NovelToon NovelToon
Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:45k
Nilai: 5
Nama Author: ingflora

Nabila Fatma Abdillah yang baru saja kehilangan bayinya, mendapat kekerasan fisik dari suaminya, Aryo. Pasalnya, bayi mereka meninggal di rumah sakit dan Aryo tidak punya uang untuk menembusnya. Untung saja Muhamad Hextor Ibarez datang menolong.

Hextor bersedia menolong dengan syarat, Nabila mau jadi ibu ASI bagi anak semata wayangnya, Enzo, yang masih bayi karena kehilangan ibunya akibat kecelakaan. Baby Enzo hanya ingin ASI eksklusif.

Namun ternyata, Hextor bukanlah orang biasa. Selain miliarder, ia juga seorang mafia yang sengaja menyembunyikan identitasnya. Istrinya pun meninggal bukan karena kecelakaan biasa.

Berawal dari saling menyembuhkan luka akibat kehilangan orang tercinta, mereka kian dekat satu sama lain. Akankah cinta terlarang tumbuh di antara Nabila yang penyayang dengan Hextor, mafia mesum sekaligus pria tampan penuh pesona ini? Lalu, siapakah dalang di balik pembunuhan istri Hextor, yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ingflora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Berjemur

Setelah bernostalgia sebentar, Hextor meletakkan bingkai foto itu kembali ke atas meja. Hampir saja ia membuka laptopnya untuk memeriksa kamar Enzo, kalau saja ia tidak ingat apa yang terjadi beberapa jam yang lalu.Tidak ada Helena di situ.

Sesaat tangannya tergantung di udara, kemudian menariknya pelan-pelan. "Enzo pasti baik-baik saja." Ia pun beranjak ke ranjang.

Sekarang ia harus belajar lagi kembali seperti dulu. Tidur sendirian tapi di sisi di mana ia biasa tidur. Sesekali saat ia berbalik ke arah sisi tempat Helena tidur. Ia hanya bisa terdiam memandangi tempat itu. Begitu banyak kenangan yang tak terlupakan. Terlalu bahagia hingga begitu banyak penyesalan. Begitu banyak kata "seandainya" yang tak bisa diulang. Sesak rasanya. Ia hanya bisa meraba dan sekali lagi air matanya jatuh. Kembali ia menangis dalam diam hingga tak lama Hextor kelelahan dan tertidur.

***

Hextor hanya ingin memastikan. Dibukanya pintu pelan dan menjulurkan kepalanya ke dalam.

Di bawah sinar matahari pagi yang bersinar lembut lewat jendela, cahayanya bersinar hingga ke ranjang besar di mana Nabila tertidur. Melihat itu, Hextor pelan-pelan masuk dan menutup pintu. Didatanginya boks bayi di mana ada Enzo tengah tertidur di sana. Ia lega. Sepertinya Enzo baru selesai minum sussu karena di jam itu sudah tertidur lelap. Hextor memang sengaja datang untuk memastikan karena ia sudah tidak berani melihat layar laptop lagi sejak kejadian waktu itu. Biasanya kalau Nabila sedang menyussui, posisi duduknya pasti membelakangi pintu, beda dengan posisi di kamera tersembunyi, karena itu ia memilih datang sendiri untuk melihat keadaan Enzo.

Keduanya tampak tertidur nyenyak. Berarti Nabila mengerjakan tugasnya tadi malam hingga harus berakhir tertidur di ranjang kamar Enzo. Kelopak matanya sedikit gelap.

Sebenarnya sejak pertama bertemu, kelopak mata Nabila sudah seperti itu. Penampilannya sedikit berantakan, tapi semenjak mengurus Enzo, penampilannya mulai rapi. Mungkin, karena tidak ada yang dilakukannya selain mengurus Enzo yang sehat. Apalagi memakai baju milik Hextor, wajahnya jadi semakin bersih.

Mengetahui keduanya sudah tenang tidur di tempatnya masing-masing, Hextor pun keluar dan menuruni tangga. Saatnya ia sarapan.

Berada di ruangan tertutup rasanya membuat ia sesak. Karena itu, ia meminta Mei untuk menyiapkan sarapan di meja makan yang berada di beranda belakang sambil menghirup udara segar. Ia tak masalah harus makan sendirian, toh udara segar di tempat terbuka cukup menyenangkan untuk jadi tempat sarapan. Sambil mengunyah sosis, Hextor bersantai dan relaks di sana.

