Ardi adalah asisten CEO. Ketika SMA Ardi pernah membayar seorang gadis untuk menjadi pacar bayaran.
Gadis itu ialah Ayasha dan Ayasha sangat menikmati perannya saat itu.
Namun setelah tujuh tahun berlalu Ardi kembali dipertemukan dengan Ayasha. Ternyata mantan pacar bayarannya ialah putri CEO di perusahaan tempat Ia bekerja.
Dunia seperti terbalik. Untuk membatalkan pertunangan dengan sang kekasih Ayasha memberi Ardi sejumlah uang.
"Apa kamu sedang membayarku?" Ardi.
"Ya, jadilah suamiku, Ardi!" Ayasha.
Simak ceritanya hanya di novel Menikahi Mantan Pacar Bayaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 9 Salah Paham
Ayasha masih tak menyangka Ardi yang mengaku tidak memiliki istri maupun pacar ternyata sudah menikah dan memiliki anak.
'Berarti saat kamu bilang tidak memilik istri dan pacar itu bohong.'
Ayasha tersenyum getir. Kekecewaan yang Ia rasakan tidak bisa ditutupi. Apa yang baru Ia ketahui sungguh melukai hatinya.
Harapan Ayasha Ardi bisa membantu menyelesaikan masalahnya kini telah sirna.
Hembusan nafas kasar keluar dari mulut Ayasha.
Kini Ayasha sudah kembali kemobil dan mulai mengemudi meninggalkan rumah Ardi.
"Jadi ini alasan kamu menghindariku karena kamu sedang menjaga hati istrimu," lirih Ayasha.
Jauh dilubuk hati Ayasha Ia sudah lama mengagumi sosok Ardi namun Ardi tak pernah membalasnya.
Saat Ardi datang padanya menjadikannya pacar bayaran dengan kontrak selama SMA dan setelah lulus mereka putus itu sudah membuat Ayasha senang.
Ardi mendatangi Ayasha hanya apabila membutuhkan bantuannya meski begitu banyak waktu dan kenangan yang mereka habiskan bersama membuat Ayasha susah move on.
Hingga mengenal Barra setahun terakhir ini Ayasha belum bisa melupakan Ardi. Ayasha menerima Barra karena terpaksa lantaran ibu Barra yang meminta.
Namun setelah menjalin hubungan dengan Barra Ayasha justru dikhianati. Ayasha mengakhiri hubungan dengan Barra namun Barra menolak dan terus memaksa dirinya untuk melanjutkan pertunangan.
Hanya dengan menikah Barra akan berhenti namun Ayasha tidak ingin asal memilih suami.
Ayasha sudah mengenal Ardi cukup lama sehingga sedikit banyaknya Ayasha sudah tahu bagaimana sifat dan sikap Ardi.
Oleh karena itu setelah mengetahui Ardi tengah kesulitan membiayai pengobatan sang ibu membuat setitik harapan untuk Ayasha Ardi bisa membantunya.
Ayasha yang mengemudi memutuskan untuk datang kekantor sang ayah melanjutkan belajar administrasi perusahaan.
Meski Ayasha memiliki usaha sendiri namun status sebagai anak tunggal dan pewaris membuat Ayasha tidak bisa melepas tanggung jawabnya.
"Daddy kemana?" tanya Ayasha melalui sambungan telpon.
Ayasha sudah tiba diruangan Brian namun tidak menemukan sang ayah disana.
"Daddy pulang, Nak, mommy kamu sakit," jawab Brian.
"Mommy sakit, Dad?" tanya Ayasha lagi sebab tadi pagi saat Ia tinggal Savana baik-baik saja.
"Iya, Ay, tapi ini Daddy masih dijalan jadi belum tahu keadaan Mommy kamu," jawab Brian.
"Aku juga pulang, ya, Dad, aku ingin tahu keadaan Mommy," ucap Ayasha khawatir.
"Nggak perlu, Nak, tadi mommy kamu bilang cuma pusing. Nanti setelah diperiksa dokter Daddy kabarin keadaan Mommy kamu, ya," bujuk Brian.
"Tapi, Dad, disini juga aku nggak bisa belajar karena nggak ada Daddy, jadi lebih baik aku pulang saja," ucap Ayasha lagi.
"Kata siapa kamu nggak bisa belajar, disana 'kan ada Ardi kamu bisa belajar administrasi sama Ardi. Daddy juga sudah berpesan sama Ardi untuk mengajari kamu sampai bisa," ucap Brian.
Mendengar nama Ardi entah mengapa dada Ayasha terasa sesak mengingat pria itu sudah menikah dan memiliki anak.
"Apa tidak ada orang lain selain Ardi yang bisa mengajari aku, Dad?" tanya Ayasha.
"Nggak ada, Sayang, Ardi adalah karyawan terbaik Daddy jadi kamu akan cepat paham kalau belajar dengannya," jelas Brian memberi pengertian pada Ayasha.
Bila seperti ini maka Ayasha tidak bisa menolak. Mau tidak mau Ia belajar bersama Ardi.
