Lahir dengan tubuh suci Lima atribut , Xiao Lin tumbuh menjadi jenius yang menguasai berbagai teknik segel kuno. Demi menyelamatkan gurunya , ia harus menggunakan teknik terlarangnya sehingga tubuhnya musnah meninggalkan sisa jiwa yang melintasi alam. Bangkit kembali setelah beberapa dekade membuatnya harus merasakan kembali perjalanan kultivasi berbahaya. Tubuh barunya tidak membuatnya kesulitan karena seluruh ingatannya adalah Harta Karun yang tak ternilai untuk mencapai puncak kekuatannya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elz., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 : Bola Kristal Giok
Bola Kristal Giok
Xiao Lin masih berada di sebuah air terjun di dalam Hutan Kematian. Saat ini ada seorang wanita yang menghalangi niat Xiao Lin untuk mengambil benda yang ada di bawah air terjun itu.
"Kau bocah yang arogan!! apa kau tahu siapa aku!!" wanita muda ini menjadi marah setelah mendengar ucapan Xiao Lin yang merendahkannya. "Aku Wen Huji tidak pernah di rendahkan seperti ini , kau bocah mencari kematianmu...!! teriak wanita yang bernama Wen Huji dengan lantang sambil mengarahkan pedangnya ke arah Xiao Lin.
"Aku sangat takut....!!" Jawab Xiao Lin yang jelas jelas meledek wanita ini dengan ekspresi wajah yang mengesalkan. Wen Huji yang marah lalu melesat mengayunkan pedangnya hingga membuat batu besar terbelah. Kekuatan yang cukup besar bagi seorang wanita , apalagi teknik pedangnya cukup bagus menurut Xiao Lin.
"Kau cukup berbakat nona Wen , bagaimana kita damai saja.. Aku tidak ingin membunuh orang berbakat sepertimu..." ucap Xiao Lin yang semakin membuat marah Wen Huji di depannya. Ia semakin mengamuk dengan menyerang Xiao Lin secara membabi buta.
"Bajingan kecil kau jangan menghindar terus , hadapi aku bodoh...!!" ucapan Wen Huji mengingatkan Xiao Lin kepada Ling Huanjun yang selalu menyebutnya bodoh dengan ekspresi marah marah. Namun waktu tidak bisa terbuang sia sia , Xiao Lin lalu serius menghadapi Wen Huji. Hanya dengan beberapa jurus saja Wen Huji telah jatuh pingsan karena terkena serangan Xiao Lin yang saat ini sangat kuat.
"Gadis bodoh , tidurlah disini jangan kemana mana...!!" ucap Xiao Lin setelah menidurkan Wen Huji di atas tanah. Kemudian Xiao Lin mencoba menyelam kedalam air terjun , hingga kedalaman yang cukup jauh. Rupanya tidak ada orang yang bisa merasakan aura benda yang ada di dalam air terjun ini selain Qing Long Shen dan Feng Huang karena berkah alami mereka mempunyai bakat bawaan yang langka. Xiao Lin semakin dekat dengan pusat aura itu , Xiao Lin cukup terkejut setelah dekat dengan benda yang di maksud oleh Qing Long Shen itu sedikit familiar dengan dirinya.
"Ini...? Bola Kristal Giok? Inti formasi Segel Sembilan Penciptaan Yang Agung terkubur disini?" betapa terkejutnya Xiao Lin yang melihat benda bulat dari kristal yang sangat dikenalnya ini. Ini adalah Bola Kristal Giok milik gurunya yang pernah ia lihat pada waktu itu. Namun saat ini bola kristal ini tidak utuh karena terpecah saat Kaisar iblis Huang Logui terlepas , namun energinya masih bisa di serap menjadi energi spiritual melimpah yang sangat langka.
"Tuan apakah kau mengenali benda ini?" Feng Huang mencoba bertanya kepada Xiao Lin karena melihat ekspresi Xiao Lin yang terkejut setelah melihat benda ini.
"Tentu saja , ini adalah Segel Sembilan Penciptaan Yang Agung milik kaisar suci kuno...!!" mendengar jawaban Xiao Lin kedua Binatang suci itu terkejut bukan kepalang. Segel Sembilan Penciptaan Yang Agung adalah mahakarya Kaisar suci kuno yang sangat terkenal. Bagaimana bisa benda ini jatuh ke dunia antah berantah ini.