Tiba-tiba datang Nabila menggendong baby Enzo yang hanya mengenakan pampers saja. Hextor sampai melongo dengan tangan tergantung hampir menyuap telur orak-arik ke dalam mulut, ketika melihat wanita berkerudung itu melewatinya lalu duduk di kursi yang menghadap taman. Nabila duduk berjemur di bawah sinar matahari bersama Enzo dalam pangkuan. Bayi itu terlihat sedikit silau dengan sinar matahari hingga tidurnya sedikit dimiringkan. Rambut pirangnya kembali bercahaya tertimpa sinar mentari. Nabila bahkan melindungi wajah bayi itu dengan tangkupan tangan yang menggantung di atas kepala sang bayi.

Bayi itu awalnya nampak tak nyaman, tapi lama-lama mulai tak peduli. Tubuhnya yang menghangat malah membuat ia mengantuk. Tangan kecilnya meraih baju Nabila dan terus menggenggamnya hingga matanya terpejam. Sesekali Nabila mengusap kening bayi itu yang mulai berkeringat.

Ini mengingatkan Hextor saat Helena masih hidup. Wanita itu akan melakukan hal yang sama walau tidak sering. Ia tidak betah menjemur Enzo karena takut kulitnya gelap. Padahal kulit Helena termasuk kulit orang Eropa yang tidak gampang gelap.

Seperti juga Enzo. Tubuhnya yang putih kini memerah. Kulit Enzo sama dengan Ibunya hingga suatu saat bisa kembali ke warna asal tanpa perlu berusaha.

Beda dengan Nabila yang berkulit kuning langsat yang biarpun tahu bisa menggelap, ia tak khawatir. Ia begitu sabar membolak-balik tubuh Enzo agar tubuh bayi itu hangat dan sehat. Ia bahkan menyandarkan tubuh bayi itu di bahu agar bisa menjemur punggung sang bayi.

Hextor terenyuh melihat kasih sayang yang dicurahkan Nabila pada anaknya. Ini semakin menyakinkannya bahwa Nabila bekerja dengan serius.

Nabila menganggukkan kepala ketika menyadari majikannya tengah memperhatikannya. "Eh, maaf, Pak. Apa Saya mengganggu?" tanyanya karena ia sempat melihat Hextor berhenti makan.

"Oh, tidak apa-apa. Lakukan saja. Aku tak masalah. Almarhum istriku juga melakukannya." Seketika sorot mata Hextor meredup.

"Oh, maaf, aku jadi ...."

"Tidak apa-apa. Teruskan saja. Aku malah senang kamu memikirkan kesehatan Enzo."

Walau bagaimanapun, tetap saja, Nabila merasa bersalah. Bukan apa-apa, memikirkan kehilangan seseorang itu berat, apalagi itu baru saja terjadi, seperti saat ia memikirkan Haris. Pasti Hextor pun sama tentang istrinya. Sebuah kehilangan yang tidak bisa digantikan oleh siapa pun.

Di saat Nabila berpikir pria itu tak nyaman dengan keberadaannya, Hextor malah merasa tenang dengan adanya Nabila di tempat itu. Terbukti dengan makannya yang mulai lahap setelahnya.

Dari jauh, seseorang tengah mengintip keduanya dengan wajah kesal. Kenapa Nabila selalu dapat segala? Apalagi bisa dekat-dekat dengan majikannya yang tampan itu. Ia geram hingga mengepal kedua tangan.

"Lani, ngapain kamu di situ?"

Sebuah suara mengagetkan Lani. Ternyata Mei sudah berdiri di belakangnya. "Oh, Ibu ...?"

"Ayo, buang sampah, sana! Kenapa berdiri terus di sini? Sampahnya udah numpuk itu!"

"I-iya, Bu." Lani tampak gugup. Namun, matanya terhenti pada tumpukan bungkusan yang dibawa Mei di tangan. "I-ini buat siapa, Bu?"

"Siapa lagi kalau bukan punya Pak Hextor!" ucap Mei tegas sambil meninggalkan Lani menuju beranda belakang.

Di sana, Hextor tengah mencoba menghentikan Nabila yang hendak kembali ke kamar. "Sudah, jangan pikirkan aku. Aku tidak apa-apa. Pikirkan saja untuk kebaikan Enzo."

"Ini juga aku pikirkan untuk kebaikannya. 'Kan tidak boleh menjemur bayi lama-lama?" Nabila masih memeluk Enzo yang bersandar ke bahu sambil memegangi kepalanya.

"Ooh ...." Hextor yang baru sadar akan kesalahpahamannya, seketika melepaskan lengan wanita itu. "Maaf, aku tidak mengerti."

Baru saja Nabila hendak memutar tubuhnya, Mei datang.

" Eeh ... ini ada paket buat Bapak."

Hextor melihat tumpukan paket di kedua tangan kepala pembantunya yang menggunung lalu melirik Nabila sekilas. "Eh, ini sebenarnya untuk Nabila, hadiah dari ibuku."

