karena teramat kesal dan jengkel. Karin yang menyadari Aruna sedang sensitif langsung merangkulnya dan menepuk pundaknya pelan.

"Ethan sih!" Misel menyalahkan lelaki tersebut. Sementara lelaki yang disalahkan tampak tertawa kecil menatap Aruna.

"Bilang aja kalau kangen kali, Run!"

Suara speaker terdengar keras, meminta siswa untuk segera tertib dalam berbaris. Mereka akhirnya segera keluar kelas dan cepat ikut berbaris dengan rapi.

"Nanti pas istirahat lo minta maaf deh," Saran Karin yang Aruna beri anggukan.

Selesai upacara mereka langsung memasuki kelas untuk istirahat sejenak. Ada yang minum, makan dan bercanda. Kali ini Aruna dan Karin hanya sebagai tokoh figuran, menatap Misel dan Ethan yang sedang akur dan berbagi makanan berdua.

"Gue jadi pengen di sayang-sayang, Rin!" Rengekan itu membuat Karin memutar bola matanya malas.

"Lo pikir gue nggak pengen apa?!" Balas Karin jengah, memutar bola matanya malas.

"Lah, lo aja nggak keliatan deket sama cowok. Di sekolah ini ada cowok yang lo suka?" Karin menggeleng.

Guru masuk dan bel mulai pembelajaran berbunyi, mereka mulai membuka buku pelajaran pertama dengan rumus-rumus matematika.

"Habis ini temenin ke Arjuna ya?" Aruna berbisik lirih pada Karin.

"Oke,"

Tepat saat Karin membalas, bel istirahat pun berbunyi. Gadis itu menatap cermin kecil dan memperhatikan wajahnya yang masih cantik.

"Ayo!" Sahutnya antusias.

"Mau kemana lo berdua?" Ethan bertanya lebih dulu.

"Nih, nemenin cari Arjuna."

"Lo telfon dulu deh, Runa!" Perintah Ethan, namun Aruna masih terdiam tidak yakin. Gadis itu melirik ponselnya kemudian menghela nafas dan menekan tombol panggilan.

Panggilan berdering, namun tak kunjung Arjuna angkat. Setelah dua kali percobaan, Aruna menyerah dengan sendu.

"Ya udah ke kantin aja, nanti juga ketemu!" Putus Ethan yang mengundang protes Misel.

"Nanti kalau nggak ada di kantin gimana?"

"Punya mulut kan? Dipakai lah buat nanya sama temen sekelasnya!" Balas Ethan dengan kesal.

Misel mencebik namun akhirnya menurut. Mereka berempat jalan menuju kantin, sepanjang jalan mata Aruna mencoba mencari sosok Arjuna. Sampai di kantin pun dirinya tidak melihat sosok Arjuna. Hanya ada Sisil dan Raka yang sedang makan berdua.

"Heh cupu!" Ethan melipir ke ujung kantin yang sepi, mereka bertiga akhirnya mengikuti. "Lo lihat Arjuna dimana?"

Gadis berkacamata itu tampak kaget ketika dipanggil Ethan. Misel, Karin dan Aruna pun memicingkan mata tidak percaya pada Ethan yang mengenal gadis tersebut.

"Juna nggak masuk!" Jawabnya dengan cepat, tangannya meremas ujung rok.

"Oh, makasih!" Balasnya singkat kemudian berlalu pergi untuk duduk di kantin.

"Than, lo kok bisa kenal sama dia sih?" Ethan menoleh pada Misel yang bertanya.

"Kenapa? Lo cemburu?" Karin langsung tersenyum geli.

"Lo minta di cemburuin banget sih Than, alay!" Ledek Karin menatap Ethan yang kini menyugar rambutnya ke belakang, sok cakep.

"Jangan salah, si Misel emang cewek cemburuan!" Jawabnya dengan percaya diri.

"Jangan ngarang ya, Than!" Misel mencubit lengan lelaki itu sampai Ethan kaget.

"Ethan, tolong dong cari tahu rumah Arjuna dimana?" Pinta Aruna dengan wajah memelas.

Ethan mengangguk santai meskipun tidak yakin bisa mendapatkannya. Lelaki itu memiliki sebuah ide, dia meminta nomor ponsel Arjuna pada Aruna.

"Kalau gue bisa dapetin alamat Arjuna, gue dapet apa Run?" Aruna menatap heran.

"Uang?" Ethan langsung menolak dengan tegas, sambil matanya melirik ke samping.

"Gue kasih voucher makan malam plus nonton, sama ditemenin Misel. Setuju?"

Misel belum sempat protes ketika namanya dibawa-bawa, tapi Ethan sudah menyambut jemari Aruna yang terulur ke depannya.

"Apasih, Run!"

"Tolongin ya Sel, kasihan Ethan masa makan sama nonton sendirian."

Karin mengangguk setuju, sementara Misel tampak kekeh menolak.

"Kenapa nggak sama Karin aja sih," Ethan menoleh sinis, menatap kesal Misel yang seolah-olah menolaknya.

"Kok gue? Nanti gebetan gue cemburu lah!" Alibi Karin secara spontan.

Mereka kompak menatap Karin dengan pandangan yang berbeda-beda. Sejak kapan gadis itu memiliki gebetan?

"Siapa?" Misel bertanya penasaran.

"Nanti kalau udah jadian gue kasih tahu,"

Ethan mengembangkan senyumnya dan merangkul Misel dengan gemas. Laki-laki itu merasa menang karena gadis tersebut akhirnya menurut meskipun wajahnya cemberut.

1
SGhostter
Gak bosen
·Laius Wytte🔮·
🤩Kisah cinta dalam cerita ini sangat menakjubkan, membuatku jatuh cinta dengan karakter utama.
Zhunia Angel
Karakter-karakternya sangat hidup, aku merasa seperti melihat mereka secara langsung.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!