NovelToon NovelToon
Cinta Pertama Sang Mafia Iblis

Cinta Pertama Sang Mafia Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Queenzya

kisah seorang gadis desa yang dicintai sang mafia iblis..

berawal dari menolong seorang pria yang terluka parah.

hmm penasarankan kisahnya..ikutin terus ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Queenzya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 9

Mereka bertiga menikmati sarapan bersama di ruang makan mansion yang mewah. Suasana pagi itu terasa hangat dengan aroma masakan rumahan yang lezat.

Setelah piring-piring bersih dan cangkir-cangkir teh tandas, Oma menatap Axel dengan tatapan penuh arti. Sudah ia rencanakan, malam nanti ia akan mengajak Axel makan malam, sekaligus memperkenalkan pria itu kepada seorang wanita yang sudah ia pilih sebagai calon menantunya.

"Axel," panggil Oma lembut, namun dengan nada yang tak bisa dibantah. "Nanti malam Oma harap kamu datang kemari. Oma mau mengenalkan kamu sama seseorang."

Axel yang baru saja meneguk habis tehnya, sontak menaruh cangkir dengan suara sedikit keras. Raut wajahnya berubah datar. Ia sudah hafal betul kebiasaan Oma ini. "Maaf, Oma, Axel tidak bisa." Nada suaranya tegas, tanpa keraguan. "Dan tolong, jangan punya niat menjodohkan Axel lagi. Nanti kalau sudah waktunya, Axel pasti akan membawa calon istri Axel sendiri kemari." Tanpa menunggu balasan dari Oma, Axel berdiri dari kursinya, berbalik, dan melangkah pergi begitu saja, meninggalkan Rico yang terdiam canggung.

Oma melotot, rahangnya mengeras karena kesal dengan sikap cucunya. "Axel! Oma belum selesai bicara!" desisnya geram, lalu pandangannya beralih pada Rico yang masih terpaku. "Lihat itu, tuanmu, Rico! Tidak ada sopan santunnya!"

Rico, yang tak ingin terjebak dalam perang dingin antara nenek dan cucu itu, segera menunduk hormat. "Rico pamit dulu ya, Oma." Ia bergegas menyusul Axel, meninggalkan Oma yang masih mendengus kesal di meja makan.

Sore Harinya...

Axel dan Rico melaju cepat di jalanan ibu kota yang mulai ramai. Setelah sekitar tiga puluh menit berkendara, mobil mewah mereka memasuki gerbang tinggi mansion pribadi milik Axel. Begitu mobil berhenti, Axel langsung turun. Tanpa membuang waktu, ia bergegas masuk ke dalam kamarnya, membersihkan diri di bawah shower, dan mengganti pakaian dengan setelan santai.

Setelah merasa segar dan nyaman dengan pakaian santai, Axel melangkah menuju balkon kamarnya yang menghadap ke kota. Ia mengeluarkan ponsel, lalu mencari kontak Rara.

Hari sudah menjelang senja, dan ia ingin memastikan gadis itu baik-baik saja.

Panggilan pertama… tidak diangkat.

Panggilan kedua… tetap tidak ada jawaban.

Axel menghela napas, sedikit khawatir. Namun, saat dering ketiga berbunyi, akhirnya terdengar suara Rara menyambut.

"Assalamualaikum, Rara..." salam Axel, nada suaranya penuh kelegaan.

"Waalaikumussalam, Mas," jawab Rara, namun suaranya terdahulu dibuat-buat merajuk. "Kok baru telepon sekarang, sih?"

Axel tersenyum tipis mendengar rengekan manja Rara. "Maaf ya, Sayang. Tadi Mas sampai langsung menemui Oma dulu, terus baru ke mansion ini. Makanya baru bisa telepon kamu." Ia menunggu respons, namun yang terdengar hanya keheningan. Kekhawatiran kembali menyelimuti.

"Sayang... Rara?" panggilnya lagi, kali ini lebih lembut dan hati-hati.

"I-iya, Mas," jawab Rara terbata, seperti ada yang menahan tangis.

Kecemasan Axel langsung memuncak. "Kamu tidak apa-apa kan, Sayang?" tanyanya cepat, suaranya dipenuhi kekhawatiran yang tak bisa disembunyikan.

"Tidak apa-apa, Mas," suara Rara mulai bergetar. "Rara cuma… kangen Nenek."

Axel mengerti sekarang. Rasa rindu dan kesedihan mendalam atas kepergian neneknya masih menghantui Rara.

"Hei, Sayang, jangan menangis, ya," bujuk Axel pelan, suaranya melembut. "Nenek sudah bahagia di sana. Oh ya, kamu sudah sarapan pagi belum? Jangan lupa diminum obatnya ya, Sayang." Ia berusaha mengalihkan perhatian Rara, memberikan perhatian yang hangat.

