"... selama aku masih berada didunia ini aku akan terus berusaha menjaga Luciana."
Perkataannya mengejutkanku. Selama dia masih berada didunia ini? Dia adalah seorang vampire yang hidup abadi, apakah itu berarti dia akan menjagaku selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon prel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9: Luciana
"sudah cukup miss, anda duduk saja biarkan saya yang melakukan sisanya, miss Eve akan memarahi saya jika dia melihat ini", protes Lizi berusaha membuatku berhenti memasak.
Aku berada di dapur manor house ini. Sudah beberapa hari yang lalu aku memasak sendiri makananku, aku tidak bisa jika harus berdiam diri terus menerus dikamar.
"Tenanglah lizi, kau sudah memanjakan aku selama lebih dari 2 bulan. Aku takut jika terus begini aku akan lupa rutinitas manusiaku".
Memang benar, aku takut sekali jika aku akan melupakan hal-hal yang biasa aku lakukan. Terkadang aku juga membersihkan kamarku sendiri tanpa sepengetahuan lizi.
Sudah 2 bulan atau bahkan lebih aku hanya bermalas-malasan dikamar. Aku sangat bosan dan yang bisa kulakukan adalah mengganggu lizi seperti ini. Beberapa pelayan bahkan tak bisa menahan tawa ketika melihat kami berdebat.
"Lizi, kenapa aku jarang sekali bertemu anggota keluarga yang lain. Apakah mereka memiliki pekerjaan?", aku berusaha mengalihkan perdebatanku dengan lizi.
Tapi Aaku memang jarang sekali bertemu Evangelin. Hanya beberapa kali aku melihatnya dikamar sedang sibuk menulis sesuatu dimeja.
William dan Stefan pun juga begitu. Terkadang aku hanya mendengar mereka mengobrol sembari berjalan melewati kamarku, ternyata kamar William berada disebelah kiri kamarku, itu artinya kamarku berada diantara kamar mereka.
"Lebih tepatnya tugas. Mereka sibuk menjalankan misi yang diberikan pihak kerajaan. Tugas miss Eve adalah mengawasi perbatasan, sedangkan master Stefan dan William, mereka lebih sering melatih para prajurit vampire untuk bertarung", jelas Lizi.
Mereka memiliki tugas yang langsung berasal dari kerajaan? sangat keren. Apakah anggota keluargaku ini adalah orang-orang penting.
"Apakah mereka bertiga termasuk orang penting dikerajaan ini?",
"Lebih tepatnya adalah keluarga mereka dulu. Miss Eve adalah Bangsawan Vampire berdarah murni keturunan raja pertama, sedangkan master Stefan dan William diubah oleh vampire murni, itu yang membuat mereka juga menjadi bangsawan penting."
Jadi mereka semua adalah bangsawan. Sulit dipercaya dan aku tidak memiliki sopan santun sama sekali didepan mereka, bahkan aku pernah digendong oleh Stefan.
Seketika aku teringat sesuatu,
"Tunggu dulu, Eve adalah keturunan langsung raja pertama. Apakah vampire bisa hamil dan memiliki anak?", aku sudah selesai memasak dan lebih fokus dengan cerita lizi.
"Saya tidak paham soal itu miss, saya kan' dulu juga manusia", jawab lizi sambil cekikikan.
Ah benar juga, baiklah aku akan bertanya pada Eve saja jika ada kesempatan.
"Miss tau, Jika kita diubah oleh seorang bangsawan, itu berarti kita memiliki nama belakang yang sama seperti vampire yang mengubah kita",
"Benarkah? Jadi namaku.."
"Ya, nama anda sekarang adalah lady Luciana Alexander"
Sulit dipercaya. Aku sekarang memiliki nama belakang milik Stefan.
"Jangan terkejut begitu miss, itu sudah hal lumrah." Lizi menyadari ekspresi terkejut ku.
Lizi membantu membawa makan siangku menuju kamar, sedangkan aku hanya melamun sepanjang perjalanan memikirkan nama baruku, Luciana Alexander. Bukankah lizi pernah memanggilku dengan nama itu?
Aku menghabiskan makananku dengan lahap,sekarang tubuh vampireku sudah terbiasa dengan makanan manusia. Perutku semakin membesar, sekitar 3 bulan lagi aku akan melahirkan.
Semoga saja semua berjalan dengan lancar dan bayi ini dalam keadaan baik dan sehat. Aku tidak ingin mengecewakan Cristian dan Isabell.
Selesai makan aku merapikan mejaku dan menuju pintu untuk meletakkan nampan ini diluar kamar. Ketika aku keluar ternyata ada William dan Stefan, mereka sepertinya baru saja kembali dari tugas.
"Hai Luciana", sapa William dengan senyum terukir diwajahnya.
"Hai will, kalian baru saja kembali dari tugas?".
"Ya, tapi darimana kau tau kalau kami memiliki tugas?", William berjalan ke arahku.
"Lizi yang bercerita. Aku terlalu penasaran kemana perginya kalian belakangan ini", aku nyengir malu.
"Oh begitu, yah.. memang banyak yang harus kami kerjakan disana", jelasnya.
William terlihat mengeluh dan mulai bersandar pada tembok sedangkan Stefan sudah pergi ke kamarnya sejak tadi, bahkan dia tidak menyapa atau mencoba basa-basi denganku.
Tapi kalau dipikir-pikir Stefan memang begitu. Sifatnya dingin dan seakan tidak peduli dengan sekitarnya.
Tidak, dia pernah peduli padaku saat diperpustakaan waktu itu.
Ingatan itu kembali lagi, sepertinya aku memang tidak bisa melupakannya.
"Luci", suara Will membuyarkan lamunanku. "Apa aku menghambat mu ya ingin beristirahat?", dia menyadari jika aku tidak terlalu memperhatikan pembicaraan ini.
"Tidak, justru akulah yang menghambatmu. Kamu harus segera beristirahat Will"
"Benar juga, aku harus mandi, bauku pasti sudah seperti bau kuda sekarang", dia membau tubuhnya sendiri.
"Ya, kau bau sekali". Aku menimpali sambil tertawa dan masuk kedalam kamar.
Will adalah yang terlucu diantara ketiga keluarga baruku ini. Dia sangat pandai mencairkan suasana, selain senyumnya yang menawan dia juga memiliki mata coklat yang indah.
Tapi tetap saja tak mengalahkan keindahan mata Stefan. Matanya seolah berusaha menenggelamkan siapapun yang melihatnya.
Sikapnya yang dingin lalu tiba-tiba menjadi sangat peduli membuat ku bingung. Aku harus bersikap bagaimana saat didepannya. Aku belum pernah bertemu pria seperti Stefan.
Dia pria yang misterius.
...~...