NovelToon NovelToon
Second Chance, Merubah Takdir

Second Chance, Merubah Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: waya520

Apa yang akan Luna lakukan jika dia memiliki kesempatan untuk kembali ke tiga tahun sebelumnya?.

Luna: "Aku akan menjauh dan menghindari pria brengsek seperti Julian."

...

Di pemakaman yang sudah sunyi, seorang wanita menatap kosong tiga nisan milik keluarganya, Ayah, ibu dan kakaknya. Semua telah pergi, meninggalkannya sendiri.

Ini semua karena Julian. Obsesinya pada pria itu menghancurkan segalanya. Ia menyakiti Kirana, tunangan Julian, hingga pria itu membalas dengan menghancurkan hidupnya.

"Ini balasan karena menyakiti Kirana," ucap Julian sebelum pergi.

Luna terisak. Julian benar. Dialah yang salah. Dia mencoba membunuh Kirana demi mendapatkan Julian, tapi sekarang, dia kehilangan segalanya, dan itu semua karena dirinya yang membuat Julian murka hingga pria itu membunuh keluarganya.

Bodoh. Aku bodoh, ratapnya dalam hati.

....

Hai jangan lupa beri like dan dukungan kalian untuk cerita ini ya. 😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon waya520, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menuduh Tanpa Bukti

Kirana tidak menyangka dia akan mengalami perundungan seperti ini. Tubuhnya sepenuhnya basah dan juga bau.

"ARGGGHHHH."

Brak....

Pintu toilet akhirnya terbuka. Kirana membolehkan kepalanya dan dia melihat Julian yang memandangnya tidak percaya.

"Hiksss kakk."

Dengan cepat pria itu menghampiri Kirana, Arthur yang berada dibelakang Julian langsung menutup hidungnya karena sumpah demi apapun wanita itu penuh dengan aroma yang menjijikan.

"Siapa?, siapa yang melakukan hal ini padamu Kirana?" tanya Julian yang terdengar bergetar. Dia gagal menjaga Kirana.

Bagaimana bisa dia tidak tahu bahwa Kirana mengalami perundungan di kampus.

"Kak Luna." gumam Kirana sebelum dia kehilangan kesadaran dan menyandar pada dada pria itu.

Deg....

Julian terdiam. kenapa nama Luna disebut oleh Kirana?, apa wanita itu dalang dari semua ini.

Tangan Julian terkepal. Dia tidak menyangka wanita itu tetap jahat. Dia pikir Luna sudah berubah.

"Arthur, tolong panggilkan dokter." dia segera berdiri dan bergegas pergi menuju gedung seni.

Langkahnya terlihat tergesa-gesa. Dia harus memberi Luna pelajaran.

Matanya memandang tajam sosok yang sedang dia cari. Didepan sana, dia melihat sosok Luna yang sedang bersenda gurau dengan teman-temannya.

Dia dengan cepat menghampiri wanita itu.

grep....

Julian menarik kasar tangan Luna yang membuat wanita itu memekik keras.

"Akhh."

Luna menatap pria yang tiba-tiba menarik tangannya. "Kau kenapa?" tanyanya sambil mencoba melepaskan genggaman pria itu.

Tiba-tiba datang lalu menariknya kasar. Apa pria itu ada masalah dengannya?.

"Kau apakan Kirana?" tanya Julian yang rahangnya mengeras.

Luna diam karena tidak mengerti maksud dari ucapan pria itu.

"KAU APAKAN KIRANA LUNA!"

wanita itu terkejut saat pria itu berteriak didepannya.

"Kau kenapa sih?, aku tidak tahu apa masalahmu dan apa katamu tadi? Kirana?, aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan pacarmu itu." ucap Luna panjang lebar. Tapi Julian tidak puas dengan jawaban wanita itu.

"KAU JANGAN MENGELAK LUNA, APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADA KIRANA." Julian masih berteriak keras didepannya.

Linda dan teman-teman Luna yang lain siap untuk menolong Luna. tapi wanita itu mengode semuanya untuk diam.

Luna mengerahkan seluruh tenaganya agar tangannya terlepas dari genggaman Julian.

Setelah berhasil, dia segera melayangkan tangannya ke arah wajah pria itu dan menamparnya dengan keras.

Plak....

Wajah Julian menoleh ke kiri. pipinya terasa panas.

"BERHENTI MENGAITKANKU DENGAN KIRANA, AKU TIDAK TAHU APA YANG TERJADI DENGANNYA. AKU MUAK SEKALI." teriak Luna, matanya sudah berkaca-kaca, dia tidak menyangka pria itu akan membentaknya di tempat umum seperti ini.

Seumur hidupnya, dia tidak pernah dibentak seperti ini.

"KALAU BUKAN KAU, SIAPA YANG MENGUNCI DAN MENYIRAM KIRANA DI DALAM TOILET."

Deg....

Luna menatap pria itu dengan tatapan penuh kekecewaan. Dari dulu hingga sekarang Julian tetap menyalahkannya atas apa yang terjadi pada Kirana.

"Jadi kau berpikir jika itu ulahku?" tunjuk Luna pada dirinya sendiri. Tidak sadar air matanya mulai menetes.

Julian terkejut saat wanita itu menangis, ingin sekali dia merengkuh tubuh kecil itu. Tapi.

Seorang pria tiba-tiba berdiri didepan Luna.

"Sebelum menuduh orang sebaiknya cari dulu kebenarannya bung, sejak pagi Luna tidak kemana-mana karena tugas kami belum selesai, jadi tidak mungkin Luna menyakiti pacarmu yang siapa tadi namanya Kurama?"

"Kirana bodoh." sela Linda sambil menyenggol lengan Justin dengan keras.

Linda sendiri sudah menarik dan memeluk tubuh Luna yang gemetaran dipelukannya.