"Namun segel ini telah rusak , benda ini sudah tidak bisa di pakai menjadi mata formasi segel... Lebih baik menyerapnya menjadikan energi spiritual, karena ini mengandung hukum alam yang sangat langka..." jawab Xiao Lin sambil tertawa dan menggosok gosokan kedua telapak tangannya dengan gembira. Xiao Lin lalu mencoba menyerap bola kristal ini memurnikannya menjadi energi spiritual saat ini juga , ia menyilangkan kedua kakinya dan bersiap memurnikannya. Proses ini berlangsung cukup lama hingga tiga hari telah berlalu namun Xiao Lin belum bisa menyerap semua energi spiritual benda suci ini.
Sementara di atas daratan di depan air terjun , Wen Huji yang sudah terbangun dari pingsannya dua hari lalu merasa sangat kesal dengan pemuda yang mengalahkannya dengan mudah itu. Selama ini ia belum pernah di permalukan seperti ini , apalagi seorang pemuda belaka yang datang entah darimana asalnya.
"Bocah tengik , beraninya kau melakukan ini semua kepadaku!!" Wen Huji masih merasa kesal dan mengamuk menghancurkan beberapa baru besar , ia bersumpah akan menuntut balas jika bertemu dengan pemuda itu lagi. Wen Huji lalu pergi dari wilayahnya dan terus mencari Xiao Lin ke segala tempat.
"Huh ternyata bukan benda suci biasa , bahkan sudah beberapa hari aku belum bisa menyerapnya habis...!!" batin Xiao Lin yang masih berusaha menyerap sambil melatih kekuatan spiritualnya di sebuah gua di bawah air terjun.
"Tuan , kau hampir selesai... Aku yakin tidak ada yang bisa mengalahkan mu setelah ini...!!" Qing Long Shen berkata sambil ikut menyerap bersama dengan Feng Huang yang di perintahkan oleh Xiao Lin untuk membantunya. Benda suci seperti ini memang sangat kaya akan energi apalagi ini adalah peninggalan kaisar suci kuno, ini sudah termasuk dalam harta Karun abadi. Kekuatan Qing Long Shen dan Feng Huang pun meningkat secara signifikan berkat menyerap bola kristal giok ini. Namun Xiao Lin masih tenggelam dalam pelatihan kekuatan spiritualnya di dalam lautan kesadaran miliknya.
**
Sementara di tempat yang lain , Grandmaster Chen Long sedikit cemas namun masih terlihat tenang. Sudah hampir satu pekan Xiao Lin berangkat ke dalam Hutan Kematian seorang diri , ia sangat yakin dengan kemampuan Xiao Lin namun ia heran mengapa anak ini belum kembali saat ini.
"Bocah ini sebenarnya bertemu dengan masalah apa disana...?" batin Grandmaster Chen Long sambil memandang bukit dari balik jendela ruangannya. Kelompok Ling Huanjun dan yang lainnya pun saat ini penasaran mengapa anak pembuat onar sudah satu pekan tak terlihat setelah kembali dari sekte pedang Yi Tian Jian.
"Bocah bodoh itu sepertinya hilang di telan bumi..." celetukan Ling Huanjun yang tiba tiba ini membuat Nan Nan, Zhi Zu terkejut. Mereka lalu mulai menggoda Ling Huanjun yang tiba tiba saja membuka obrolan tentang Xiao Lin.
"Tentu saja ada yang merindukan pangeran penolongnya karena tak kunjung bertemu...." sindiran Zhi Zu yang bernada meledek ini membuat Ling Huanjun terbatuk kering karena kaget dengan apa yang di dengarnya barusan.
"Kau ini!! siapa yang merindukan bocah bodoh itu?!!" Ling Huanjun membela diri sambil cemberut kepada teman temannya.
"Padahal aku mengatakan ini bukan untuk membicarakan Xiao Lin mengapa kau tiba tiba membicarakan nya? Ling.. apakah kau merindukan Xiao Lin?" Zhi Zu dengan jelas meledek Ling Huanjun yang semakin emosi tidak jelas karena ucapannya. Ling Huanjun pun sepertinya mulai menyukai pemuda yang sering berdebat dengannya ini , seperti kata pepatah dari benci menjadi cinta. Mungkin saat ini Ling Huanjun sedang merasakan apa yang di sebut pepatah itu , apalagi Ling Huanjun jelas masih mengingat ekspresi Xiao Lin yang tersenyum kecil saat menyelamatkan nya dalam turnamen waktu itu. Ling Huanjun mungkin tidak mengakuinya namun dalam lubuk hatinya yang paling dalam , bunga bunga cinta sebenarnya telah tumbuh sedikit demi sedikit. Cinta memang buta , dia tidak mengenal warna namun Rasa tak perlu menjelaskan kepada orang buta bahwa putih lebih indah dari warna hitam di depannya.