NovelToon NovelToon
Ketika Suamiku Pergi

Ketika Suamiku Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ni R

Ditinggal saat sedang hamil, Elma terpaksa bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhannya seorang diri. Yang lebih menyakitkan daripada sekedar ditinggal, ternyata suami Elma yang bernama Dion secara diam-diam menceraikan Elma. Dan dibalik pernikahan tersebut, ada kebenaran yang jauh lebih menyakitkan lagi bagi Elma. Penasaran? Yuk baca ceritanya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertahanlah

Waktu terus berjalan dengan lambat. Amar masih duduk di kursi tunggu dengan wajah penuh kekhawatiran. Tatapannya tidak pernah lepas dari pintu ruang gawat darurat yang sejak tadi tertutup rapat. Ia menggenggam kedua tangannya erat, seolah sedang menahan amarah dan perasaan cemas.

Setelah sekian lama, akhirnya pintu itu terbuka. Seorang dokter keluar dengan wajah serius. Amar segera berdiri dan menghampiri.

“Bagaimana kondisi Elma, Dok?” tanya Amar dengan suara bergetar, penuh harap.

Dokter menghela napas panjang, lalu menatap Amar dengan penuh empati. “Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Ibu Elma mengalami pendarahan hebat. Kami berhasil menstabilkan kondisinya untuk sementara, tetapi...” suara dokter terhenti sejenak, seolah berat untuk melanjutkan. “Janin yang dikandungnya tidak bisa diselamatkan. Dia kehilangan banyak darah. Untuk saat ini kondisinya masih sangat lemah dan harus terus dipantau di ruang intensif.”

Mendengar penjelasan itu, Amar seolah kehilangan kekuatan. Kedua kakinya terasa goyah, wajahnya memucat. Ia mengusap wajahnya kasar, lalu menunduk dalam-dalam. “Ya Tuhan...” gumamnya lirih. Perasaan marah, sedih, dan tidak percaya bercampur jadi satu.

“Dok, saya mohon, tolong lakukan apa pun yang terbaik untuk Elma. Jangan biarkan dia kehilangan nyawa juga. Dia sudah menderita terlalu banyak,” pinta Amar dengan suara parau.

Dokter mengangguk pelan. “Kami akan melakukan yang terbaik, Pak. Sekarang yang paling penting adalah menunggu kondisi tubuhnya stabil.” Setelah itu dokter kembali masuk ke ruang perawatan.

Amar terduduk kembali di kursi tunggu. Kali ini matanya basah, air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya jatuh juga. Ia menutupi wajah dengan kedua tangannya, berusaha meredam tangis. Dalam hatinya, Amar berjanji tidak akan pernah meninggalkan Elma sendirian lagi.

Sementara itu, di rumah Ratna, suasana justru sangat berbeda. Ruang tamu dipenuhi tawa puas. Diana duduk berselonjor di sofa dengan segelas jus di tangannya, sementara Ratna tampak begitu puas sambil sesekali tersenyum licik.

“Pada akhirnya, rencana kita berhasil juga,” ucap Diana dengan nada penuh kemenangan. “Anak yang dikandung Elma sudah tidak ada. Tidak ada lagi yang bisa mengganggu kehidupan kita di masa depan."

Ratna mengangguk setuju. “Aku sudah bilang sejak awal, Elma itu hanya pembawa masalah. Kalau dibiarkan, anaknya nanti bisa menjadi ancaman bagi masa depan Dion.”

Di sudut ruangan, Dion hanya duduk diam. Wajahnya tampak datar, tidak menunjukkan ekspresi jelas. Ia mendengarkan setiap kata mamanya dan kakaknya tanpa menyela. Di dalam hatinya, ada sedikit rasa bersalah, tetapi lebih besar rasa takut kehilangan kenyamanan hidup yang telah diberikan oleh Fira dan keluarganya.

Fira yang duduk di samping Ratna tersenyum puas. Ia menggenggam tangan Diana, lalu berkata, “Bagus sekali. Aku tidak mau ada anak dari perempuan murahan itu lahir. Kalau sampai anaknya lahir, siapa yang menjamin dia tidak akan menuntut sesuatu dari kalian atau bahkan dari suamiku?”

Diana tertawa kecil. “Tenang saja, Fira. Sekarang semuanya sudah selesai. Elma bukan siapa-siapa lagi.”

Ratna menimpali dengan suara lantang. “Bahkan jika anaknya masih hidup sekalipun, dia tidak akan memiliki kekuatan lagi. Tanpa anak, tanpa suami, dan tanpa keluarga yang peduli. Dia akan hancur sendirian.”

Ucapan itu membuat Fira semakin lega. Ia lalu menepuk-nepuk tangan Ratna. “Aku benar-benar berterima kasih. Kalian sudah melakukan yang terbaik untuk menjaga nama baik keluarga kami. Aku bahkan berniat mengajak kalian berlibur. Kita harus merayakan kemenangan ini.”

Diana menegakkan tubuhnya dengan wajah berseri. “Liburan? Itu ide yang bagus! Sudah lama kita tidak bersenang-senang.”

Ratna tersenyum bangga. “Kalau begitu, aku serahkan semua pada menantuku yang cantik ini. Kau atur saja, Fira.”

Mereka bertiga lalu tertawa bersama, seolah sedang merayakan pesta kemenangan. Tidak seorang pun dari mereka memikirkan penderitaan Elma yang kini terbaring lemah di rumah sakit.

