Nasya adalah Seorang gadis yang pintar, cekatan dan Sniper andalan di kelompoknya, Lalu suatu hari tiba-tiba Nasya di tugaskan menyamar menjadi Seorang Mahasiswi dan menjadi gadis polos, seiring perjalanannya menjadi Mahasiswi, Nasya yang menyamar harus mengemban tugas menjadi Sugar Baby Seorang Pria yang telah memiliki tunangan dan akan segera menikah
Apa yang terjadi pada Nasya selanjutnya? Apakah Nasya bisa menjalankan tugasnya menjadi sugar baby dan sniper bersamaan? Saksikan kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
"Kita makan Om, Aku sudah masak nih" ucap Nasya saat melihat Devan baru saja selesai mandi dan Devan melihat Nasya sedang menghidangkan makanan nya
"Ya Nasya" ucap nya sambil memakai pakaian rumah yang santai hanya celana selutut dan kaos saja membuat Devan tetap begitu mempesona saat ini
Nasya pun langsung menyiapkan semua keperluan Devan di meja makan saat ini
"Air putih atau susu Om?" tanya nya
"Air putih saja" sahut nya dan Nasya mengangguk
Lalu Nasya pun memberikan semua nya saat ini dan duduk di depan Devan sambil makan malam bersama
"Gimana Om rasa nya?" tanya Nasya yang sedikit takut karena Devan ini pasti nya selalu makan di Restauran bintang 5, karena dompet yang tebal, hingga sedikit ketakutan Nasya tentang masakan yang di buat nya saat ini
"Enak" ucap nya sambil terus memakan nya tanpa henti
"Bagus deh kalau enak" ucap nya pelan yang nyaris tak terdengar
Setelah selesai membersihkan makanan, Nasya pun melihat Devan yang berada di Ruang kerja nya dan sedang sibuk melihat berkas nya saat ini
"Kalau dia sibuk, ngapain manggil gue" gumam nya dalam hati
"Bikin kan aku Kopi Nasya" sahut nya
"Ya Om" ucap Nasya yang membuat kopi racikan nya sendiri dan di pastikan kopi Key, beda dari yang lain karena Nasya pernah bekerja di toko kopi dan belajar banyak hal tentang cara pembuatan kopi yang enak dan beda dari yang lain
Saat pertama kali Nasya melihat di Apartemen Devan ada mesin kopi, Nasya pun berencana membuat kan Om nya tersebut kopi buatan nya suatu hari nanti, eh sekali nya sekarang terwujud mimpi nya pada hal baru 2 kali dia kemari
Setelah selesai membuat kopi, Nasya pun menghidangkan nya di Ruang kerja Devan yang membuat Devan mencium aroma kopi yang sangat berbeda dari biasa nya
"Kamu meracik nya sendiri Nasya?" tanya Devan saat meminum kopi buatan Nasya yang rasa nya menarik di lidah nya
"Ini enak banget Nasya, kok kamu bisa ngeracik kopi?" tanya nya lagi sambil menarik Key ke pangkuan nya
"Aku pernah kerja di toko kopi Om, terus aku di ajarin cara ngeracik kopi buatan mereka, lalu aku mencoba meracik nya sendiri, apa Om suka?" tanya Nasya yang menatap wajah Devan dari dekat dan mengecup nya berkali kali bibir Devan yang saat ini di depan nya
"Kamu goda aku, Nasya?" tanya nya dan Nasya menatap mata Devan dengan tersenyum menggoda
"Iya Om, Om udah kasih aku banyak uang, ku kira panggilan kedua ini aku akan memanjakan mu, tapi Om malah sibuk sekali di sini" sahut nya yang mengendus leher Devan di depan nya
"Apa Nasya kurang seksi? Kurang cantik?" tanya Nasya yang penasaran dengan Pria di depan nya yang menyewa nya namun mereka hanya melakukan aktivitas biasa saja
Nasya yang langsung berinisiatif membuka bagian atas nya membuat Devan hanya melihat Nasya saja saat ini
lNasya pun langsung membuka nya hingga polos dan naik ke atas pangkuan nya kembali