"Sudah, Mas," jawab Rara, suaranya kini sedikit lebih tenang. " rencananya saya dan Kak Maya mau membeli beberapa bunga untuk ditanam di taman belakang. Boleh, kan, Mas?"

Axel tersenyum simpul. Senang rasanya mendengar Rara kembali bersemangat. "Tentu saja boleh, Sayang. Asal jangan sampai kecapekan, ya. Ajak Steven juga, oke?" Perintah itu lebih mirip sebuah perhatian.

"Siap, Komandan!" seru Rara dengan tawa renyah, membuat Axel ikut tersenyum.

Mendengar tawa Rara, hati Axel terasa lebih ringan. Ia membiarkan Rara melanjutkan ceritanya tentang rencana menanam bunga, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengakhiri panggilan. Ia tahu, di sisi lain, tugas serius sudah menunggunya.

Tepat setelah ia menutup telepon, ketukan lembut terdengar di pintu kamarnya. "Masuk," sahut Axel. Pintu terbuka, menampakkan Tomy, asisten kepercayaannya, berdiri di ambang pintu dengan ekspresi serius.

"Maaf mengganggu, Tuan," ujar Tomy, melangkah masuk dan menyerahkan sebuah flashdisk hitam kepada Axel. "Saya ingin menyerahkan flashdisk ini. Isinya adalah hasil penyelidikan kami mengenai kematian Nenek Asih."

Wajah Axel langsung berubah. Senyumnya lenyap, digantikan raut serius. Ia menerima flashdisk itu, jemarinya memilin benda kecil tersebut. "Oke, Tom. Terima kasih." Ia memejamkan mata sesaat, memproses informasi yang baru saja ia terima. "Bonusmu akan saya transfer."

"Terima kasih, Bos." Tomy mengangguk hormat, lalu berbalik dan pergi, menuju markas tempat ia dan timnya bekerja. Ia meninggalkan Axel seorang diri, tenggelam dalam pikiran yang kembali diselimut kegelapan.

1
LISA
Wah terjadi tragedi yg sgt tak terduga moga tuan Smith dpt ditemukan..juga Ny Smith dpt tertolong.
LISA
Tuan & Ny Smith serta Justin memberikan warna dalam RT Axel & Rara..bahagia terus y keluarga Axel & Rara
LISA
Senengnya baby twins udh lahir..selamat y utk Rara & Axel juga utk Venzo udh jadi kakak nih 😊 bahagia selalu y utk keluarga kecilnya Axel..
LISA
Beri kekuatan pada Rara y Tuhan supaya persalinannya lancar..
LISA
Rico cari masalah tuh..beban Axel makin berat nih
LISA
Kasihan banget Maya..moga dgn operasi plastik bisa memulihkan wajahnya Maya.
LISA
Moga aj firasat yg baik..lindungi Rara terus y Axel..sehat selalu y Rara sampe HPL nya
LISA
Rara mempunyai hati yg mulia dia bisa menerima Venzo sebagai anaknya..moga keluarga kecil ini bahagia selalu..aplg dgn lahirnya si kembar yg meramaikan suasana di rumah itu
LISA
Syukurlah bayi mereka bisa diselamatkan..yg kuat y Rara..pasti kepala maid itu dihasut oleh Ellara..
partini
rumah seketat itu penjaganya bisa ada paket kaya gitu ,,orang dalam ini mah Weh Weh
aihhhsss penjai banyak orang"terlatih jg lucu LOL
LISA: Wah tenyata Bu Tina mata2 di mansion itu..awasi terus y May..
total 1 replies
LISA
ada apa y..moga Rara baik² saja..
LISA
Akhirnya Ellara sadar akan perbuatannya yg menyebabkan Papanya meninggal.
LISA
Ada pengganggu lg..moga Axel dpt membereskannya..Rara & babynya jg sehat² ya
LISA
Moga kondisi Mark segera membaik
partini
jadi OG , banyak kesempatan tuh bikin minuman di campur bubuk perangsang dll. lah
partini
Axel harus dengan perhitungan yg matang ingat bini lagi bunting salah langka behhhh amburadul
Jumaedi Jaim
lama up nya
partini
hadehhh Rara ini gimana sih,, suka ga gitu jg kalee terlalu over mah 🤦🤦🤦 noh singa 🦁 mau ngamuk cemburu
partini
benar benar ular 🐍 tuh cewek,,siapai aja algojo algojo manic sek Tomy biar mereka yg eksekusi kamu tinggal menonton dan merekam nya saja
LISA
Ssipp banget Tomy udh tau kelicikannya Letta..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!