"Apa?" Mei melirik Nabila dan Hextor bergantian.

"Hadiah dari ibunya? Bukankah ibunya bilang, ini pemberian Pak Hextor? Kenapa jadi sebaliknya?" Nabila mengerut kening. "Jelas-jelas dari hape dia."

"Iya, kemarin pesan lewat ponselku. Jadi kalo ada paket hari ini dan besok yang bertuliskan namaku, itu berarti untuk Nabila ya." Terang Hextor pada Mei.

"Oh, baik, Pak."

"Nah, bawakan saja ke atas."

Mei pun mengikuti Nabila ke lantai atas. Saat itu tepat, Lani tengah membawa plastik sampah besar berwarna hitam ke pintu belakang. Ia melihat Mei mengantarkan paket-paket itu ke kamar Enzo bersama Nabila. Lani tampak kesal. "Bahkan perempuan kampung itu juga dapat paket-paket itu. Brenggsek! Kenapa dia diistimewakan!? Apa hebatnya dia!? Cuma modal dadda montok aja diistimewakan. Heh! Emang lu siapa, hah!? Calon istri Pak Hextor!?" Ia menghentak-hentakkan kakinya mengamuk, tapi terkendala dua plastik sampah di kedua tangannya. "Eh, ucapan adalah doa. Tidak! Tidak boleh itu!!" Ia menjerit dalam hati, tapi kemudian tubuhnya seketika lemas. Kekuasaan bukan miliknya, bagaimana ia mengubahnya? Mulutnya masih merengut dengan sorot mata sendu sambil menyeret kedua plastik sampah itu ke pintu belakang.

Bersambung ....

1
Rahma Inayah
pasti.tmbh kesel lani liat nabila sdh akrab dan dekat dgb enzo dan hextor
Nar Sih
ada yg cemburu nih
Rahma Inayah
mknlj emzo anak dr selingkhn helema
Dini Anggraini
Hextor2 ibu menyusui itu sering lapar karena makanannya di habiskan buat menyusui enzo anakmu jangan kamu marahi nabilanya nanti ngambek pulang kampung nabilanya. 😍😍
Dini Anggraini: betul bunda yang cantik 😆😆😆
total 2 replies
Afsa
Hextor cembokur😄buruan nyatakn cinta sblm Nabila disunting orang bos🤭
Rahma Inayah
syirik aja lo lani kasian deh km gk di.lirik hextor berharp km mau gantikan nyonya helena jgn mimpi.
Rahma Inayah
ya sma2 mendidik nya bersama nabila yg qkn menjd ibu sambung enzo
Nar Sih
bener kta sergio adik mu hextor ,bila kmu suka buruan lamar nabila sblm di gaet orang lain
Susi Akbarini
❤❤❤😀😀😘😘😍😙😗😀😀
Susi Akbarini
❤❤❤❤😘😍😗
Nar Sih
aku pikir ucapan hextor sama nabila yg kta nya mau lamar dia itu bnr eh ..ternyata bercanda😭
Baby_Miracles: wkwkwk🤭
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author sudah brp lama nie kenapa sampai sekarang belum ketemu yang menyebabkan Helena meninggal?
Baby_Miracles: 🩷🩷🩷🩷🩷
total 3 replies
Eka
lanjut thor,kasih pelajaran sama ar.an yg telah menyiksa nabila dan hextor yg 500juta jangan dikasih sama arman itu buat nabila saja dia sudah lam disiksa sama arman
Nar Sih: lanjutt kak👍
total 1 replies
Nar Sih
nabila kmu itu harus nya sng bisa cerai dri aryo yg pecundang dan mokondo bukan nya marah ,,dgn hextor yg jls,,udah bantuin kmu
Susi Akbarini
lanjutttt...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀❤❤❤❤
kalo suka bilang aja...


keburu diambil sergi..
Baby_Miracles: buahahaha🤣
total 1 replies
Eka
yaaa lanjut tjor
Eka
heltor jangan kasih thu si arman yg 500jta buat nabila saja biar bahagia suami macam gitu kok dikasih 1m ya jelas ok,bikin anak buahmu ambel uang itu biar menyesal kasih dikit saja kok enak2an sedang nabila menderita kasihan nabila hextor
Eka
ayooo kasih tau nabila kelaluannya arya biar tau nabila kalau suaminya itu tidak benar cuman manfaatin nabila saja lanjut thor
Eka
kasihan nabila kerja banting tulanh e uangnya buat seli gkuh sama suaminya,semoga secepatnya nabila bisa tau kelakuan suaminya uangnya jangan dikasihkan semuanya nab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!