Ketukan pintu membuat Ayasha mengakhiri panggilan dan menatap Ardi yang masuk keruangan Brian.
Bila sebelumnya Ayasha bertanya lebih dulu berbeda dengan sekarang Ayasha hanya diam dan tidak berminat menyapa Ardi.
Ayasha sadar diri bila Ardi sudah berkeluarga dan harus menjaga jarak dengan wanita manapun termasuk dirinya.
"Saya diperintahkan pak Brian untuk mengajari Nona administrasi pimpinan," ucap Ardi yang sudah berada di hadapan Ayasha.
"Sudah tahu," sahut Ayasha dingin.
Entah mengapa Ayasha merasa kesal sendiri sebab Ardi tidak jujur dari awal bila sudah menikah sehingga membuat dirinya berharap padanya.
Ardi menaikan sebelah alisnya. Untuk pertama kalinya Ayasha bersikap dingin padanya.
"Kalau sudah tahu silahkan Nona buka laptop pak Brian," ucap Ardi mengarahkan.
"Sudah," ucap Ayasha yang sudah membuka laptop sang ayah.
"Setelah itu buka email yang saya kirim beberapa menit yang lalu," ucap Ardi lagi dan Ayasha mengikuti arahannya.
"Sudah."
"Itu ringkasan hasil meeting tadi pagi yang saya buat," ucap Ardi lalu menyerahkan berkas kehadapan Ayasha.
"Dan ini adalah hasil meeting tadi pagi yang dibuat Naura sekretaris pak Brian. Disini perlu dikoreksi terlebih dahulu sebelum ditanda tangani dan tugas Nona sekarang mengkoreksi berkas ini apakah hasil meeting sudah tertulis disini semua atau belum. Jika belum Nona bisa mengembalikan pada Naura untuk diperbaiki dan apabila sudah lengkap maka pak Brian tinggal menanda tangani. Silahkan Nona melihat hasil meeting yang saya kirim via email untuk mengkoreksinya," jelas Ardi.
Sebetulnya Ardi merasa tidak nyaman berada diruangan yang sama bersama Ayasha namun Ia harus tetap bersikap profesional.
Ayasha hanya mengangguk lalu mengerjakan apa yang Ardi arahkan.
"Sudah cukup untuk hari ini, besok Nona bisa belajar lagi bersama saya," ucap Ardi setelah kurang lebih dua jam mengajari Ayasha.
Lagi-lagi Ayasha hanya mengangguk dan tidak banyak bicara namun Ardi yang tidak tahu penyebabnya tidak ingin memikirkannya.
Ayasha membereskan beberapa berkas yang Ia gunakan bersama Ardi yang membantunya.
"Kalau begitu saya kembali keruangan saya untuk lanjut bekerja, Nona silahkan pulang karena jam kerja sudah habis," ucap Ardi sekaligus pamit.
Ayasha mengangguk lalu bangkit dari duduk dan keluar lebih dulu.
"Kenapa dia?" gumam Ardi menatap Ayasha berjalan semakin menjauh.
Lalu Ardi menutup pintu ruangan Brian dan kembali keruangannya.
Ruangan Ardi ada disebelah ruangan Brian sehingga tidak membutuhkan waktu lama Ia sudah duduk dikursinya.
Getar suara ponsel miliknya membuat Ardi segera menjawabnya.
"Assalamualaikum," ucap Ardi.
"Waalaikum salam, Kak," ucap Inara yang menghubungi Ardi.
"Ada apa, In, ibu baik-baik saja, kan?" tanya Ardi.
"Iya, Kak, ibu baik-baik saja. Ibu justru lagi senang karena tadi teman kakak datang kerumah," ucap Inara.
"Teman?" tanya Ardi bingung pasalnya Ia tidak begitu memiliki banyak teman.
"Iya, Kak, teman kakak. Dia perempuan," jawab Inara.
Ardi bisa menebak bila yang Inara bicarakan itu adalah Ayasha sebab kemarin Ayasha membuka CV miliknya.
"Apa namanya Ayasha?" tanya Ardi meyakinkan dugaannya.
"Betul, Kak. Tadi kak Ayasha datang kerumah untuk silaturahmi, terus aku menceritakan keadaan ibu dan kak Ayasha langsung melihat keadaan ibu," terang Inara.
"Apa saja yang dia lakukan dirumah?" tanya Ardi.
"Hanya itu yang kak Ayasha lakukan dirumah, kak. Tapi aku jadi nggak enak karena kak Ayasha tiba-tiba pulang setelah Devan nangis. Wajah kak Ayasha juga seperti kecewa tapi aku nggak tahu apa yang membuat dia kecewa," terang Inara membuat Ardi terdiam mengingat Ayasha bersikap dingin padanya dan tidak banyak bicara.
burung tekuku makan kedelai
ucap selamat kepada mempelai
siap tempur sampai lemas terkulai
kabooooorrr 🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃
Tantangan buat ardi hrs mencari investor agar perusahaan tidak goyah....
..