Wanita itu pasti ketakutan saat dibentak seperti itu oleh Julian.

Sekarang gantian Julian yang terkejut. Matanya melirik ke arah Luna yang terlihat sangat sedih, bahkan wanita itu menangis karena ulahnya. Apa dia sudah melakukan kesalahan?.

pake nanya lagi!.

Luna menghapus air matanya dengan cepat. Dia kembali mendekat ke arah Julian yang masih diam mematung didepan pintu.

"Dengar ini baik-baik Julian, aku minta maaf jika dulu aku memiliki banyak kesalahan padamu dan juga tamparan tadi, aku khilaf, sampaikan maafku pada Kirana jika aku ada salah, aku janji tidak akan pernah mencari masalah dan berdekatan dengan kalian. Aku akan pergi menjauh sejauh mungkin pada kalian, dan, aku ingin mengatakan bahwa aku tidak tahu apapun yang terjadi pada Kirana hari ini. Kau lihat." Luna menunjukkan kedua tangannya yang penuh dengan cat air.

"Aku bahkan belum keluar dari kelas sejak tadi, jadi lebih baik kau cari dulu kebenarannya sebelum menyalahkan orang yang bahkan tidak tahu apapun." Luna segera mundur menjauh dari Julian.

Hatinya sakit. Benar-benar sakit.

Julian ingin meminta maaf. Tapi dirinya sudah terlanjur malu.

"Maaf, bisa kau keluar, kami harus menyelesaikan lukisan kami sebelum jam tiga nanti." Justin dengan cepat mengusir Julian karena mereka cukup terganggu dengan kedatangan pria itu.

Julian segera pergi meskipun langkahnya terasa berat, dia merasa harus menyelesaikan masalah ini dengan Luna.

....

"Kak Julian." Kirana merasa tenang saat pria itu datang ke ruang kesehatan kampus.

Arthur mendengus kesal saat pria itu baru datang. "Kemana saja kau? lama sekali." gerutunya karena harus mengurus Kirana seorang diri.

Julian duduk dikursi samping Arthur, matanya terlihat lelah, wajahnya apalagi.

Semuanya kacau.

"Jadi siapa yang melakukan perundungan itu padamu?" tanya Julian yang menatap lekat wajah pucat Kirana.

Wanita itu menundukan kepalanya. "Ini salahku kak, tadi aku menegur fans kakak dan mereka marah lalu menarik ku ke kamar mandi."

Deg...

Mendengar ucapan Kirana membuat hatinya gusar. Apa dia baru saja menuduh Luna tanpa bukti.

Astaga. bodoh sekali kau Julian.

"Lalu kenapa kau tadi menyebut nama Luna?" tanya pria itu tidak sabaran. Seingatnya sebelum wanita itu kehilangan kesadaran, Kirana menyebutkan nama Luna. dan karena itu dia pikir jika itu semua ulah Luna.

"Fans kakak tadi bilang jika aku hanya anak miskin dan berbeda dengan kak Luna." Kirana kesal sekali saat di bandingkan dengan Luna.

Arthur mengangguk. Dia setuju dengan ucapan fans Julian. dari segi apapun Luna memang lebih unggul dari Kirana. Tapi yang dia tahu, Julian tidak memiliki hubungan apapun dengan Kirana, pria itu hanya membantu menjaga saja.

Julian menarik-narik rambutnya frustasi. Astaga, apa yang sudah dia lakukan tadi.

Pasti setelah ini Luna semakin menjauh darinya.

"Kau kenapa?" tanya Arthur penasaran. Julian terlihat seperti banyak pikiran.

"Sepertinya aku sudah membuat kesalahan." wajah pria itu terlihat memelas.

...

Luna memutuskan untuk jalan kaki saja. semoga saat dijalan nanti dia bertemu dengan taksi. Menunggu kakaknya terlalu lama, dia tidak sabaran, menelpon ayahnya juga bukan pilihan baik.

Dan tentang tawaran Julian.

Mengingat perbuatan pria itu tadi membuat moodnya langsung hancur.

Cit.....

1
Paradina
mantap. kakak, double up
Paradina
terimakasih sudah UP kakak
semangat terus 😍😍😍😍
Sribundanya Gifran
lanjut
Paradina
gantung kak, lanjutin cerita nya
dan terimakasih sudah UP kakak 😍
makin seru 😍
Wawasan Ilmu NgertiYuk
lanjutt kakkkkkjk
Musdalifa Ifa
saya harap Luna tetap pada pendiriannya untuk menjauh dari Julian dan saya harap Luna bersama Justin aja Thor
aku
semakin lelet pula luna gk tegas sm kluarganya. minggat sana yg jauh klo kluargamu ngeyel. buktikan kamu dg sukses!!
Paradina
Semakin seru kak, semangat terus 😍
Sribundanya Gifran
lanjut
Paradina
semangat untuk UP kakak
Paradina
semangat utk UP kakak
Paradina
semangat utk update kakak 😍
Azlina85
Aku pilih Justin..
Sribundanya Gifran
lanjut😍😍😍😍😍
Sribundanya Gifran
lanjut
Wawasan Ilmu NgertiYuk
Bagussssss suka tentang alurnya
Gedang Raja
bagus lun tolak aja biar tau rasa, dan lebih baik belajar dulu ya sampai selesai kuliah nya jangan pacaran dulu 🤭 semangat untuk author nya semangat untuk terus berkarya lanjut ke bab selanjutnya ya 👍👍👍💪💪
Sribundanya Gifran
hohoho sudah terlambat
lanjut up lagi thor
Sribundanya Gifran
lanjut up yang banyak thor💪💪💪💪
Wawasan Ilmu NgertiYuk
semangat kk di tnggu lanjutannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!