Dion hanya menghela napas panjang, kemudian menyandarkan tubuhnya ke sofa. Dalam hati, ia sebenarnya terguncang. Ia tahu apa yang dilakukan mamanya dan kakaknya terlalu jauh. Namun, ia tidak punya keberanian untuk melawan. Bayangan fasilitas mewah yang selama ini ia nikmati, rumah besar, mobil, serta uang yang mengalir deras dari keluarga Fira, membuatnya bungkam.

“Lebih baik kehilangan anak daripada kehilangan semua kemewahan ini,” batinnya dingin, mencoba meyakinkan diri kalau semua akan baik-baik saja.

Terdengar kejam, tapi Dion tidak ingin hidup susah seperti sebelumnya.

Di rumah sakit, Amar masih setia menunggu di ruang tunggu. Setelah beberapa jam, perawat keluar dan memberitahu bahwa Elma sudah dipindahkan ke ruang perawatan intensif. Amar segera menghampiri kamar tersebut. Dari balik kaca, ia bisa melihat tubuh Elma terbaring lemah dengan wajah pucat. Beberapa selang menempel di tubuhnya, menunjukkan betapa rapuh kondisinya saat ini.

Amar menggenggam kaca itu erat, seakan ingin menyampaikan bahwa ia berada di sisi Elma. “Bertahanlah, Elma. Aku janji, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu lagi. Aku akan menjaga dirimu, meski harus melawan dunia sekalipun.”

Seketika hatinya dipenuhi dengan amarah. Amar tahu semua ini bukan kebetulan. Serangan yang menimpa Elma terlalu terencana. Ia sudah bisa menebak siapa dalangnya. Pikiran Amar langsung tertuju pada keluarga Dion, terutama pada Diana dan Ratna yang sejak awal sangat membenci Elma.

Namun, ia mencoba menenangkan diri. Saat ini yang terpenting adalah memastikan Elma pulih. Setelah itu, barulah ia akan mencari tahu siapa yang telah melakukan ini dan memastikan mereka mendapatkan balasan yang setimpal.

Amar menatap Elma cukup lama, berharap perempuan itu segera membuka mata. Dalan diam, ia berdoa agar Tuhan memberikan kekuatan untuk Elma melewati cobaan yang berat ini.

Malam itu, Amar tidak pulang. Ia memilih berjaga di rumah sakit, duduk di kursi samping ruang perawatan. Matanya tetap awas, pikirannya terus memutar kembali kejadian buruk yang menimpa Elma. Sementara di tempat lain, Ratna, Diana, dan Fira tertawa puas merayakan keberhasilan mereka, Amar justru bertekad semakin kuat untuk melindungi Elma apa pun risikonya.

Baginya, hidup Elma jauh lebih berharga daripada semua kemewahan dan kepalsuan yang mereka banggakan. Dan Amar tahu, waktu akan membuktikan siapa yang benar-benar peduli dan siapa yang hanya mementingkan diri sendiri.

Amar duduk gelisah di kursi rumah sakit, pikirannya berputar cepat. Ia mengingat semua kejadian, mulai dari ancaman halus Diana hingga sikap dingin Dion yang seolah merelakan Elma menderita. Semakin dipikirkan, semakin jelas baginya siapa dalang dari serangan keji itu. “Ini pasti ulah Diana dan Dion,” gumamnya dengan nada pelan penuh amarah. Genggaman tangannya mengepal kuat, rahangnya mengeras. Amar bersumpah dalam hati, ia tidak akan tinggal diam. Selama Elma masih berjuang untuk hidupnya, ia akan mencari bukti dan memastikan kedua orang itu membayar mahal atas penderitaan yang telah mereka timbulkan.

1
Sunaryati
Kutunggu Amar segera lakukan
Sunaryati
Lanjuut skin seru, semangat Elma
R Ni: sipp kakak🌻🌻🌻
total 1 replies
Sunaryati
Mudah- mudahan lancar
R Ni: iya kakak🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
reti
makin seru ceritanya
R Ni: makasih kakak👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Dwi Agustina
Semangat Anar dan Elma💪💪💪👍
R Ni: yeee semangat 👍🏻👍🏻
total 1 replies
reti
nikahin elma aja amar biar ada yang melindungi, toh elma sdh cerai.
R Ni: nanti kak👍🏻👍🏻
total 1 replies
reti
jahat banget dion sekeluarga. klo emang gak mau sm elma ya udah toh sdh cerai..
R Ni: mereka halal di goreng👍🏻👍🏻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙💙
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙
R Ni: 🍇🍇🍇🍇🍇
total 1 replies
Vay
♥️♥️♥️♥️
R Ni: /Watermalon//Moon//Moon//Moon//Moon/
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙💙
R Ni: /Moon//Moon//Moon//Moon//Moon/
total 2 replies
Vay
❤️❤️❤️❤️❤️
R Ni: 🍨🍨🍨🍨🍨
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜💜
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
♥️♥️♥️♥️
R Ni: 🍧🍧🍧🍧🍧🍧
total 1 replies
Sunaryati
Balas mereka tapi jangan sampai hatimu dikuasai nafsu setan seperti mereka
R Ni: Memang akan dibalas👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜💜
R Ni: 🍓🍓🍓🍓🍓
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜
R Ni: 🧋🧋🧋🧋🧋
total 1 replies
Sunaryati
Biarkan karma yang membalasnya Elma, kau bangkit dan tata hidupmu, tunjukkan pada mereka, kau mampu bahagia .
R Ni: halal balas dendam👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Sunaryati
Bayi Fira jika lahir cacat atau mati, dan tak punya anak lagi, sedangkan Elma mendapatkan suami yang menyayangi dan memiliki anak yang baik
R Ni: jadi yatim piatu boleh lah🤦🏻‍♂🤦🏻‍♂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!