Cakka Barani, seorang mahasiswa yang juga merupakan otaku yang berasal dari dunia modern, mendapati dirinya tiba-tiba saja terlempar ke dunia lain saat keluar dari kamarnya. Berkat pengetahuan yang dimilikinya, mampukah dia bertahan hidup di dunia baru yang penduduknya bertahan hidup mengandalkan sihir dan pedang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awaluddin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8: Vallis Mortis
'Vallis Mortis' itu adalah nama dari lembah kematian, sebuah lembah yang berada di ujung dunia. Dikatakan bahwa tempat itu merupakan rumah bagi para monster yang paling mengerikan. 200 tahun yang lalu sejak Guild Petualang didirikan, barulah Hjyuman mulai melakukan ekspedisi pertamanya di tempat mengerikan itu. Dari 45 orang yang pergi, hanya tersisa tujuh orang yang dapat kembali dengan selamat, meskipun kondisi tubuh mereka sudah tidak lagi lengkap.
Seiring berjalannya waktu ekspedisi mulai ada sedikit kemajuan, sekarang Hjyuman sudah memiliki lima pangkalan yang berdiri di dalam Vallis Mortis. Pangkalan pertama bernama Kawamaru, berjarak satu minggu berjalan kaki dari kota Virandel. Pangkalan kedua bernama Tsukigane, berjarak tiga minggu berjalan kaki dari pangkalan Kawamaru. Pangkalan ketiga Kurogane berjarak dua minggu berjalan kaki dari pangkalan Tsukigane. Pangkalan keempat Yominohashira berjarak satu bulan berjalan dari pangkalan Kurogane. Pangkalan kelima atau yang terakhir adalah Shiratsuyu, tempat terjauh yang bisa dicapai Hjyuman. Meskipun dikatakan bahwa Shiratsuyu merupakan pangkalan terjauh, wilayah itu masih 20% dari wilayah Vallis Mortis.
Di setiap pangkalan terdapat lingkaran teleportasi yang dikelola oleh Kerajaan Alvenstad, tetapi para petualang hampir tidak pernah menggunakannya dikarenakan harganya yang sangat mahal. Satu orang dikenakan biaya delapan koin perak dan barang bawaan dikenakan biaya tambahan dua koin perak sehingga totalnya mencapai satu koin emas per orang. Bagi para petualang harga itu terlalu mahal sehingga kebanyakan memilih untuk berjalan kaki sambil berburu monster untuk diambil materialnya lalu dijual. Kebanyakan petualang pergi ke pangkalan hanya untuk menjual material dan memasok bekal perjalanan. Jarang ada petualang yang tinggal lama di pangkalan dikarenakan harga penginapan yang sangat mahal. Kebanyakan mereka hanya tinggal paling lama selama dua sampai tiga hari saja. Kebanyakan yang menetap hanyalah mantan petualang yang telah lama pensiun yang kemudian membuka toko atau penginapan dan beberapa staf dari Guild Petualang.
Sekarang di pangkalan kelima ini ada banyak petualang dan kesatria kerajaan yang sedang berkumpul. Pemandangan ini cukup tidak biasa, penyebabnya karena adanya quest darurat dari kerajaan. Terdapat 12 party petualang yang beranggotakan empat sampai lima orang, empat Knight Captain, delapan Elite Knight, dan 40 Knight.
"Kita akan berpencar menjadi 10 kelompok, masing-masing dari Knight Captain akan memimpin satu kelompok kesatria yang terdiri dari dua Elite Knight dan 10 Knight. Kelompok petualang akan membentuk enam kelompok petualang yang terdiri dari dua party di setiap kelompok. Setiap kelompok akan diberi gulungan sihir teleportasi yang dapat memindahkan 15 orang, harap hanya digunakan saat terjadi kejadian yang bisa membunuh kalian semua."
Setelah mendengar arahan dari salah satu Knight Captain, mereka berpencar untuk menelusuri wilayah yang belum terjamah oleh Hjyuman.
Setelah menjelajah selama lima hari ke selatan, party petualang Theo dan Darkuin yang berada dalam satu kelompok memutuskan untuk berkemah di pinggir sungai. Setelah memasang beberapa jebakan dan sihir anti monster, mereka menyalakan api untuk membuat makan malam.
"Hey Theo, menurutmu apa yang akan kita temui jauh di depan sana?" Sembari mengarahkan pandangannya ke selatan, Darkuin membuka percakapan dengan Theo.
"Ini hanya sebuah kabar burung yang aku dengar saat lewat di sekitar kuil. Kau tahu kan sebulan yang lalu saat quest ini di umumkan? Aku sempat lewat di depan kuil dan mendengar pembicaraan mereka."
"Apa yang mereka bicarakan?"
"Aku dengar bahwa High Priest datang ke istana untuk menyampaikan sebuah nubuat dari Dewa."
"Apakah itu hal yang luar biasa?"