"Apa aku kurang seksi, Om? Melihat mu hanya beranggapan biasa saja?" tanya nya bingung menatap wajah Devan yang tak bereaksi apa pun
"Kamu cantik Nasya dan seksi, tapi aku belum bisa saat ini" ucap nya ragu yang sebenar nya Devan ingin sekali melakukan nya, apalagi gadis di depan nya sejak tadi memancing nya terus menerus
Nasya yang bingung tak di lakukan apa pun saat ini oleh Devan langsung berdiri dan memakai pakaian nya kembali
Apa yang terjadi pada nya, apa aku tak semenarik itu oleh nya, apa dia akan menggantiku karena aku baru pertama kali seperti ini gumam nya
Nasya pun langsung keluar dari Apartemen Devan dan pergi dari sana tanpa mengatakan apa pun
Apa dia memiliki kelainan, hingga gadis seperti aku tak menarik bagi nya gumam nya sambil menarik nafas dalam frustasi saat berada di salah satu taksi yang di pesan nya tadi saat turun dari Apartemen Devan
Sudah Tiga Hari ini, Devan tak menghubungi Nasya, terakhir kali saat Nasya berada di dalam taksi, Devan langsung mengirimi nya uang sebesar 20 juta, setiap kali Devan memanggil nya selalu di berikan uang tip sebesar itu pada nya, padahal Nasya sama sekali tak melakukan apa pun pada nya hanya tipis-tipis, tapi pemberian Devan segitu banyak nya pada nya
Nasya pun menghela nafas frustasi saat memasuki Ruang Kelas nya, Raisa yang pertama kali melihat Nasya tak bersemangat saat menghadiri kelas, membuat nya sangat penasaran, padahal Nasya adalah orang yang paling bersemangat kuliah karena ingin cepat lulus dari Kampus ini dan bekerja di Salah Satu Perusahaan, namun hari ini Raisa tak melihat itu di wajah Nasya
"Ada apa Nasya?" tanya Raisa yang menatap nya saat Nasya duduk di sebelah nya
"Om, gak ada hubungi aku" ucap nya pelan
Oh itu rupa nya yang membuat Nasya tak bersemangat saat ini
"Emang sudah berapa hari dia tak menghubungi mu Key?" tanya Raisa pelan
"3 hari Sa, apa aku terlalu kolot dan tak menarik seperti mu, bahkan aku sudah membuka semua nya dan memancing nya, namun dia sama sekali tak berminat pada ku" cerita Nasya yang seketika membuat Raisa tercengang hingga menutup mulut nya dengan satu tangan
"Astaga Om itu kenapa ya Nasya? Apa yang gak menarik dari mu, body oke, kulit putih mulus, wajah cantik, apa dia gak normal?" tanya Raisa pelan
"Nah itu yang kupikirin Sa, kalau emang gak normal kan kenapa dia cari sugar Baby? Kenapa gak cari yang seperti dia, apalagi dia akan menikah, kan aneh Sa?" tanya nya
Raisa pun nampak berpikir dengan sangat keras, namun tak ada apa pun yang bisa di temukan nya, selama ini dia jadi sugar baby, semua nya nampak normal-normal aja semua Pria yang memakai jasa nya
"Akh, aku gak tau Nasya, baru kali ini aneh banget, jadi kamu belum di bobol oleh Om?" tanya Raisa pelan dan Nasya menggeleng pelan
"Tapi transferan masuk terus kan?" tanya nya dan Nasya mengangguk pelan
"Ya udah, yang penting transferan masuk itu aja yang kita pikirin, mungkin dia lagi sibuk Nasya, nama nya juga CEO terkenal" sahut Raisa
"Iya deh, yang penting transferan masuk" ucap nya mendesah pelan masih tak memikirkan klien pertama nya namun sama sekali tak tertarik pada nya
"Udah deh, gak usah di pikirin, beruntung kamu udah dapat transferan terus tanpa capek melayani di tempat tidur" sahut Raisa dan Nasya mengangguk membenarkan semua perkataan Raisa