"Tentu saja bodoh! nubuat Dewa hanya turun saat akan terjadi kejadian yang akan mengubah dunia, baik itu ke arah yang baik atau malah sebaliknya. Contohnya saat lima tahun yang lalu, nubuat dari Dewa turun untuk memperingati tentang ramalan akan munculnya pahlawan, tidak lama setelah itu Pangeran ketiga dari Kerajaan Dravengard menerima perlindungan dari Dewa dan menjadi pahlawan." Balas salah satu anggota party Darkuin yang bernama Luna, petualang Rank A yang memiliki Job sebagai Mage.
"Benar kata Luna," Sahut Theo, "jika mempertimbangkan bayaran dari quest dan penggunaan lingkaran teleportasi secara gratis beserta gulungan sihir teleportasi seharga tiga koin emas hanya untuk quest penyelidikan maka ... sesuatu yang buruk sepertinya akan terjadi dalam waktu dekat."
Setelah makan malam, walaupun diserang beberapa monster mereka dapat melalui malam dengan selamat berkat adanya orang yang berjaga secara bergiliran.
Pagi harinya mereka melanjutkan penyelidikan lebih jauh ke dalam lembah, sejauh ini monster yang mereka temui masih bisa mereka atasi walau tidak mudah. Bagaimanapun juga mereka adalah party petualang yang namanya sudah terkenal di kerajaan.
Party Darkmoon beranggotakan empat orang. Darkuin sebagai pemimpin, seorang petualang veteran yang bertarung dengan tangan kosong dan memiliki Rank A sama seperti Luna; Luna, penyihir berelemen Api dan Angin; Criss, seorang pria pemanah; dan terakhir Sasa, gadis imut yang ahli dalam jebakan. Criss dan Sasa merupakan petualang Rank B."
Party Lightsword yang dipimpin oleh Theo juga beranggotakan empat orang, sama seperti party Darkmoon. Terdiri dari dua pria dan dua wanita, Theo sebagai pemimpin menggunakan pedang berjenis Rapier sebagai senjatanya, lalu ada penyihir elemen tanah bernama Dean yang memiliki Rank B, dan ada si kembar Nia dan Tia yang merupakan teman masa kecil dari Theo. Nia merupakan orang yang ahli dalam pertarungan tangan kosong sedangkan Tia merupakan pengguna tombak, mereka berdua memiliki Rank A sama seperti Theo.
Di siang hari saat Criss baru kembali dari sungai untuk mengambil air, dia menemukan sarang dari monster semut raksasa yang bernama Silica Ant, dikarenakan sifat agresif dari monster ini banyak dari para petualang menjauh dari tempat tersebut jika ditemukan adanya sarang dari monster ini. Namun itu sudah terlambat bagi party Darkuin dan Theo. Mereka telah terkepung oleh monster tersebut. Silica Ant dikenal agresif, jika satu semut menemukan mangsanya, ia akan memanggil semut lainnya untuk menyerang secara berkelompok. Pedang dan anak panah yang mereka lancarkan berbenturan dengan tubuh keras Silica Ant, memercikkan bunga api tanpa meninggalkan goresan berarti. Mantra api Luna yang biasanya membakar habis musuh hanya menghasilkan asap tipis.
Berkat dinding tanah yang dibuat oleh Dean, mereka dapat bertahan dari kepungan monster, namun itu tidak bisa untuk menahan selamanya. Satu-satunya pilihan mereka hanyalah bertarung saat dinding tanah itu hancur, namun tiba-tiba saja suasana menjadi sangat sunyi seolah monster itu tidak pernah mengepung mereka sebelumnya. Dan saat Dean menonaktifkan sihirnya, seketika mereka semua terkejut bukan main. Di tempat itu sudah tidak ada monster lagi, namun ada sesuatu yang sangat gelap berdiri di hadapan mereka.
Memiliki wujud seperti Hjyuman namun berwarna hitam pekat, lalu udara di sekitarnya tampak seperti terdistorsi. Makhluk itu hanya berdiri diam tanpa melakukan apa pun, namun insting mereka mengatakan bahwa makhluk ini adalah sesuatu yang sangat berbahaya.
"Tahw era uoy lla gniod ni a ecalp ekil siht?"
Dia berbicara.
Mereka yang hanya bisa diam membeku dan tidak bisa membuka mulutnya, hanya bisa berkata dalam hati mereka. Kemudian Darkuin menggigit lidahnya sendiri sementara itu Theo menebas lengannya sendiri untuk menekan rasa takut mereka.
"Kalian semua pergi dari sini sejauh mungkin dan pastikan salah satu dari kalian menyampaikan informasi ini ke pangkalan!!"
Setelah dapat bergerak dan berbicara, Darkuin memerintahkan yang lainnya untuk mundur.
"Benar, aku dan Darkuin akan tetap di sini untuk mengulur waktu bagi kalian, jadi cepatlah lari!!" Theo pun menambahkan perkataan dari Darkuin.
Berkat mereka berdua, yang lainnya dapat sadar kembali dari ketakutannya dan segera berlari menuju pangkalan.
Setelah memasang kuda-kuda dan mengacungkan pedangnya, mereka berdua bersiap menghadapi makhluk tersebut.